• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Produks

4.2.6. Aktivitas, Produksi dan Pasar Faktor

Pada kegiatan produksi dapat dijelaskan bahwa total output yang dihasilkan oleh suatu sektor j merupakan kombinasi antara value added dengan

intermediate consumption dengan mengikuti fungsi Constant Elasticity of

Substitution (CES). Dalam hal ini, semua input bersifat substitusi dan antara value added dengan intermediate consumption dapat dipertukarkan dengan koefisien tertentu. Fungsi yang digunakan dalam penelitain ini berbeda dengan model dasarnya, dimana komposisi value added dengan intermediate consumption dalam membentuk total produksi dinyatakan dengan fungsi Leontief dan memiliki proporsi yang tetap. Berikutnya nilai value added dari masing-masing sektor produksi terdiri komposit tenaga kerja dan komposit modal. Penyusunan nilai

value added dari komposit tenaga kerja dan komposit modal ini mengikuti fungsi (CES) .

Untuk value added, komposit tenaga kerja merupakan kombinasi dari semua kategori tenaga kerja dengan mengikuti fungsi CES dan hubungan antar jenis tenaga tersebut bersifat imperfect substitutability. Perusahaan mencoba untuk mengkombinasikan berbagai jenis tenaga kerja guna meminimumkan biaya tenaga kerja pada tingkat upah tertentu. Permintaan tenaga kerja diperoleh dari first order condition untuk meminimumkan biaya dengan kendala teknologi tertentu dengan

menggunakan fungsi CES. Sama seperti halnya komposit tenaga kerja, komposit kapital merupakan kombinasi dari berbagai kategori kapital (lahan, bangunan, gedung, mesin, peralatan dan lain lain) yang bersifat imperfect substitutability.

Permintaan masing-masing jenis kapital merupakan hasil dari proses minimisasi biaya.

Pada sisi intermediate consumption, total intermediate consumption

merupakan kombinasi dari berbagai barang dan jasa yang ada di pasar produk. Dalam penyusunan total intermediate consumption diasumsikan bahwa semua penyusunnya bersifat kompelementer secara sempurna yang mengikuti fungsi Leontif. Tingkat permintaan barang dan jasa (baik untuk barang domestik ataupun impor) merupakan penjumlahan antara permintaan konsumsi rumah tanggga, permintaan untuk investasi, permintaan untuk kepentingan pelayanan publik serta permintaan untuk margin perdagangan dan pengangkutan. Dalam model ini, tingkat konsumsi rumah tangga diasumsikan mengikuti Stone-Geary utility functions (yang diturunkan dari fungsi linear expenditure system/LES). Terdapat hal yang sangat mendasar yang membedakan antara Stone-Gearyutility functions

dengan fungsi yang lainnya yaitu dengan adanya tingkat konsumsi minimum dari masing-masing produk barang dan jasa. Fungsi model ini bisa menangkap nilai elastisitas permintaan antara barang yang nol (0) atau menyatakan semua barang bersifat unit income-elasticities atau elastisitas sama dengan 1. Pemodelan seperti ini memberikan keleluasaan bagi peneliti untuk menentukan besaran elastisitas yang digunakan dalam penelitiannya. Dalam model ini, fungsi konsumsi masing- masing rumah tangga merupakan sebuah proses maksimisasi utuilitas dengan kendala anggaran tertentu.

Beberapa model CGE mengasumsikan bahwa produsen selalu dapat menjual barang dan jasa yang dihasilkan ke pasar luar negeri sebanyak mungkin sesuai dengan apa yang mereka kehendaki. Berbeda dari model-model tersebut, model CGE ini mencoba untuk mengembangkan asumsi lain dimana para produsen lokal dapat meningkatkan proporsi penjualannya dalam pasar internasional melalui penurunan harga ekspor yang menunjukan keunggulan relatif terhadap produk luar negeri. Kemudahan seorang produsen lokal untuk

meningkatkan proporsi penjualannya di pasar internasional akan sangat tergantung dari nilai elastisitas substistusi ekspor. Selain itu model ini mengakomodir kemungkinan peningkatan permintaan ekspor (dalam model ini diasumsikan bersifat eksogen) yang dapat dilakukan dengan merubah besaran nilai autonomous ekspor .

Model ini mengasumsikan bahwa barang hasil impor tidak bisa disubstitusikan secara sempurna dengan barang-barang hasil produksi dalam negeri. Oleh karena itu, permintaan barang dan jasa yang terjadi dalam sebuah perekonomian merupakan permintaan gabungan antara barang impor dengan barang domestik. Tingkat substitusi yang tidak sempurna antara kedua jenis barang yang diminta ditunjukkan oleh fungsi elastisitas substitusi yang konstan (Constant Elasticity of Substitution/CES)

Dalam model ini, fungsi penawaran Impor dinyatakan secara implisit. Dengan asumsi negara kecil dimana elastisitas penawaran impor bersifat tidak terbatas sebagai akibat adanya perubahan harga, sehingga dalam model ini harga impor dunia nilainya diasumsikan tetap. Asumsi lain dari model ini adalah bahwa modal bersifat industry-specific dengan jumlah modal di setiap industri yang tetap, sehingga sewa kapital (harga kapital) yang terjadi antar indutsri akan berbeda. Pada dasarnya model ini memiliki asumsi dan pemodelan yang sama dengan model dasar dan model CGE yang lainnya.

4.2.7. Closure (Penutupan Model)

Variabel dalam model dapat dikategorikan sebagai variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel endogen adalah variabel yang dijelaskan di dalam model, sedangkan variabel eksogen adalah variabel yang ditentukan oleh pemodel (di luar model). Untuk menemukan solusi di dalam model CGE, maka jumlah persamaan harus sama dengan jumlah variabel endogennya. Namun demikian pada kenyataannya jumlah variabel endogen yang ada dapat lebih banyak daripada jumlah persamaannya, sehingga diperlukan sejumlah variabel eksogen untuk menutup perbedaan tersebut. Pilihan tertentu terhadap variabel-variabel yang dikategorikan sebagai variabel eksogen disebut sebagai closure atau penutup

model. Pemilihan closure dapat dilakukan dengan memenuhi syaratnya yaitu : jumlah variabel endogen harus sama dengan jumlah persamaan. Hal ini bisa diartikan bahwa masing masing persamaan hanya mampu menjelaskan satu variabel.

Secara umum pada model CGE, closure standar terbagi atas closure

jangka pendek dan jangka panjang. Perbedaan antara closure standar jangka pendek dan jangka panjang antara lain terletak pada asumsi variabel faktor produksi. Dalam closure standar jangka panjang, penawaran faktor produksi (modal dan tenaga kerja) bersifat eksogen atau dengan kata lain ditentukan diluar persamaan dan faktor produksi tersebut dapat berpindah antar sektor. Oleh karena itu, harga setiap faktor produksi adalah sama untuk semua sektor. Sedangkan dalam closure standar jangka pendek, modal diasumsikan bersifat spesifik atau dengan kata lain tidak dapat berpindah antar sektor dalam jangka pendek, sehingga merupakan variabel eksogen. Dalam penelitian ini digunakan closure

jangka panjang (long term) karena diasumsikan faktor produksi kapital (modal)

mobile atau berpindah dari satu sektor ke sektor yang lain. Sedangkan tenaga kerja dapat berpindah (mobile) antar sektor yang berimplikasi upah akan sama di semua sektor. Macro closure yang digunakan dalam penelitian ini adalah invesment- driven, menunjukkan saving akan menyesuaikan terhadap perubahan investasi.