• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Laporan K euangan dan Akuntansi Paroki 1.Pengertian Laporan K euangan

2. Akuntansi Aktiva

Aktiva adalah sum ber daya e konom i yang dikuasa i dan a tau dim ilikioleh Paroki sebaga i akiba t dari peristiwa m asa lalu dan dari m ana m anfaat ekonom i dan social dim asa depan diharapka n dapat diperoleh, baik oleh Paroki m aupun um at. A ktiva diukurdalam sa tuan u ang,

term asuk sum ber daya non keuangan yang diperlukan untuk pelaya nan bagi um at dan untuk pem eliharaan sum ber-sum ber daya.

a. Kas

Kas adalah m ata uang kertas da n logam baik rupiah m aupun m ata uang asing yang berla ku sebaga i alat pem bayaran.

b. Bank

Bank adalah ua ng m ilik Paroki yang disim pan di bank dalam be ntuk rekening tabungan dan atau reke ning giro. Rekening Tabungan Bank m erupakan rekening tabungan pada bank dalam m ata uang rupiah m aupun m ata uang asing de ngan tujua n untuk m enunjang kelancaran transaksi keuangan dan tujua n pengam anan. Rekening Giro Bank m erupakan rekening giro pada bank dalam m ata uang rupiah m aupun m ata uang asing de ngan tujuan untuk m enunjang kelancaran transaksi keuangan dan tujuan pengam anan.

c. Deposito

Deposito adalah uang yang ditem patkan dalam bentuk deposito dalam bank baik dalam rupiah m aupun m ata uang asing yang pencairannya berdasarkan jangka waktu tertentu yang disepaka ti. Dasar pengaturan deposito berjangka m aksim al 12 bulan dikla sifikasikan sebaga i aktiva lancer (PSAK 1 Paragraf 42) kecuali Deposito yang penem patannya dim aksudkan untuk Deposito Dana Cinta Kasih, dikla sifikasikan sebagai aktiva lain-lain.

d. Titipan Pada Lem baga Gereja

Titipan pada lem ba ga gereja adalah uang m ilik Paroki yang dititipkan pada lem baga gereja lain dengan tujuan utam a bukan m endapatkan m anfaat ekonom is tetapi lebih pada aspek pengam anan pe nyim pa nan dana. Titipan pada lem baga gereja m encakup penyim pa nan dana cinta kasih. Dasar pengaturan titipan pada lem baga gereja yang diharapkan untuk direalisa sikan dalam kurung waktu 12 (dua bela s) bulan dikla sifikasikan sebaga i aktiva lancar (PSAK 1 Paragraf 42), kecuali; Titipan dari dana cinta kasih ya ng direalisasikan dalam kurun waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan diklasifikasikan sebagai aktiva lain -lain.

e. Piutang

Piutang adalah hak untuk m enagih dan m enerim a sejum lah uang yang tim bul, karena paroki telah m em berika n pinjam an terle bih dulu adanya penyerahan/pengalihan aktiva tetap ata u penggunaan/ pem anfaatan sum ber daya ekonom i lainnya oleh pihak lain , kejadian lain yang berdam pak pada tim bulnya hak tersebut. Dasar pengaturan piuta ng yang diharapkan untuk direalisa sika n dalam kurun wa ktu 12 (dua belas) bulan diklasifikasikan sebaga i aktiva lancar (PSAK 1 Paragraf 42).

f. Biaya Dibayar Di M uka Dan Uang M uka

Biaya dibayar dim uka ada lah biaya yang m anfaat ekonom inya baru diperoleh atau dinikm ati pada periode akuntansi yang akan datang.

Uang m uka ada lah penam baha n aktiva yang m anfaat ekonom inya tidak/belum dapat langsung diperoleh saat terjadinya pem bayaran, atau pem bayaran di m uka untuk pengeluaran, hukum biaya yang harus dilakukan terlebih dahulu karena adanya kesepakata n baik tertulis (perjanjia n pem belian ata u sejenisnya) m aupun lisan sebagai ta nda jadi. Dasar pengaturan :

1) Biaya dibayar di m uka dan uang m uka diklasifikasikan sebaga i aktiva lancar (PSAK 1 paragraf 42).

2) Paroki harus m enyusun laporan ke uangan ata s dasar akrual, kecuali Lapora n Arus Kas. (PSAK 1 Paragraf 19).

3) Beban harus segera diakui dalam Laporan Aktivitas ka lau pengeluaran tidak m enghasilkan m anfaat ekonom i m asa depan atau sepanjang m anfaat ekonom i m asa depan tidak lagi m em enuhi syarat untuk diakui dalam neraca sebaga i aktiva (PSAK 1 paragraf 20).

4) Apabila dalam pem bayaran di m uka terjadi pem batalan dan uang yang dibayarkan tidak se luruhnya diterim a kem ba li, m aka bagian yang tidak diterim a dicatat sebagai biaya/beban/penge luaran lain -lain.

g. Persediaan Barang Devosi

Persediaan barang devosi ada lah barang devosi (buku,Kaset, VCD/DV D, Patung,dan be nda rohani lain) yang diperoleh denga n cara dibeli dengan m aksud disediaka n untuk um at dengan

m em berikan kom pensasi berupa sum banga n penggantian. Dasar pengaturan persediaan barang devosi ini dicata t dengan m engguna kan m etode fisik dan dinilai dengan m enggunakan m etode FIFO (First In First ou t). Jika persediaan barang devosi digunakan oleh um at dengan pem berian kom pensa si berupa sum bangan devosi, m aka nilai persediaan barang devosi tersebut harus diakui seba gai beban pada periode diakuinya penerim aan sum bangan (bdk PSAK 14 Paragraf 28).

h. Aktiva Tetap

Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud yang dibeli, dibangun atau diterim a dari donasi atau sum ber yang lain. Aktiva tersebut diguna kan untuk pelayanan Paroki, dan m em punyai m asa m anfaat lebih dari 12 bulan. Dasar pe ngatura n aktiva tetap a dalah a ktiva berw ujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dulu yang digunakan da lam operasi Paroki,tidak dim aksudkan untuk dijua l dalam rangka kegiatan norm al dan m em punyai m asa m anfaat lebih satu tahun. (bdk. PSAK 16 paragraf 05).

Suatu benda berwujud yang m em enuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aktiva da n dike lom pokkan sebagai aktiva te tap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan yang terdiri dari harga belinya dan sem ua biaya ya ng tim bul untuk m em perole h aktiv a tersebut sam pai aktiva teta p tersebut siap diguna kan (bdk. PSAK 16 paragraf 05 dan 14).

Aktiva tetap yang diperoleh dari sum ba ngan harus dica tat sebesar harga taksira n atau harga pasar yang layak dengan m engkredit

rekening/pos “Modal Donasi” (bdk. PSAK 16 paragfar 22). M oda l donasi dalam hal ini adalah sam a dengan Aktiva Bersih lain -la in. Penyusutan adalah alokasi sistem atik jum lah yang dapat disusulkan dari suatu aktiva teta p sepanjang m asa m anfaat (PSAK 16 Paragraf 05). Pengeluaran setela h perolehan awa l suatu aktiva tetap yang m em perpanjang m asa m anfaat atau kem ungkinan besar m em beri m anfaat keekonom ian di m asa dating dalam bentuk peningka tan kapasitas, m utu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditam bahkan pada jum lah tercatat aktiva yang bersangkuta n (PSAK 16 paragraf 23). Pengeluaran untuk perbaika n atau perawata n aktiva tetap untuk m enjaga m anfaat keekonom ian m asa yang kan datang, biasanya diakui sebagai beba n saat terjadinya (PSAK 16 paragraf 25). Aktiva tetap disusutkan se tiap ta hun dengan m enggunakan m etode penyusutan Garis Lurus (straight line m ethod).

M asa m anfaat dan prosentase penyusutan (tarif penyusutan) tiap jenis aktiva teta p dite tapkan se suai dengan PKAP pasal 11.7.2.

i. Investasi dan Penyertaan

Investasi adalah aktiva dala m bentuk properti (tanah atau ba ngunan) yang dim iliki oleh paroki denga n tujua n untuk pertum buhan kekayaan paroki m elalui hasil yang diharapkan pada m asa datang dan tidak digunakan untuk pelayanan paroki (seperti investasi tanah).

Penyertaan adalah penyertaan m odal untuk kegiatan usaha yang dilakukan oleh paroki denga n tujuan untuk pertum buhan ke kayaan paroki m elalui hasil yang diharapka n pada m asa yang akan datang. Investasi dan penyertaan dalam ha l ini hanya dibedakan dari be ntuk penem patan dana yang dilakukan.

Dasar pengaturan investasi ada lah suatu a ktiva yang diguna kan perusahaan untuk pertum buhan kekayaan (accreation of wealth) m elalui distribusi ha sil investasi. (PSAK 13 paragraf 03). Inve stasi property adalah investasi pada tanah atau banguna n yang tidak digunakan atau dioperasikan oleh paroki yang berinvestasi. (bdk. PSAK 13 paragraf 03).

j. Bangunan Dalam Proses

Bangunan da lam proses a dalah aktiva tetap da lam bentuk gedung dan atau prasarana yang m asih dalam prose s pem bangunan. Contoh : gedung gereja yang m asih dalam proses pem bangunan, gedung pastoran yang m asih dalam prose s pem bangunan, gedung w ism a paroki yang m asih dalam proses pem bangunan dan prasarana tam an doa yang m asih da lam proses pem bangunan.

Gedung dan prasarana yang m asih dalam prose s pem bangunan, setelah proses pem bangunan dinya takan sele sai dan siap diguna kan harus dipindahkan ke da lam rekening pos Gedung atau rekening/pos Prasarana dalam kelom pok aktiva tetap dengan m engkredit rekening/pos Gedung atau Prasarana dalam proses dan m endebet

rekening /pos Ge dung Prasarana. Dasar pengaturan Aktiva te tap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dulu, yang digunakan dalam operasi paroki,tidak dim aksudkan untuk dijual dalam rangka kegia tan norm al dan m em punyai m asa m anfaat lebih dari satu tahun. (bdk. PSAK 16 paragraf 05). Suatu benda berwujud yang m em enuhi kua lifikasi untuk diakui sebagai suatu aktiva dan dikelom pokka n sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan harga perolehan yang terdiri dari harga belinya dan sem ua biaya yang tim bul untuk m em peroleh aktiva tersebut sam pai aktiva tetap tersebut siap digunakan. (bdk. PSAK 16 paragraf 05 dan 14).

Rekening/pos yang tidak dapat secara layak digo longkan dalam aktiva tetap, dan juga tidak dapa t digolongka n dalam aktiva lancar, investasi/penyertaan m aupun aktiva tidak berw ujud disajikan dalam kelom pok aktiva lain-la in. (PSAK 16 paragraf 76).

Dokumen terkait