• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alasan Menggunakan Rapid Application Development (RAD)

Penulis menggunakan metode pengembangan sistem berupa Rapid Application (RAD) dalam penelitian ini. Alasan menggunakan model RAD sebagai berikut :

1. Aplikasi dalam penelitian ini merupakan aplikasi sederhana dan memerlukan waktu yang singkat. Sehingga sangat tepat menerapkan model RAD.

2. Jika kebutuhan dapat dipahami dengan baik, maka model RAD akan mencapai suatu aplikasi fungsional yang utuh dalam periode waktu yang singkat.

Aplikasi ini menggunakan konsep object oriented programming.

43 3.3 Kerangka Penelitian

Penulis menggambarkan alur diagram untuk menjelaskan proses berjalannya sebuah penelitian. Kerangka berfikir dalam penelitan ini diilustrasikan pada gambar 3.2

 Tools Android Studio, JDK, SDK, Vysor

 Media Penampung WMV

 Pesan yang disisipkan teks

 Pengetahuan Steganografi dengan Metode End Of File (EOF)

Perancangan Interface

Gambar 3. 2 Alur Kerangka Penelitian

44

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan membahas dan mendeskripsikan tentang pengembangan aplikasi steganografi dengan mengimplementasikan metode End Of File. Tahapan penerapan metode End Of File pada bab ini terdiri dari dua tahapan. Tahapan pertama yaitu tahap perencanaan. Dan tahapan kedua yaitu perancangan. Kedua tahapan tersebut akan menentukan aplikasi yang akan dirancang hingga rancangan tampilan antarmuka pengguna.

4.1 Fase Perencanaan 4.1.1 Analisa Sistem

Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennnya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Sistem yang dibangun ini secara umum dapat digambarkan sebagai sistem yang mampu menyisipkan pesan yang bertujuan untuk mengamankan pesan tersebut.

Sehingga terdapat dua proses utama dalam sistem ini, yaitu proses penyisipan pesan dan proses ekstraksi pesan. Proses penyisipan pesan akan memproses pesan teks dan media penampung, sedangkan proses ekstraksi akan menampilkan pesan rahasia setelah memproses hasil steganografi.

Proses utama tersebut digambarkan seperti gambar 4.1

45

Gambar 4. 1 Proses Steganografi

Pengirim akan memasukan media penampung berkas video wmv dengan pesan rahasia berupa teks kemudian aplikasi menyisipkan pesan tersebut dan menghasilkan file steganogarfi. Sedangan penerima akan melihat pesan rahasia setelah memproses ekstraksi dari file steganografi yang telah disisipkan.

4.1.2 Analisis Data

Dalam sistem steganografi pesan pada berkas video ini, dibutuhkan beberapa data yang akan digunakan sebagai wadah penampung pesan yang disisipkan, yaitu:

Tabel 4. 1 Analisa Data

Wadah Penampung Pesan

Tipe Data Format File Tipe Data

Berkas Video WMV Teks

Proses pengambilan pesan untuk tipe pesan teks dapat dilakukan dengan cara menginputkan pesan secara langsung pada aplikasi.

4.1.3 Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan merupakan analisis penggunaan perangkat keras

46

dan perangkat lunak yang dibutuhkan pada sistem steganografi yang akan mendukung pembangunan sistem dari awal pembuatan hingga pengujian sistem. Adapun perangkat keras yang dibutuhkan yaitu dengan spesifikasi seperti yang terlampir dalam Tabel 4.2

Tabel 4. 2 Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Perangkat Keras Perangkat Lunak

Processor : Intel Core i5 Sistem Operasi : Windows 10 Pro Hard Disk Drive : 1 TB Bahasa Pemrograman : Android Studio Memory : Min 8.00 GB Aplikasi Permodelan : Ms. Office 2016 VGA Card : Minimum Aplikasi pengolah kata : Ms. Word 2016

Mirroring : Vysor

4.2 Fase Perancangan Design

Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada pengguna mengenai aplikasi keamanan pesan, perancangan aplikasi secara umum juga sudah dapat mengenal komponen aplikasi yang akan di desain.

Penentuan persyaratan aplikasi dilakukan agar arah perancangan aplikasi dapat terarah pada sasaran, oleh sebab itu aplikasi yang dirancang harus memenuhi batasan aplikasi.

4.2.1 Perancangan Prosedur

Pada tahapan ini dilakukan permodelan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Rancangan aplikasi keamanan pesan ini dapat dilihat berdasarkan use case diagram, Activity diagram, Sequence Diagram, dan Class diagram.

1. Use Case Diagram

47

Use case diagram adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat oleh pengguna,

Gambar 4. 2 Use Case Diagram Steganografi Video

2. Skenario Use Case

Use case scenario adalah sebuah dokumentasi terhadap kebutuhan fungsional dari sebuah aplikasi. Berikut penjelasan dari masing-masing Use Case dalam steganografi pada file audio ini.

a. Use Case Halaman Utama

Nama Use case : Halaman Utama

Aktor : Pengirim dan Penerima

48

Deskripsi : Use case ini menggambarkan langkah awal dimana pada proses ini pengguna dapat menentukan kegiatan apa yang ingin dilakukan didalam aplikasi ini

b. Use Case Encode

Nama Use case : Encode

Aktor : Pengirim

Deskripsi : Use case ini menggambarkan tentang proses penyisipan pesan kedalam berkas video

c. Use Case Decode

Nama Use case : Decode

Aktor : Penerima

Deskripsi : Use case ini menggambarkan tentang proses pengekstrakan atau pengeluaran pesan dari berkas video sebagai wadah penampungnya d. Use Case Tutorial

Nama Use case : Tutorial

Aktor : Pengirim dan Penerima

49

Deskripsi : Use case ini menggambarkan tentang informasi berupa petunjuk cara menggunakan aplikasi sehingga pengguna dapat menentukan kegiatan apa yang ingin dilakukan didalam aplikasi ini

a. Use Case About

Nama Use case : About

Aktor : Pengirim dan Penerima

Deskripsi : Use case ini menggambarkan tentang informasi berupa latar belakang pengembang aplikasi.

3. Activity Diagram

Activity diagram memodelkan aliran kerja atau workflow dari urutan aktifitas dalam suatu proses yang mengacu pada use case diagram yang ada. Activity diagram pada aplikasi steganografi ini terdiri dari activity diagram halaman utama, activity diagram encode, activity diagram decode, activity diagram tutorial, dan activity diagram about. Berikut ini penjelasan dengan activity diagram pada aplikasi steganografi.

a. Activity Diagram Halaman Utama

Interaksi antara aktor pegguna dengan use case halaman utama dijelaskan dalam activity diagram pada gambar 4.3

50

Gambar 4. 3 Activity Diagram Halaman Utama

b. Activity Diagram Encode

Interaksi antara aktor pengguna dengan use case encode dijelaskan dalam activity diagram pada gambar 4.4

51

Gambar 4. 4 Activity Diagram Encode

52

c. Activity Diagram Ekstraksi Pesan

Interaksi antara aktor pengguna dengan use case ekstraksi dijelaskan dalam activity diagram pada gambar 4.5

Gambar 4. 5 Activity Diagram Decode

53 d. Activity Diagram Tutorial

Interaksi antara aktor pengguna dengan use case tutorial dijelaskan dalam activity diagram pada gambar 4.6

Gambar 4. 6 Activity Diagram Tutorial

e. Activity Diagram About

Interaksi antara aktor pengguna dengan use case about dijelaskan dalam activity diagram pada gambar 4.7

Gambar 4. 7 Activity Diagram About

54 4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar masing-masing objek pada setiap Use Case dengan menjelaskan siklus objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek. Berikut adalah sequence diagram pada aplikasi steganografi pada berkas video ini:

a. Sequence Diagram Halaman Utama

Interaksi antara aktor pengguna dengan use case halaman utama dijelaskan dalam Sequence Diagram pada aplikasi steganografi pada berkas audio pada gambar 4.8

55

Gambar 4. 8 Sequence Diagram Halaman Utama

b. Sequence Diagram Encode (Penyisipan)

Proses penyisipan pesan merupakan proses menyisipan pesan text. Interaksi antara aktor pengguna dengan use case penyisipan dijelaskan dalam Sequence Diagram pada aplikasi steganografi pada berkas video pada gambar 4.9

56

Gambar 4. 9 Sequence Diagram Encode

c. Sequence Diagram Decode

Sedangkan proses decode adalah proses mengektraksi atau mengeluarkan pesan dari wadah penampungnya sehingga pesan asli dapat dilihat kembali sesuai dengan pesan aslinya. Interaksi antara aktor pengguna dengan use case ektraksi pesan dijelaskan dalam Sequence Diagram pada aplikasi steganografi pada berkas video pada gambar 4.10

57

Gambar 4. 10 Sequence Diagram Decode

d. Sequence Diagram Tutorial Aplikasi

Interaksi antara aktor pengguna dengan use case tutorial aplikasi dijelaskan dalam Sequence Diagram pada aplikasi steganografi pada berkas video pada gambar 4.11

Gambar 4. 11 Sequence Diagram Tutorial Aplikasi

58 e. Sequence Diagram About

Interaksi antara aktor pengguna dengan use case tentang aplikasi dijelaskan dalam Sequence Diagram pada aplikasi steganografi pada berkas video pada gambar 4.12

Gambar 4. 12 Sequence Diagram About

4.2.2 Perancangan Antarmuka Pengguna

Antarmuka pengguna merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna dengan sistem. Perancangan tampilan antarmuka diperlukan untuk mengetahui bentuk tampilan yang akan digunakan pada aplikasi.

Tampilan yang menarik dan user friendly akan memberikan nilai tambah pada aplikasi.

1. Tampilan Menu Utama

Menu utama merupakan tampilan utama dari aplikasi.

Ketika pengguna mengakses aplikasi ini, halaman pertama yang muncul adalah menu utama. Pada menu ini terdapat beberapa komponen, diantaranya :

a. Tombol Encode : berfungsi menampilkan menu encode

59 (penyisipan).

b. Tombol Decode : berfungsi menampilkan menu decode (ekstraksi).

c. Tombol Tutorial : berfungsi menampilkan menu petunjuk penggunaan aplikasi.

d. Tombol About : berfungsi menampilkan deskripsi pengembang aplikasi.

Gambar 4. 13 Tampilan Layar Menu Utama

60 2. Tampilan Menu Encode

Menu encode berfungsi untuk menyisipkan pesan rahasia berupa teks kedalam berkas video berformat wmv. Pada menu ini terdapat beberapa komponen, diantaranya:

a. Pilih Berkas : Berfungsi untuk menginputkan berkas video berformat wmv yang akan dijadikan media cover sebagai penampung pesan rahasia yang disisipkan.

b. Free Text Pesan Rahasia : Berfungsi untuk menginput pesan rahasia berupa teks.

c. Tombol Encode : Berfungsi untuk menjalankan proses penyisipan pesan ke dalam berkas video.

61

Gambar 4. 14 Tampilan Layar Encode

3. Tampilan Menu Decode

Menu decode berfungsi untuk mengekstraksi dari berkas video berformat wmv dan menampilkan pesan rahasia tersebut. Pada menu ini terdapat beberapa komponen, diantaranya :

a. Pilih Berkas : berfungsi untuk menginputkan berkas video berformat wmv yang telah disisipkan pesan rahasia.

62

b. Hasil Pesan yang disisipkan : berfungsi untuk menampilkan pesan rahasia hasil dari decode.

c. Tombol Decode : berfungsi untuk menjalankan proses mengambil / mengektrak pesan rahasia yang telah disisipkan pada berkas video yang telah di pilih.

Gambar 4. 15 Tampilan Layar Decode

4. Tampilan Menu Tutorial

Menu tutorial menampilkan bagaimana cara menggunakan aplikasi dari cara melakukan encode (penyisipan) dan decode (ekstraksi).

63

Gambar 4. 16 Tampilan Layar Tutorial

5. Tampilan Menu About

Menu about berfungsi menampilkan informasi aplikasi dan informasi pengembang aplikasi.

64

Gambar 4. 17 Tampilan Layar About

4.2.3 Pengkodean

Penulis melakukan tahap pengkodean terhadap hasil rancangan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Penggunaan aplikasi ini menggunakan beberapa tools dan software antara lain Android Studio, Java Develompment Kit, emulator Vysor, dan bahasa pemograman java.

65

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Fase Implemenstasi

Implementasi merupakan tahap menerjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun tujuan implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para pelaku sistem sehingga user dapat memberi masukan kepada pengembang sistem.

5.1.1 Implementasi Antarmuka (Interface)

Antarmuka adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Implementasi antarmuka sistem merupakan realisasi desain tampilan antarmuka dari setiap menu yang telah dirancang sebelumnya.Berikut ini adalah implementasi antarmuka steganografi pada file audio.

Tabel 5. 1 Implementasi Antarmuka Sistem

Nama Menu Deskripsi

Menu Utama Sebagai tampilan awal dan menampilkan SubMenu dari aplikasi, dimana pengguna dapat memilih kegiatan apa yang dilakukan di dalam sistem.

Encode Merupakan proses untuk menyisipkan pesan rahasia berupa teks kedalam berkas video yang berformat wmv.

Decode Merupakan proses untuk mengekstraksi dari berkas video berformat wmv dan menampilkan pesan rahasia.

Tutorial Tampilan bagaimana cara menggunakan aplikasi dari cara melakukan encode (penyisipan) dan decode (ekstraksi).

66

About Merupakan tampilan informasi aplikasi dan informasi pengembang aplikasi.

5.1.2 Tampilan Antarmuka Sistem 1. Tampilan Menu Utama

Implementasi antarmuka pada menu utama dapat dilihat dari gambar 5.1.

Gambar 5. 1 Tampilan Menu Utama

Berdasarkan gambar 5.1 dapat dijelaskan bahwa menu utama adalah Menu utama merupakan tampilan utama dari aplikasi. Ketika pengguna mengakses aplikasi ini, halaman pertama yang muncul adalah menu utama apa yang akan dilakukan di dalam sistem.

67 2. Tampilan Menu Encode (Penyisipan)

Implementasi antarmuka pada menu encode dapat dilihat pada gambar 5.2.

Gambar 5. 2 Tampilan Menu Encode (Penyisipan)

Berdasarkan gambar 5.2, dapat diketahui Menu encode berfungsi untuk menyisipkan pesan rahasia berupa teks kedalam berkas video berformat wmv sebagai wadah penampungnya.

3. Tampilan Menu Decode (Ekstrak)

Implementasi antarmuka pada menu decode dapat dilihat pada gambar 5.3.

68

Gambar 5. 3 Tampilan Menu Decode (Ekstrak)

Berdasarkan gambar 5.3 dijelaskan bahwa menu decode adalah menu sebagai output pesan dari file video sebagai wadah penampungnya.

4. Tampilan Menu Tutorial

Implementasi antarmuka pada menu petunjuk pegunaan aplikasi dapat dilihat pada gambar 5.4.

69

Gambar 5. 4 Tampilan Menu Tutorial

Berdasarkan gambar 5.4 diketahui bahwa menu tutorial adalah sebagai petunjuk pegunaan aplikasi dan langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk menggunakan aplikasi stegaonografi wmv.

5. Tampilan Menu About

Implementasi antarmuka pada menu about dapat dilihat pada gambar 5.5.

70

Gambar 5. 5 Tampilan Menu About

Berdasarkan pada gambar 5.5 dapat diketahui bahwa menu about adalah menu yang digunakan untuk menampilkan informasi aplikasi yang dibuat dan informasi pengembang aplikasi.

5.1.3 Implementasi Steganografi dengan Metode End Of File (EOF) Pada tahap ini akan membahas proses implementasi steganografi menggunakan metode EOF dalam penyisipan pesan teks kedalam sebuah wadah atau penampung dengan format file video. Tahapan implementasi steganografi menggunakan metode EOF digambarkan seperti gambar 5.6.

71

Gambar 5. 6 Tahapan Implementasi Steganografi EOF

Tahapan implementasi steganografi menggunakan metode End Of File (EOF) dibagi menjadi 3 tahapan diantaranya input berkas video berformat wmv, proses encode, dan proses decode.

5.2 Pengujian Aplikasi

Pada tahapan ini akan dilakukan pengujian aplikasi untuk memeriksa apakah suatu perangkat lunak yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai dengan standar tertentu. Pengujian sistem merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan pada perangkat lunak yang diuji.

Adapun teknik pengujian yang dilakukan pada penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan. Tahapan pertama adalah pengujian Blackbox, pada pengujian Black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dan tahapan yang kedua adalah pengujian aplikasi, pengujian ini digunakan untuk meyakinkan semua perintah dan kondisi dieksekusi secara minimal, dan tahapan terakhir Performance aplikasi pengujian Performance digunakan untuk memeriksa tingkat keakuratan aplikasi.

72 5.2.1 Pengujian Blackbox

Pengujian aplikai steganografi pada file audio ini menggunakan data uji berupa, data input dari user sebagai pengguna pada aplikasi yang telah dibuat.

Tabel 5. 2 Rencana Pengujian

Item Uji Jenis Pengujian

Proses Penyisipan Pesan Black box Proses Ekstraksi Pesan Black box

Berdasrkan Tabel diatas rencana pengujian yang telah disusun, maka dapat dilakukan pengujian sebagai berikut :

1. Pengujian Encode Pesan

Tabel 5. 3 Pengujian Proses Penyisipan

KASUS DAN HASIL UJI (BENAR) Data Yang

KASUS DAN HASIL UJI (SALAH)

73 Data Yang

Dimasukan Yang Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Input pesan Proses encode gagal dan

Berdasarkan tabel pengujian diatas, dapat disimpulkan bahwa proses pengujian penyisipan telah sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Pengujian Pengelolaan Pesan dan Proses Decode

Tabel 5. 4 Pengujian Proses Ekstraksi

KASUS DAN HASIL UJI (BENAR) Data Yang

74 KASUS DAN HASIL UJI (SALAH) Data Yang

Dimasukan Yang Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Klik decode Proses decode gagal dan

Berdasarkan Tabel pengujian diatas, dapat disimpulkan bahwa proses pengujian decode, telah sesuai dengan apa yang diharapkan.

5.2.2 Pengujian Aplikasi 1. Proses Encode (Penyisipan)

Pada tahap ini pesan rahasia akan diinputkan ke dalam bentuk byte ke dalam file video. Contoh implementasi ini, penulis menggunakan file video Beach.wmv dengan ukuran 580053 byte dan diinputkan teks sebesar 42 byte. Berikut ini adalah bentuk contoh proses gambar encode pada gambar 5.7.

75

Gambar 5. 7 Proses Encode

Berikut ini adalah implementasi dari pengkodean untuk proses encode.

Gambar 5. 8 encode

76 2. Proses Decode

Hasil dari file video steganografi akan disimpan dengan nama ResultEncodeBeach.wmv. Berikut ini adalah bentuk contoh proses gambar dari decode pada gambar 5.8.

Gambar 5. 9 Proses Decode

Terjadi penambahan ukuran file pada video yang sudah di encode karena adanya penambahan dari isi pesan teks yang telah diinputkan.

Sebelum di encode file berukuran 580053 byte dan diinputkan teks sebesar 42 byte. Dan setelah di decode maka terlihat hasil file bertambah menjadi 580124 byte. Terjadi penambahan karna adanya inputan teks sebesar 42 byte dan juga data pembatas sebesar 29 byte. Berikut ini adalah contoh implementasi dari pengkodean untuk proses decode.

77

Gambar 5. 10 decode

5.2.3 Pengujian Performance Aplikasi

Pengujian Performance aplikasi menggunakan lima pesan dengan ukuran yang berbeda, sedangkan file video yang digunakan adalah lima file video berformat WMV. Hasil dari pengujian kinerja sistem pada aplikasi penyisipan terdapat pada table 5.5.

Tabel 5. 5 Pengujian Performance Aplikasi

Nama File

Details Beach.wmv Kemerdekaan.wmv Dolphin.wmv Kartun.wmv Judika.wmv

Length 00:00:13 00:01:30 00:00:30 00:01:10 00:01:07

Frame

16kbps 2178kbps 386kbps 243kbps 95kbps

Total Bitrate

16kbps 2306kbps 482kbps 339kbps 223kbps

Frame Rate

29.97

frames/second

29.97 frames/second 30.00

frames/second

24.00

frames/second

24.00

frames/second

78

Nama File Video (Hasil Ektrak) Kapasitas (File)

Keberha silan (Decode) 1 Beach.wmv 30545byte 93327

byte

ResultEncodeBeach.wmv 123901byte Berhasil

2 Kemerdekaan.wmv 25981473 byte

50byte ResultEncodeKemerdekaan.wmv 25981552byte Berhasil

3 Dolphin.wmv 1826253b yte

13byte ResultEncodeDolphin.wmv 1826295byte Berhasil

4 Kartun.wmv 3032005b yte

23byte ResultEncodeKartun.wmv 3032057byte Berhasil

5 Judika.wmv 1919811b yte

96byte ResultEncodeJudika.wmv 1919936byte Berhasil

Berdasarkan table 5.5 untuk pengujian Performance aplikasi steganografi, dapat dilihat bahwa ukuran file video format wmv sebagai wadah penampung dengan hasil steganografi memiliki perbedaan. Karena adanya penambahan teks pesan pada penyisipan cover object sehingga membuat kapasitasnya menjadi bertambah dan kualitas pada video tidak ada perubahan.

79

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Penelitian ini melakukan implementasi Steganografi video menggunakan End Of File (EOF) berfungsi sebagai menyembunyikan informasi dalam video digital dengan format wmv. Penelitian ini melakukan pengamatan perubahan file video saat sebelum dan sesudah penyisipan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, pengujian encode dan decode pesan menggunakan metode End Of File (EOF) berhasil dilakukan pada penelitian ini yaitu pengujian performance aplikasi dapat menyisipkan pesan melebihi 200 karakter dan media penampung (Cover Object) file video berformat WMV untuk menyisipkan pesan dapat lebih dari 60 detik. Pengujian Encode berhasil dilakukan dan Decode berhasil menampilkan isi pesan. Hasil dari pengujian Decode memiliki ukuran file yang lebih besar dari file sebelumnya. Karena file video yang sudah di Decode mendapat tambahan ukuran dari pesan teks rahasia. Serta kualitas dari video tidak berubah. Berdasarkan kriteria Fidelity kualitas dari video tidak berubah tetap sama dengan kualitas awal video sebelum disisipi pesan. Selain itu, hasil dari Recovery berhasil dilakukan dengan tersimpan pada file folder steganoWMV.

6.2 Saran

Aplikasi yang dibangun masih memiliki kekurangan, maka ada beberapa saran yang dapat berguna untuk pengembangan selanjutnya, antara lain :

80

1. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya menggunakan metode selain End Of File (EOF), atau juga dapat membandingkan antara dua metode.

2. Untuk pengembangan selanjutnya, disarankan menggunakan bahasa pemrograman lain dan dapat dijalankan di seluruh platform seperti Web, Android, dan terutama iOS.

3. Aplikasi ini menggunakan wadah penampung berupa video, diharapkan dapat dikembangkan dengan wadah lain berupa AVI, VLC, dan wadah penampung lainnya.

81

DAFTAR PUSTAKA

Ansor, A. (2016). Penerapan Steganografi Video Dengan Metode Discrete Cosine Transform. 1(2), 25–32.

Anti, U. A., Kridalaksana, A. H., & Khairina, D. M. (2017). Steganografi Pada Video Menggunakan Metode Least Significant Bit (LSB) Dan End Of File (EOF). Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 12(2), 104.

https://doi.org/10.30872/jim.v12i2.658

Aritonang, Satyaputra, A., & Maulina, E. (2014). Beginning android programming with Adt bundle : panduan lengkap untuk pemula menjadi android programmer. Elex Media Komputindo.

Ariyus, D. (2006). Kriptografi : Keamanan data dan komunikasi. Graha Ilmu.

Ariyus, D. (2009). Keamanan multimedia : konsep dan aplikasi (R. Rosari Winong (ed.)). Yogyakarta : Andi.

Firly, N. (2018). Create Your Own Android Application. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Hariady, M. M., Suyatno, A., & Astuti, I. F. (2016). Keamanan Dan Penyisipan Pesan Rahasia Pada Gambar Dengan Enkripsi Blowfish Dan Steganografi End Of File. Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 11(2), 1.

https://doi.org/10.30872/jim.v11i2.207

Haviluddin. (2011). Memahami Penggunaan UML ( Unified Modelling Language ). Memahami Penggunaan UML (Unified Modelling Language), 6(1), 1–15.

https://informatikamulawarman.files.wordpress.com/2011/10/01-jurnal-informatika-mulawarman-feb-2011.pdf

Juhara, P, Z. (2016). Panduan lengkap pemrograman android (S. P, Wibowo (ed.)).

A.

Julianto, S., & Setiawan, S. (2019). Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bus Pada Po. Handoyo Berbasis Online. Simatupang, Julianto Sianturi,

Setiawan, 3(2), 11–25.

https://journal.amikmahaputra.ac.id/index.php/JIT/article/view/56/48

Mu’Mi, N. F. A. (2017). Steganografi Citra Menggunakan Kriptografi Hybrid Playfair Cipher dan Caesar Cipher. 142.

Nurhayati, & Ahmad, S. S. (2016). Steganography for inserting message on digital image using least significant bit and AES cryptographic algorithm.

Proceedings of 2016 4th International Conference on Cyber and IT Service Management, CITSM 2016. https://doi.org/10.1109/CITSM.2016.7577468 Prihandoyo, T. (2018). Unified Modeling Language (UML) Model Untuk

Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web. Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT, 3(1), 126–129.

82

Safaat, N. (2015). Android : pemrograman aplikasi mobile smartphone dan tablet PC berbasis android (Revisi Ked). Bandung : Informatika.

Wasino, Rahayu, T. P., & Setiawan. (2012). Implementasi Steganografi Teknik End of File Dengan Enkripsi Rijndael. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012), 2012(Sentika), 150–157.

Yulianti, E. (2012). Sharia Banking Information System and Design. CEP-CCIT FTUI.

Zalukhu, M. (2018). Aplikasi Pengamanan File Video Menggunakan Teknik Kriptografi Algoritma Transposisi Zig-Zag. Jurnal Mahajana Informasi, 3(2), 33–40.

Dokumen terkait