• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada tahapan ini akan dilakukan pengujian aplikasi untuk memeriksa apakah suatu perangkat lunak yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai dengan standar tertentu. Pengujian sistem merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan pada perangkat lunak yang diuji.

Adapun teknik pengujian yang dilakukan pada penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan. Tahapan pertama adalah pengujian Blackbox, pada pengujian Black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dan tahapan yang kedua adalah pengujian aplikasi, pengujian ini digunakan untuk meyakinkan semua perintah dan kondisi dieksekusi secara minimal, dan tahapan terakhir Performance aplikasi pengujian Performance digunakan untuk memeriksa tingkat keakuratan aplikasi.

72 5.2.1 Pengujian Blackbox

Pengujian aplikai steganografi pada file audio ini menggunakan data uji berupa, data input dari user sebagai pengguna pada aplikasi yang telah dibuat.

Tabel 5. 2 Rencana Pengujian

Item Uji Jenis Pengujian

Proses Penyisipan Pesan Black box Proses Ekstraksi Pesan Black box

Berdasrkan Tabel diatas rencana pengujian yang telah disusun, maka dapat dilakukan pengujian sebagai berikut :

1. Pengujian Encode Pesan

Tabel 5. 3 Pengujian Proses Penyisipan

KASUS DAN HASIL UJI (BENAR) Data Yang

KASUS DAN HASIL UJI (SALAH)

73 Data Yang

Dimasukan Yang Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Input pesan Proses encode gagal dan

Berdasarkan tabel pengujian diatas, dapat disimpulkan bahwa proses pengujian penyisipan telah sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Pengujian Pengelolaan Pesan dan Proses Decode

Tabel 5. 4 Pengujian Proses Ekstraksi

KASUS DAN HASIL UJI (BENAR) Data Yang

74 KASUS DAN HASIL UJI (SALAH) Data Yang

Dimasukan Yang Diharapkan

Pengamatan Kesimpulan

Klik decode Proses decode gagal dan

Berdasarkan Tabel pengujian diatas, dapat disimpulkan bahwa proses pengujian decode, telah sesuai dengan apa yang diharapkan.

5.2.2 Pengujian Aplikasi 1. Proses Encode (Penyisipan)

Pada tahap ini pesan rahasia akan diinputkan ke dalam bentuk byte ke dalam file video. Contoh implementasi ini, penulis menggunakan file video Beach.wmv dengan ukuran 580053 byte dan diinputkan teks sebesar 42 byte. Berikut ini adalah bentuk contoh proses gambar encode pada gambar 5.7.

75

Gambar 5. 7 Proses Encode

Berikut ini adalah implementasi dari pengkodean untuk proses encode.

Gambar 5. 8 encode

76 2. Proses Decode

Hasil dari file video steganografi akan disimpan dengan nama ResultEncodeBeach.wmv. Berikut ini adalah bentuk contoh proses gambar dari decode pada gambar 5.8.

Gambar 5. 9 Proses Decode

Terjadi penambahan ukuran file pada video yang sudah di encode karena adanya penambahan dari isi pesan teks yang telah diinputkan.

Sebelum di encode file berukuran 580053 byte dan diinputkan teks sebesar 42 byte. Dan setelah di decode maka terlihat hasil file bertambah menjadi 580124 byte. Terjadi penambahan karna adanya inputan teks sebesar 42 byte dan juga data pembatas sebesar 29 byte. Berikut ini adalah contoh implementasi dari pengkodean untuk proses decode.

77

Gambar 5. 10 decode

5.2.3 Pengujian Performance Aplikasi

Pengujian Performance aplikasi menggunakan lima pesan dengan ukuran yang berbeda, sedangkan file video yang digunakan adalah lima file video berformat WMV. Hasil dari pengujian kinerja sistem pada aplikasi penyisipan terdapat pada table 5.5.

Tabel 5. 5 Pengujian Performance Aplikasi

Nama File

Details Beach.wmv Kemerdekaan.wmv Dolphin.wmv Kartun.wmv Judika.wmv

Length 00:00:13 00:01:30 00:00:30 00:01:10 00:01:07

Frame

16kbps 2178kbps 386kbps 243kbps 95kbps

Total Bitrate

16kbps 2306kbps 482kbps 339kbps 223kbps

Frame Rate

29.97

frames/second

29.97 frames/second 30.00

frames/second

24.00

frames/second

24.00

frames/second

78

Nama File Video (Hasil Ektrak) Kapasitas (File)

Keberha silan (Decode) 1 Beach.wmv 30545byte 93327

byte

ResultEncodeBeach.wmv 123901byte Berhasil

2 Kemerdekaan.wmv 25981473 byte

50byte ResultEncodeKemerdekaan.wmv 25981552byte Berhasil

3 Dolphin.wmv 1826253b yte

13byte ResultEncodeDolphin.wmv 1826295byte Berhasil

4 Kartun.wmv 3032005b yte

23byte ResultEncodeKartun.wmv 3032057byte Berhasil

5 Judika.wmv 1919811b yte

96byte ResultEncodeJudika.wmv 1919936byte Berhasil

Berdasarkan table 5.5 untuk pengujian Performance aplikasi steganografi, dapat dilihat bahwa ukuran file video format wmv sebagai wadah penampung dengan hasil steganografi memiliki perbedaan. Karena adanya penambahan teks pesan pada penyisipan cover object sehingga membuat kapasitasnya menjadi bertambah dan kualitas pada video tidak ada perubahan.

79

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Penelitian ini melakukan implementasi Steganografi video menggunakan End Of File (EOF) berfungsi sebagai menyembunyikan informasi dalam video digital dengan format wmv. Penelitian ini melakukan pengamatan perubahan file video saat sebelum dan sesudah penyisipan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, pengujian encode dan decode pesan menggunakan metode End Of File (EOF) berhasil dilakukan pada penelitian ini yaitu pengujian performance aplikasi dapat menyisipkan pesan melebihi 200 karakter dan media penampung (Cover Object) file video berformat WMV untuk menyisipkan pesan dapat lebih dari 60 detik. Pengujian Encode berhasil dilakukan dan Decode berhasil menampilkan isi pesan. Hasil dari pengujian Decode memiliki ukuran file yang lebih besar dari file sebelumnya. Karena file video yang sudah di Decode mendapat tambahan ukuran dari pesan teks rahasia. Serta kualitas dari video tidak berubah. Berdasarkan kriteria Fidelity kualitas dari video tidak berubah tetap sama dengan kualitas awal video sebelum disisipi pesan. Selain itu, hasil dari Recovery berhasil dilakukan dengan tersimpan pada file folder steganoWMV.

6.2 Saran

Aplikasi yang dibangun masih memiliki kekurangan, maka ada beberapa saran yang dapat berguna untuk pengembangan selanjutnya, antara lain :

80

1. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya menggunakan metode selain End Of File (EOF), atau juga dapat membandingkan antara dua metode.

2. Untuk pengembangan selanjutnya, disarankan menggunakan bahasa pemrograman lain dan dapat dijalankan di seluruh platform seperti Web, Android, dan terutama iOS.

3. Aplikasi ini menggunakan wadah penampung berupa video, diharapkan dapat dikembangkan dengan wadah lain berupa AVI, VLC, dan wadah penampung lainnya.

81

DAFTAR PUSTAKA

Ansor, A. (2016). Penerapan Steganografi Video Dengan Metode Discrete Cosine Transform. 1(2), 25–32.

Anti, U. A., Kridalaksana, A. H., & Khairina, D. M. (2017). Steganografi Pada Video Menggunakan Metode Least Significant Bit (LSB) Dan End Of File (EOF). Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 12(2), 104.

https://doi.org/10.30872/jim.v12i2.658

Aritonang, Satyaputra, A., & Maulina, E. (2014). Beginning android programming with Adt bundle : panduan lengkap untuk pemula menjadi android programmer. Elex Media Komputindo.

Ariyus, D. (2006). Kriptografi : Keamanan data dan komunikasi. Graha Ilmu.

Ariyus, D. (2009). Keamanan multimedia : konsep dan aplikasi (R. Rosari Winong (ed.)). Yogyakarta : Andi.

Firly, N. (2018). Create Your Own Android Application. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Hariady, M. M., Suyatno, A., & Astuti, I. F. (2016). Keamanan Dan Penyisipan Pesan Rahasia Pada Gambar Dengan Enkripsi Blowfish Dan Steganografi End Of File. Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 11(2), 1.

https://doi.org/10.30872/jim.v11i2.207

Haviluddin. (2011). Memahami Penggunaan UML ( Unified Modelling Language ). Memahami Penggunaan UML (Unified Modelling Language), 6(1), 1–15.

https://informatikamulawarman.files.wordpress.com/2011/10/01-jurnal-informatika-mulawarman-feb-2011.pdf

Juhara, P, Z. (2016). Panduan lengkap pemrograman android (S. P, Wibowo (ed.)).

A.

Julianto, S., & Setiawan, S. (2019). Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bus Pada Po. Handoyo Berbasis Online. Simatupang, Julianto Sianturi,

Setiawan, 3(2), 11–25.

https://journal.amikmahaputra.ac.id/index.php/JIT/article/view/56/48

Mu’Mi, N. F. A. (2017). Steganografi Citra Menggunakan Kriptografi Hybrid Playfair Cipher dan Caesar Cipher. 142.

Nurhayati, & Ahmad, S. S. (2016). Steganography for inserting message on digital image using least significant bit and AES cryptographic algorithm.

Proceedings of 2016 4th International Conference on Cyber and IT Service Management, CITSM 2016. https://doi.org/10.1109/CITSM.2016.7577468 Prihandoyo, T. (2018). Unified Modeling Language (UML) Model Untuk

Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web. Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT, 3(1), 126–129.

82

Safaat, N. (2015). Android : pemrograman aplikasi mobile smartphone dan tablet PC berbasis android (Revisi Ked). Bandung : Informatika.

Wasino, Rahayu, T. P., & Setiawan. (2012). Implementasi Steganografi Teknik End of File Dengan Enkripsi Rijndael. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012), 2012(Sentika), 150–157.

Yulianti, E. (2012). Sharia Banking Information System and Design. CEP-CCIT FTUI.

Zalukhu, M. (2018). Aplikasi Pengamanan File Video Menggunakan Teknik Kriptografi Algoritma Transposisi Zig-Zag. Jurnal Mahajana Informasi, 3(2), 33–40.

Dokumen terkait