4.1 Fase Perencanaan
4.2.3 Pengkodean
Penulis melakukan tahap pengkodean terhadap hasil rancangan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Penggunaan aplikasi ini menggunakan beberapa tools dan software antara lain Android Studio, Java Develompment Kit, emulator Vysor, dan bahasa pemograman java.
65
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Fase ImplemenstasiImplementasi merupakan tahap menerjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun tujuan implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para pelaku sistem sehingga user dapat memberi masukan kepada pengembang sistem.
5.1.1 Implementasi Antarmuka (Interface)
Antarmuka adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Implementasi antarmuka sistem merupakan realisasi desain tampilan antarmuka dari setiap menu yang telah dirancang sebelumnya.Berikut ini adalah implementasi antarmuka steganografi pada file audio.
Tabel 5. 1 Implementasi Antarmuka Sistem
Nama Menu Deskripsi
Menu Utama Sebagai tampilan awal dan menampilkan SubMenu dari aplikasi, dimana pengguna dapat memilih kegiatan apa yang dilakukan di dalam sistem.
Encode Merupakan proses untuk menyisipkan pesan rahasia berupa teks kedalam berkas video yang berformat wmv.
Decode Merupakan proses untuk mengekstraksi dari berkas video berformat wmv dan menampilkan pesan rahasia.
Tutorial Tampilan bagaimana cara menggunakan aplikasi dari cara melakukan encode (penyisipan) dan decode (ekstraksi).
66
About Merupakan tampilan informasi aplikasi dan informasi pengembang aplikasi.
5.1.2 Tampilan Antarmuka Sistem 1. Tampilan Menu Utama
Implementasi antarmuka pada menu utama dapat dilihat dari gambar 5.1.
Gambar 5. 1 Tampilan Menu Utama
Berdasarkan gambar 5.1 dapat dijelaskan bahwa menu utama adalah Menu utama merupakan tampilan utama dari aplikasi. Ketika pengguna mengakses aplikasi ini, halaman pertama yang muncul adalah menu utama apa yang akan dilakukan di dalam sistem.
67 2. Tampilan Menu Encode (Penyisipan)
Implementasi antarmuka pada menu encode dapat dilihat pada gambar 5.2.
Gambar 5. 2 Tampilan Menu Encode (Penyisipan)
Berdasarkan gambar 5.2, dapat diketahui Menu encode berfungsi untuk menyisipkan pesan rahasia berupa teks kedalam berkas video berformat wmv sebagai wadah penampungnya.
3. Tampilan Menu Decode (Ekstrak)
Implementasi antarmuka pada menu decode dapat dilihat pada gambar 5.3.
68
Gambar 5. 3 Tampilan Menu Decode (Ekstrak)
Berdasarkan gambar 5.3 dijelaskan bahwa menu decode adalah menu sebagai output pesan dari file video sebagai wadah penampungnya.
4. Tampilan Menu Tutorial
Implementasi antarmuka pada menu petunjuk pegunaan aplikasi dapat dilihat pada gambar 5.4.
69
Gambar 5. 4 Tampilan Menu Tutorial
Berdasarkan gambar 5.4 diketahui bahwa menu tutorial adalah sebagai petunjuk pegunaan aplikasi dan langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk menggunakan aplikasi stegaonografi wmv.
5. Tampilan Menu About
Implementasi antarmuka pada menu about dapat dilihat pada gambar 5.5.
70
Gambar 5. 5 Tampilan Menu About
Berdasarkan pada gambar 5.5 dapat diketahui bahwa menu about adalah menu yang digunakan untuk menampilkan informasi aplikasi yang dibuat dan informasi pengembang aplikasi.
5.1.3 Implementasi Steganografi dengan Metode End Of File (EOF) Pada tahap ini akan membahas proses implementasi steganografi menggunakan metode EOF dalam penyisipan pesan teks kedalam sebuah wadah atau penampung dengan format file video. Tahapan implementasi steganografi menggunakan metode EOF digambarkan seperti gambar 5.6.
71
Gambar 5. 6 Tahapan Implementasi Steganografi EOF
Tahapan implementasi steganografi menggunakan metode End Of File (EOF) dibagi menjadi 3 tahapan diantaranya input berkas video berformat wmv, proses encode, dan proses decode.
5.2 Pengujian Aplikasi
Pada tahapan ini akan dilakukan pengujian aplikasi untuk memeriksa apakah suatu perangkat lunak yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai dengan standar tertentu. Pengujian sistem merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan pada perangkat lunak yang diuji.
Adapun teknik pengujian yang dilakukan pada penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan. Tahapan pertama adalah pengujian Blackbox, pada pengujian Black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dan tahapan yang kedua adalah pengujian aplikasi, pengujian ini digunakan untuk meyakinkan semua perintah dan kondisi dieksekusi secara minimal, dan tahapan terakhir Performance aplikasi pengujian Performance digunakan untuk memeriksa tingkat keakuratan aplikasi.
72 5.2.1 Pengujian Blackbox
Pengujian aplikai steganografi pada file audio ini menggunakan data uji berupa, data input dari user sebagai pengguna pada aplikasi yang telah dibuat.
Tabel 5. 2 Rencana Pengujian
Item Uji Jenis Pengujian
Proses Penyisipan Pesan Black box Proses Ekstraksi Pesan Black box
Berdasrkan Tabel diatas rencana pengujian yang telah disusun, maka dapat dilakukan pengujian sebagai berikut :
1. Pengujian Encode Pesan
Tabel 5. 3 Pengujian Proses Penyisipan
KASUS DAN HASIL UJI (BENAR) Data Yang
KASUS DAN HASIL UJI (SALAH)
73 Data Yang
Dimasukan Yang Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Input pesan Proses encode gagal dan
Berdasarkan tabel pengujian diatas, dapat disimpulkan bahwa proses pengujian penyisipan telah sesuai dengan apa yang diharapkan.
2. Pengujian Pengelolaan Pesan dan Proses Decode
Tabel 5. 4 Pengujian Proses Ekstraksi
KASUS DAN HASIL UJI (BENAR) Data Yang
74 KASUS DAN HASIL UJI (SALAH) Data Yang
Dimasukan Yang Diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Klik decode Proses decode gagal dan
Berdasarkan Tabel pengujian diatas, dapat disimpulkan bahwa proses pengujian decode, telah sesuai dengan apa yang diharapkan.
5.2.2 Pengujian Aplikasi 1. Proses Encode (Penyisipan)
Pada tahap ini pesan rahasia akan diinputkan ke dalam bentuk byte ke dalam file video. Contoh implementasi ini, penulis menggunakan file video Beach.wmv dengan ukuran 580053 byte dan diinputkan teks sebesar 42 byte. Berikut ini adalah bentuk contoh proses gambar encode pada gambar 5.7.
75
Gambar 5. 7 Proses Encode
Berikut ini adalah implementasi dari pengkodean untuk proses encode.
Gambar 5. 8 encode
76 2. Proses Decode
Hasil dari file video steganografi akan disimpan dengan nama ResultEncodeBeach.wmv. Berikut ini adalah bentuk contoh proses gambar dari decode pada gambar 5.8.
Gambar 5. 9 Proses Decode
Terjadi penambahan ukuran file pada video yang sudah di encode karena adanya penambahan dari isi pesan teks yang telah diinputkan.
Sebelum di encode file berukuran 580053 byte dan diinputkan teks sebesar 42 byte. Dan setelah di decode maka terlihat hasil file bertambah menjadi 580124 byte. Terjadi penambahan karna adanya inputan teks sebesar 42 byte dan juga data pembatas sebesar 29 byte. Berikut ini adalah contoh implementasi dari pengkodean untuk proses decode.
77
Gambar 5. 10 decode
5.2.3 Pengujian Performance Aplikasi
Pengujian Performance aplikasi menggunakan lima pesan dengan ukuran yang berbeda, sedangkan file video yang digunakan adalah lima file video berformat WMV. Hasil dari pengujian kinerja sistem pada aplikasi penyisipan terdapat pada table 5.5.
Tabel 5. 5 Pengujian Performance Aplikasi
Nama File
Details Beach.wmv Kemerdekaan.wmv Dolphin.wmv Kartun.wmv Judika.wmv
Length 00:00:13 00:01:30 00:00:30 00:01:10 00:01:07
Frame
16kbps 2178kbps 386kbps 243kbps 95kbps
Total Bitrate
16kbps 2306kbps 482kbps 339kbps 223kbps
Frame Rate
29.97
frames/second
29.97 frames/second 30.00
frames/second
24.00
frames/second
24.00
frames/second
78
Nama File Video (Hasil Ektrak) Kapasitas (File)
Keberha silan (Decode) 1 Beach.wmv 30545byte 93327
byte
ResultEncodeBeach.wmv 123901byte Berhasil
2 Kemerdekaan.wmv 25981473 byte
50byte ResultEncodeKemerdekaan.wmv 25981552byte Berhasil
3 Dolphin.wmv 1826253b yte
13byte ResultEncodeDolphin.wmv 1826295byte Berhasil
4 Kartun.wmv 3032005b yte
23byte ResultEncodeKartun.wmv 3032057byte Berhasil
5 Judika.wmv 1919811b yte
96byte ResultEncodeJudika.wmv 1919936byte Berhasil
Berdasarkan table 5.5 untuk pengujian Performance aplikasi steganografi, dapat dilihat bahwa ukuran file video format wmv sebagai wadah penampung dengan hasil steganografi memiliki perbedaan. Karena adanya penambahan teks pesan pada penyisipan cover object sehingga membuat kapasitasnya menjadi bertambah dan kualitas pada video tidak ada perubahan.
79
BAB VI PENUTUP
6.1 KesimpulanPenelitian ini melakukan implementasi Steganografi video menggunakan End Of File (EOF) berfungsi sebagai menyembunyikan informasi dalam video digital dengan format wmv. Penelitian ini melakukan pengamatan perubahan file video saat sebelum dan sesudah penyisipan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, pengujian encode dan decode pesan menggunakan metode End Of File (EOF) berhasil dilakukan pada penelitian ini yaitu pengujian performance aplikasi dapat menyisipkan pesan melebihi 200 karakter dan media penampung (Cover Object) file video berformat WMV untuk menyisipkan pesan dapat lebih dari 60 detik. Pengujian Encode berhasil dilakukan dan Decode berhasil menampilkan isi pesan. Hasil dari pengujian Decode memiliki ukuran file yang lebih besar dari file sebelumnya. Karena file video yang sudah di Decode mendapat tambahan ukuran dari pesan teks rahasia. Serta kualitas dari video tidak berubah. Berdasarkan kriteria Fidelity kualitas dari video tidak berubah tetap sama dengan kualitas awal video sebelum disisipi pesan. Selain itu, hasil dari Recovery berhasil dilakukan dengan tersimpan pada file folder steganoWMV.
6.2 Saran
Aplikasi yang dibangun masih memiliki kekurangan, maka ada beberapa saran yang dapat berguna untuk pengembangan selanjutnya, antara lain :
80
1. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya menggunakan metode selain End Of File (EOF), atau juga dapat membandingkan antara dua metode.
2. Untuk pengembangan selanjutnya, disarankan menggunakan bahasa pemrograman lain dan dapat dijalankan di seluruh platform seperti Web, Android, dan terutama iOS.
3. Aplikasi ini menggunakan wadah penampung berupa video, diharapkan dapat dikembangkan dengan wadah lain berupa AVI, VLC, dan wadah penampung lainnya.
81
DAFTAR PUSTAKA
Ansor, A. (2016). Penerapan Steganografi Video Dengan Metode Discrete Cosine Transform. 1(2), 25–32.
Anti, U. A., Kridalaksana, A. H., & Khairina, D. M. (2017). Steganografi Pada Video Menggunakan Metode Least Significant Bit (LSB) Dan End Of File (EOF). Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 12(2), 104.
https://doi.org/10.30872/jim.v12i2.658
Aritonang, Satyaputra, A., & Maulina, E. (2014). Beginning android programming with Adt bundle : panduan lengkap untuk pemula menjadi android programmer. Elex Media Komputindo.
Ariyus, D. (2006). Kriptografi : Keamanan data dan komunikasi. Graha Ilmu.
Ariyus, D. (2009). Keamanan multimedia : konsep dan aplikasi (R. Rosari Winong (ed.)). Yogyakarta : Andi.
Firly, N. (2018). Create Your Own Android Application. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Hariady, M. M., Suyatno, A., & Astuti, I. F. (2016). Keamanan Dan Penyisipan Pesan Rahasia Pada Gambar Dengan Enkripsi Blowfish Dan Steganografi End Of File. Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 11(2), 1.
https://doi.org/10.30872/jim.v11i2.207
Haviluddin. (2011). Memahami Penggunaan UML ( Unified Modelling Language ). Memahami Penggunaan UML (Unified Modelling Language), 6(1), 1–15.
https://informatikamulawarman.files.wordpress.com/2011/10/01-jurnal-informatika-mulawarman-feb-2011.pdf
Juhara, P, Z. (2016). Panduan lengkap pemrograman android (S. P, Wibowo (ed.)).
A.
Julianto, S., & Setiawan, S. (2019). Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bus Pada Po. Handoyo Berbasis Online. Simatupang, Julianto Sianturi,
Setiawan, 3(2), 11–25.
https://journal.amikmahaputra.ac.id/index.php/JIT/article/view/56/48
Mu’Mi, N. F. A. (2017). Steganografi Citra Menggunakan Kriptografi Hybrid Playfair Cipher dan Caesar Cipher. 142.
Nurhayati, & Ahmad, S. S. (2016). Steganography for inserting message on digital image using least significant bit and AES cryptographic algorithm.
Proceedings of 2016 4th International Conference on Cyber and IT Service Management, CITSM 2016. https://doi.org/10.1109/CITSM.2016.7577468 Prihandoyo, T. (2018). Unified Modeling Language (UML) Model Untuk
Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web. Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT, 3(1), 126–129.
82
Safaat, N. (2015). Android : pemrograman aplikasi mobile smartphone dan tablet PC berbasis android (Revisi Ked). Bandung : Informatika.
Wasino, Rahayu, T. P., & Setiawan. (2012). Implementasi Steganografi Teknik End of File Dengan Enkripsi Rijndael. Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Komunikasi 2012 (SENTIKA 2012), 2012(Sentika), 150–157.
Yulianti, E. (2012). Sharia Banking Information System and Design. CEP-CCIT FTUI.
Zalukhu, M. (2018). Aplikasi Pengamanan File Video Menggunakan Teknik Kriptografi Algoritma Transposisi Zig-Zag. Jurnal Mahajana Informasi, 3(2), 33–40.