• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alat Bantu Pembelajaran

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

4. Alat Bantu Pembelajaran

a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran

Alat bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu sering disebut juga alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan mempraktekkan sesuatu dalam proses pengajaran pendidikan. Alat bantu pembelajaran ini dimaksudkan untuk mengarahkan indera sebanyak mungkin suatu objek sehingga mempermudah persepsi. Dalam menggunakan alat bantu pembelajaran juga harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengguanaan alat bantu tersebut agar tepat guna dalam memberikan materi dalam pelajaran.

Alat bantu pembelajaran membantu guru dalam pembelajaran karena mempermudah dalam menyampaikan materi dan bagi siswa sendiri alat bantu pembelajaran juga memberikan kemudahan dalam menerima materi pelajaran dari guru sehingga siswa dapat menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Menurut Soekidjo (2003) manfaat alat bantu pembelajaran antara lain sebagai berikut :

1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan 2) Mencapai sasaran yang lebih banyak 3) Membantu mengatasi hambatan bahasa

4) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan pembelajaran

5) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat 6) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang

diterima kepada orang lain

7) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para pendidik pelaku pendidikan commit to user

8) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan (Kristiyanto 2010:129).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat bantu digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam memahami metari pembelajaran agar lebih efekif dan efisien. Sehingga materi pembelajaran lebih cepat diterima siswa dengan utuh serta manarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran, dengan kata lain alat bantu yang digunakan guru dengan disain yang disesuaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Kriteria Pemilihan Alat Bantu yang Baik

Alat bantu yang baik harus mempunyai tujuan yang sesuai dengan kebutuhan siswa, selain mempunyai tujuan untuk siswa itu sendiri juga harus mempunyai tujuan pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapat, dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru. Selain itu alat bantu harus efisien dalam penggunaannya, dalam waktu yang singkat dapat mencakup isi yang luas dan tempat yang diperlukan tidak terlalu luas. Alat bantu juga harus memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar serta siswa mudah dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru. Seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1989) bahwa dalam memilih alat bantu pembelajaran perlu mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: 1) Faktor manusiawi, yang bersumber dan berkenaan dengan faktor siswa

(pelajar) dan faktor guru (pengajar).

2) Faktor komunikasi yang efektif, yang bertalian dengan faktor siswa, faktor isi pelajaran, dan tujuan yang hendak dicapai.

3) Faktor biaya yang reasonabel, yang bertalian dengan faktor tujuan yang hendak dicapai, faktor pasaran, dan faktor keadaan.

4) Faktor hambatan-hambatan praktis, yang bertalian dengan faktor keadaan, faktor waktu dan faktor fasilitas (hlm. 127).

Menurut Musfiqon (2012) dalam memilih alat bantu pembelajaran harus memperhatikan beberapa hal, antara lain:

2) Ketepatgunaan

3) Keadaan peserta didik 4) Ketersediaan

5) Biaya kecil

6) Keterampilan guru

7) Mutu teknis (hlm. 118-121)

Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan alat bantu pembelajaran seorang guru harus memperhatikan tujuan yang akan di capai serta disesuaikan dengan keadaan peserta didik. Selain itu juga harus memperhatikan faktor biaya, ketersediaan dan tepat guna dengan biaya yang sedikit alat bantu yang akan digunakan meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Fungsi Alat Bantu Pembelajaran

Alat Bantu pembelajaran telah menjadi bagian integral dalam pembelajaran. Bahkan tidak bisa dipisahkan dalam proses pembelajaran di sekolah. Hal ini telah dikaji dan diteliti bahwa pembelajaran yang menggunakan alat bantu hasilnya lebih optimal.

Pemakaian alat bantu pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan alat bantu pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.

Menurut Musfiqon (2012) secara lebih rinci dan utuh alat bantu pembelajaran berfungsi untuk:

1) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. 2) Meningkatkan gairah belajar siswa.

3) Meningkatkan minat dan motivasi belajar.

4) Menjadikan siswa berinteraksi langsung dengan kenyataan. 5) Mengatasi modalitas belajar siswa yang beragam.

6) Megefektifkan proses komunikasi dalam pembelajaran (hlm. 35). Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran ini dibangun melalui komunikasi yang efektif, sedangkan komunikasi commit to user

efektif terjadi jika menggunakan alat bantu sebagai perantara antara interaksi guru dan siswa.

d. Alat Bantu Pembelajaran Melempar Bola Kasti

Pembelajaran dikatakan berhasil jika siswa mampu dan bisa memahami materi yang disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Siswa diharapkan juga bisa menerapkan nilai-nilai yang ada saat proses pembelajaran seperti sportif, jujur, disiplin, kerjasama, tanggung jawab dalam kehidupannya. Dalam proses pembelajaran tidak lepas dari peralatan yang digunakan serta cara guru menyampaikannya melalui metode atau model-model pembelajaran. Di sekolah dasar negeri 1 Wonogiri alat yang digunakan untuk pembelajaran lempar dalam permainan kasti sangat kurang, banyak siswa yang bosan dan tidak semangat karena pembelajaran yang monoton.

Alat bantu yang digunakan untuk membuat siswa tertarik dan tidak bosan yaitu dengan bola tenis, bola ini lebih ringan jadi siswa tidak kesulitan untuk melakukan lemparan, selain itu bola tenis juga akan dibuat menjadi bola berekor dengan ekor bola yang ada dalam bola tenis di harapkan siswa tertarik, dengan pembelajaran melempar ke arah sasaran yang di kompetisikan selain itu juga di variasikan dengan lemparan ke sesama teman dengan model yang berbeda agar siswa tidak cepat bosan, untuk pemanasan setiap pembelajaran berupa permainan.

e. Pembelajaran Melempar Bola Kasti

Pembelajaran melempar bola kasti akan dikemas dengan alat bantu pembelajaran yaitu dengan menggunakan sasaran dan juga lemparan ke sesama teman dengan model yang bervariasi. Kegiatan pemanasan sebelum masuk ke materi inti dengan bentuk permainan karena dunia anak lebih dekat dengan situasi permainan, dalam pembelajaran disajikan banyak variasi-variasi supaya agar siswa tidak mudah jenuh sebab siswa

sering kali juga cepat bosan melaksanakan kegiatannya Hidayatullah (2008) berpendapat:

bermain memberikan kontribusi yang unik bagi perkembangan anak. Bermain dapat digunakan untuk membantu anak dalam mengembangkan keterampilan gerak. Bermain berisi berbagai keterampilan gerak, mulai dari keterampilan gerak yang sederhana atau dasar hingga keterampilan gerak yang kompleks (halm. 7).

Pembelajaran melempar bola kasti bisa di berikan dengan melempar ke arah sasaran yang di tempel dengan tinggi yang bervariasi sesuai fungsi lemparan. Misalkan lemparan atas sasaran dibuat tinggi karena lemparan di gunakan untuk melakukan lemparan jauh atau mengumpan. Berikut gambar pembelajaran melempar ke arah sasaran sebagai berikut:

Gambar 2.25. Pembelajaran lemparan ke arah sasaran (Djumidar & Widya, 2004: 63)

Selain melempar ke arah sasaran pembelajaran melempar juga dapat dilakukan dengan melakukannya ke sesama teman dengan dikompetisikan agar siswa tidak cepat bosan dan tertarik mengikuti pembelajaran. Berikut gambar pembelajaran melempar ke sesama teman sebagai berikut:

Gambar 2.26. Pembelajaran lemparan ke sesama teman (Djumidar & Widya, 2004: 63)

Model pembelajaran di atas di harapkan dapat membuat siswa tertarik dan semangat mengikuti pembelajaran melempar bola kasti dan commit to user

dapat meningkatkan hasil belajar siswa agar dalam bermain kasti siswa dapat bermain dengan baik.

Dokumen terkait