• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus I Pertemuan III a. Perencanaan Tindakan

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

3. Siklus I Pertemuan III a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan kedua, maka perencanaan tindakannya adalah sebagai berikut:

1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan kedua. Penggunaan alat bantu pembelajaran pada pertemuan kedua sudah ada peningkatan namun untuk indikator capaian dalam siklus I belum tercapai maka pengemasan pembelajaran pada pertemuan ini dibuat lebih menarik lagi.

2) Menyiapkan alat bantu yang digunakan untuk proses pembelajaran. 3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut:

1) Pemanasan.

a) Guru menyiapkan dan memimpin doa.

b) Menjelaskan materi yang akan di ajarkan secara umum yaitu lemparan bawah, samping, atas.

c) Melakukan pemanasan, pemanasan yang diberikan berupa permainan kucingan cara memainkan dan peraturannya sudah tercantum dalam RPP.

2) Inti Pelajaran

Melakukan gerakan melempar bola kasti yaitu : a) Siswa Melakukan Gerakan Lemparan Bawah

Pembelajaran lemparan bawah siswa di bagi dua kelompok melakukan lemparan ke arah bilah yang diberi angka tiga kali kesempatan setiap lemparan tepat sasaran mendapat poin sesuai yang ada dalam RPP bola yang digunakan bola tenis, pembelajaran dikompetisikan agar ada persaingan dan siswa bersemangat melakukan rangkaian gerakan. Sebelum siswa melakukan gerakan guru memberi contoh gerakan commit to user

terlebih dahulu kepada siswa agar siswa lebih paham dan mengerti melakukan gerakan lemparan bawah yang benar.

b) Siswa Melakukan Gerakan Lemparan Samping

Pembelajaran lemparan samping siswa di bagi dua regu melakukan lemparan kearah teman saling berhadapan menggunakan bola berekor agar siswa tertarik dan tidak cepat bosan. Pembelajaran dilaksanakan sesuai RPP Guru memberikan contoh kepada siswa bagaimana melakukan gerakan lemparan samping yang benar selain menjelaskan secara lisan agar siswa lebih mengerti dan paham.

c) Siswa Melakukan Gerakan Lemparan Atas

Pemelajaran lemparan atas siswa dibagi menjadi empat kelompok urut absen siswa paling depan melakukan lemparan atas dengan jarak yang sesuai dengan dengan RPP setelah melakukan lemparan siswa berlari kearah teman yang menerima bola variasi pembelajaran dilakukan agar siswa tidak bosan dengan melakukan lemparan bola kasti. Guru memberikan contoh kepada siswa bagaimana melakukan gerakan lemparan atas yang benar selain menjelaskan secara lisan agar siswa lebih mengerti dan paham.

3) Penutup

a) Melaksanakan penenangan / pendinginan.

b) Guru memberikan evaluasi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang telah dipelajari kepada siswa.

c) Mengakhiri kegiatan siswa di persilahkan berdoa.

c. Observasi Tindakan

Pada langkah ini pengamatan dilakukan oleh peneliti saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan terhadap beberapa unsur gerakan dan dari hasil observasi menyimpulkan bahwa :

1) Lemparan Bawah

Pada pertemuan ketiga siswa melakukan gerakan lemparan bawah dengan baik siswa mencoba melemparkan bola ke arah bilah sesuai commit to user

nomor yang ada. Maksud dari pembelajaran ini agar siswa jika bisa tepat melakukan lemparan maka di harapkan nanti dalam melambungkan bola bisa tepat sesuai dengan yang diminta pemukul. Bola yang digunakan masih bola tenis yang ringan untuk memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Ada beberapa siswa yang mampu melakukan dengan baik sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa ada juga yang masih kurang, tetapi dalam pertemuan ini terjadi peningkatan kemampuan gerak siswa dalam melakukan lemparan bawah.

2) Lemparan Samping

Pembelajaran untuk lemparan samping cukup lancar siswa melakukan dengan baik sesuai perintah guru. Melakukan lemparan kearah teman dengan pembelajaran yang di kompetisikan sehingga siswa antusias dan cukup semangat. Ada beberapa siswa yang sudah bisa membengkokkan siku saat melempar. Lemparan samping cukup sulit di banding lemparan bawah atau atas. Dilihat dari pengamatan yang sudah dilakukan cukup ada perubahan kearah yang lebih baik banyak siswa yang sudah melakukan dengan baik dan ada peningkatan gerak. 3) Lemparan Atas

Pembelajaran lemparan atas berjalan cukup baik siswa antusias mengikuti pembelajaran sesuai arahan guru, dalam lemparan atas kali ini guru membuat variasi pembelajaran sesuai dengan RPP siswa antusias mengikuti pembelajaran dan senang dengan pembelajaran yang diberikan guru. Untuk lemparan atas peningkatan gerak cukup baik dengan bola berekor dan bola di lempar melambung jauh siswa tidak bosan dan tertarik.

Hasil pengamatan tindakan selama siklus I dari aspek kognitif, afektif, psikomotor, dan hasil belajar melempar siswa kelas IV C Sekolah Dasar Negeri I Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut:

1) Aspek kognitif siswa pada pembelajaran melempar bola kasti setelah mendapat tindakan I dengan penggunaan alat bantú pembelajaran.

Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran melempar bola kasti di ambil melalui observasi tes tulis berupa pertanyaan mengenai materi gerak melempar bola kasti.

Kondisi siswa kelas IV C Sekolah Dasar Negeri I Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 setelah diberi tindakan I melalui penggunaan alat bantu pembelajaran untuk aspek kognitif sebagai berikut:

Tabel 4.5. Aspek Kognitif Siswa Setelah Tindakan I

Aspek Kondisi Siklus I Keterangan

Persentase Jumlah Siswa

Kognitif 70, 59% 24 Tuntas

29, 41% 10 Belum Tuntas

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada pembelajaran melempar bola kasti siswa kelas IV C Sekolah Dasar Negeri I Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan yaitu 24 siswa atau 70, 59% dan siswa yang belum tuntas 10 siswa atau 29, 41% dengan demikian target capaian aspek kognitif untuk siklus I sudah tercapai.

2) Aspek afektif siswa pada pembelajaran melempar bola kasti setelah mendapat tindakan I dengan penggunaan alat bantu pembelajaran.

Aktivitas siswa terhadap materi pembelajaran melempar bola kasti di ambil melalui observasi sikap siswa dalam pembelajaran gerakan melempar bola kasti. Aspek yang dinilai terdiri dari sikap disiplin, percaya diri, semangat, kerjasama, dan kejujuran.

Kondisi siswa kelas IV C Sekolah Dasar Negeri I Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 setelah diberi tindakan I melalui penggunaan alat bantú pembelajaran untuk aspek afektif sebagai berikut:

Tabel 4.6. Aspek Afektif Siswa Setelah Tindakan I

Aspek Kondisi Siklus I Keterangan

Persentase Jumlah Siswa

Afektif 58, 82% 20 Tuntas

41, 18% 14 Belum Tuntas

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada pembelajaran melempar bola kasti siswa kelas IV C Sekolah Dasar Negeri I Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan yaitu 20 siswa atau 58, 82% dan siswa yang belum tuntas 14 siswa atau 41, 18% dengan demikian target capaian aspek afektif untuk siklus I sudah tercapai.

3) Aspek psikomotor siswa pada pembelajaran melempar bola kasti setelah mendapat tindakan I dengan penggunaan alat bantu pembelajaran.

Penguasaan kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran melempar bola kasti di ambil melalui observasi unjuk kerja gerak siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

Kondisi siswa kelas IV C Sekolah Dasar Negeri I Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 setelah diberi tindakan I melalui penggunaan alat bantu pembelajaran untuk aspek psikomotor sebagai berikut:

Tabel 4.7. Aspek Psikomotor Siswa Setelah Tindakan I

Aspek Kondisi Awal Keterangan

Persentase Jumlah Siswa

Psikomotor 73, 53% 25 Tuntas

26, 47% 9 Belum Tuntas

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa penguasaan gerak siswa pada pembelajaran melempar bola kasti siswa kelas IV C Sekolah Dasar Negeri I Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan yaitu 25 siswa atau 73, 53% dan siswa yang belum tuntas 9 siswa atau 26, 47% dengan demikian target capaian aspek psikomotor untuk siklus I sudah tercapai.

4) Hasil belajar melempar melempar siswa bola kasti setelah tindakan I melalui penggunaan alat bantu pembelajaran.

Hasil belajar melempar siswa bola kasti merupakan gabungan antara nilai kognitif, afektif, dan psikomotor. Kondisi siswa kelas IV C Sekolah Dasar Negeri I Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 setelah tindakan I diberi melalui penggunaan alat bantú pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 4.8. Hasil Belajar Melempar Siswa Setelah Tindakan I

Penilaian Kondisi Siklus I Keterangan

Persentase Jumlah Siswa Hasil Belajar

Melempar

55, 88% 19 Tuntas

44, 12% 15 Belum Tuntas

Keterangan : Data terdapat dalam lampiran

Gambar 4.1. Diagram Hasil Belajar Melempar Siklus I

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa Hasil belajar melempar pada pembelajaran melempar bola kasti siswa kelas IV C Sekolah Dasar Negeri I Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan yaitu 19 siswa atau 55, 88% dan siswa yang belum tuntas 15 siswa atau 44, 12% dengan demikian target capaian Hasil Belajar melempar untuk siklus I sudah tercapai.

d. Refleksi Tindakan

Adapun dari tabel pencapaian hasil di atas, menujukkan bahwa hasil belajar siswa dalam melakukan gerakan lemparan bola kasti meningkat sesuai target capaian pada siklus I yang dicantumkan pada proposal. Keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan ketiga ini adalah sebagai berikut: commit to user

1) Keberhasilan guru/siswa:

Penggunaan alat bantu yaitu dengan bola tenis dan bola berekor siswa sangat senang karena bola lebih ringan dan baru bagi siswa dalam pembelajaran melempar bola kasti, selain dengan penggunaan alat bantú pembelajaran juga di rancang menarik dengan dikompetisikan. Gerakan siswa juga sudah menunjukan perubahan beberapa siswa sudah dapat melakukan gerakan dengan cukup baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotor juga mengalami peningkatan. Guru juga melakukan perubahan variasi pembelajaran lemparan agar siswa tidak bosan.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa:

Kendala yang dihadapi yaitu lapangan yang kurang luas lemparan atas dilakukan dengan memaksimalkan lapangan yang ada, siswa terlalu over dalam pembelajaran, siswa mulai malas mengerjakan soal kognitif.

3) Rencana Perbaikan:

Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala dalam pembelajaran pada pertemuan kedua maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, antara lain :

a) Guru memberi semangat arahan kepada siswa untuk melakukan segala kegiatan dengan sungguh-sungguh baik dalam pembelajaran atau saat mengerjakan soal kognitif.

b) Guru memberi masukan kepada siswa agar tidak terlalu over dalam proses pembelajaran dengn cara melakukan pendekatan kepada siswa yang sulit diatur.

1. Siklus II Pertemuan I

Dokumen terkait