• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

B. Analisis Struktural

2. Alur / Plot

a. Situation (pengarang mulai melukiskan keadaan)

Pada tahap ini pengarang mengawali cerita dengan memperkenalkan tokoh yang bernama Lely. Ia adalah seorang perempuan yang berumur kurang lebih 20-30 tahun. Lely seorang perempuan lulusan SMA yang hidup di kota yang tidak terlalu besar, dan sejak duduk di bangku SMP tinggal bersama Tantenya yang bernama Esther. Selama tinggal bersama Tante Esther, Lely mulai belajar merancang atau membuat model, mengukur, memotong kain, dan menjahit. Tamat SMA, Lely sudah pandai dan terampil melakukan itu semua dan bekerja di butik pakaian milik Tante Esther. Kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan pendapatan yang ia dapatkan, apalagi butik Tante Esther semakin hari semakin ramai pelanggan yang datang. Pengarang juga memberikan gambaran bahwa Lely sedang merasakan keresahan atau sakit hati karena suaminya.

Pengarang di dalam tahap situation ini juga memperkenalkan tokoh yang bernama Rasmoyo, yakni seorang pria yang setengah baya, berumur sekitar 45-50 tahun, kaya, sopan, tidak sombong, menghargai seorang perempuan, dan memiliki sifat kebapakan. Pertemuannya dengan Lely merupakan kebahagiaan buat Rasmoyo. Rasmoyo merasakan telah menemukan sesuatu yang hilang dalam hidupnya, begitu juga yang dirasakan oleh Lely. Hal tersebut membuat Lely suka dengan kepribadian yang dimiliki Rasmoyo. Hubungan diantara mereka pun dapat terjalin dengan baik

commit to user

b. Generation Circumstances (peristiwa mulai bergerak)

Peristiwa mulai bergerak yaitu ketika Lely memutuskan untuk menikah dengan Tanoto. Tanoto merupakan seorang atasan di sebuah pabrik sepatu, dan meski kehidupannya terjamin serta semua keinginan Lely dapat terpenuhi. Namun hal itu tidak lantas membuat Lely untuk memutuskan berhenti dari pekerjaannya begitu saja. Apalagi setelah ia ikut mengerjakan pesanan baju, butik Tante Esther semakin ramai. Lely merasa puas kalau dapat mencari uang sendiri.

Lima tahun usia pernikahannya, rumah tangganya mulai terusik. Berawal pada saat Lely membersihkan laci, ia menemukan kwitansi pembayaran kelahiran atas nama Nyonya Tanoto. Mengetahui hal tersebut Lely merasa terkejut dan tidak percaya, sampai kwitansi tersebut dibaca tiga kali. Kemudian Lely menemukan beberapa kwitansi-kwitansi yang lain seperti kwitansi pembayaran pemeriksaan dari awal kehamilan, pemeriksaan rutin, pembelian obat, pembelian popok, pembelian susu, kereta bayi, kasur, bantal, guling dan sebagainya. Lely merasa geram dengan hal tersebut. Pada malam harinya, kwitansi-kwitansi tersebut ditunjukkan pada suaminya. Tanoto pun kaget dengan hal itu, dan berusaha menjawab semua pertanyaan Lely. Tanoto berdalih kalau Partiyem hanya meminjam uang kantor, dan menggunakan nama Nyonya Tanoto agar mudah dalam pembukuannya. Partiyem adalah salah satu pegawai toko, namun terkadang membantu pekerjaan rumah di rumah Lely.

Lely masih percaya dengan semua penjelasan yang diberikan Tanoto, dan rumah tangganya kembali tentram. Pada suatu pagi, seorang anak laki-laki

commit to user

datang mengantarkan surat untuk Tanoto. Namun, Lely yang menerima surat tersebut. Setelah membaca surat tersebut, Lely merasa darahnya mendidih sampai sekujur badannya terasa panas. Surat tersebut dari Partiyem, yang menanyakan uang untuk pembelian susu sudah tiga bulan belum dikirim. Putri, anaknya yang berumur empat bulan sakit dan harus segera diperiksakan.

Pada saat Tanoto keluar dari kamar mandi, surat tersebut diberikan oleh Lely. Lely menjauh, sedangkan Tanoto membaca dan mulai gemetar setelah mengetahui isi surat tersebut dari Partiyem. Selesai membaca surat itu, Tanoto langsung mengakui kalau perempuan itu hamil dengannya meskipun sudah memiliki suami. Tanpa permisi dan banyak kata-kata Lely langsung berangkat ke butik. Sampai butik tutup pun, Lely belum juga pulang. Tengah malam ia baru pulang dari butik, sesampainya di rumah, Lely memilih untuk mengunci diri di kamar. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Lely berangkat ke butik. Selama tiga bulan lebih sikap Lely seperti itu terus. Lely mulai berpikir panjang, ia pun juga memilih mengalah serta berusaha memaafkan kesalahan Tanoto. Mengingat selama berumah tangga, mereka belum di karuniai seorang anak. Kemudian Lely mengambil keputusan untuk merawat anak hasil hubungan suaminya dan Partiyem, dengan syarat hubungan mereka harus diakhiri. Namun, Partiyem bukanlah seorang perempuan yang bodoh. Partiyem tidak mau memberikan anaknya begitu saja, karena anak tersebut dapat digunakan Partiyem untuk menguras harta Tanoto. Dalam beberapa waktu, rumah tangga Lely dan Tanoto

commit to user

kembali tentram, karena hubungan Tanoto dengan Partiyem sepertinya sudah benar-benar putus.

c. Rising Action (keadaan mulai memuncak)

Keadaan mulai memuncak yaitu ketika Tante Esther mengajak Lely pergi ke Sala. Pada saat Lely akan berangkat ke Sala, mobil yang digunakan mogok dan terpaksa dibawa ke bengkel terlebih dahulu. Lely memutuskan untuk izin pulang sebentar. Setibanya di rumah, alangkah terkejutnya Lely melihat suaminya dengan Partiyem sedang memadu kasih di bawah meja ruang makan. Lely melotot, ingin berteriak namun tidak bisa keluar dari bibirnya. Lely hanya dapat membalikkan badan dan berlari kembali ke butik. Perilaku suaminya dengan Partiyem terbayang - bayang terus dalam pikiran Lely.

Beberapa saat kemudian, mobil selesai diperbaiki. Lely pun berangkat ke Sala bersama Tante Esther. Pulang dari Sala, Lely menginap di tempat Tante Esther selama lima hari. Dari tempat Tante Esther, pikirannya semakin kalut dan tidak tahu harus kemana. Lely pergi dengan naik angkutan jurusan Terminal, di Terminal kebingungannya semakin menjadi. Sampai beberapa jam hanya duduk diam di ruang tunggu. Tidak lama kemudian datanglah seorang laki-laki yang bernama Jarot duduk mendekati Lely, dan berusaha mengajak bicara pada Lely. Namun Lely hanya diam. Lely menutupi mulut karena ingin muntah, memegangi perut yang mual-mual. Kepalanya pusing karena ia kurang tidur. Sejak sore hari belum makan apa-apa, serta lelah. Lely merasa badannya meriang.

commit to user

Melihat kondisi Lely yang semakin lemah, lelaki itu duduknya semakin merapat. Tiba-tiba Lely pingsan dan dibawa pergi lelaki itu. Saat Lely sadar, ia sudah berada di tempat tidur yang bersih, rapi, serta lelaki itu duduk sambil memegang-megang jidat Lely. Beberapa saat kemudian, seorang perempuan setengah tua masuk ke kamar serta menyebut dirinya Mami. Mami berusaha memanjakan Lely, semua kebutuhannya telah disiapkan di kamar itu. Mami juga berusaha menanyakan tentang permasalahan yang terjadi pada Lely, namun Lely hanya dapat mengeluarkan air mata, bibirnya tidak sanggup untuk berkata. Mengetahui hal tersebut, Mami mulai tampak menenangkan Lely kemudian meninggalkan Lely sendiri.

Empat hari sudah Lely tinggal di rumah Mami, seseorang yang tidak pernah ia kenal sama sekali sebelumnya. Sekitar pukul lima sore, Jarot datang bersama temannya. Lely dikenalkan dengan teman Jarot tersebut, ketiganya asyik mengobrol dan pada saat mengobrol itulah Lely dipaksa untuk minum bir sampai badan Lely tidak berdaya.

Larut malam, Lely terbangun dari tidurnya. Kepalanya yang pusing bersandar di atas dada seorang laki-laki dan merasa tidak menggunakan pakaian sehelai pun. Lely bergegas ke kamar mandi, selesai membersihkan badannya ia keluar. Betapa terkejutnya saat Lely menghidupkan lampu di kamarnya, Lely berteriak sambil menutup bibirnya. Lely tidak menyangka, ternyata lelaki itu tidak lain teman Jarot yang baru dikenalnya sore tadi. Dari sini Lely mulai tersadar, dirinya merasa seperti ikan yang masuk dalam jaring dan tidak akan bisa

commit to user

lepas dari situ. Sekarang Lely mengerti kalau perempuan yang dipanggil Mami itu merupakan germo/mucikari, sedangkan Jarot adalah yang bertugas mencari mangsa/mencari seorang perempuan untuk dijadikan PSK.

Genap satu bulan, Lely dipindah ke Wisma Dahlia milik Mami. Lely mulai terbiasa dengan pekerjaannya. Wisma Dahlia merupakan tempat untuk perempuan - perempuan nakal / pelacur / PSK dengan harga yang relatif tinggi untuk sekali pakai, kebanyakan pelanggan yang datang ke Wisma ini yakni lelaki hidung belang berkantong tebal saja. Seperti malam-malam sebelumnya, Lely menunggu pelanggannya. Saat berdiri di ujung gang, Lely melihat seorang lelaki yang kemudian lelaki itu menyewa dirinya. Lelaki itu bernama Rasmoyo, usinya menginjak kepala lima namun penampilannya masih seperti anak muda. Perasaan Lely merasa berbeda saat melayani Rasmoyo dengan tamunya lain, yang sering menggunakan jasanya. Lely yang merasa biasa saat melayani tamunya, tetapi saat menghadapi Rasmoyo, ia merasa gugup dan canggung. Semenjak perkenalannya dengan Rasmoyo, Lely seperti merasakan jatuh cinta kembali. Lely sadar dalam pekerjaannya harus mengubur dalam-dalam perasaan itu, namun Lely tidak dapat menolak perasaannya saat mengenal Rasmoyo.

d. Climax ( keadaan mencapai klimaks )

Pengarang menggambarkan keadaan yang mencapai klimaks yaitu ketika pada suatu hari secara tiba-tiba Lely memutuskan untuk pindah dan berhenti dari pekerjaannya. Semenjak mengenal Rasmoyo, Lely merasa ingin terus dapat

commit to user

menjalin hubungan dengannya. Lely juga terus berpikir, untuk dapat menjalin hubungan dengan Rasmoyo, Lely merasa tidak mungkin dengan keadaan yang seperti ini. Hal itu yang membuat Lely mengambil keputusan pindah dari Wisma tersebut, dan Lely juga ingin memperbaiki dirinya dengan cara meninggalkan pekerjaannya.

Tanpa sepengetahuan Mami, Lely pergi dari Wisma Dahlia. Lely hanya berpamitan dengan salah satu teman dekatnya di Wisma itu,yang bernama Ermi. Lely pergi dengan alasan orang tuanya di kampung sedang sakit, dan ia harus menunggu. Lely memutuskan mengontrak di sebuah kampung, di kontrakannya itu Lely membuka warung kelontong dan menjual beberapa baju hasil jahitannya sendiri. Namun untuk menjadi orang baik tidaklah mudah, begitu juga dengan Lely. Lely harus terusik tinggal di kontrakannya, karena salah seorang warga mengetahui pekerjaan Lely sebelumnya. Dengan kesabaran dan ketekadan Lely, Lely dapat membuktikan dirinya benar-benar berubah.

Hubungan Lely dengan Rasmoyo masih terus berjalan baik. Dengan sikap kebapakan yang dimiliki Rasmoyo, telah dapat membuat Lely jatuh cinta padanya. Rasmoyo juga yang telah menjadi alasan kuat Lely untuk bangkit dari lembah hitam. Lely berharap suatu saat nanti dapat bersanding dengan Rasmoyo. Namun hal tersebut tidaklah sebanding dengan perasaan Rasmoyo pada Lely. Rasmoyo hanya menganggap Lely sebagai anak, Rasmoyo sadar usianya sudah tidak muda lagi dan Rasmoyo tidak terbesit niat untuk menikahi Lely yang usianya jauh lebih muda. Rasmoyo yang hanya menganggap Lely sebagai

commit to user

anaknya, memiliki niat untuk menjodohkan Lely dengan anak angkatnya, yakni Nugraha. Lely yang mengetahui hal itu sedikit kecewa, karena Lely ingin merubah hidupnya agar dapat bersama Rasmoyo. Tetapi justru Rasmoyo akan menjodohkan dirinya dengan Nugraha. Lely tidak dapat melaksanakan keinginan Rasmoyo tersebut, ia berprinsip apabila tidak dapat menikah dengan Rasmoyo lebih baik menjanda seumur hidupnya. Begitu juga dengan Nugraha, ia tidak dapat mewujudkan keinginan orang tua angkatnya itu. Nugraha menolak bukan karena ia sudah mengetahui masa lalu Lely, tetapi Nugraha menganggap Lely lebih pantas untuk menjadi ibu buat dirinya.

e. Denounment ( pengarang memberikan penyelesaian dari semua cerita)

Akhir cerita pengarang memberikan penyelesaian masalah dari cerita yang telah ditampilkan, bahwa pada akhirnya Lely tidak menikah dengan Nugraha dan tidak menikah pula dengan Rasmoyo. Pada dasarnya Rasmoyo maupun Nugraha sangat ingin memiliki Lely, namun karena beberapa alasan, mereka jadi urung untuk menikahi Lely. Rasmoyo dari awal bertemu dan berkenalan dengan Lely, sebenarnya sudah menaruh hati pada perempuan itu.

Keputusan Rasmoyo untuk tidak memiliki Lely dikarenakan, faktor usia Rasmoyo sudah menginjak kepala lima. Rasmoyo berpikir mungkin lima atau sepuluh tahun yang akan datang, dirinya sudah tidak bisa apa-apa lagi. Oleh karena itu, Rasmoyo hanya dapat menganggap Lely sebagai anaknya saja. Hal tersebut yang membuat Rasmoyo mengambil keputusan untuk menjodohkan Lely

commit to user

dengan anak angkatnya, yakni Nugraha. Ternyata tidak jauh dari alasan Rasmoyo, Nugraha pun sebenarnya menaruh hatinya pada Lely.

Lely pada dasarnya perempuan yang cantik, putih, manis, baik dan nyaris sempurna itu selalu saja membayangi pikiran Nugraha. Namun Nugraha tidak begitu saja setuju dengan keputusan Rasmoyo. Nugraha berpikir, apabila menikah dengan Lely kemudian pada suatu hari ada seseorang yang mengetahui masa lalu Lely, Nugraha akan dikucilkan, diejek, dicerca dan sebagainya. Hal itu yang membuat Nugraha mengurungkan keinginannya untuk memiliki Lely. Akan tetapi Nugraha tidak mau menyakiti hati Lely dengan alasannya tersebut. Nugraha hanya mengatakan kalau Lely lebih pantas untuk menjadi ibunya.

3. Penokohan

a. Lely

Lely merupakan tokoh utama dalam cerita bersambung Mecaki Lurung

kang Ilang. Lely yang bernama lengkap Lely Meylana merupakan seorang

perempuan yang sejak kelas dua SMP tinggal dan diasuh oleh Tantenya, yang bernama Tante Esther. Tante Esther adalah adik kandung dari almarhum ibu dari Lely sendiri. Karena orang tua Lely telah meninggal, sedang Lely hanya tinggal dengan kakak tirinya, yang bernama Hertoto. Namun Tante Esther tidak terlalu percaya, oleh karena itu dari pada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tante Esther lebih memilih mengajak dan merawat Lely di rumahnya. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut :

commit to user

Wiwit kelas loro SMP. Lely iku ndhisik diupakara Tante Esther, jalaran mamine nututi papine sing wis jenat watara patang taun sadurunge. Jejeng jangkepe Lely iku Lely Meylana. Lan Tante Esther kuwi adhine mamine sing

nduweni butik gedhe ing tengah kutha. ( seri 8 : 4 )

Sekawit nunggal omah karo Hertoto sedulure lanang , nanging seje papi. Tante Esther samara yen nganti ana kedadeyan sing ora nggenah, mula banjur

diboyong. ( seri 8 : 5 )

Terjemahan:

Sejak kelas dua SMP. Lely itu dulu diasuh Tante Esther, karena maminya mengikuti papinya yang sudah meninggal sekitar empat tahun sebelumnya. Nama lengkapnya Lely itu Lely Meylana. Dan Tante Esther itu adik maminya yang punya butik besar di tengah kota.

Sejak satu rumah dengan Hertoto saudaranya laki-laki, tetapi beda papi. Tante Esther takut kalau ada kejadian yang tidak pasti, kemudian langsung diajak.

Lely adalah sosok pekerja keras, hal tersebut terlihat setelah menikah dengan Tanoto. Tanoto merupakan seorang atasan di sebuah pabrik sepatu. Tanoto mampu memenuhi semua kebutuhan serta keinginan Lely, namun Lely lebih memilih untuk tetap bekerja di butik Tante Esther. Lely lebih merasa puas apabila dapat mencari uang sendiri. Butik Tante Esther pun semakin hari semakin ramai, setelah Lely juga ikut mengerjakan pesanan yang ada. Terlihat dalam kutipan berikut :

Mergawe ngancik telung taun, banjur omah-omah karo Tanoto, juragan pabrik sepatu. Lan sanadyan urip kepenak, samubarang dicukupi, Lely uga durung gelem ngeculake gaweyane. Apameneh sawise deweke melu nggarap pesenan, butike Tante Esther saya rame. Lely rumangsa marem yen bisa

golek dhuwit dhewe. ( Seri 8 : 7 )

Terjemahan:

Setelah bekerja tiga tahun, kemudian berumah tangga dengan Tanoto, atasan pabrik sepatu. Dan meski hidupnya mapan, semua dicukupi. Lely masih belum melepaskan pekerjaannya. Apalagi setelah dia ikut mengerjakan

commit to user

pesanan, butik Tante Esther semakin ramai. Lely merasa puas kalau dapat mencari uang sendiri.

Dalam cerbung Mecaki Lurung kang Ilang. Pengarang menggambarkan sosok Lely merupakan perempuan yang hampir sempurna. Lely digambarkan sebagai perempuan yang cantik, seksi, kulitnya kuning bersih, rendah hati, dekat dengan teman, berbakti pada suami, rajin bekerja. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut :

Yen dipikir, apa ta kurange Lely kuwi ? Ayu, lencir, kuning resik. Andhap

asor, kumraket karo kanca. Bekti nyang bojo, sregep nyambut gawe.

( seri 10 : 6 ) Terjemahan :

Kalau dipikir, apa sih kekurangan Lely itu? Cantik, seksi, kuning bersih. Rendah hati, dekat dengan teman, Berbakti pada suami, rajin bekerja.

b. Rasmoyo

Rasmoyo, sering dipanggil Ebes karena dia memiliki sifat kebapakan. Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, namun masih terlihat gagah. Hal tersebut yang terkadang membuat wanita jatuh hati padanya. Selain itu, Rasmoyo orangnya sangat bersih serta dalam berpakaian selalu sesuai dengan usia, postur tubuh, maupun wajahnya. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut :

Diundang Bes, sing ngemu karep ebes utawa bapak, jalaran Rasmoyo iku pancen wis klebu tuwa. Umure wis nyandhak endhas lima, nanging isih katon bregas. Sigrak. Isih kuwawa gawe kepencute Kenya.. Apamaneh wonge resikan. Sandhang penganggone sarwa mantesi, selaras karo umur, pawakan,

commit to user

Terjemahan :

Dipanggil Bes, maksudnya Ebes atau bapak., karena Rasmoyo itu memang sudah termasuk tua. Usianya sudah menginjak kepala lima, tetapi masih terlihat gagah. Menarik, masih membuat jatuh hati perempuan. Apalagi orangnya bersih, Pakaiannya selalu pantas, sesuai dengan usia, postur tubuh, dan wajahnya.

Sebelum menjalani kehidupannya sekarang ini, Rasmoyo sudah pernah menikah dengan Naning. Akan tetapi, rumah tangga mereka tidak dapat bertahan lama karena Rasmoyo mengetahui kalau Naning berselingkuh dengan Sularman. Rasmoyo benar-benar tidak menyangka Sularman merusak rumah tangganya. Sularman tidak lain adalah teman Rasmoyo dan Naning, ketiganya sering jalan bersama. Setelah mengetahui istrinya berselingkuh dengan Sularman, meskipun hatinya sangat hancur dan sakit, namun Rasmoyo cenderung mengalah. Rasmoyo paham dengan pilihan Naning. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut :

Keparat kowe Larman. Mentala ngrusak pager-ayune kanca, Batine Rasmoyo getem-getem. Nanging yen Naning ora nimbangi, mesthine ora bakal ngambra-ambra. Ya wis, yen pancen dikarepake, aku sing ngalah, batine maneh. Lungguh sumendhe ing kursi, sikil loro diselonjorake ing meja, pikirane sing blayangan, kekarepane sing ngangah-angah mbaka sethitik

diarih-arih. ( Seri 18 : 10 )

Terjemahan :

Keparat kamu Larman. Tega merusak rumah tangga teman. Hatinya Rasmoyo geram. Tetapi kalau Naning tidak menanggapi, tidak akan kemana-mana. Ya sudah, kalau memang keinginannya, saya yang mengalah, hatinya lagi. Duduk bersandar di kursi, kedua kaki diluruskan ke meja, pikirannya yang kacau, keinginan yang menggebu-gebu sedikit diredam.

commit to user

c. Nugraha

Pengarang menggambarkan Nugraha seorang pemuda yang berumur kurang lebih 20 - 25 tahun. Nugraha merupakan anak kandung Mak Tumbri yang diangkat sebagai anak oleh Rasmoyo. Mak Tumbri tidak lain adalah pembantu di rumah Rasmoyo. Nugraha seorang pemuda yang sangat bertanggung jawab pada pekerjaannya. Nugraha juga anak yang berbakti pada Rasmoyo. Meski Rasmoyo orang tua angkat baginya, namun Nugraha sadar tanpa Rasmoyo, kehidupannya tidak mapan seperti sekarang. Ibunya hanya sebagai buruh cuci, oleh sebab itu Nugraha sangat menghormati Rasmoyo. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut :

Minangka pimpinane sawijining biro, Nugraha ora mung bisa prentah, ning yen mbeneri repot uga ora sungkan-sungkan melu nandangi. Patang wulan pisan gawe plapuran mlebu-metune dhuwit, jangkep sakwitansine pisan, nadyan tanpa perntahe Rasmoyo sing wis masrahake elek-apike biro kuwi marang Nugraha. Tumrap Nugraha p;apuran kuwi mujudake kuwajiban. Uga minangka tanggung jawab, lan tandha bektine marang wong sing ngentas uripe. Tanpa Rasmoyo mokal dheweke bias urip mapan. Maune wong tuwane

wadon rak mung ngejibake uripe saka buruh umbah-umbah. ( Seri 17 : 2 )

Terjemahan :

Meskipun pimpinan salah satu biro, Nugraha tidak hanya dapat memerintah, tetapi kalau kebetulan repot juga tidak sungkan-sungkan ikut mengerjakan. Empat bulan sekali membuat laporan keluar-masuknya uang, lengkap dengan kwitansinya juga., meski tanpa perintah Rasmoyo yang sudah memasrahkan jelek-bagusnya biro itu pada Nugraha. Bentuk Nugraha laporan itu wujud kewajiban, dan tanda baktinya pada orang yang mengangkat hidupnya. Tanpa Rasmoyo tidak mungkin dia dapat hidup mapan. Awalnya ibunya hanya menggantungkan hidupnya sebagai buruh cuci.

Nugraha memang anak yang bertanggung jawab dan patuh pada orang tuanya, namun dalam urusan percintaan tidak begitu mulus. Hubungannya dengan

commit to user

Tantri harus berakhir, setelah Tantri mengetahui cerita yang sebenarnya. Mak Tumbri bercerita pada Tantri, kalau Nugraha merupakan anak kandungnya dan bukan anak kandung Rasmoyo, melainkan sekedar anak angkat. Mengetahui hal tersebut, sikap Tantri mulai berubah dari sebelumnya. Apabila Nugraha datang ke rumah Tantri, Tantri tidak mau bertemu dan justru sembunyi. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut :

Nugraha nyoba njlentrehake. Banjur crita yen sawise ngreti menawa Nugraha kuwi sejatine dudu anake Rasmoyo tenan, Tantri banjur ngendhani. Nalika Nugraha apel, Tantri ndelik, sing nemoni wong tuwane wadon. Nugraha didhedhes sapa sejatine dheweke kuwi lan apa hubungane karo Rasmoyo. Nugraha blaka yen mung kongkon-kongkonane Rasmoyo, lan wong tuwane iku mung warandha, buruh umbah-umbah. ( Seri 19 : 44 )

Terjemahan :

Nugraha mencoba menjelaskan. Kemudian bercerita kalau setelah mengetahui sebenarnya Nugraha itu sebenarnya bukan anak kandung Rasmoyo, Tantri langsung menghindar. Ketia Nugraha apel, Tantri sembunyi, yang menemui ibunya. Nugraha dipaksa siapa sebenarnya dirinya dan apa hubungannya

Dokumen terkait