• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Riwayat Alergi

5.2.3 Analiasa Kelengkapan Resep

Pengamatan kelengkapan resep yang meliputi; kelengkapan data pasien, kelengkapan data penulis resep, kelengkapan data perbekalan farmasi, ketidaklengkapan data pelayanan resep yang diisi oleh farmasi, dan kelengkapan administrasi resep.

5.2.3.1 Identifikasi medication error akibat ketidaklengkapan data pasien Terdapat tujuh komponen penilaian pada tahap ini. Berdasarkan hasil penelitian peneliti menemukan kesalahan yang berpotensi menimbulkan medication error tersebut terjadi atas ketidaklengkapan; No rekam medis pasien, nama pasien, tanggal lahir pasien, jenis kelamin, tinggi badan pasien dan riwayat alergi.

Kegagalan akibat tidak ada Nomer Rekam Medik yang mencapai angka 15% ini dapat berakibat fatal dan diperkirakan memiliki potensi risiko tinggi mengakibatkan kegagalan pengobatan karena dapat bertukarnya data pasien, dokumentasi pengobatan pasien tidak jelas sehingga pertimbangan pengambilan keputusan untuk pengobatan pasien dapat tidak akurat dan pengobatan pasien juga terganggu.

Kegagalan akibat tidak ada nama pasien yang mencapai angka 0.3 % ini merupakan kelompok potensi risiko tinggi yang dapat menyebabkan kegagalan pengobatan karena dapat mengakibatkan bertukarnya obat dan tidak dilayaninya permintaan obat pada saat pelayanan di depo farmasi. Nama yang ditulis harus lebih dari satu kata untuk mengurangi resiko kegagalan yang dapat menggangu pengobatan.

Kegagalan akibat tidak ada tanggal lahir pasien yang mencapai angka 29.9% ini merupakan kelompok potensi risiko sedang yang dapat menyebabkan kegagalan pengobatan. Tanggal lahir diperlukan untuk melihat umur pasien sehingga dapat diperkirakan rejimen dosis obat yang tepat untuk pasien.

Kegagalan akibat tidak ada jenis kelamin pasien yang mencapai angka 92.21% ini merupakan kelompok potensi risiko sedang yang dapat menyebabkan kegagalan terapi, dari hasil penelitian hanya 8.79% atau sekitar 284 resep dari

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3649 lembar resep yang terisi jenis kelamin pasien. Jenis kelamin pasien diperlukan untuk mendapatkan perhitungan dosis yang teapat.

Kegagalan akibat tidak ada tinggi badan dan berat badan pasien yang mencapai angka 99.89% ini merupakan kelompok potensi risiko sedang yang dapat menyebabkan kegagalan terapi. Dari hasil penelitian hanya sekitar 0.11% atau sekitar empat lembar resep saja dari 3649 lembar resep yang berisi tinggi badan dan berat badan. Tinggi badan diperlukan untuk mendapatkan perhitungan dosis yang tepat. Berat badan diperlukan untuk mendapatkan perhitungan dosis yang tepat.

Kegagalan akibat tidak ada riwayat alergi pasien yang mencapai angka 65.19% ini merupakan kelompok potensi risiko tinggi yang dapat menyebabakan kegagalan terapi. Dari hasil penelitian sekitar 34.81% atau sekitar 1.270 lembar resep yang berisi riwayat alergi.

5.2.3.2 Identifikasi medication error akibat ketidaklengkapan data penulis resep

Terdapat empat komponen penilaian pada tahap ini. Berdasarkan hasil penelitian peneliti menemukan kesalahan yang berpotensi menimbulkan medication error tersebut terjadi atas ketidaklengkapan; Tidak ada nama dokter, tidak ada NIP dokter, tidak ada status dokter dan tidak ada paraf dokter

Kegagalan akibat tidak ada nama dokter mencapai angka 0.43% atau sekitar 16 lembar resep yang tidak berisi nama dokter dari 3649 lembar resep. Ini merupakan kelompok berisiko rendah untuk menyebabkan medication error. Nama dokter diperlukan untuk menjamin keaslian resep nama dokter juga sangat penting dalam penulisan resep agar ketika Apoteker Pengelola Apotek melakukan skrining resep kemudian terjadi kesalahan mengenai kesesuaian farmasetik yang meliputi bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian, dokter penulis resep tersebut bisa dapat langsung dihubungi untuk melalukan pemeriksaan kembali.diperlukan oleh petugas. Untuk mencegah kegagalan konfirmasi ini olehnya nama dokter wajib di cantumkan.

Kegagalan akibat tidak ada NIP dokter mencapai angaka 1.47% atau sekitar 54 lembar resep yang tidak berisi NIP dokter. Ini merupakan kelompok

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

risiko rendah untuk menyebabkan kegagalan terapi. NIP dokter diperlukan untuk memberikan kenyamanan dan kepercayaan pada pasien bahwa dokter yang dipilih telah mendapatkan izin praktik, NIP juga dibutuhkan sebagai legalitas resep.

Kegagalan akibat tidak ada status dokter mencapai angka 100% atau 3649 lembar resep tidak ada yang tercantum status dokter. Ini merupakan kelompok risiko rendah untuk menyebabkan kegagalan terapi. Status dokter diantaranya; DPJP, konsulen dan tim. Diperlukan agar pasien mengetahui status dari dokter yang menanganinya.

Kegagalan akibat tidak ada paraf dokter mencapai angka 100% atau sekitar 3649 lembar resep tidak ada yang tercantum paraf dokter. Ini merupakan kelompok risiko rendah untuk menyebabkan kegagalan terapi Paraf dokter diperlukan sebagai keaslian, legalitas dan keabsahan resep.

5.2.3.3 Identifikasi medication error akibat ketidaklengkapan data perbekalan farmasi

Terdapat lima komponen penilaian pada tahap ini. Berdasarkan hasil penelitian peneliti menemukan kesalahan yang berpotensi menimbulkan medication error tersebut terjadi atas ketidaklengkapan; tidak ada nama obat, tidak ada dosis sediaan, tidak ada jumlah obat, tidak ada rute dan tidak ada aturan pakai.

Kegagalan akibat tidak ada nama obat merupakan kelompok risiko tinggi untuk menyebabkan kegagalan terapi. Pada penelitian ini tidak ada resep yang tidak mencantumkan nama obat atau 100% terisi nama perbekalan farmasi.

Kegagalan akibat tidak ada dosis sediaan merupakan kelompok risiko tinggi untuk menyebabkan kegagalan terapi. Pada penelitian ini tidak ada resep yang tidak mencantumkan dosis sediaan atau 100% terisi dosis sediaan.

Kegagalan akibat tidak ada jumlah obat merupakan kelompok risiko tinggi untuk menyebabkan kegagalan terapi. Pada penelitian ini tidak ada resep yang tidak mencantumkan jumlah obat atau 100% terisi jumlah obat.

Kegagalan akibat tidak ada rute obat ini merupakan kelompok risiko tinggi untuk menyebabkan kegagalan terapi. Pada penelitian ini mencapai angka 100% atau sekitar 3649 lembar resep tidak mencantumkan rute obat.

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Kegagalan akibat tidak ada aturan pakai merupakan kelompok risiko tinggi untuk menyebabkan kegagalan terapi. Pada penelitain ini mencapai angka 7.91% atau sekitar 289 lemabar resep yang tidak mencantumkan aturan pakai obat.

5.2.3.4 Identifikasi medication error akibat ketidaklengkapan data pelayanan resep yang diisi oleh farmasi.

Terdapat tujuh komponen penilaian pada tahap ini. Berdasarkan hasil penelitian peneliti menemukan kesalahan yang berpotensi menimbulkan medication error tersebut terjadi atas ketidaklengkapan; tanggal resep, pengkajian dan klarifikasi , penyiapan, dispensing, penyerahan dan informasi, pengkajian resep, dan klarifikasi dan informasi (Situation(S). Backround(B), Assesment(A), Recommendation(R)).

Kegagalan akibat tidak adanya tanggal resep, ini merupakan kelompok risiko sedang untuk menyebabkan kegagalan terapi. pada penelitain ini mencapai angka 25.84% atau sekitar 943 lembar resep yang tidak dicantumkan tanggal resep.

Kegagalan akibat tidak terisi pengkajian dan klarifikasi oleh petugas, ini merupakan kelompok risiko tinggi untuk menyebabkan kegagalan terapi. Pada penelitian ini mencapai angka 8.27% atau sekitar 302 lembar resep yang tidak diisi pengkajian dan klarifikasi oleh petugas.

Kegagalan akibat tidak terisi kolom dispensing oleh petugas. Ini merupakan kelompok risiko tinggi untuk menyebabkan kegagalan terapi. Pada penelitian ini mencapai angka 42.88% atau sekitar 1.565 lembar resep yang tidak terisi kolom dispensingoleh petugas

Kegagalan akibat tidak terisi penyerahan dan informasi oleh petugas, ini merupakan kelompok risiko tinggi untuk menyebabkan kegagalan terapi. Pada penelitian ini mencapai angka 9.75% atau sekitar 365 lembar resep yang tidak terisi penyerahan dan informasi oleh petugas.

Kegagalan akibat tidak terisi form pengkajian resep oleh petugas, ini merupakan kelompok risiko rendah untuk menyebabkan kegagalan terapi. Pada

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

penelitian ini mencapai angka 0.98% atau sekitar 36 lembar resep yang tidak terisi form pengkajian resep oleh petugas.

Kegagalan akibat tidak terisi klarifikasi dan informasi oleh petugas, ini merupakan kelompok risiko rendah untuk menyebabkan kegagalan terapi. Pada penelitian ini mencapai angka 100% atau sekitar 3649 lembar resep tidak terisi klarifikasi dan informasi oleh petugas.