• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. Pro (diperuntukkan) : dicantumkan nama dan tanggal lahir pasien. Teristimewa untuk obat narkotika juga hatus dicantumkan alamat pasien

2.4.3 Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit

Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan RI No 58 tahun 2014 tentang standar Pelayanan Farmasi di rumah sakit23. Dalam pengorganisasian Rumah Sakit dibentuk Tim Farmasi dan Terapi (TFT) yang merupakan unit kerja dalam memberikan rekomendasi kepada pimpinan Rumah sakit mengenai kebijakan penggunaan Obat di Rumah Sakit yang anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili semua spesialisasi yang ada di rumah sakit, apoteker Instalasi Farmasi, serta tenaga kesehatan lainnya apabila diperlukan. TFT harus dapat membina hubungan kerja dengan komite atau berkaitan dengan penggunaan obat.

Ketua TFT dapat diketahui oleh seorang dokter atau seorang apoteker, apabila diketuai oleh dokter maka sekretarisnya adalah aopteker, namun apabila diketuai oleh apoteker, maka sekretarisnya adalah dokter. TFT harus mengadakan rapat secara teratur, sedikitnya 2 (dua) bulan sekali dan untuk rumah sakit besar rapat diadakan sekali dalam dalam satu bulan. Rapat TFT dapat mengundang pakar dari dalam maupun dari luar Rumah Sakit yang dapat memberikan masukan

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

bagi pengelolahan TFT, memiliki pengetahuan khusus, keahlian-keahlian atau pendapat tertentu yang bermanfaat bagi TFT.

2.4.3.1 Tugas Tim Farmasi dan Terapi

Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomer 58 tahun 2014 tentang standar pelayanan farmasi di rumah sakit17, tugas panitia farmasi dan terapi taitu:

1. mengembangkan kebijakan tentang penggunaan Obat di rumah sakit. 2. Melakukan seleksi dan evaluasi Obat yang akan masuk formularium

rumah sakit.

3. Mengembangkan standar terapi

4. Mengidentifikasi permasalahan dalam penggunaan obat

5. Melakukan intervensi dalam meningkatkan penggunaan Obat yang rasional

6. Mengkoordinir penatalaksanaan reaksi obat yang tidak dikehendaki 7. Mengkoordinir penatalaksanaan medication error.

8. Menyebarluaskan informasi terkait kebijakan penggunaan obat di rumah sakit.

2.4.3.2 Instalasi Farmasi Rumah sakit

Instalasi farmasi di rumah sakit adalah instalasi di rumah sakit yang dipimpin oleh seorang apoteker dan dibantu oleh bebrapa orang apoteker, tenaga ahli madya farmasi (D-3) dan tega menengah farmasi (AA) yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan merupakan tempat atau fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan kefarmasian yang terdiri atas pelayanan paripurna, mencakup perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan dan perbekalan kesehatan, dispensing obat, pengendalian mutu dan pengendalian distribusi dan penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit serta pelayanan farmasi klinik.17

Instalasi farmasi RSUP Fatmawati merupakan satuan kerja satu-satunya dirumah sakit yang menjalankan fungsi manejemen pengelolaan perbekalan farmasi dengan sitem satu pintu, sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-undang.

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1. Menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang bermutu, bermanfaat, aman dan terjangkau.

2. Pelayanan sediaaan farmasi di rumah sakit di rumah sakit harus mengikuti standar pelayanan kefarmasian.

3. Pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di rumah sakit harus dilakukan oleh instalasi farmasi sistem satu pintu. 4. Besaran harga perbekalan farmasi pada instalasi farmasi rumah sakit harus

wajar dan berpatokan kepada harga patokan yang ditetapkan pemerintah.

Instalasi Farmasi berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Fatmawati. Instalasi Farmasi dipimpin oleh seorang Apoteker yang berkedudukan sebagai Kepala dengan sebutan Kepala Instalasi Farmasi dan membawahi Wakil Kepala Instalasi Farmasi dan Penyelia Instalasi Farmasi serta seluruh Tenaga Pelaksana di Instalasi Farmasi

Bentuk kegiatan Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati meliputi:

1. Pemilihan: bekerja sama dengan Komite Farmasi dan Terapi dalan memilih perbekalan farmasi yang akan ditetapkan untuk digunakan di RSUP Fatmawati pada periode tertentu.

2. Perencanaan: membuat rencana untuk mengadakan perbekalan farmasi yang persediaan stoknya sedang menipis atau habis.

3. Pengadaan: bekerjasama dengan Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk mendatangkan perbekalan farmasi yang telah direncanakan.

4. Penerimaan: bekerjasama dengan Tim Penerima Barang Medik untuk menentukan perbekalan farmasi yang dapat diterima dari proses pengadaan yang telah dilakukan.

5. Penyimpanan: melakukan penyimpanan perbekalan farmasi baik di gudang farmasi maupun di depo farmasi sesuai dengan standar penyimpanan obat yang baik.

6. Pendistribusian: melakukan pelayanan penyaluran perbekalan farmasi kepada satker di RSUP Fatmawati

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

7. Penyerahan: melakukan pelayanan pemberian perbekalan farmasi pada pasien rawat jalan maupun pada pasien rawat inap, yang dilakukan berdasarkan atas resep dokter.

8. Melaksanakan pelayanan farmasi klinik sesuai prosedur kefarmasian dan etik profesi

9. Produksi obat berdasarkan standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)

10. Monitoring: melakukan pemantauan terhadap seluruh proses yang ada dalam rangka mencapai efisiensi dan efektifitas pekerjaan kefarmasian yang telah dilakukan.

11. Evaluasi: melakukan kajian dan evaluasi terhadap pencapaian target kerja yang telah ditetapkan dari seluruh proses yang ada.

2.4.3.3 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Standar pelayanan farmasi klinik di rumah sakit, pengorganisasian instalasi farmasi di rumah sakit harus mencakup penyelenggaraan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, pelayanan farmasi klinik dan manajemen mutu dan bersifat dinamis dapat direvisi sesuai kebutuhan dengan tetap menjaga mutu.17

Tugas an Fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit

Standar pelayanan kefarmasian dirumah sakit tentang tugas instalasi farmasi rumah sakit17

1. menyelenggarakan, mengkoordinasi, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan farmasi klinis yang optimal dan propesional serta sesuai prosedur dan etik profesi.

2. Melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang efektif, aman, bermutu dan efisien.

3. Melaksankan pengkajian dan pemantauan penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai guna memaksimalkan efek terapi dan keamanan serta meminimlkan risiko.

4. Melaksanakan komunikasi, edukasi dan informasi (KIE) serta memberikan rekomendasi kepada dokter , perawat dan pasien.

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

5. Berperan aktif dalam tim farmasi dan terapi

6. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta mengembangkan pelayanan farmasi klinis.

7. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium rumah sakit.