• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5 Hasil Deskriptif Penelitian

Hasil deskriptif dari penelitian menggunakan studi deskriptif dengan menggunakan validasi isi.

4.5.1 Validasi Isi

Uji validasi isi modul yang telah disusun dinilai oleh Validator Professional judgement yang ahli dibidangnya yaitu 3 (tiga) orang validator yang terdiri dari Psikolog pendidikan, Konselor, dan Guru BK yang ditentukan secara purposive. Modul penelitian ini menggunakan rumus dari formula Aiken’s V yang digunakan untuk menghitung content-validity coefficient berdasarkan hasil penilaian dari validator, sehingga dapat dilihat dari segi sejauh mana item tersebut dapat mewakili konstrak yang di ukur.

Pada lembar validasi penilaian modul menggunakan blanko rating untuk menghitung relevansi isi modul. Penilaian dilakukan untuk meninjau keselarasan terhadap isi sesi kegiatan modul. Pada rating relevansi modul dapat diklasifikasikan menjadi rating 1 “sangat tidak sesuai” hingga rating 5 “sangat sesuai”. Lembar validasi penilaian modul digunakan sebagai intervensi alat ukur oleh validator dalam memberikan saran pada isi modul, sehingga hasil dari penilaian dapat dicocokkan kembali dengan tujuan intervensi serta memutuskan tingkat kesesuaiannya menggunakan form penilaian berupa blanko (Azwar, 2018).

1. Kegiatan sesi 1 “Comfort” (Counseling My Friend On Virtual) Peralatan Laptop atau handhphone, akun zoom dan akses internet.

Waktu 115 Menit

Tujuan Kegiatan ini dilakukan dengan harapan siswa memiliki pemahaman yang baik tentang konselor sebaya agar terjadi kesepahaman antara pemateri dengan peserta. Hal ini akan memudahkan nantinya dalam pelaksanaan latihan/simulasi.

Gambaran kegiatan

Sebelum memulai kegiatan inti sesi pertama, fasilitator akan memimpin ice breaking yaitu “tag line sekolah” yang bertujuan untuk membangun semangat para siswa. Fasilitator akan

50

menyebutkan “siapa kita”?, peserta menjawab 3 kata yaitu

“Student (nama sekolah) School”. Jika fasilitator menyebut student peserta menjawab “huhuhu”, kemudian jika fasilitator menyebut nama sekolah, peserta menjawab hahaha, lalu yang terakhir jika fasilitator menyebut school, peserta menjawab

“huhahuhahuha”.

Pada sesi ini, peserta akan diberikan penjelasan mengenai memaparkan materi mengenai keterampilan menjadi konselor sebaya, yaitu listening skill diantaranya adalah attending, paraphrasing, clarifying, perception checking (Brammer & MacDonald, 2003).

Penyampaian materi tentang psychological well-being siswa, tentang tugas perkembangan yang harus dipenuhi pasca penerapan pembelajaran daring atau semasa blended learning

2. Kegiatan Sesi “Commit” (Counselour must imitate).

Peralatan Laptop atau handhphone, akun zoom dan akses internet.

Waktu 115 Menit

Tujuan Peserta diharapkan mendapat pengalaman baru dan nyata tentang proses konseling sebaya.

Gambaran kegiatan

Dalam sesi ini peserta akan di berikan contoh kegiatan konseling sebaya melalui video, kemudian diminta untuk melaksanakan praktik dalam bentuk role-playing sebagai konselor dan konseli. Fasilitator menampilkan video yang mencontohkan kegiatan konseling sebaya yang berjudul

“Praktik Teknik Mendengarkan Aktif dalam Konseling”

(source Youtube: https://youtu.be/aVbXsbwLrtk)

51

3. Sesi “Complete” (counselour implementation).

Peralatan Laptop atau handhphone, akun zoom dan akses internet.

Waktu 115 Menit

Tujuan Menyelesaikan permasalahan siswa selama pembelajaran, untuk diselesaikan secara bersama-sama melalui simulasi konseling sebaya

Gambaran Kegiatan

Peserta akan diberi kartu kasus berisikan situasi nyata yang akan dihadapi peserta dimasa yang akan datang. Dengan pendampingan konselor ahli peserta pelatihan mempraktikkan menjadi konselor sebaya dengan memilih permasalahan sesuai dengan kasus yang sering muncul di sekolah.

Beberapa contoh gambaran kasus yang berkenaan dengan psychological wellbeing siswa diantaranya : kepercayaan diri saat presentasi dikelas, penundaan dalam pengerjaan tugas (Prokrastinasi), penentuan karir/jurusan setelah lulus sekolah, sulit berbaur dengan teman sekelas pasca pembelajaran daring dan masalah social media addict dan tidak berminat untuk mengasah minat dan bakat

Hal yang dinilai oleh validator sebagai pengembangan yakni materi dalam modul, kesesuaian materi dalam modul sangat penting terkait analisa masalah yang dilakukan dengan aspek serta indikator yang ditentukan, materi yang baik tentu akan menghasilkan hasil yang baik dan tepat sasaran. Kemudian modul KOVID dinilai dari penyajian yang dihadirkan baik isi maupun pendukung lainnya.

Penyajian juga terkait dengan gambaran seperti apa modul KOVID akan dikembangkan, bagaimana pelaksanaan serta kemudahan seseorang dapat memahami konten yang ada serta menggunakan atau mempraktekkan modul.

52

Selain itu penilaian berdasarkan bahasa dan keterbacaan, sejauh mana modul mudah dibaca serta dipahami makna dan tujuannya. Adapun indikator yang menjadi perbaikan pada modul yakni:

1. Psikolog Pendidikan

a. Beberapa aitem perlu disederhanakan kalimatnya agar tidak rancu dan mudah dipahami

b. Pelaksanaan role play menggunakan breakout zoom c. Sebaiknya ice breaking di tambah lagi agar lebih variatif 2. Guru Bimbingan dan Konseling

a. Pengguna (user) modul lebih diperjelas, jika perlu harus dilakukan briefing terlebih dahulu

b. Jika memungkinkan guru BK dilibatkan sebagai pemateri saja bukan hanya memantau

c. Alternatif ice breaking dapat dilampirkan di modul (beberapa pilihan ice breaking)

d. Perlu dilakukan apersepsi untuk mengetahui pengetahuan dasar peserta tetang konselor sebaya.

e. Materi seperti PPT, cuplikan video praktik konseling, angket (untuk debrief) digabung dalam satu link Google Drive agar mempermudah siswa dalam mengakses materi dan pengisian angket

3. Konselor Remaja

a. Tambah 1 sesi perkenalan untuk building rapport antara trainer, fasilitator dan peserta

b. Bagian debrief diperlukan dalam bentuk tertulis agar ada rekap disetiap sesi dan mengetahui perkembangan di setiap sesi

c. Perlu tambahkan file terpisah mengenai point penting materi yang ingin dicapai, sertakan dalam modul

Tabel 4. 4 Saran dan Perbaikan Kegiatan Modul

No Aktivitas Validator Saran Perbaikan

1. Agenda Kegiatan

Konselor Perlu menambahkan sesi perkenalan pada awal

Menambah waktu 20 menit di sesi comfort khusus untuk sesi perkenalan,

53

kegiatannya berupa perkenalan, persetujuan mengikuti kegiatan dan building raport.

yang bertujuan untuk building raport, sehingga antar peserta dan fasilitator bisa lebih mengenal dan lebih nyaman dalam melaksanakan kegiatan

2. Sesi ice breaking

Guru BK Alternatif ice breaking dapat dilampirkan di modul (beberapa pilihan ice breaking.

Karena kegiatan dalam bentuk daring, sebaiknya dipilih ice breaking virtual (seperti menggunakan beberapa aplikasi permainan virtual di internet)

Psikolog Pendidikan

Sebaiknya ice breaking di tambah lagi agar lebih variatif

3. Sesi

penyampai an materi

Guru BK Perlu dilakukan apersepsi

untuk mengetahui

pengetahuan dasar peserta tentang konselor sebaya.

Membuat daftar pertanyaan seputar materi dasar konselor sebaya

Konselor Perlu tambahkan file terpisah mengenai point penting materi yang ingin dicapai, sertakan dalam modul 4. Pelaksanaa

n Role Play

Guru BK Pemilihan pasangan role play dapat menggunakan aplikasi undian virtual

Mendesain pembagian kelompok menggunakan undian virtual

Psikolog Pendidikan

Pelaksanaan role play menggunakan breakout zoom

Mendesain sesi kegiatan pelaksanaan role play akan menggunakan breakout zoom

5. Sesi

Debrief

Guru BK Membuat pertanyaan dalam bentuk google form

Membuat pertanyaan debrief dalam bentuk google form agar bisa di akses oleh semua peserta

Konselor Membuat pertanyaan dalam bentuk tertulis untuk melihat perkembangan pengetahuan peserta di setiap sesi

Menyediakan form yang berisi pertanyaan-pertanyaan debrief setiap sesi untuk mempermudah siswa dalam menjawab pertanyaan.

Dokumen terkait