• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Individual Subyek

ANALISA DATA

4.3 Analisa Individual Subyek

4.3.1 Responden 1 (Dina) a. Gambaran Umum

Dina adalah anak ke empat dari enam bersaudara, berasal dari kota Jakarta.

Dina merupakan karyawan Bengkel Ruhani Jakarta, sebelumnya Dina

berprofesi sebagai pengajar dan pembimbing Taman Kanak-kanak, serta

pengajar privat di beberapa tempat di Jakarta. Dina mempunyai bentuk muka

oval, berkulit hitam manis, dan memiliki postur tubuh yang sedang, agak

langsing dengan tinggi badan kira-kira 165 cm dan berat kira-kira 50 Kg.

69

tempat sholat karyawan di kantor tersebut yang berlokasi di kabupaten

Tangerang.

Saat wawancara, responden agak pendiam namun dengan bertutur sopan

dan suara yang agak pelan responden tampak sedikit tegang. Pada saat

wawancara, responden memakai kerudung berwarna abu-abu, baju

berwarna cerah, bercorak bunga-bunga kecil dan memakai sepatu yang

bertali. Gangguan yang dihadapi peneliti dalam proses wawancara tersebut

adalah kehadiran dari karyawan lain untuk melakukan ibadah baik sunnah

maupun wajib dikantornya namun hal tersebut dapat diatasi peneliti sehingga

wawancara dapat berjalan dengan lancar.

Dari keterangan yang disampaikan oleh Dina dia sudah terganggu kesurupan

tersebut sudah cukup lama lebih dari tujuh tahun namun bingung untuk

mencari terapi dan tempat yang cocok untuk menyembuhkannya, hal yang

paling mengganggu adalah dia sering merasa cemas yang berlebihan,

ketakutan dan putus asa dalam menghadapi kehidupan ini.

b. Gambaran Terapi Ruqyah

Dina pertama kali mengenal terapi ruqyah di Bengkel Rohani dari salah satu

siaran radio yang berada di daerah Bekasi radio Dakta, menurutnya terapi

“Pertama kali saya mengenal pengobatan dengan metode ruqyah yaitu melalui radio Dakta Bekasi, ketika itu radio tersebut sedang

membahas tentang gangguan jin yang dipandu oleh ustadz muda yang bernama ustadz Abu Aqila. Tema tersebut sesuai dengan masalah yang sedang saya hadapi saat itu.”

Menurut Dina setelah melakukan metode terapi ruqyah yang dilakukan Abu

Aqila selama kurang lebih sepuluh kali terapi ruqyah tersebut dapat

memberikan satu ketenangan dalam jiwanya, berbeda ketika Dina berobat

dengan cara yang lain yang pernah ia jalani apalagi ke dukun yang tidak ada

kejelasan dan hanya dikasih mantera-mantera tapi gangguan yang dirasa

masih ada dan bahkan menjadi lebih dahsyat sehingga terapi tersebut bukan

menjadi solusi untuk penyembuhan.

“Kenapa saya memilih ruqyah sebagai metode terapi terhadap masalah yang sedang saya hadapi saat itu, karena pada awalnya saya senang dengan penjelasan dari ustazd Abu tentang proses pengobatan

melalui metode ruqyah ini. Alhamdulillah ustadz Abu langsung yang memberikan terapi ruqyah pada saya. Kurang lebih saya menjalani terapi ruqyah sebanyak sepuluh kali dan saya sudah mengalami manfaat dari ruqyah tersebut. Dibandingkan ketika sebelumnya saya berobat ke beberapa kiyai, hampir semua kiyai mendiaknosa saya mempunyai khodam dan ketika mengikuti proses pengobatan bukannya saya sembuh tetapi saya merasakan gangguan tersebut semakin dasyat. Allahmdulillah ketika saya menjalani proses terapi ruqyah saya merasakan ketenangan dan kebebasan dari khodamnya.”

Dengan rasa yakin yang mendalam terhadap metode pengobatan yang

diberikan oleh Bengkel Rohani akhirnya Dina dapat merasakan efek positif

terhadap terapi yang dijalaninnya. Gangguan-gangguan yang selama ini

71

kuat atas metode ruqyah yang sedang dijalaninya untuk menyembuhkan

gangguan-ganggauan mahluk halus yang dirasakannya selama ini, Dina

dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunah, seperti puasa senin-kamis,

puasa Nabi Daud dan sebagainya.

“ Saat ini gangguan yang dulu saya alami sudah jarang sekali saya alami kembali, tetapi terkadang masih saya alami ketika saya sedang mengerjakan sholat. Rasa sakit yang saya alami dulu sudah hilang mungkin rasa sakit itu dinetralisir oleh puasa Daud yang saya jalani. Karena dengan keyakinan yang tinggi akan terapi ini perubahan dan kesembuhan yang saya harapkan tercapai. Selain menjalani ruqyah, di Bengel Ruhani ini saya juga belajar tentang SSQ (Spiritual Science Quetiont) manfaat yang saya rasakan sekarang ini saya dapat menguasai terapi ruqyah untuk diri sendiri.”

Menurutnya bahwa terapi di Bengkel Rohani adalah hal yang baru dan yakin

kepada Allah bahwa secara Islami atau secara syariat dapat menumbuhkan

rasa akan kebesaran Allah. Dina mengakui bahwa dengan usaha

penyembuhan yang sudah ia lakukan sebelumnya adalah sia-sia saja karena

pada saat itu ia berkeyakinan dan terus bergantung pada sesuatu selain Allah,

meski dengan dzikir tapi tidak ada aturan jelas dan kurang dipahami maksud

dan artinya. Setelah berobat ke bengkel rohani, kini didalam diri Dina timbul

keberanian dan tidak sungkan untuk bersosialisasi kembali dengan teman.

“Dalam melakukan sesuatu saya dapat memohon perlidungan sesuatu. Lurus dan bersihnya Aqidah Mentalitas yang berani, tindakan

menanggulangi benar dan hal-hal yang sifat klenik, masalah aqidah ketika masih gangguan. Jadi gini, setiap saya berobat saya dikasih amalan dan saya masih dapat membawa jimat karena saya percaya dengan jimat-jimat tersebut ya udah kemanapun saya bawa jimat itu dan masih ketergantungan dan percaya dan ketergantungan tasbih

dan kain. Jadi gini, kalau saya gak bisa tidur, kalau gak bisa tidur dzikir jadi saya punya tasbih dan kain khusus akhirnya saya punya

ketergantungan pada benda tersebut kalau gak ada tasbih dan kain tersebut saya gak bisa tidur, dan dari kiyai sebenarnya masih banyak ngasih benda. Setelah ke Bengkel Rohani saya jadi makin mantap dan lebih yakin kepada Allah bahwa apapun yang Allah kasih yang Allah beri mulai hari ini itu adalah hal terbaik buat saya. Keberanian

mentalitas berani itu sebelumnya saya takut dan tidak berani disitu kadang waktu itu saya ada perlawanan sedikit, jadi biasanya dulu saya kemana-mana bawa teman, dan setelah di terapi ruqyah sekarang keman-mana jadi berani.

c. Empat Unsur Dalam Ruqyah

Dalam menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari dengan kondisi apapun Dina

berusaha selalu memohon perlindungan pada Allah, kondisi tersebutlah yang

membawa Dina pada suatu ketenangan, kenyamanan serta percaya diri

dalam menjalani hidup.

“ Ketika saya melakukan sesuatu saat ini saya selalu minta perlindungan kepada sang Maha Pelindung yaitu Allah SWT.

Memohon perlindungan dan pasrah kepada Allah saya lakukan ketika pada kondisi apapun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sikap demikian Alhamdulillah saya merasakan ketenangan, kenyamanan dan percaya diri. Ketakutan yang selama ini saya alami sedikit demi sedikit hilang dan kondisi tersebut tentunya yang saya harapkan selama ini.”

Saat yang paling penting dirasakan bagi Dina adalah saat Dina mengalami

adanya sesuatu yang berbeda, ia segera ingat pada yang menciptakan-Nya

atas segala yang ia rasakan. Menurutnya, kegoncangan jiwa akan terjadi

pada siapapun, dimanapun dan kapanpun. Dan saat seperti itulah yang tepat

bagi Dina untuk segera semaksimal mungkin memohon perlindungan dan

73

“Kalau saya dilanda kegoncangan jiwa dan mengalami keanehan pada diri saya, saya selalu mohon perlindungan dan hal itu merupakan hal yang sangat penting sekali bagi saya. Jadi ee….ee…..jujur saja

setelah saya melakukan itu permohonan dan terjadi gitu menurut saya sangat penting karena lebih baik. Permohonan pembacaan melalui ruqyah yang dibacakan baik oleh saya dan oleh yang memberikan terapi adalah sangat memberikan agak sedikit tenang dan sebenarnya yaitu cara saya yang bagaimana dapat mengelola hati dengan baik cara yang baik”.

Pada dasarnya setiap penyakit ada obatnya, dan setiap obat sudah ada

petunjuk yang diberikan baik oleh para ahli maupun dari yang lainnya.

Menurut Dina jika memang ada satu gangguan atau penyakit yang diderita

maka hendaknya selain berusaha untuk meminta dan memohon kesembuhan

agar dijauhkan dari gangguan atau penyakit, juga dengan cara berobat

kepada yang ahli. Pada umumnya, banyak manusia yang kurang

memperhatikan tentang keadaan dirinya baik sakit yang bersifat medis atau

non medis. Setelah berusaha semaksimal mungkin maka manusia juga harus

bertawakal. Dan tawakal yang dilakukan Dina selama pengobatan, ia

memohon kesembuhan dari yang Maha Pemberi kesembuhan pada waktu-

waktu tertentu dan waktu yang mustajab.

“Ketika saya memohon untuk diberikan kesembuhan dari sang Maha Penyembuh lebih enak sih....biasanya saya setiap hari dan lebih-lebih pada waktu-waktu yang mustajab dan lebih diterima”.

Pada dasarnya, semua usaha yang dilakukan dan berlandaskan syariat atau

berdasarkan al-Quran dan sunnah akan lebih terasa dan lebih aman apalagi

diungkapkan Dina, dengan pengobatan metode ruqyah yang dijalaninya, Dina

menjadi tidak ragu lagi karena pengobatan tersebut dijalankan secara islami

yang bersumber dari apa yang diajarkan oleh Nabi dan sesuai dengan al-

Quran. Terapi ruqyah yang dirasakannya baik oleh terapis ataupun oleh

dirinya sendiri membuatnya merasa enteng badannya dan terasa segar. Hal

ini dialaminya karena bukan hanya sebagai penyembuh saja dari apa yang

dirasakannya tapi juga sebagai dasar dalam menjalankan keyakinan (aqidah)

yang lebih baik lagi.

“Dalam permohonan penyembuhan dari penyakit kesurupan yang saya alami dan perasaan saya dapat terasa tenang dan nyaman terus

apalagi badan yang saya rasakan terasa segar dan ringan sekali enteng gitu .Ruqyah yang sudah secara syar’i apalagi saya sangat yakin dan bahwa Allah akan memberikan kesembuhan melalui ruqyah tersebut dan selama saya melakukan ruqyah yang saya lakukan baik diterapi atau terapi sendiri dan tentunya sesuai dengan yang diajarkan Nabi”

Walau bagaimanapun juga dan apapun yang terjadi, Dina tetap berfikir positif

dengan semangat dan sepenuhnya diserahkan padaNya. Rasa dan berfikir

positif itu nampak dari perkataannya bahwa seandainya gangguan yang

dirasakan belum sembuh total Dina tetap akan berprasangka baik pada Allah

SWT, bahwa apapun yang diberikan kepadanya terdapat Hikmah yang besar

bila kita mengimaninya.

“Saya rasa mungkin belum waktunya dan harus minta terus tetap saya harus lebih berusaha lagi untuk berbuat baik atau husnudzon pada Allah mungkin juga ada rahasia yang lain yang belum dapat diketahui

75

ujungnya dan apakah ada rahasia dari Allah adalah saya harus tetap berusaha lagi”.

Menurutnya ketika mengucapkan kalimah dzikir, Dina merasakan bahwa ada

hal yang dirasa berbeda baginya dan merupakan hal yang sangat berbeda

ketika melakukan bacaan dzikir yang sesuai dengan aturan, yaitu bukan

dzikir yang menambah kekuatan lain ataupun keanehan, tetapi dzikir yang

sesuai anjuran Nabi. Dzikir yang dibacakannya juga merupakan satu

penghalang atau tameng agar Ia tidak terlalu terganggu dengan gangguan

dari luar.

“Ketika dzikir saya dibacakan dzikir yang bersifat dan ada hal yang dibolehkannya maka saya ada perasaan gimana rasa tenang itu ada dan apalagi kalau dzikir itu sering dibaca sebagai tameng buat saya akan lebih nyaman untuk saya”.

Walaupun dzikir yang dimiliki oleh Dina tidak terlalu banyak namun dapat

memberikan satu semangat untuk melakukan hal tersebut karena sesuai

dengan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw ataupun sesuai dengan hadits.

Jika dibandingkan dengan dzikir-dzikir yang dulu bacaannya banyak dan

dapat dilakukan berjam-jam tanpa rasa lelah dan dirasa hal tersebut saat ini

bukan memberikan solusi tapi sebaliknya.

“ Tidak banyak bacaan dzikir yang saya lakukan pada saat ini, tentunya bacaan dzikir itu sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah. Biasanya saya membaca dzikir al-ma’tsurat dan doa-doa masyhur lainnya. Kondisi tersebut berbeda ketika saya menjalani terapi bukan dengan metode ruqyah, saya diberikan dzikir yang sangat banyak dan tidak sesuai dengan syar’i. Biasanya dzikir-dzikir itu dibaca sesudah

menjalani shalat. Saya bisa berjam-jam membaca dzikir-dzikir yang diberikan sebagai syarat kesembuhan gangguan yang saya alami.”

Dengan pengalaman dan perbandingan yang dirasa tersebut, Dina mulai

sadar bahwa dzikir yang dilakukannya sekarang adalah al-ma’tsurat dzikir

yang sesuai dengan ajaran Nabi. Dalam sehari Dina membutuhkan waktu

untuk membaca dzikir tersebut, kurang lebih antara 10-15 menit. Dan yang

paling penting didahulukan adalah dzikir yang dia hafal dan lebih dapat

dipahami artinya sehingga dapat menimbulkan keyakinan.

“Dalam waktu sehari kadang teragantung dzikirnya yah… kalau dzikir yang sudah saya hafal bacanya lebih cepat tapi kalau rata-rata dzikir yang saya baca antara 10 sampai dengan 15 menit”.

Menurut Dina, jika terjadi gangguan, ia langsung ingat yang harus

dilakukannya adalah membaca al-Qur’an walaupun kondisi itu dirasakan

antara sadar dan tidak sampai gangguan tersebut dapat dihentikan. Jika

dihubungkan dengan hal tersebut, Dina yakin bahwa bacaan al-Quran adalah

ayat yang masyhur untuk orang yang terkena kesurupan, al-Quran

merupakan petunjuk yang memberikan hal yang positif untuk mengobati

orang yang terkena gangguan tersebut karena al-Quran juga sebagai obat

yang manjur. Sementara untuk hadits yang dibaca oleh Dina adalah doa-doa

yang pendek dalam hadits dan mudah dipahami olehnya yang terlebih dahulu

diseleksi agar manfaat dan terapi yang dipakai dapat memberikan efek positif

77

baik yaitu memilih dan mencari hadits yang shahih secara riwayat dan jelas

sanad juga matannya

“Ketika saya mengalami kesurupan saya berusaha untuk membaca ayat-ayat al-Qur’an yang diajarkan untuk mengurangi dan

menghilangkan gangguan dari luar tersebut, tapi terkadang saya tidak ingat apa-apa dalam kondisi tersebut. Ayat-ayat yang saya ingat saja yang biasanya spontan saya baca.”

Al-Quran adalah kitab suci ummat Islam, jadi seharusnya mereka memahami

dan mengerti tentang kandungan, fungsi dan makna dari al-Quran itu sendiri.

Menurut Dina ummat Islam harus mengembalikan dan memfungsikan

kembali al-Quran, karena al-Qur’an merupakan sumber petunjuk dalam

menjalani hidup termasuk bagaimana kita dapat mengobati gangguan dari

alam ghaib. Sehingga semakin dapat menimbulkan keyakinan yang kuat

terhadap makna ayat-ayatNya dan begitu juga dengan hadits. Hal tersebut

dapat memberikan pengaruh yang positif walaupun pada akhirnya

dikembalikan secara utuh pada niat dari individu itu sendiri. Dan untuk lebih

meyakinkan lagi menurut Dina hal tersebut dirasakan oleh individu bukan

beberapa jam saja mungkin lebih dari satu hari terutama bagi yang

mengalami gangguan adalah hal yang paling signifikan.

“Dan pengaruh itu sebenarnya al-Quran kan inti ajaran buat manusia sebagai kitab suci jadi memang harusnya dimengerti oleh ummat Islam itu sendiri, jadi kalau saya hanya dapat memahami, bisa artinya atau paham dan ketika dibacapun semakin membuat saya agak tenang gitu karena apapun yang dibaca sebenarnya tergantung diri kita sendiri yakin apa nggak. Memang sebenarnya semua dapat memberikan efek

yang positif buat saya dan pengaruh hadits dan al-Qur’an tidak langsung banget tergantung keyakinan dan proses itu sendiri tidak langsung cepat banget kadang memang sampai bener-bener terasa lebih dari satu hari dalam setiap membacanya”.

a. Kesurupan

Kesurupan yang dialami oleh Dina memang cukup lama, keadaan tersebut

dialaminya ketika Dina masih duduk dibangku sekolah ketika SMA dulu dan

keadaan itu tidak dirasakan setiap hari ataupun mengganggu. Gangguan

tersebut kadang-kadang terjadi saja dan terus berkelanjutan pada waktu-

waktu tertentu .Dari penjelasan orang pintar, menurut orang tua Dina, Dina

hanya dibalurin air pada tubuhnya dengan bacaan tertentu kemudian

gangguan tersebut langsung hilang. Bacaan-bacaan yang dibacakan orang

tuanya memang bacaan yang diberikan oleh orang yang pintar yang

metodenya belum tentu sesuai dengan yang dilakukan oleh para rasul

sebelumnya.

“ Rasa sakit yang saya rasakan udah lama jadi mulai kesurupannya dari kelas 3 SMA, jadi gini kalau saya sakit, sama orang tua saya cuma dibalurin dengan air doang dan dibaca-bacain dan otomatis hilang”.

Menurut Dina, yang merasuki dia hingga kesurupan adalah Jin Nasrani, hal

ini dia ungkapkan setelah dia mendapat penjelasan berobat pada Abu Aqila

yaitu pada Bengkel Rohani. Kesurupan tersebut awalnya khodam sebelum

berobat pada Bengkel Rohani.

“Kalau penjelasan ustadz itu kena sihir misionaris, Jin itu adalah jin Nasrani, ketika saya berobat ke selain Bengkel Rohani saya kena

79

khodam dan lama saya gak berobat, saya terkena sihir nasrani itu setelah ke Bengkel Ruhani kata ustadz itu sihir Nasrani, awalnya khodam kemudian sihir nasrani”.

Keadaan yang tidak stabil membuat Dina mengalami keadaan yang negatif

sehingga pikirannya seakan melayang dan tidak tenang. Hal inilah yang

dialami ketika kondisi yang kurang stabil dapat memungkinkan berbagai

pengaruh psikis pada Dina. Pikiran yang tidak menentu dapat mengakibatkan

kemungkinan untuk berbuat yang tidak dapat diperhitungkan dan bisa

mengakibatkan fatal. Memang kejadian tersebut sering terjadi ketika waktu

malam hari.

“Pikiran saya jadi melayang mungkin kejadiannya itu memang dari malam dalam kondisi yang tidak stabil kemudian dari emosi yang tidak stabil “.

Keadaan berbeda yang juga dialami oleh Dina adalah merasakan adanya

masa atau beban di punggungnya seolah-olah dia merasakan ada sesuatu

dibelakangnya seperti benda dan terasa menempel dibadan bagian belakang.

Kesakitan juga dirasakan dibagian kepalanya seolah-olah ada yang memukul

dan rasa nyeri yang tak dapat tertahankan, sehingga sering membuat badan

Dina panas dan demam serta mengakibatkan pikiran pun jadi tak menentu,

emosi yang tak t erkontrol terkadang seperti melayang-layang. Kesakitan

yang dialaminya itu dirasakannya secara sadar sehingga Dina merasa tak

“Ketika masa kesurupan itu sakit badan, punggung berat, kepala sakit kayak ada yang mukulin kadang saya merasa menggendong sesuatu seakan-akan ada masa berat tertentu yang menempel kemudian badan panas kadang tiba-tiba merinding dan perasaan pikiran saya melayang seperti angin dan lagi merasa sakit itu saya sadar”.

Sakit yang dirasakan oleh Dina memang cukup lama dan terus mengganggu

keadaan sehari-harinya. Selain mendapat terapi dari Bengkel Rohani Dina

juga menterapi dirinya sendiri dengan bacaan yang diberikan oleh terapis dari

Bengkel Rohani. Saat terapi berlangsung memang ada seuatu yang aneh

rasa sakit yang dialami oleh Dina di bagian tubuhnya tertentu berpindah-

pindah. Keadaan tersebut tentunya sangat mengganggu aktivitas sehari-hari

Dina. Ketika bagian tertentu dipijat pada bagian tubuh yang sakit itu

kemudian berpindah ke tempat yang lain, namun bacaan ruqyah yang

diberikannya dari terapi tidak membuat Dina putus asa.

“Jadi sakitnya itu pindah-pindah jadi kita pijit disini sakit dia pindah lagi kayak ngeledekin”.

Menurutnya kondisi trans kesurupan yang paling puncak adalah ketika

kondisi yang tidak stabil, sehingga mengakibatkan diri tidak terkontrol dan

tidak dapat dikendalikan. Hal tersebut berubah drastis dari keadaan normal.

Kondisi demikian dialami Dina ketika terapi dilakukan oleh Ustadz Abu

sehingga mengakibatkan amukan yang dahsyat, dari kondisi yang biasa

menjadi amukan yang menyeramkan dan menyerupai berbagai gerakan

81

berlipat ganda sehingga amukan yang dahsyat tersebut dapat membuat Dina

seperti orang kalap dan membanting apapun yang ada disekelilingnya.

Perasaan yang tidak sadar dan tidak stabil itu terus bereaksi dan berwujud

dalam keadaan seperti seekor macan yang buas menyerang setiap yang ada

disekelilingnya. Reaksi bacaan ruqyah dari terapis dapat mengakibatkan Jin

yang berada dalam tubuhnya bereaksi dan dapat mengubah keadaan yang

biasa menjadi keadaan yang tidak biasa dirasa oleh Dina. Hal tersebut

dialaminya secara tidak sadar. Kesadaran hilang ketika interaksi gangguan

tersebut bereaksi dan terjadi goncangan yang tinggi terhadap Dina. Dina

dapat mengetahui keadaan yang aneh tersebut dari cerita dan penjelasan

yang gamblang dari terapis. Terapis juga mengatakan bahwa keadaan yang

dialaminya adalah wajar ketika individu mengalami kesurupan dan menjalani

terapi, sehingga Jin yang ada didalamnya mengamuk.

“Ketika kesurupan kadang kalau saya kesurupan saya gak sadar saya tahu ketika orang yang mengobati saya cerita, kalau emosi tidak stabil khodam tadi bentuknya berubah seperti macan langsung nyerang pokoknya saya merusak apa yang ada disekelilingnya dan saya dipegang berapapun mereka tidak kuat”.

Keadaan tidak sadar dalam kondisi kesurupan dapat mengakibatkan fatal

atau mengakibatkan efek yang negatif bagi orang lain baik keluarga, teman

Dokumen terkait