• Tidak ada hasil yang ditemukan

Empat Unsur Pokok Dalam Ruqyah

ANALISA DATA

Skema 4.2 Kasus Dina

C. Empat Unsur Pokok Dalam Ruqyah

Hidup dalam hal apapun yang terbaik adalah memohon perlindungan dari

Allah. Sebaik permohonan adalah berdasarkan apa yang diminta begitu juga

yang dilakukan oleh Mitha dalam melakukan hal apapun yang terbaik adalah

memohon doa yang baik agar tindakannya sesuai dengan yang diharapkan.

”Sebaiknya adalah memohon apapun dalam hidup untuk bertindak dan berperilaku jika hendak melakukan sesuatu ee.. ya saya memohon perlindungan terlebih dahulu dalam hal yang baik”

Permulaan yang baik berpengaruh pada hasil yang baik pula. Perasaan yang

terjadi dalam melakukan apapun terutama dalam bertindak dalam mengobati

yang dialami Mitha ada sesuatu berupa keyakinan tersebut setelah memohon

103

“Reaksi yang saya rasakan bepengaruh walaupun sedikit besar tidak sepontan begitu dalam tapi yang jelas ada perubahan, terlebih sedikit baik daripada tidak melakukan apapun sebelum berobat untuk

menghilangkan gangguan yang dialaminya”.

Menurutnya jika tidak memohon terlebih dahulu Mitha merasakan

kegelisahan, karenanya memohon merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari terapi yang dilakukan sangat berkaitan dan bagian yang penting bagi

pribadinya.

“Yang jelas bagi saya untuk melakukan segala sesuatu apalagi menghadapi proses penyembuhan hal yang sedikit saja sebenarnya saya sudah agak gelisah apalagi hal yang begitu penting dalam

memohon kesembuhan dari segala macam gangguan ee..hal itu yang menjadi sangat penting buat saya pribadi”

Melalui bacaan yang diketahui dan sepemahaman yang dimiliki oleh Mitha

sangat berpengaruh dalam menjaga kesiapan dalam proses terapi diri

menghadapi gangguan yang dialami. Bacaan yang didapat sangat beragam

bagi Mitha baik dari Guru, terapis dan bacaan yang dipahaminya merupakan

unsur perubahan untu perbaikan yang diharapkan. Menurutnya kemampuan

membaca sangat berpengaruh sesuai dengan tingkat pemahaman terhadap

yang dibaca arti dan makna yang dibaca.

“Dengan bacaan terus ruqyah yang memang sudah ada dari yang saya tahu baik dari guru saya atau yang pernah saya baca dari buku setalah membaca memang ada peruabaha yang lumayan jadi intinya sih agak membaik dari sebelumnya”

Bacaan yang paling penting dalam terapi adalah berupa bacaan ayat-ayat al-

quran, beberapa referensi yang didapatkan dalam terapi garis besarnya

adalah bagian ayat al-quran dari beberapa ayat dari surat al-quran. Jika tidak

melakukan terapi bacaan ayat tersebut Mitha merasakan ada sesuatu yang

kurang dari dirinya selain untuk memantapkan secara mental juga dapat

melindungi diri dari gangguan tersebut.

“Biasanya dalam memohon perlindungan selalu ayat-ayat quran yang dibaca dan menjadi penting kalau tidak, merasakan ada seuatu yang kurang dari saya sendiri memang untuk melindungi diri harus ada sesuatu yang dilakukan dan pembacaan ruqyah itulah saya sedikit berbeda dan kondisi keadaan mental saya agak tenang”

Memantapkan keyakinan merupakan bagian utama, meminta kesembuhan

berbanding lurus dengan usaha dan keyakinan yang diterapkan. Meminta

kesembuhan terutama meminta yang lebih baikjadi benar-benar harus yakin

dalam hati untuk dapat sembuh, lebih optimis dan meyakini sesungguhnya

Allah memberikan segalanya dan tipu daya setan itu sungguh sangat lemah.

“Memang harus pasang keyakinan dulu sebelum melakukan dan meminta apapun apalagi yang selama ini saya rasakan dalam

meminta kesembuhan untuk yang lebih baik jadi saya pasang bener- bener dalam hati dan Allah yang memberikan kesembuhan

sesungguhnya tipu daya setan itu lemah”.

Ketika tingkat keyakinan saya lebih tinggi perasaan saya lebih aman dan

merasakan adanya ketenangan. Saat itulah untuk percaya diri saya lebih

bertambah dan tidak lagi takut dengan setan yang selalu menggoda saya.

105

Eee.. jadi ketika dalam permohonan tadi yaitu berharap bahwa saya akan sembuh maka keyakinan itu muncul dan perasaan serta hati saya tenang, timbul rasa percaya diri dan tidak lagi takut sama setan yang menggoda saya”

Ruqyah adalah ajaran yang di contohkan oleh Nabi dalam terapi untuk

gangguan dan dalam melakukan suatu penyembuhan. Bacaan yang ada

dalam ruqyah itu sendiri adalah ayat al-quran dan doa. Dalam proses

penyembuhan memang datangnya dari Allah yang memberikan segalanya.

Ruqyah dalah satu cara yang dapat memberikan kesembuhan. Keyakinan

kepada Allah adalah bagian dari tauhid itu sendiri. Memang semuanya atas

kehendak dan izinNya pula lah siapapun dapat di berikan kesembuhan.

“Ruqyah adalah ajaran Nabi dan isinya memang bener-bener sesuai dengan artinya dan semuanya mengandung hal yang berkaitan, oleh karenanya saya yakin sekali Allah pasti menyembuhkan salah satu jalanNya dengan metode ruqyah. Tetapi yang paling penting adalah aqidah tadi saya tidak tergantung dengan ruqyah itu sebagai jalan dan caranya tapi yang penting adalah segala sesuatu itu atas izin Allah”

Usaha yang terus menerus dan memohon kesembuhan dari Allah serta yakin

akan sembuh adalah bagian dari ikhtiar yang di lakukan oleh seorang muslim.

Secara penuh yakin pada Nya agar diberikan jalan, setelah itu pasrah dan

tawakkal. Kekuatan dan penyembuhan milik Allah karena Jin yang

mengganggu adalah ciptaan Nya jadi tidak ada kekuatan yang diberikan

kecuali atas izin Allah.

“Tawakkal dan terus tetap berdoa juga memantapkan lagi hati saya, bahwa pertolongan dan petunjuk Allah itu amat dekat dan Allah pasti

dapat menyembuhkan dan yakin terhadap Allah adalah segala- galanya. Dan kekuatan yang paling besar adalah Allah, Jin itukan ciptaan Allah juga, jadi yaa..dia tidak ada apa-apanya bagi Allah.”

Dzikir adalah suatu cara yang sangat di anjurkan kepada setiap muslim

karena bacaan dan kalimat yang diucapkan adalah dari al-quran dan sunnah.

Setiap kalimat dzikir yang di baca oleh saya saat itu juga merasakan adanya

pengaruh terhadap tubuh merasakan adanya getaran. Ini adalah satu bukti

bahwa bacaan dzikir dapat memberikan ketenangan dan saya merasakan

bagian dari bentuk perlawanan dari gangguan setan.

“Memang dzikir yang paling penting adalah dzikir yang diajarkan oleh Rasul dan memang rasanyapun saya rasakan sangat berbeda

kadang-kadang tubuh saya merasa gemetar. Dan dapat bergerak sendiri, tetapi dengan mengendalikan pada diri saya sendiri menjadi akan terasa tenang dengan kata lain perlawanan diri pada setan”

Waktu yang dilakukan khusus untuk dzikir adalah seharusnya lebih banyak

dan dapat dilakukan setiap habis sholat lima waktu, dan waktu khusus

lainnya baik malam maupun siang hari. Hafalan dzikir memang wajib

dihafalkan semua namun dapat juga dengan membacanya. Kalau waktu yang

di lakukan oleh Mitha tidak bagitu banyak namun cukup untuk terapi

penyembuhan. Secara prinsip Mitha sekali kali saya tidak lagi menggunakan

zikir yang sesat yang tidak di ajarkan dalam al-quran dan sunnah. Jika tidak

melakukan zikir Mitha merasakan dirinya seperti mempunyai hutang, terlebih

107

“Saya sebenarnya kurang banyak memiliki apalagi menghafal dzikir yang banyak kecuali yang sesat tadi kalau bacaan dzikir biasa saya hanya cukup saja belum begitu banyak tapi yang penting saya lakukan terus. Sebenarnya batasan waktu untuk saya luangkan tidak harus banyak tapi ada yang saya lakukan terkadang tak menentu tergantung diri saya sendiri maunya bagaimana. Seandainya saya tidak

melakukan dzikir yang baik saya merasa punya hutang sesuatu dan sebenarnya dengan begitu saya merasa sangat rugi”.

Selain sebagai tameng atau benteng zikir juga sebagai senjata buat Mitha

untuk dapat terhindar dari gangguan. Bacaan yang dilakukan baik oleh Mitha

maupun oleh terapis adalah satu terapi untuk menghilangkan gangguan

tersebut dzikir dan ayat al-quran. Saat terjadi keanehan dan kejanggalan

memang harus segera di bacakan ayat atau firman Allah.

Memang saya yakin sekali bahwa apapun yang diberikan oleh Allah itu yang terbaik apalagi dzikir yang sudah ada ketentuannya adalah

sebagai tameng dan senjata buat saya. Serta berharap agar

dikabulkan. Saat terjadi kesurupan biasa dibacakan dan yang dibaca memang adalah ayat-ayat al-quran apalagi buat saya kalau memang terjadi keanehan dan kejanggalan saya langsung ingat segera pada firman ataupun kalam Tuhan yang Maha Kuasa”.

Selain bacaan zikir dari ayat quran juga Mitha membaca hadits-hadits yang

yang haditsnya sudah terkenal dan sahih. Sebagian banyak orang juga

banyak membaca hadits yang di baca oleh Mitha. Hadits adalah bacaan atau

doa untuk dapat memberikan kesembuhan. Menurut Mitha bacaan yang

sudah dilakukan baik dari hadits maupun ayat al-quran adalah dibaca terus

“Hadits yang saya baca jika terjadi keanehan dan kesurupan biasanya yang sudah dibaca dan dilakukan oleh sebagian orang. Pastinya jelas dari hadits itu adalah doa yang dapat memberikan kesembuhan dari apapun apalagi yang saya rasakan saat ini dan jika sudah pun sebenarnya harus tetap istiqomah dilakukan”.

Secara prinsip al-quran adalah suci dan bagi yang membacanyapun harus

dalam keadaan bersih dan suci. Menurut Mitha bagi yang membaca al-quran

dapat memberikan efek yang positif dan akan memberikan ketenangan.

Secara keyakinan memang harus ada bahwa kesembuhan adalah milik Allah.

Islam menganjurkan bahwa setiap terapi yang dilakukan bersumber secara

syar’i atau syariat yang sudah ada landasan hukumnya.

“Ayat al-quran itukan suci jadi tidak bisa dinodai dan jika membacanyapun dapat memberikan efek yang positif akan ketenangan dan memang sangat baik, tentu dengan keyakinan

kesembuhan itu datangnya dari Allah dan ikhtiar saya secara (syariat)”

Menurut Mitha untuk tingkat kesembuhan lamanya terkait dengan keyakinan

untuk sembuh dan usaha untuk terapi secara rutin. Jika bacaan yang di baca

diusahakan paham dengan makna yang di baca dan makna yang terkandung

di dalamnya karena sangat membantu dalam melakukan terapi

penyembuhan karena tingkat kepahaman sangat efektif dalam proses

tersebut.

“Sebenarnya lamanya tergantung keyakinan kalau memang betul-betul paham apalagi artinya ya saya merasakan kalau setiap baca dan ketika itu juga mengalami kekuatan dan perasaan yang berbeda. Dan lain dari bacaan tersebut,dengan pemahaman tersebut dapat

meyakinkan aqidah saya semakin lurus dan benar kepada Allah serta jauh dari gangguan setan”

109

d. Kesurupan

Berawal dari pengiriman surat yang dilakukan oleh seorang temannya untuk

mengajak Mitha menikah namun tidak langsung dijawab oleh Mitha.

Perkenalan itu berawal ketika masih duduk di bangku SMA dulu. Mitha

merasa tidak ada hubungan langsung dan khusus dengan temannya tersebut,

hanya sebatas teman. Karena hal itu, akhirnya menyimpulkan untuk memberi

jawaban tidak.

“Jadi kejadian waktu itu saya pernah mendapat surat dari seorang teman laki-laki, didalam suratnya itu dia ngajak saya untuk menikah dengannya. Surat itu tidak saya balas karena saya menganggap saya tidak punya hubungan yang spesial dengannya. Saran untuk tidak dijawab juga dilontarkan oleh Ibu saya. Laki-laki pengirim surat itu adalah teman saya semasa sekolah yang sudah lama tidak bertemu.

Menurut ustadz dari ungkapan yang disampaikan Mitha itu baru hembusan

atau awal saja belum pada kesimpulan kesurupan. Memang sejak dari

menerima surat tersebut Mitha sering sakit-sakitan dan merasa saat tidur

seperti ditindih oleh sesuatu serta mimpi yang menyeramkan. Namun aktifitas

sholat ibadah masih dikerjakan dengan normal oleh Mitha seperti shalat

malam yang dia lakukan.

“Suratnya itu dikirim ke tempat saya waktu itu saya sudah di Jakarta, sejak itu saya sering sakit-sakitan, tidur itu saya sering terasa

ketindihan terus mimpi ular paling sering, tapi itu belum karena saya sering tahajud jadi kata ustadz itu hanya hembusan”.

Pada pertengahan tahun 1999 Mitha berhenti bekerja dan akhirnya pulang ke

yang dideritanya pada seorang dokter dan diberikan resep dan obat, hasil

diagnosis dokter waktu itu adalah infeksi rahim walaupun belum sempat di

USG. Namun obat yang diberiakn dokter saat itu belum juga dapat

menyembuhakan penderitaan Mitha.

“Saya sudah berobat kedokter dan dokter tersebut mendiagnosa saya terkena infeksi rahim dan dokter tersebut memberikan resep obat sesuai dengan penyakit yang saya derita. Tetapi waktu itu saya belum sempat USG. Karena penyakit yang saya rasakan semakin parah akhirnya saya berhenti kerja dan pulang ke Pelembang tahun 1999.”

Keadaan yang sangat mengagetkan adalah ketika di bagian tubuh Mitha ada

bekas gigitan yang diduga digigit oleh binatang atau kelabang namun Mitha

sendiri tidak pernah merasa digigit kelabang atau binatang lainnya. Kejadian

itu terjadi pagi hari ketika sedang belanja di pasar dan awalnya tidak tahu

tentang keadan tersebut dan peristiwa itu terjadi sekitar awal tahun 2000an

dan menurutnya ada sesuatu yang berbeda dan bukan hal yang biasa.

“Tahun 2000 awal sebenarnya saya gak tahu saya lagi pergi ke pasar pagi-pagi itu ada yang jalan didalam tubuh tiba-tiba ada yang jalan di dalam tubuh sampai saya kesakitan terus dibilangin itu kelabang tapi saya lihat kelabangya gak ada tapi bekasnya ada, emang ada empat gigitan tuh”.

Menurutnya setelah kejadian yang aneh itu Mitha terasa ada sesuatu yang

mengganjal dan sejak itu mulai sering mimpi buruk dan sampai pada tingkat

yang mengerikan baginya seakan mau diperkosa. Awalnya tidak tau itu

111

wujud yang ada dalam bayangannya tersebut berubah-ubah bentuk dan

mengganggu bagian sensitif wanita. Memang keadaan antara sadar dan tidak

pada siang itu merasa sekali ada yang meraba bagian sensitif tersebut. Dan

dari gangguan tersebut kadang wujudnya berubah dari kakaknya yang satu

ke yang lainnya lagi.

“Nah, sejak saya digigit kelabang itu saya sering mimpi buruk, mimpi buruknya itu kaya mau diperkosa tapi dia menyerupain kakak, kakak saya yang persis diatas, itu belum masih ini juga proses terus, terus ee. saya belum tahu itu jin pas siang-siang dia berubah-berubah dia terus- terusan dia gangguin maaf (kemaluan) tapi saya sadar orangnya gak ada kok tubuh saya ada yang ganggu, kondisi saya tertidur tapi berasa tubuh saya kok ada yang ganggu. Ganggunya maaf-maaf kemaluan saya mau diperkosa, kondisi puncaknya itu siang-siang wujudnya berubah ke kakak yang satu ke kakak yang satunya lagi saya kaget.

Sebelumnya rutinitas yang dijalani Mitha belum terganggu tapi setelah

mengalami kesurupan seperti yang diceritakan sebelumnya, semua

rutinitasnya terrganggu dan mengalami hambatan.

“Kondisi sebelum kesurupan saya biasa aja dan tetap ngajar-ngajar dan beraktivitas yang lainnya”.

Menurutnya kejadian aneh tersebut dirasakan ketika ada sesuatu yang

masuk kedalam tubuh Mitha. Sesuatu itu bagaikan hembusan angin yang

menerpa tubuhnya. Mitha beranggapan mungkin angin tersebut hanya

berasal dari kipas angin yang berada di dekatnya. Kejadian tersebut pada

siang hari dan dalam kondisi antara sadar dan tidak. Peristiwa tersebut

mimpi yang menyeramkan sampai segala sesuatu kejadian aneh yang

pernah dialami Mitha semuanya itu membuat Mitha selalu dalam ketakutan.

Dalam mimpinya, Mitha sempat berkelahi dengan seorang anak kecil dan

Mitha sampai menjepit anak tersebut dan memintanya untuk mengangkat

tangannya. Mimpi itu terulang-ulang pada hari berikutnya.

“Tadinya belum tahu kan itu tadi yang.. saya itu baru cerita ke saudara saya tuh mimpi gini..gini cerita, cerita mimpi ular saya lalu cerita lagi ke ibu bahwa saya tuh diginiiin saya tuh kesal saya kan tantang saya lawan rupanya dia datang nyerupain anak kecil sama posisinya kondisi saya antara tidur dan sadar waktu itu jam satu siang, saya berantem saya kepit didalam mimpi itu dia marah jadi tangan saya diangkat. Suruh ama dia dipegang ya itu tadi kasus saya itu dia ganggu saya lagi sampai saya pegang kok gak ada, nah terus dia nyerupain angin masuk ke tubuh saya ngerasa tapi aku kira itu kipas angin aku diamin aja,.. aku diamin aja tapi lama-lama besoknya kaya gitu lagi aku penasaran kipas angin kumatiin ternyata ada hyuuur..uurr.. ternyata ada kurang ajar, terus aku digerayangin mulai dia itu masuk kaya angin saya tuh lemahnya disitu”.

Setelah Mitha menceritakn kejadian-kejadian yang dialaminya kepada Ibunya,

saudara-saudaranya serta guru ngajinya, barulah Mitha menyadari bahwa

semua hal aneh yang pernah dialaminya itu merupakan hal yang tidak wajar

diduga merupakan gangguan dari Jin. Atas saran keluarganya dan inisiatif

saudaranya akhirnya Mitha berobat ke dukun.

“Informasi gangguan jin tahunya dari dukun dan ustadz , saya ngomong ke ibu, saya ngomong ke guru ngaji, akhirnya disuruh

berobat ee.hh.. tahu tahunya ada saudara yang lain panggil dukunlah, dia manggil dukun, dukun tuh tanya-tanya saya emang ada gak laki- laki yang iniin (suka sama kamu) kemudian nanya kamu pacaran enggak, enggaklah kata saya memang benar enggak kata saya, dia

113

cuma nulis surat emang gak ada pacaran, tapi dukun itu gak percaya dia bilang ah pacaran kali, gitu dia bilang”.

Ketika Mitha melakukan kegiatan keagamaan seperti membaca Al-qur’an

atau dalam situasi pengajian, badan Mitha bereaksi secara tidak wajar seperti

badan gemetar dan seluruh tubuh Mitha berwarna biru seakan-akan tubuh

Mitha menolak kegiatan keagamaan. Hal yang tidak wajar itu menjadi

perhatian semua keluarganya.

“Ketika saya udah mau ngaji gemetaran kalau udah waktunya ngaji jadi reaksi dari tubuh tuh terasa gemetar nah waktu ada pengajian keluarga bareng-bareng nah waktu itu saya reaksi itu saya ketahuan nyata benar saya ada gangguan Jin sampai badan berwarna biru-biru”.

Untuk penyembuhan yang diharapkan oleh saudaranya terhadap Mitha

akhirnya memanggil juga seperti seorang ustadz yang akan mengobati

penyakitnya. Pengobatan yang dilakukan oleh Sawunggaling yang terkenal di

Jakarta dapat menghipnotik Mitha hingga tertidur setelah dibacakan mantera-

mantera. Mitha disarankan untuk terus menerus membalur seluruh tubuhnya

dengan air yang telah diberi mantera oleh dukun, air itu mengeluarkan aroma

yang tidak sedap.

“Diajak lagi begitu kaya ustadz tapi bukan ustadz, jadi dia bilang coba sebutin laki-laki yang pernah kamu sukain, saya dipanggilah dukun yang dari Jakarta si sawunggaling itu sama raja pellet jadi saya kaya dihipnotik tertidur saya memang tapi hatinya ngasih tahu dia nanya- nanya gitukan ya gak tahu dia baca-baca mantra dia nyebutin nama cowok itu juga pake bahasa palembang gitu pake bahasa cinta segala macemlah bilangin ada di bawah tanggalah sihirnya terus, ama air di rumah setiap jam sebelas malam air itu bau dan berbusa gak tahu ada pengaruh dari jin itu juga”

Pengaruh dari gangguan tersebut sangat mengganggu kondidi pskologis

Mitha sehingga rasa takut yang mendalam dan cemas yang berakibtkan fatal

terhadap keadaan yang lain. Dengan hembusan angin yang menerpa

tubuhnya terkadang Mitha sampai tidak sadar, tiba-tiba dia tertidur. Didalam

tidurnya Mitha merasakan ada sesuatu yang berjalan-jalan di daerah sensitif

bagian tubuhnya.

“Yang diganggu jadi yang diganggu ya itu tadi saya terasa seperti digerayangin (kemaluan) dan akan diperkosa, terus susah tidur sampai saya lupa bagaimana sampai caranya tidur gara-gara angin itu dan sering mimpi siang maupun malem didatangin sama orang yang aneh da menyerupai kakak, jadi walaupun dijalan lagi sholat lagi ngaji saya terus digerayangin intinya memang waktu itu saya takut”.

Dari anggota keluarga Mitha ada yang mengalami kejadian-kejadian aneh

yang sama yaitu adik dari ibunya Mitha.

“Dari anggota keluarga ada yang terkena juga yaitu bibi saya (dari ibu)”

Menurut keterangan yang diberikan oleh ustadz kesurupan yang dialami oleh

Mitha adalah dikarenakan gangguan dari Jin yaitu dari sihir yang dialaminya.

Penjelasan dari gangguan tersebut adalah komplikasi mulai dari sihir, teluh

tusuk, kombinasi dua sihir baik sihir hasadi dengan sihir al’aini. Hal ini sangat

mengganggu kepribadian dari Mitha mulai dari rasa keraguan dan gejala

yang tidak normal sperti yang diungkapkan sampai mengalami susah tidur.

“Kalau kata ustadz Sebab kesurupan saya itu semua masuk sihir, teluh, tusuk, kombinasi dua sihir hasadi dengan al’aini”.

115

Ketakutan yang berlebihan yang dialami oleh Mitha sangat menggganggu

Dokumen terkait