• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Perbandingan Antar Subyek

ANALISA DATA

Skema 4.4 Kasus Bayu

4.4 Analisa Perbandingan Antar Subyek

Untuk mengetahui sejauh mana setiap kasus yang telah dianalisa memiliki

persamaan dan perbedaan, maka peneliti membuat suatu analisa banding

antar kasus antara subyek satu dan lainnya. Subyek penelitian dua orang

perempuan dan satu orang laki-laki untuk melihat ruqyah dalam konteks

individu yang mengalami kesurupan.

Tabel 4.2

Biodata

Subyek Dina Mitha Bayu

Usia 26 Tahun 27 Tahun 24 tahun

Pekerjaan Pendidik Administartif Wiraswasta

Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Laki-laki

Status

Perkawinan Belum Menikah Belum Menikah Sudah Menikah

Pendidikan S1 SMEA S1

Kesurupan dan Terapi Ruqyah Penyebab

Kesurupan Khodam Jin Karena Sihir Belajar Ilmu

Gejala Yang di

Alami Tindakan tidak terkontrol, Sakit yang berpindah-pindah, cemas

dan takut

Susah tidur, Cemas dan was

was, Seperti ada yang memper kosa atau menggerayangi tubuh,

Tubuh merasa berat dan seperti di tusuk-tusuk Demam, pola pikir kacau, mam pu mengobati seseorang, mam pu meramal, sering keluar malam Riwayat Keluarga

Saudara laki-laki pernah ada yang mengalami Bibi Dua orang saudara menjadi paranormal Pengobatan di tempat lain

Iya Iya Tidak

pernah di lakukan Ruqyah melakukan Hasil Pengobatan Masih mengalami gangguan

ada perubahan sedikit

Masih mengalami walaupun prosentase berkurang Belum ada perubahan Terapi ruqyah yang di lakukan

Lebih dari 10 kali Lebih dari 10 kali

Lebih dari 12 kali

Proses terapi ruqyah

Di bacakan ayat-ayat Al- quran,

Diberikan wiridan atau zikir puasa sunnah Daud, mendapat

kan saran atau nasehat, agar

selalu menambah keyakinan

Mendapatkan terapi dengan

bacaan ayat Al- Quran, Puasa sunnah Daud, mendapatkan doa doa pilihan, ada terapi bekam Menjalin dialog dan komunikasi secara intensif, mendapatkan bacaan Al- quran, Bacaan untuk wiridan, ada pijatan di bagian tubuh Intensitas

kesurupan Tidak pernah Tidak pernah Tidak pernah

Perubahan Psikis Yang Dialami

Perasaan lebih tenang, bebas

dari gangguan, timbul keberanian,

tidak sungkan terhadap orang lain,

dan tumbuh yakin kepada Allah

Merasa lebih tenang dan tidak ter

gantung pada sesuatu selain Allah Gejala-gejala yang dirasa mengga nggu menjadi hilang, lebih menam bah semangat dan rajin beribadah, lebih yakin kepada Allah Yakin kepada Allah dengan ke mampuan sendiri, merasa ikh las dengan kehidupan yang di jalani, dapat berinterkasi kembali dengan orang lain terutama orang tua

Dari hasil analisa antar individu, dapat diketahui bahwa ketiga responden

sebelum melakukan ruqyah belum merasakan adanya kehidupan yang

155

gejala aneh yang selalu terjadi di tiap waktunya. Dalam menjalankan

ruqyahnya, semua menjalankan puasa daud guna mendapatkan hasil yang

optimal, kecuali satu responden yaitu, Bayu.

Didapatkan pula bahwa dua orang responden mengalami kesurupan

karena adanya gangguan dari makhluk lain dan merasa sangat terganggu:

cemas, takut yang berlebihan, putus asa, sehingga melakukan beberapa

terapi

sampai melakukan terapi ruqyah yang akhirnya mendapatkan hasil yang

cocok dan perubahan yang baik bagi mereka. Sedang satu responden

lainnya mengalami kesurupan karena responden mengundang makhluk lain

ke dalam dirinya dan tidak mengalami atau tidak merasa adanya gangguan

meskipun sempat demam dan pikiran yang kacau karena dengan kesurupan

tersebut, ia mempunyai kemampuan yang lebih dari orang lain.

Adapun kesamaan dari kesurupan yang mereka alami adalah, ketiganya

mempunyai riwayat keluarga yang pernah mengalami kesurupan juga. Hal ini

sangat menunjang timbulnya kesurupan pada responden sama seperti halnya

penyakit fisik. Dan kesamaan dari proses Ruqyah yang dialami ketiga

responden ini adalah adanya usaha dari dalam diri individu untuk sembuh

dan keyakinan pada Allah SWT yang akan memberikan kesembuhan pada

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah di lakukan, maka penulis dapat mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses terapi ruqyah Bengkel Rohani dengan menggunakan sumber

dari ayat al-Quran. Oleh karena itu dapat dilakukan tahapan dalam

proses terapi dengan cara : Mencari bukhul di titik bagian tubuh,

kemudian mengalami proses reaksi dari gangguan, membacakan ayat-

ayat terapi ruqyah, memukul bagian tengkuk perlahan dengan

hentakan satu tangan sambil mengucapkan Ukhruj Ya ‘Aduwallah,

memproses semua tahapan tersebut sampai kondisi pasien sadar dan

tenang, selesai membaca hamdalah. Proses yang di lakukan terapi

seluruhnya ditujukan kepada kesembuhan bagi pasien.

2. Sebagai salah satu alternatif pengobatan dalam penanganan individu

yang mengalami kesurupan dari penelitian ini sangat membantu bagi

masyarakat secara luas. Hal ini sesungghunya sudah di lakukan oleh

pendahulu dari zaman kenabian. Ruqyah yang di lakukan pada

Bengkel Rohani dalam konteks individu yang mengalami kesurupan

tersebut menunjukan hasil yang positif : (1) Semakin menambah

keyakinan kepada Allah; (2) Merasa ikhlas dengan kehidupan yang di

Menambah semangat dan motivasi dalam hal ibadah kepada Allah

SWT.

5.2 Diskusi

Ruqyah merupakan bacaan yang terdiri dari ayat al-Qur’an dan hadits yang

shahih untuk memohon kepada Allah akan kesembuhan dari penyakit.

Disebutkan dalam Lisan al-Arab bahwa al-ruqyah dapat di jadikan sebagai

penangkal atau azimat yang digunakan untuk menangkal seseorang yang

terkena malapetaka, seperti rasa takut yang sangat dan kegilaan. Dengan

membaca ruqyah yang rutin dan benar sesuai bimbingan ahli akan terbebas

dari berbagai gangguan yang datang menimpa.

Selama ini psikologi hanya membahas faktor internal belum membahas faktor

eksternal terutama dalam hal ini ini individu dalam konteks kesurupan. Oleh

karena itu bagi terapi sudah harus memiliki syarat tertentu sebagai terapi,

walaupun semua orang tahu prosedurnya tidak akan bisa jika belum memiliki

syarat tertentu.

Dari hasil penelitian ini terapi metode ruqyah sangat efektif untuk

memberikan kesembuhan bagi individu yang mengalami gangguan

kesurupan seperti Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata :”Orang-orang yang

memakan riba..”yakni mereka tidak dapat berdiri kecuali seperti orang-orang

kesurupan ketika mengalami kesurupan dan kemasukan syetan, yaitu dia

berdiri secara tidak normal. Juga apa yang di sampaikan oleh Dr.James

Hailson berkata dalam bukunya ”Kesurupan””: Ia adalah pengaruh luar biasa

yang dilakukan oleh makhluk luar yang berkesadaran pada akal dan jasad

seseorang. Dengan melakukan terapi ruqyah yang di anjurkan maka dapat

memberikan kesembuhan bagi individu dan juga makna yang lebih dalam

hidup.

5.3 Saran - saran

Penulis menyadari penelitian ini masih banyak kekurangan dan masih

jauh dari sempurna. Oleh Karena itu, maka peneliti menganjurkan saran-

saran bagi peneliti selanjutnya yang mungkin masih dapat meneliti tentang

terapi ruqyah ini, yaitu :

1. Meneliti bentuk-bentuk lain dari terapi ruqyah yang di lakukan pada

lembaga lain, Karena dalam terapi ini memiliki tekhnis dan terapi

lainnya, sehingga akan dapat variasi dan berbagai metode terapi yang

di lakukan dalam menyembuhkan dalam konteks individu yang

mengalami kesurupan

2. Disarankan partisipan observation, dengan ikut dan terlibat dalam

kegiatan ruqyah. Sehingga lebih memahami tentang metode terapi dan

seluk-beluknya

3. Hasil penelitian ini hanya dapat berlaku dalam konteks subyek yang

mengalami kesurupan

interview, pada penelitian selanjutnya ada baiknya dapat di tunjang

dengan instrumen lain seperti kuisioner skal sikap sebagai metode

penunjang data yang di dapat lebih valid dan reliable

5. Untuk para terapis dan individu yang menggunakan terapi metode

ruqyah agar menjalankan selain datang ke tempat terapi tertentu agar

dapat melakukannya dengan menggunakan terapi individu yang

dilakukan secara istiqomah dan penuh dengan keyakinan agar

terhindar dari gangguan kesurupan yang mengganggu kejiwaan

seseorang.

6. Sebaiknya kepada subjek yang melakukan terapi agar meneliti dan

melihat terlebih dahulu pada lembaga yang akan dilakukan proses

terapi, karena masih banyak cara dan metode yang di gunakan

walaupun bacaan mirip dengan al-quran maupun hadits kalau tidak di

bimbing oleh guru dan Ustadz akan tersesat dan agar lebih memahami

lebih dalam terhadap metode ruqyah dan lebih tercapai dengan baik

mengenai tujuan untuk kesembuhan.

Dokumen terkait