ANALISA DATA
Skema 4.2 Kasus Dina
4.3.2. Responden 2 (Mitha) a. Gambaran Umum
Mitha adalah anak yang ke sembilan dari sebelas bersaudara, wanita asal
kota Palembang ini sebelumnya sebagai pengajar Taman Kanak-kanak dan
pengajar privat di beberapa tempat di Palembang. Mitha memiliki postur
tubuh yang sedang tidak terlalu gemuk, tinggi 168 cm, saat wawancara
berlangsung, tangan Mitha memukul-mukul kecil meja yang didudukinya.
Suaranya yang lantang menjadikan wanita Palembang ini semakin semangat
dan jelas ketika dimintai keterangan yang berkaitan dengan yang dialaminya.
Sebelum mengenal Bengkel Rohani sebenarnya Mitha sudah melakukan
berobat ke berbagai tempat dan orang ahli baik di Palembang sampai empat
kali, di Jakarta juga sampai empat kali diantaranya adalah Dukun hiingga jika
ditotal kurang lebih 10 orang.
Kegiatan Mitha saat iniadalah diperbantukan oleh Ustadz Abu untuk
menangani masalah seperti permasalahan yang dialaminya dulu, yaitu orang-
orang yang mengalami gejala kesurupan terutama bagi kaum hawa. Efek
perubahan yang dialami sekarang semakin pede untuk terus melakukan
b. Gambaran Terapi Ruqyah
Mitha pertamakali mengenal terapi ruqyah dari guru ngajinya di Jakarta.
Pengobatan dengan metode ruqyah di Bengkel Ruhani Jakarta ini yang
pertamakali di jalani. Walaupun Mitha sudah menjalani terapi ruqyah namun
rasa takut masih ada dalam dirinya terlebih lagi ketika malam hari.
Gangguan-gangguan yang selama ini dialami masih tetap dirasakannya.
”Kenal masalah terapi ruqyah di Bengkel Rohani dari guru ngaji saya di Jakarta, alternatif milih terapi ruqyah memang niat saya datang ke Jakarta itu berobat sama kakak saya berobat sama ustadz diruqyah. Awalnya saya tidak ada keberanian untuk riqyah bergantung sama kaset tapi keberanian dalam diri sendiri itu belum muncul.
Pada waktu yang lain akhirnya disampaikan juga oleh Ustadz supaya dapat
diterapi oleh Abu Aqila, ketertarikan dari terapi tersebut karena mengandung
unsur yang syar’i (sesuai dengan ajaran islam). Dan terkenal dengan
pengobatan yang ahli dalam Jin.
”Waktu dari guru ngaji saya disuruh ke Abu Aqila katanya sar’I dia bagian Jinolog waktu itu saya tertarik syar’inya”.
Ketika diberikan terapi oleh ustadz, maka Mitha diberikan nasehat dan
diminta untuk membacakan surat yang berada dalam al-quran dan diminta
untuk melakukan puasa sunnah. Dan yan paling penting bahwa yang akan
menyembuhkan hakikatnya adalah Allah dan menganggap bahwa setan
adalah makhluk yang lemah, walaupun tidak terlihat bentuk aslinya.
”Dikasih nasehat disuruh baca ayat surat al-mu’minun ayat 97-98 dan disuruh puasa dawud yang paling penting kata ustadz. Yang
99
menyembuhkan kamu itu Allah dan kamu sendiri disuruh menganggap setan itu lemah walaupun kamu tidak lihat kamu”.
Saran yang disampaikan oleh terapis adalah untuk selalu membaca doa dan
waktu untuk terapi jangan dilakukan secara rutin karena fisiknya akan lemah.
Setelah mengikuti saran dari terapis maka ada sesuatu yang terjadi dengan
dirinya yaitu mengeluarkan benda dari dada dan tangannya seperti biji sapu
ijuk berwarna hitam.
”Dalam terapi personal saya diminta konsentrasi dan baca-baca doa yang lain. Akhirnya terapi diri sendiri sambil membaca doa dan ayat juga puasa, akhirnya keluar yang susuk itu hitam-hitam didada, ditangan bentuknya kaya sapu ijuk, saat saya bawa ke Ustadz Abu Aqila ijuk itu hilang. Memang waktu saya berobat ke Abu Jinnya itu ya suka nyium-nyium kurang ajar tuh Jin kata Abu jangan takut, saya tuh ada rasa aman manusia dan jin itu gak bisa berhubungan itu Cuma biar kamu depresi dan stres itu hanya sihir saja, karena memang ustadz di Jakarta bilang kena gangguan”.
Waktu yang di lakukan dalam terapi oleh Mitha metode terapi Abu Aqila lebih
dari sepuluh kali, namun yang paling penting adalah terapi secara pribadi
untuk melihat secara optimal. Hingga berpengaruh terhadap tidur ketika
mimpi banyak yang berubah secara berangsur-angsur terutama mimpi yang
menakutkan. Terapi yang diberikan bukan hanya dari Abu Aqila namun terapi
personal sangat membantu dalam proses penyembuhan dan dijauhkan dari
mimpi yang menakutkan sebagai gejala pada waktu tidur.
”Jangka waktu terapi kepada Bengkel Rohani Abu Aqila saya kurang lebih sampai sepuluh kali, selain ke Abu yang paling penting terapi diri sendiri, saat dalam tidur ketika mimpi ular yang tadi ularnya besar jadi semakin kecil semakin menipis bentuk cacing tadinya ular itu dekat jadi jauh, yang kelabang juga keluar dan yang menggantung juga hilang, setelah puasa saya terapin hilang”.
Sebagai perbandingan metode yang dilakukan selain Abu Aqila sudah
dilakukan ke metode lain yaitu terapi melalui kaset yang berisi doa dan
bacaan al-quran. Namun belum mampu menyembuhkan gejala kesurupan
yang dialami oleh Mitha akhirnya timbul ketergantungan kepada kaset
tersebut, selain kaset juga metode yang aneh yaitu tidur diatas keris dan
diminta menginjak telor. Saat terapi yang dilakukan oleh Abu Aqila terutama
saat terapi selain membacakan doa dan terapi personal juga diberikan terapi
bekam yaitu penyedotan pembuluh darah kotor dari dalam tubuh.
”Sebelum terapi ke Abu Aqila saya lakukan dengan metode yang lain yaitu suruh baca tertentu sama semacam dukun dan diminta
meletakkan di badan hingga merasa di badan ada sesuatu. Saat terapi di Abu saya sering di bekam emang dibekam itu berat namun sangat membantu dalam proses penyembuhan. Metode yang lainnya yaitu diputar kaset waktu terapi di ustadz Fadlan masih, lumayan bisa tidur gampang tapi yang menggantung ada yang lainnya masih ada
terapinya diputarkan juga kaset saya puter jadi saya bergantung pada kaset kalau tidak diputar datang lagi ketergantungan dengan kaset”.
Hasil terapi yang dirasakan pada Bengkel Rohani aman dan tidak harus
bergantung pada sesuatu diri merasakan seperti terbebas dan merdeka. Hal
ini sesuai dengan keyakinan saya karena metode yang dilakukan sangat
islami tidak dicampur hal-hal yang bersifat khurafat. Selain terapi untuk
diajarkan puasa dan selalu berserah diri yakin pada Allah juga terapi di
Bengkel Rohani dipijat lehernya, diantara sela-sela jari-jari kaki dan dipukul
101
”Hasil yang saya rasakan setelah di ustadz Abu saya merasa aman tidak merasa bergantung merdeka dan sekarang. Berawal keyakinan dari terapi metode ruqyah di bengekl Rohani dengan keyakinan
tentunya yang diberikan secara Syar’i juga diterapi mentalnya. Hal lain diminta untuk berpuasa faktor-faktornya yaitu tawakal dan semuanya dikembalikan kepada Allah tindakannya.Abu Aqila memberikan terapi yaitu tangannya dipijit lehernya, diantara sela-sela jari kaki dan dipukul diantara punggung dan merasakan ada sesuatu yang bersarang
diperut kemudian dipijat bagian punggung kemudian dan terakhir bekam”.
Syarat untuk menjadi terapis tidak mudah, harus menjaga nilai keislaman
bersih dari khurafat percaya terhadap benda dan yang lainnya. Paham
terhadap metode yang baik dan yang bernilai keislaman. Berkaitan dengan
aqidah ternyata memberikan pemahaman tersendiri bagi Mitha juga
memberikan kekuatan mental.
”Syarat terapi Aqidah yang bersih, yang lurus metalitas yang berani ketiga paham metode yang islami menjauhi dari hal-hal yang bersifat khurafat. Kalau dibandingkan setelah ke ustadz Abu dulu aqidahnya kurang begitu paham dan sekarang alhamdulilah sudah mulai mengerti dan paham tentang hal tersebut. Mentalitas yang berani sekarang muncul intinya saya bukan takut sama setannya saya takut orang yang belum percaya tapi saya merasakannya”.
Menurutnya saat keadaan sadar dan tidak Mitha merasakan ada sesuatu
yang keluar dari, kemudian keluar ikan dari perut. Binatang-binatang kecil
yang keluar dari kuku saat memotong kuku dan awalnya saat belum terapi
bekam ada yang jalan berasa di kuku. Saat diberikan informasi bahwa hal
tersebut sudah terkena yang disebut dengan buhul-buhul. Namun hal
tersebut hilang dengan melakukan terapi diri sendiri melalui puasa sunnah
surat Al-baqoroh. Saat seketika memulai berasa ada sesuatu dalam keadaan
tidak sadar yaitu kembali diawal bahwa terapi tersebut dipukul punggungnya
dengan mengucapkan kalimat ”keluar wahai musuh Allah”.
”Keluar seperti ikan dari perut akhirnya saya ambil saya buang, binatang kecil-kecil dari kuku pake potong kuku saya ngambil- ngambilnya tadinya saya sebelum bekam ada yang jalan sreet..srett dikuku dan kaki. Kata ustadz sudah ada buhul-buhulnya kalau lagi kondisi lemah dia mau masuk saya buru-buru terapi dan baca doa. Kalau terapi sendiri baca al-baqorah, puasa daud, al-matsurat, sholat yang sunnah-sunnah kalau saya lemah dia mau masuk karena saya terasa dan terapinya juga dipukul dan memakai kata”ukhruj ya
Aduwallah”, saat sudah terjadi kalau masuk dan mau keluar dia akan
berasa”.