• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kebutuhan dan Permasalahan Air Minum

APBN DAK APBD

7. Slahung Desa Ngilo-ilo, Wates, Senepo, Duri, dan Tugurejo

6.3.4. Analisa Kebutuhan dan Permasalahan Air Minum

Kebutuhan air minum pada wilayah Kabupaten Ponorogo cukup bervariasi tergantung dengan jenis penggunaannya (aktivitasnya). Kebutuhan air minum ini dari waktu ke waktu mengalami peningkatan, hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk. Kebutuhan air di Kabupaten Ponorogo sampai tahun 2017 dapat dilihat pada tabel.

Tabel 6.16 Proyeksi Kebutuhan Air Minum Kabupaten Ponorogo

Kecamatan Keterangan Satuan Tahun

2001 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Ngrayun Penduduk telayani Jiwa 32.118 32.338 32.559 32.781 33.005 33.231 33.458 Kebutuhan air L/dt 92,03 92,29 92,56 92,45 92,34 92,22 92,09 Slahung Penduduk telayani Jiwa 30.213 30.419 30.627 30.836 31.047 31.259 31.473 Kebutuhan air L/dt 86,57 86,82 87,07 86,98 86,86 86,75 86,63 Bungkal Penduduk telayani Jiwa 20.982 21.125 21.269 21.415 21.561 21.708 21.857 Kebutuhan air L/dt 60,12 60,29 60,46 60,39 60,32 60,24 60,16 Sambit Penduduk telayani Jiwa 22.213 2.364 22.517 22.671 22.826 22.982 23.139 Kebutuhan air L/dt 63,65 63,83 64,01 63,94 63,86 63,78 63,69 Sawoo Penduduk telayani Jiwa 34.798 35.035 35.275 35.516 35.759 36.003 36.249 Kebutuhan air L/dt 99,71 99,99 100,28 100,16 100,04 99,91 99,78 Sooko Penduduk telayani Jiwa 13.581 13.674 13.767 13.861 13.956 14.051 14.147 Kebutuhan air L/dt 38,91 39,03 39,14 39,09 39,04 38,99 38,94 Pulung Penduduk telayani Jiwa 28.299 28.493 28.687 28.884 29.081 29.280 29.480 Kebutuhan air L/dt 81,09 81,32 81,55 81,46 81,36 81,25 81,14 Mlarak Penduduk telayani Jiwa 20.751 20.893 21.035 21.179 21.324 21.470 21.616

RPIJM

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Ponorogo Tahun 2014 – 2018

Kecamatan Keterangan Satuan Tahun

2001 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Kebutuhan air L/dt 59,46 59,63 59,80 59,73 59,66 59,58 59,50 Siman Penduduk telayani Jiwa 22.582 22.736 22.892 23.043 23.206 23.364 23.524 Kebutuhan air L/dt 64,71 64,89 65,08 65,00 64,92 64,92 64,84 Jetis Penduduk telayani Jiwa 18.025 18.148 18.272 18.397 18.523 18.649 18.777 Kebutuhan air L/dt 51,65 51,80 51,94 51,88 51,82 51,75 51,68 Balong Penduduk telayani Jiwa 26.074 26.252 26.431 26.612 26.794 26.977 27.161 Kebutuhan air L/dt 74,71 74,92 75,14 75,05 74,96 74,86 74,76 Kauman Penduduk telayani Jiwa 24.630 24.799 24.968 25.139 25.311 25.484 25.658 Kebutuhan air L/dt 70,57 70,78 70,98 70,90 70,81 70,72 70,62 Jambon Penduduk telayani Jiwa 22.960 22.795 22.950 23.107 23.265 23.424 23.584 Kebutuhan air L/dt 65,79 65,98 66,16 66,09 66,01 65,92 65,83 Badegan Penduduk telayani Jiwa 17,614 17.734 17.856 17.978 18.100 18.224 18.349 Kebutuhan air L/dt 50,47 50,62 50,76 50,70 50,64 50,57 50,51 Sampung Penduduk telayani Jiwa 22.640 22.795 22.950 23.107 23.265 13.424 23.584 Kebutuhan air L/dt 64,87 65,06 65,24 65,17 65,09 65,00 64,92 Sukorejo Penduduk telayani Jiwa 29.882 30.086 30.292 30.499 30.707 30.917 31.128 Kebutuhan air L/dt 85,62 85,87 86,11 86,01 85,91 85,80 85,68 Ponorogo Penduduk telayani Jiwa 43.239 43.534 43.832 44.131 44.433 44.736 45.042 Kebutuhan air L/dt 123,89 124,25 124,60 124,46 124,31 124,15 123,98 Babadan Penduduk telayani Jiwa 45.765 36.010 36.256 36.504 36.753 37.004 37.257 Kebutuhan air L/dt 102,48 102,77 103,07 102,95 102,82 102,69 102,55 Jenangan Penduduk telayani Jiwa 30.799 31.009 31.221 31.434 31.649 31.865 32.083 Kebutuhan air L/dt 88,25 88,50 88,75 88,65 88,54 88,43 88,31 Ngebel Penduduk telayani Jiwa 11.796 11.876 11.957 12.039 12.121 12.204 12.288 Kebutuhan air L/dt 33,80 33,90 33,99 33,95 33,91 33,87 33,82 Pudak Penduduk telayani Jiwa 4.873 4.906 4.939 4.973 5.007 5.041 5.076 Kebutuhan air L/dt 13,96 14,00 14,04 14,03 14,01 13,99 13,97

RPIJM

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Ponorogo Tahun 2014 – 2018

Kecamatan Keterangan Satuan Tahun

2001 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Total Penduduk telayani Jiwa 513.832 517.343 520.878 524.437 528.020 531.628 635.261 Kebutuhan air L/dt 1.472,53 1.476,53 1.480,74 1.479,02 1.477,22 1.475,32 1.473,32 Sumber: Hasil analisa DED Air Minum Kerjasama Antar Kabupaten Ponorogo-Madiun

Beberapa daerah di Kabupaten Ponorogo termasuk dalam desa rawan air. Adapun kebutuhan pengembangan air minum di beberapa desa rawan air di Kabupaten Ponorogo dapat di jelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 6.17. Kebutuhan Pengembangan Prasarana dan Sarana Air Minum Desa Rawan Air di Kabupaten Ponorogo

No Desa Kondisi Kebutuhan Pengembangan

Kecamatan Pulung

1. Tegalrejo - Tidak ada sumber air.

- WSLIC-2 diarahkan ke HIPPAM,

- kebutuhan debit air sampai tahun 2016=1,600 I/det

- terdapat sumur gali namun kering pada waktu kemarau

a) Pengembangan jaringan air minum yang lama dengan bangunan pelengkap yang dibutuhkan:

- pipa distribusi Ø 2’’ - reservoir 200 m3

- bak pelepas tekanan dan valve - HU/KU/TA

b) Penghijauan mata air radius 200 m (Patik) 2. Pulung

merdiko

- Tidak ada sumber air - diarahkan ke WSLIC-2

- kebutuhan debit air sampai tahun 2016=1,789 I/det

- terdapat sumur gali namun kering pada waktu kemarau

a) Pengembangan jaringan air minum yang lama dengan bangunan pelengkap yang dibutuhkan:

- pipa distribusi Ø 2’’ - reservoir 200 m3

- bak pelepas tekanan dan valve - HU/KU/TA

b) Penghijauan mata air radius 200 m (Banaran)

3. Karang

patihan -

Tidak ada sumber air - diarahkan ke WSLIC-2

- kebutuhan debit air sampai tahun 2016= 2,498 I/det

- terdapat sumur gali namun kering pada waktu kemarau

a) Pengembangan jaringan air minum yang lama dengan bangunan pelengkap yang dibutuhkan:

- pipa distribusi Ø 2’’ - reservoir 200 m3

- bak pelepas tekanan dan valve - HU/KU/TA

b) Penghijauan mata air radius 200 m (Banaran)

4. Sidoharjo - Tidak ada sumber air - diarahkan ke WSLIC-2

- kebutuhan debit air tahun 2016=2,670 I/det

- terdapat sumur gali namun kering pada waktu kemarau

a) Pengembangan jaringan air minum yang lama dengan bangunan pelengkap yang dibutuhkan:

- pipa distribusi Ø 2’’ untuk IKK - reservoir 200 m3

- bak pelepas tekanan dan valve - HU/KU/TA

b) Penghijauan mata air radius 200 m(Banaran)

5. Wagir Kidul - Ada 2 sumber mata air kapasitas 12,00 I/det,

- debit air tidak mencukupi kebutuhan air sampai tahun 2016 (4,235 I/det)

a) Pengembangan jaringan air minum yang lama dengan bangunan pelengkap yang dibutuhkan:

RPIJM

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Ponorogo Tahun 2014 – 2018

No Desa Kondisi Kebutuhan Pengembangan

- pengaturan distribusi air saat ini berupa selang dari mata air

- tidak ada sumur gali

- HIPPAM memerlukan pembenahan kelembagaan

- HU/KU/TA

b) Penghijauan mata air radius 200 m (Wagir Kidul)

6. Bedrug - Ada 1 sumber air kapasitas 2,00 I/det. - debit air tidak mencukupi kebutuhan air

sampai tahun 2016 (2,361 I/det)

- terdapat sumur gali namun kering pada waktu kemarau

a) Pengembangan jaringan air minum baru dengan

b) bangunan pelengkap yang dibutuhkan: - pipa transmisi Ø 4’’

- pipa distribusi Ø 2’’ - reservoir 200 m3

- bak pelepas tekanan dan valve - penyiapan idle capacity

b) Penghijauan mata air radius 200 m (Bedrug dan Bekiring)

Kecamatan Sooko

1 Ngadirejo - Terdapat 2 sumber mata air dengan kapasitas debit 3,00 l/det, tetapi sudah tidak mencukupi kebutuhan debit untuk tahun 2016 (4,207 l/det).

a) Pengembangan jaringan air minum baru yang mengambil alternative sumber dari desa Bekiring + 8 km dengan bangunan pelengkap yang dibutuhkan:

- pipa transmisi Ø 4’’ - pipa distribusi Ø 2’’ - reservoir 200 m3

- bak pelepas tekanan dan valve - HU/KU/TA

b) Penghijauan mata air radius 200 m (Ngadirejo-Bekiring)

2. Klepu - Terdapat 2 sumber mata air dengan kapasitas debit 4,00 l/det, dan sudah mencukupi kebutuhan debit untuk tahun 2016 (2,707 l/det)

a) Pengembangan jaringan air minum yang lama dengan bangunan pelengkap yang dibutuhkan:

- pipa distribusi Ø 2’’ - reservoir 200 m3

- bak pelepas tekanan dan valve - HU/KU/TA

b) Penghijauan mata air radius 200 m (Klepu) Kecamatan Pudak

1 Krisik - Tidak terdapat sumber mata air dan menggunakan sumber dari desa Banaran ± 3 km. kebutuhan debit untuk tahun 2016 (-1,059 l/det)

- Tidak ada sumur gali

a) Pengembangan jaringan air minum yang lama dengan bangunan pelengkap yang dibutuhkan:

- pipa transmisi Ø 4’’ - pipa distribusi Ø 2’’ - reservoir 200 m3

- Bak pelepas tekanan dan valve b) Penghijauan mata air radius 200 m

(Banaran) 2 Bareng - Terdapat 1 sumber mata air

kapasitasnya 5,00 I/det. kebutuhan debit untuk tahun 2016 (1,936 l/det)

- Ada sumur gali tapi kering jika kemarau

a) Pengembangan jaringan air minum dengan bangunan pelengkap yang dibutuhkan: - perbaikan pipa distribusi Ø 2’’ - reservoir 200 m3

- HU/KU/TA

- Bak pelepas tekanan dan valve b) Penghijauan mata air radius 200

RPIJM

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Ponorogo Tahun 2014 – 2018

No Desa Kondisi Kebutuhan Pengembangan

m(Bareng) Kecamatan Sambit

1. Gajah - Terdapat 3 sumber air/mata air sehingga untuk memenuhi kebutuhan debit sampai tahun 2017 ((-)6,27 l/det)dan termasuk desa rawan air.

- terdapat sumur gali dan bor tetapi kering jika kemarau

- Sumber air dari rencana HIPPAM di desa Gajah.

Perbaikan jaringan air minum yang lama dengan bangunan pelengkap yang dibutuhkan: - pipa distribusi Ø 2’’ - pompa - pipa SR - Tandon - Valve Kecamatan Sawoo

1 Tempuran - Tidak terdapat sumber mata air, kebutuhan debit sampai tahun 2017 ((- 5,12 l/det)dan termasuk desa rawan air. - terdapat sumur gali dan bor tetapi

kering jika kemarau

a) Pengembangan jaringan air minum yang mengambil alternative dari desa Sriti ± 2,5 km ke posisi sumber air bangunan

pelengkap yang dibutuhkan: - pipa transmisi Ø 4’’

- pipa distribusi Ø 2’’ - reservoir 200 m3

- bak pelepas tekanan dan valve - bak penangkap mata air

b) Penghijauan mata air radius 200 m (Desa Sriti)

2. Tumpak

Palem -

Tidak terdapat sumber mata air, kebutuhan debit sampai tahun 2017 ((- )3,44 l/det)dan termasuk desa rawan air, - terdapat sumur gali dan bor tetapi

kering jika kemarau

a) Pengembangan jaringan air minum yang mengambil alternative dari desa Pangkal ± 3 km ke posisi sumber air bangunan

pelengkap yang dibutuhkan: - pipa transmisi Ø 4’’ - pipa distribusi Ø 2’’ - reservoir 200 m3

- bak pelepas tekanan dan valve - bak penangkap mata air

b) Penghijauan mata air radius 200 m (Desa Pangkal)

3 Sriti - Tidak terdapat sumber mata air, kebutuhan debit sampai tahun 2017 ((- )3,33 l/det)dan termasuk desa berkembang,

- terdapat sumur gali dan bor tetapi kering jika kemarau

Perbaikan jaringan air minum dari desa Sriti dengan bangunan pelengkap yang

dibutuhkan:

- pipa distribusi Ø 2’’ - pipa SR

- tandon 4 Tumpuk - Tidak terdapat sumber mata air,

kebutuhan debit sampai tahun 2017 ((- )3,89 l/det)dan termasuk desa rawan air, - terdapat sumur gali dan bor tetapi

kering jika kemarau

a) Pengembangan jaringan air minum di desa sendiri dan bangunan pelengkap yang dibutuhkan:

- pipa transmisi Ø 4’’ - pipa distribusi Ø 2’’ - reservoir 200 m3

- bak pelepas tekanan dan valve - bak penangkap mata air

b) Penghijauan mata air radius 200 m (Desa Tumpuk)

Kecamatan Mlarak

1. Kaponan - Tidak terdapat sumber mata air, kebutuhan debit sampai tahun 2017 ((- )2,44 l/det)dan termasuk desa IKK,

Pengembangan jaringan air minum dengan menggunakan PDAM Mlarak dan bangunan pelengkap yang dibutuhkan:

RPIJM

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Ponorogo Tahun 2014 – 2018

No Desa Kondisi Kebutuhan Pengembangan

- terdapat sumur gali dan bor tetapi kering jika kemarau

- pipa SR

- pipa distribusi Ø 2’’ 2. Serangan - Tidak terdapat sumber mata air,

kebutuhan debit sampai tahun 2017 ((- )1,13 l/det)dan termasuk desa rawan air, - terdapat sumur gali dan bor tetapi

kering jika kemarau

Pengembangan jaringan air minum dari Desa Suren dengan bangunan pelengkap yang dibutuhkan:

- pipa distribusi Ø 2’’ - pipa transmisi Ø 4’’ - meter induk - pipa SR 3. Totokan - Tidak terdapat sumber mata air yang

ada sumur bor air tanah dengan kapasitas 5 I/det,dapat memenuhi kebutuhan debit sampai tahun 2017 ((- )2,13 l/det)dan termasuk desa rawan air, - terdapat sumur gali dan bor tetapi

kering jika kemarau

Pengembangan jaringan air minum dari suren dan sumur bor tyang ada dengan bangunan pelengkap yang dibutuhkan: - pipa distribusi Ø 2’’

- pipa transmisi Ø 4’’ - meter induk - pipa SR Kecamatan Slahung

1. Tugurejo - Tidak mempunyai sumber mata air sendiri, sehingga kebutuhan air minum disuplai dari desa lain

- sebagian penduduk menggunakan sumur gali yaitu sebanyak 300 unit.

Mengoptimalkan penggunaan sumber alternative dengan penambahan SPT Dalam sampai tahun 2013 sebanyak 78 unit

2. Wates - Terdapat 1 sumber mata air dengan debit 1 l/det yang digunakan untuk kebutuhan air minum penduduk (30 KK) dengan perpipaan komunal. Akan tetapi debit sumber tersebut pada musim kemarau turun.

Menetapkan kawasan perlindungan setempat untuk melindungi mata air minimal 200 m dari lokasi mata air dengan mengfungsikan kawasan sebagai lahan penghijauan.

3. Ngilo-ilo - Terdapat 1 sumber mata air (Sendang Koco) dengan debit 0,5 l/det yang digunakan irigasi.

- Selain itu juga terdapat 121 unit sumur gali

Mengoptimalkan penggunaan sumber alternative dengan penambahan SPT Dalam sampai tahun 2013 sebanyak 4 unit

4. Duri - Tidak mempunyai sumber mata air sendiri, terdapat 90 unit sumur gali.

Mengoptimalkan penggunaan sumber alternative dengan penambahan SPT Dalam sampai tahun 2013 sebanyak 6 unit

Kecamatan Balong

1. Ngendut - Terdapat 1 sumber mata air (Belik Sentul) dengan debit 2 l/det yang belum dimanfaatkan warga untuk air minum. - Selain itu juga terdapat 277 unit sumur

gali

Menetapkan kawasan perlindungan setempat untuk melindungi mata air minimal 200 m dari lokasi mata air dengan mengfungsikan kawasan sebagai lahan penghijauan. Mengembangkan bak penampungan dan system jaringan distribusi

Mengoptimalkan penggunaan sumber alternative dengan penambahan SPT Dalam sampai tahun 2013 sebanyak 2 unit

2. Sedarat - Terdapat 485 unit sumur gali Mengoptimalkan penggunaan sumber alternative dengan penambahan SPT Dalam sampai tahun 2013 sebanyak 4 unit

3. Purworejo - Terdapat 325 unit sumur gali Mengoptimalkan penggunaan sumber alternative dengan penambahan SPT Dalam sampai tahun 2013 sebanyak 3 unit

RPIJM

Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Ponorogo Tahun 2014 – 2018

No Desa Kondisi Kebutuhan Pengembangan

4. Tatung - Terdapat 345 unit sumur gali Mengoptimalkan penggunaan sumber alternative dengan penambahan SPT Dalam sampai tahun 2013 sebanyak 3 unit

5. Muneng - Terdapat 390 unit sumur gali Mengoptimalkan penggunaan sumber alternative dengan penambahan SPT Dalam sampai tahun 2013 sebanyak 4 unit

Kecamatan Bungkal

1. Pager - Terdapat 1 sumber mata air (Sendang Bulus) dengan debit 6 l/det yang dimanfaatkan warga sebagai obyek wisata dan pengairan warga.

- Selain itu juga terdapat 426 unit sumur gali

Menetapkan kawasan perlindungan setempat untuk melindungi mata air minimal 200 m dari lokasi mata air dengan mengfungsikan kawasan sebagai lahan penghijauan.

Mengembangkan SIPAS, system pompa dan jaringan distribusi

2. Bungu - Terdapat 582 unit sumur gali Mengoptimalkan penggunaan sumber alternative dengan penambahan SPT Dalam sampai tahun 2013 sebanyak 2 unit

Kecamatan Ngrayun

1. Sendang - Terdapat 2 sumber mata air (Pancuran dan Komplang) dengan debit 2 l/det yang dimanfaatkan untuk air minum warga dengan pipanisasi.

- Selain itu juga terdapat 22 unit sumur gali

Menetapkan kawasan perlindungan setempat untuk melindungi mata air minimal 200 m dari lokasi mata air dengan mengfungsikan kawasan sebagai lahan penghijauan. Pengembangan system pengolah air sederhana SIPAS

Mengoptimalkan penggunaan sumber alternative dengan penambahan SPT Dalam sampai tahun 2013 sebanyak 5 unit

2. Binade - Terdapat 2 sumber mata air (Kalibagi dan Pelayan) dengan debit 2,5 l/det yang dimanfaatkan untuk air minum warga dengan pipanisasi.

- Selain itu juga terdapat 34unit sumur gali

Menetapkan kawasan perlindungan setempat untuk melindungi mata air minimal 200 m dari lokasi mata air dengan mengfungsikan kawasan sebagai lahan penghijauan. Peningkatan volume bak penampungan Peningkatan system jaringan distribusi Mengoptimalkan penggunaan sumber alternative dengan penambahan SPT Dalam sampai tahun 2013 sebanyak 4 unit

Sumber: Analisa Masterplan Air Bersih Perdesaan Kabuapten Ponorogo

6.3.5. Program dan Kriteria Penyiapan, serta Skema Kebijakan Pendanaan