BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
KLASIFIKASI, PENGGOLONGAN, DAN KETENTUAN NILAI JUAL BUMI
3.2 Analisa Kebutuhan
Wajib pajak tidak dapat lepas dari objek pajak. Seorang wajib pajak harus benarbenar mengetahui tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan objek pajaknya. Mulai dari pertama dia memiliki objek pajaknya itu, mendaftarkannya ke kantor pajak, sampai pada pembayaran setiap tahunnya yang tentu saja nilainya harus sesuai dengan variabelvariabel dari objek pajak yang dimilikinya.
Pajak dibayarkan setiap setahun sekali. Nilai nominalnya pun tentu saja selalu berubah karena di dalam penghitungan nilai nominal pajak melibatkan banyak variabel dimana beberapa variabel ada yang mengalami perubahan. Misal, nilai jual bangunan merupakan nilai yang tidak statis, yang selalu berubah minimal 2 tahun sekali dimana perubahannya selalu ke nilai yang lebih tinggi (perubahan menaik). Penentuan nilai jual bangunan ini dipengaruhi oleh bermacammacam faktor, seperti letak bangunan yang strategis, di tepi jalan raya, di kawasan elite, berdekatan dengan bangunan bangunan penting (sekolah, kampus, supermarket, tempat wisata, tempat bersejarah dan bangunan penting lain). Halhal yang tidak pasti inilah yang sangat mempengaruhi nilai pajak yang nantinya akan dibayarkan oleh para wajib pajak.
Tidak jarang, nilai Pajak Bumi dan Bangunan Terutang yang tertera dalam SPPT ini tidak relevan dengan faktorfaktor yang dimiliki oleh objek pajak. Misal, nilai luas tanah atau bangunan. Masalah yang sering terjadi adalah kesalahan pencatatan luas tanah atau bangunan, tentu saja kesalahan pencatatan ini mempengaruhi nilai NPOP keseluruhan. Masalah lain misalnya nilai PBB yang berada di tempat atau lokasi di dalam kampung lebih mahal dari lokasi yang berada di tepi jalan raya. Apabila para wajib pajak mengalami hal seperti itu, tentu saja mereka dapat mengajukan keberatan dan pengurangan kepada pihak Kantor Pajak Bumi dan Bangunan berdasarkan prosedur atau ketentuan yang berlaku.
Salah satu faktor penghambat para wajib pajak adalah minimnya pengetahuan atau informasi yang dimiliki dan diperoleh serta ketidakefisienan waktu, karena mayoritas para wajib pajak adalah pekerja kantoran yang hanya mempunyai waktu yang terbatas di luar jam kantor. Apabila mereka mendapatkan masalah yang berhubungan dengan pajak, mereka enggan untuk datang dan menanyakan informasi yang jelas ke kantor Direktorat Pajak. Meskipun mereka datang langsung namun belum tentu mereka dapat informasi yang diinginkan baik lewat leafletleaflet yang ada atau penjelasan dari pegawai kantor yang ada. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pajak diatur oleh Kantor Direktorat Jenderal pajak
Berdasarkan permasalahan seperti yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa para wajib pajak membutuhkan suatu Sistem Informasi berbasis web yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja yang dapat membantu mereka untuk mendapatkan berbagai macam informasi tentang pajak bumi dan bangunan dan mengkalkulasikan nilai nominal pajak yang seharusnya dimiliki. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mayoritas wajib pajak.
Melalui sistem yang akan dibangun ini, selain dapat memperoleh informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pajak, para wajib pajak juga dapat melakukan penghitungan nilai pajaknya sendiri berdasarkan variabelvariabel yang dimiliki objek pajaknya dengan menggunakan rumus perhitungan pajak. Apabila nilai nominal pajak bumi dan bangunan terutang yang tertera dalam SPPT berbeda dengan yang
terdapat di output sistem, maka wajib pajak dapat mengajukan keberatan dan pengurangan kepada Kantor Direktorat Pajak bahwa jumlah pajak yang tertera dalam SPPT miliknya tidak tepat dengan prosedur yang telah ditentukan oleh Kantor Direktorat Pajak. Rumus perhitungan yang terdapat di dalam sistem sudah teruji kebenarannya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan penjelasan mengenai kebutuhankebutuhan dari pemakai sistem dimana dalam hal ini adalah wajib pajak, maka fasilitas fasilitas yang terdapat di dalam sistem dapat digambarkan dalam sebuah diagram yang bernama diagram use case. Diagram use case adalah suatu diagram untuk menggambarkan secara grafis perilaku software dari sudut pandang user software tersebut, pemakai sistem dapat melakukan hal apa saja di dalam sistem tersebut. Di dalam diagram use case, ada yang dinamakan actor dan use case. Actor menggambarkan pengguna software, dapat berupa manusia, hardware, atau sistem lain. Di dalam sistem informasi ini terdapat 2 actor yaitu wajib pajak dan administrator. Use case menggambarkan perilaku software, termasuk interaksi antara actor dan software, dapat berupa manusia, hardware, atau sistem lain. Penjelasan mengenai use case dalam sistem ini terdapat dalam pembahasan tiap paket. Dengan adanya diagram use case ini, kita dapat melihat hubungan antara actor dan use case.
Diagram use case terdapat dalam suatu packagepackage (paketpaket) seperti yang terdapat di dalam gambar 3.1 berikut ini.
pelayanan informasi pajak (from Use Case View) perhitungan nilai nominal pajak (from Use Case View) pengaduan tentang pajak (from Use Case View) Update Data (from Use Case View) login (from Use Case Vi ew) Update Informasi Pajak (from Use Case View) Gambar 3.1 Paketpaket dalam sistem informasi ini
Ada 6 buah paket di dalam sistem informasi ini, yaitu pelayanan informasi pajak, perhitungan nilai nominal pajak, pengaduan tentang pajak, update data, update informasi pajak dan login.
Diagram usecasedari masingmasing paket adalah sebagai berikut : a. Pelayanan informasi pajak
Gambar 3.2 Diagram use case pelayanan informasi pajak
Dalam diagram use case ini, terdapat wajib pajak sebagai aktor dan 2 buah use case yaitu Cari informasi tentang pajak, wajib pajak, dan objek
pajak serta cari informasi alamat dan no.telp Kantor Pusat dan Kanwil. Dua buah use case ini merupakan fasilitas yang disediakan sistem dalam hal pelayanan informasi pada wajib pajak b. Perhitungan nilai nominal pajak Simpan dalam bentuk file hitung pajak bumi dan bangunan hitung pajak bumi <Wajib pajak> (f rom Actors) Simpan dalam bentuk file lihat hasil perhitungan pajak bumi <<include>> <<extend>> perhitungan denda lihat hasil perhitungan pajak bumi dan bangunan <<include>> <<extend>> perhitungan denda <<include>> <<include>>
Gambar 3.3 Diagram use case penghitungan nilai nominal pajak
Dalam diagram use case ini, terdapat wajib pajak sebagai aktor dan 6 buah use case yaitu hitung pajak bumi, lihat hasil perhitungan pajak bumi, hitung pajak bumi dan bangunan, lihat hasil perhitungan pajak bumidan bangunan, perhitungan denda dan simpan dalam bentuk file. Enam use case ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh sistem pada saat wajib pajak akan mengkalkulasikan nilai pajaknya.
1. Hitung pajak bumi
Fasilitas ini digunakan untuk melakukan perhitungan pajak dari objek pajak yang berupa bumi atau tanah saja. Fasilitas ini hanya digunakan oleh wajib pajak yang memiliki objek pajak berupa bumi atau tanah saja.
2. Lihat hasil perhitungan pajak bumi
Fasilitas ini digunakan untuk melihat kembali hasil perhitungan pajak dari objek pajak yang berupa bumi atau tanah saja yang sebelumnya pernah dimasukkan datanya oleh wajib pajak
3. Hitung pajak bumi dan bangunan
Fasilitas ini digunakan untuk melakukan perhitungan pajak dari objek pajak yang berupa bumi atau tanah dan bangunan. Fasilitas ini digunakan oleh wajib pajak yang memiliki objek pajak lengkap yaitu berupa bumi atau tanah dan bangunan diatasnya. 4. Lihat pajak bumi dan bangunan
Fasilitas ini digunakan untuk melihat kembali hasil perhitungan pajak dari objek pajak yang berupa bumi atau tanah dan bangunan yang sebelumnya pernah dimasukkan datanya oleh wajib pajak.
5. Perhitungan denda
Fasilitas ini digunakan untuk menghitung jumlah denda yang harus dibayar oleh wajib pajak apabila mengalami keterlambatan pembayaran pajak.
6. Simpan dalam bentuk file
Fasilitas ini digunakan untuk menyimpan hasil perhitungan ke dalam bentuk file sehingga file tersebut dapat diupload apabila wajib pajak ingin mengirimkan ke suatu alamat situs tertentu. Data dalam bentuk file dapat digunakan untuk bukti perhitungan dalam pengaduan apabila wajib pajak mengalami masalah yang berhubungan dengan nilai nominal pajak.
Stereotype yang digunakan dalam diagram use case ini adalah extend dan include. Extend karena suatu use case merupakan tambahan fungsi dari use case lain jika syarat tertentu dipenuhi. Stereotype yang berupa extend itu merupakan perilaku opsional (pilihan, bisa dilakukan bisa tidak). Include karena karena suatu use case seluruhnya merupakan bagian fungsi dari use case lain.
c. Pengaduan tentang pajak
Dalam diagram use case ini, terdapat wajib pajak sebagai aktor dan 1 buah use case yaitu kirim data wajib pajak, objek pajak dan hasil perhitungan.
d. Login
Gambar 3.5 Diagram use case login
Dalam diagram use case ini, terdapat administrator sebagai aktor dan 2 buah use case yaitu edit data login dan login.
1. Login
Fasilitas ini digunakan untuk administrator pada saat pertama kali masuk ke dalam sistem.
2. Edit data login
Fasilitas ini digunakan untuk administrator yang ingin mengubah data login yang dimilikinya. Administrator dapat mengubah nama, ID dan password yang dimilikinya.
Stereotype yang digunakan dalam diagram use case ini adalah include karena suatu use case seluruhnya merupakan bagian fungsi dari
use case lain. Use case edit data login hanya bisa dilakukan setelah use case login dilakukan.
e. Update data
Dalam diagram use case ini, terdapat administrator sebagai aktor dan 10 buah use case yaitu tambah kelas objek pajak bumi, edit kelas objek pajak bumi, hapus kelas objek pajak bumi, tambah kelas objek pajak bangunan, edit kelas objek pajak bangunan, hapus kelas objek pajak bangunan, tambah jenis tanah, edit jenis tanah, hapus jenis tanah, dan login.
1. Tambah kelas objek pajak bumi
Fasilitas ini digunakan untuk menambah data kelas objek pajak bumi apabila muncul kelas objek pajak bumi yang baru. 2. Edit kelas objek pajak bumi Fasilitas ini digunakan untuk merubah atau mengedit data kelas objek pajak bumi yang sudah ada. 3. Hapus kelas objek pajak bumi Fasilitas ini digunakan untuk menghapus data kelas objek pajak bumi yang sudah ada namun sudah tidak dipergunakan lagi. 4. Tambah kelas objek pajak bangunan
Fasilitas ini digunakan untuk menambah data kelas objek pajak bangunan apabila muncul kelas objek pajak bangunan yang baru. 5. Edit kelas objek pajak bangunan
Fasilitas ini digunakan untuk merubah atau mengedit data kelas objek pajak bangunan yang sudah ada
6. Hapus kelas objek pajak bangunan Fasilitas ini digunakan untuk menghapus data kelas objek pajak bangunan yang sudah ada namun sudah tidak dipergunakan lagi. 7. Tambah jenis tanah Fasilitas ini digunakan untuk menambah data jenis tanah apabila muncul jenis tanah yang baru. 8. Edit kelas objek pajak bumi
Fasilitas ini digunakan untuk merubah atau mengedit data jenis tanah yang sudah ada.
9. Hapus kelas objek pajak bumi
Fasilitas ini digunakan untuk menghapus data jenis tanah yang sudah ada namun sudah tidak dipergunakan lagi.
10. Login
Fasilitas ini digunakan untuk administrator pada saat pertama kali masuk ke dalam sistem.
Stereotype yang digunakan dalam diagram use case ini adalah include karena suatu use case seluruhnya merupakan bagian fungsi dari use case lain. Use case tambah kelas objek pajak bumi, edit kelas objek pajak bumi, hapus kelas objek pajak bumi, tambah kelas objek pajak bangunan, edit kelas objek pajak bangunan, hapus kelas objek pajak bangunan, tambah jenis tanah, edit jenis tanah, dan hapus jenis tanah hanya bisa dilakukan setelah use case login dilakukan.
f. Update informasi pajak
Gambar 3.7 Diagram use case update informasi pajak
Dalam diagram use case ini, terdapat administrator sebagai aktor dan 4 buah use case yaitu tambah informasi pajak, edit kelas informasi pajak, hapus informasi pajak dan login. 1. Tambah informasi pajak Fasilitas ini digunakan untuk menambah informasi pajak apabila terdapat informasi pajak yang baru. 2. Edit informasi pajak
Fasilitas ini digunakan untuk merubah atau mengedit informasi pajak yang sudah ada.
3. Hapus informasi pajak
Fasilitas ini digunakan untuk menghapus data informasi pajak yang sudah ada namun sudah tidak dipergunakan lagi.
4. Login
Fasilitas ini digunakan untuk administrator pada saat pertama kali masuk ke dalam sistem.
Stereotype yang digunakan dalam diagram use case ini adalah include karena suatu use case seluruhnya merupakan bagian fungsi dari use case lain. Use case tambah informasi pajak, edit informasi pajak, dan hapus informasi pajak hanya bisa dilakukan setelah use case login dilakukan.
3.3 Perancangan