BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
KLASIFIKASI, PENGGOLONGAN, DAN KETENTUAN NILAI JUAL BUMI
2. Perancangan Sistem
Sistem Informasi Pajak Bumi dan Bangunan Berbasis Web ini digunakan untuk membantu para wajib pajak yang mengalami permasalahanpermasalahan mengenai pajak bumi dan bangunan yang sangat membutuhkan informasi dari Kantor Pajak dengan jumlah nominal pajak yang tertera dalam SPPT yang dirasa kurang cocok dengan variabelvariabel terstruktur dan tidak terstruktur yang terlibat di dalamnya, seperti luas tanah atau bangunan.
Sistem informasi ini dibangun untuk membantu para wajib pajak dalam mengkalkulasikan nilai nominal pajak yang seharusnya dibayarkan. Sistem ini dibangun dengan berbasis web dengan tujuan supaya dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mayoritas wajib pajak.
Melalui sistem yang akan dibangun ini, para wajib pajak dapat memperoleh informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pajak, selain itu juga dapat melakukan penghitungan nilai pajaknya sendiri berdasarkan variabelvariabel yang dimiliki objek pajaknya dengan menggunakan rumus perhitungan pajak. Apabila nilai nominal pajak bumi dan bangunan terutang yang tertera dalam SPPT berbeda dengan yang terdapat di output sistem, maka wajib pajak dapat mengajukan keberatan dan pengurangan kepada Kantor Direktorat Pajak.
Rumus perhitungan yang terdapat di dalam sistem sudah teruji kebenarannya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Proses jalannya sistem dapat dilihat dari proses aliran data yang terjadi melalui diagram konteks yang dipandang dari 2 sisi, yaitu sisi Pengguna dan sisi Administrator seperti pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Diagram Konteks Sistem Informasi PBB Berbasis Web Variabelvariabel yang diperlukan untuk mendukung proses dalam sistem informasi ini adalah luasBumi, luasBngun, NJOPBumi/M2, dan NJOPBngun/M2. Untuk menghasilkan suatu proses yang baik, maka diperlukan data dan variabel yang akurat. Oleh karena itu dibuatlah subrutinsubrutin. Subrutinsubrutin tersebut dapat digambarkan melalui rancangan Diagram Alir Data (DAD) seperti dalam Gambar 3.9 dan Gambar 3.10.
Diagram Alir Data menurut Rosa (2005) adalah alat bantu pemodelan proses yang menggambarkan aliran data dalam suatu system serta aktivitas atau pemrosesan yang dilakukan oleh system tersebut.
Diagram konteks menghubungkan antar entitas dalam sistem, menggambarkan hubungan antara entitas pengguna dan administrator. Diagram konteks dari sistem ini adalah seperti dalam Gambar 3.8.
Dari hasil diagram konteks tersebut diatas, diketahui bahwa terdapat 2 (dua) entitas dalam sistem, yaitu : 1). Pengguna Input pengguna terhadap sistem yaitu : Alamat searching, Data objek pajak. Data wajib pajak Waktu jatuh tempo Data pengaduan (apabila terjadi pengaduan tentang pajak) Output untuk pengguna yaitu : informasi tentang pajak bumi dan bangunan, nilai nominal PBB. 2). Administrator
Administrator berfungsi sebagai pengelola yang harus mampu menangani semua proses yang terjadi dalam sistem. Sebelum administrator masuk ke sistem, maka administrator terlebih dahulu harus melakukan login dengan memasukkan nama, dan password. Password dimaksudkan agar tidak semua orang bisa melakukan perubahan seperti hak yang dimiliki oleh administrator.
Input administrator ke sistem meliputi : Data login (nama dan password), pemasukan data/informasi yang baru Output dari sistem meliputi : pesan atau komentar data login invalid, data/informasi tentang pajak yang sudah terupdate. Data pengaduan
Proses besar yang terdapat dalam diagram konteks sistem dapat dipecah menjadi prosesproses yang lebih kecil, dimana proses proses tersebut berada di dalam diagram alir data level 1. DAD level 1 untuk kedua entitas yaitu pengguna dan administrator dibedakan menjadi 2, dibuat terpisah karena di dalam tampilannya nantinya Pengguna dan Administrator berada di URL yang berbeda.
Gambar 3.9 Diagram Alir Data Level 1 Sisi Pengguna Pada Sistem Informasi PBB Berbasis Web
Gambar 3.10 Diagram Alir Data Level 1 Sisi Administrator Pada Sistem Informasi PBB Berbasis Web
Gambar 3.11 Diagram Alir Data Level 2 Sisi Administrator Pada Sistem Informasi PBB Berbasis Web
Pada Diagram Alir Data level 1 ini terdapat 7 proses dimana 4 proses dilakukan oleh pengguna (berada di dalam DAD Level 1 Sisi Pengguna) dan 3 proses dilakukan oleh administrator
(berada di dalam DAD Level 1 Sisi Administrator). Pada Diagram alir data level 2 administrator terdapat 4 proses, dimana keempat proses tersebut merupakan proses pengembangan dari proses kedua dalam DAD Level 1 Sisi Administrator.
Proses yang dilakukan oleh pengguna meliputi : · Proses pelayanan informasi pajak
Di dalam proses ini, pengguna harus memasukkan input berupa alamat URLnya (alamat situs web). Sebagai outputnya, pengguna akan memperoleh berbagai macam informasi tentang pajak.
· Proses penghitungan nilai nominal pajak.
Di dalam proses ini pengguna memasukkan input berupa NPWP, data objek pajak (nilai NJOPBumi/M2, LuasBumi, NJOPBngun/M2 dan luasBngun) yang diperlukan di dalam proses penghitungan nilai nominal pajak dan waktu jatuh tempo yang diperlukan di dalam proses penghitungan denda keterlambatan . Dengan menggunakan rumus perhitungan yang telah ditetapkan oleh Dirjen Pajak, datadata tersebut akan diproses dimana akan menghasilkan suatu nilai nominal dari pajak yang harus dibayarkan oleh wajib pajak.
· Proses simpan dalam file excel
Semua data dan hasil perhitungan yang telah dimasukkan oleh pengguna dapat disimpan dengan format .xls. File ini dapat
disimpan di folder sembarang, sesuai keinginan pengguna. Hasil perhitungan oleh sistem disimpan dalam bentuk file sehingga dapat diuploadbila diperlukan / sesuai kebutuhan. · Proses pengaduan tentang pajak
Pengaduan terjadi apabila terdapat kesalahan dengan pajak yang dimiliki oleh wajib pajak Apabila terjadi kesalahan pencatatan data objek pajak seperti luas bumi atau bangunan maka hal ini akan mempengaruhi nilai nominal pajak yang harus dibayarkan. Di dalam sistem ini, setelah pengguna mengkalkulasikan nilai pajak yang dimiliki, apabila hasilnya berbeda dengan apa yang terdapat di SPPT Pajak maka dapat melakukan pengaduan dengan adanya bukti perhitungan yang tersimpan dengan format excel tadi.
Proses yang dilakukan oleh administrator meliputi : · Proses pengecekan data login
Setelah administrator masuk ke situs web khusus administrator, pertama kali administrator harus melakukan login (memasukkan nama dan Password). Data login yang telah dimasukkan oleh administrator akan dicek oleh sistem, apakah sesuai dengan yang tersimpan di dalam database atau tidak. Apabila data yang dimasukkan tidak sesuai dengan salah satu data yang tersimpan di dalam database maka sistem akan kembali meminta masukan data login dari administrator.
Namun bila data yang dimasukkan sesuai dengan salah satu data yang tersimpan di dalam database maka sistem akan masuk ke proses kedua. Proses pengecekan data login ini sangat diperlukan dalam suatu sistem karena proses ini berfungsi sebagai proteksi/keamanan dari orangorang yang ingin masuk ke dalam sistem tanpa seijin dari administrator. Selain itu, disediakan fasilitas untuk mengedit data login yang pernah dimasukkan oleh administrator.
· Proses pemeliharaan data/informasi pajak
Di dalam proses ini, administrator dapat melakukan proses tambah, ubah dan hapus data dan informasi tentang pajak. Proses ini akan dilakukan apabila terdapat perubahan data dan informasi dari Dirjen Pajak Biasanya perubahan terjadi pada bagian kelas (bumi dan bangunan) yang mengalami perubahan dalam hal kode kelas dan nilai jualnya dan juga jenis tanah (apabila ada jenis tanah baru yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak). Sebagai outputnya, administrator akan mendapatkan data dan informasi yang telah mengalami proses update/perubahan.
· Proses melihat data pengaduan wajib pajak
Di dalam proses ini, administrator dapat melihat berapa jumlah wajib pajak dan siapa saja wajib pajak yang melakukan pengaduan tentang pajaknya.