• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Parameter yang Memenuhi Baku Mutu Udara Ambien

Dalam dokumen BUKU II DIKPLHD Kab. Kulon Progo 2016 (Halaman 76-82)

Bab III Analisi Pressure, State , dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah

3.3 Kualitas Udara

3.3.1 Analisa Parameter yang Memenuhi Baku Mutu Udara Ambien

Pemantauan kualitas udara ambien tahun 2016 dilakukan di lima lokasi, yaitu di :

Lokasi 1 : Pro Liman Karangnongko Jl. Khudori Wates Kulon Progo Lokasi 2 : Perempatan Pasar Wates Jl. Diponegoro, Wates, Kulon Progo Lokasi 3 : Pertigaan Sindutan, Temon, Kulon Progo

Lokasi 4 : Depan Pasar Bendungan Jl. KH Wahid Hasyim, Wates, Kulon Progo Lokasi 5 : Pertigaan Brosot, Galur (Tugu Brosot), Brosot, Kulon Progo

Gambar 3.16 Pengambilan Sampel Kualitas Udara di Pertigaan Temon

Gambar 3.17 Pengambilan sampel kualitas udara di Pertigaan Brosot

Pemantauan dilakukan dua periode yaitu Bulan Maret dan Bulan Oktober. Parameter yang dipantau adalah Sulfur Dioksida (SO2), Karbon Monoksida (CO),

Nitrogen Dioksida (NO2), Ozon (O3), dan Total Suspended Particulates (TSP).

Sulfur Dioksida merupakan gas berbau yang dapat menyebabkan iritasi pernafasan terjadi akibat pembakaran batubara, bahan bakar minyak, dan bahan bakar fosil lainnya yang mengandung sulfur. Selain itu dapat berasal dari sumber

alami seperti gunung berapi. Karbon Monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan beracun yang dihasilkan dari proses pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar fosil. Nitrogen Dioksida adalah gas yang menyebabkan gangguan pernafasan dalam kadar tinggi, terjadi akibat pembakaran pada kendaraan bermotor dan juga mesin berbagai industri. O3 atau disebut sebagai ozon

permukaan. Sedangkan TSP atau Total Suspended Particulates adalah konsentrasi debu.

Berdasarkan hasil analisis parameter-parameter tersebut di atas dan dibandingkan dengan Standar Baku Mutu Udara Ambien Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang tertuang dalam Lampiran Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 153 Tahun 2002 menunjukkan bahwa kualitas udara ambien tergolong aman atau masih dibawah baku mutu yang ditetapkan. 1.) Parameter Sulfur Dioksida (SO2)

SO2 atau Sulfur dioksida memiliki karakteristik bau yang tajam.

Pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur akan menghasilkan sulfur dioksida. SO2 memiliki dampak sangat kecil bagi kesehatan namun yang

dikawatirkan adalah dengan tingginya sulfur dioksida di udara maka dimungkinkan peluang untuk bereaksi dengan air (H2O) yang bisa

menghasilkan H2SO4 di udara yang biasa disebut hujan asam yang bersifat

merusak.

Dari hasil pemantauan kualitas udara dengan 5 lokasi dapat diketahui bahwa konsentrasi SO2 pada semua lokasi berada di bawah baku mutu yang

ditetapkan yaitu 900 ug/m.

Gambar 3.18 Konsentrasi SO2 Tahun 2016

0 50 100 150 1 2 3 4 5 µ g /N m 3

Konsentrasi SO2 : Baku Mutu 900

2.) Parameter Karbon Monoksida (CO)

CO atau Karbon monoksida adalah senyawa yang tidak memiliki bau dan tidak memiliki rasa. CO berbentuk gas yang tidak berwarna apabila pada suhu udara normal. CO bersumber dari emisi gas buang kendaraan bermotor, terutama yang menggunakan bahan bakar bensin.

Berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara di 5 lokasi (1-5) ternyata kandungan CO atau Karbon monoksida di semua titik pengukuran masih di bawah Baku Mutu Udara Ambien yang dipersyaratkan yaitu 30.000 ug/m3 dengan waktu pengukuran 1 jam.

CO atau Karbon Monoksida apabila terhirup ke dalam paru-paru akan ikut masuk dalam peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Keadaan ini menyebabkan fungsi vital darah sebagai pengangkut oksigen terganggu. Keracunan gas karbon monoksida dapat ditandai dari keadaan ringan, berupa pusing, rasa tidak enak pada mata, sakit kepala, dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat berupa detak jantung meningkat, rasa tertekan di dada, kesukaran bernafas, kelemahan otot-otot, gangguan pada sistem kardiovaskuler, serangan jantung sampai pada kematian apabila kadar CO yang masuk dalam peredaran darah dalam jumlah yang besar.

Gambar 3.19 Konsentrasi CO Tahun 2016

3.) Parameter Nitrogen Dioksida (NO2)

Nitrogen dioksida (NO2) merupakan gas yang berwarna coklat

kemerahan dan berbau tajam. Pembentukan NO2 merupakan reaksi antara

Nitrogen dan Oksigen diudara sehingga membentuk NO yang bereaksi lebih 0 500 1000 1500 1 2 3 4 5 µ g /N m 3

Konsentrasi CO : Baku Mutu 30.000

lanjut dengan banyak oksigen membentuk NO2 (Nitrogen dioksida). Dampak

polusi NO2 terhadap manusia yaitu pada konsentrasi 50 – 100 ug/m3 bila

terpapar pada manusia beberapa menit saja dapat menyebabkan peradangan paru-paru. Pada konsentrasi 150 – 200 ug/m3 dapat menyebabkan gangguan bronchili (cabang broonchus). Pada konsentrasi lebih dari 500 ug/m3 dapat membunuh orang yang terpapar dalam waktu 2 – 10 hari.

Tempat-tempat yang padat lalu lintas kendaraan bermotor, diperkirakan kandungan polutan NO2 lebih tinggi dibandingkan tempat yang sepi lalu lintas

kendaraan bermotor.

Dari hasil pemantauan di 5 lokasi dengan waktu pengukuran 1 jam menunjukan hasil Kosentrasi NO2 masih berada di bawah baku mutu.

Gambar 3.20 Konsentrasi NO2 Tahun 2016

4.) Parameter Ozon (O3)

O3 nama simbol dari Ozon adalah komponen atmosfer yang diproduksi

oleh proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan sinar, yang akan mengoksidasi komponen-komponen yang tidak segera dapat dioksidasi oleh gas oksigen. Pengaruh oksidan fotokimia antara lain dapat mengakibatkan kerusakan pada tenunan tanaman. Komponen fotokimia yang paling merusak tanaman adalah Ozon. Pengaruh ozon yang dapat terlihat langsung pada tanaman adalah terjadinya pemucatan karena kematian sel-sel pada permukaan daun, dimana daun yang lebih tua lebih sensitif terhadap kerusakan tersebut.

0 10 20 30 40 50 60 1 2 3 4 5 µ g /N m 3

Konsentrasi NO2 : Baku Mutu 400

Sedangkan pengaruh oksidan fotokimia terhadap manusia antara lain apabila masuk ke dalam tubuh sebagian bagian dari udara dan pada konsentrasi subletat dapat mengganggu proses pernafasan normal. Selain itu oksidan fotokimia juga dapat menyebabkan iritasi mata.

Dari hasil pemantauan di 5 lokasi pemantauan titik 1-5 ternyata kandungan Ozon (O3) semua lokasi masih dibawah Baku Mutu yang

dipersyaratkan (235 ug/m3).

Gambar 3.21 Konsentrasi O3 Tahun 2016

5.) Parameter Total Suspended Particulates (TSP)

Total Suspended Particulates atau total partikel melayang sedang adalah kosentrasi debu yang berada di udara. TSP tidak dapat terhirup ke dalam paru, tetapi hanya sampai pada bagian saluran pernapasan atas. Dari hasil pemantauan di 5 lokasi pemantauan titik 1-5 ternyata kandungan TSP semua lokasi masih dibawah Baku Mutu yang dipersyaratkan (230 ug/m3).

0 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 µ g /N m 3

Konsentrasi O3 : Baku Mutu 235

Gambar 3.22 Konsentrasi TSP Tahun 2016

3.3.2 Analisa Parameter Kebisingan di Sekitar Jalan yang Melebihi Baku

Dalam dokumen BUKU II DIKPLHD Kab. Kulon Progo 2016 (Halaman 76-82)