• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rata-rata Efisiensi Bank Syariah 2011-2015

C. Analisa perbandingan efisiensi dan produktivitas

Analisa perbandingan efisiensi dan produktivitas dengan menggunakan metode SFA dengan TFP malmqusit serta hubungannya dengan skala ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan perhitungan SFA perbankan memiliki nilai koefisien yang mendekati 1 yang mengindikasikan pada masing-masing bank dapat mengoptimalkan input dan output yang tersedia untuk meningkatkan laba perusahaan. Sedangkan pada produktivitas 10 perbankan yang mengalami increasing return to scale memperlihatkan total produktivitas yang tinggi juga dalam meningkatkan output dengan input yang tersedia.

Grafik 4.4 Perbandingan Efisiensi Dan Produktivitas per Bank

HIGH

Kuadran A

Bank Mega Syariah (BMS), Bank Victory Syariah dan Bank Rakyat

Indonesia (BRIS)

Kuadran B

Bank Syariah Mandiri (BSM), Maybank Syariah, Bank Muamalat

Indonesia (BMII), Bank Panin Syariah,

Bank Jabar Banten Syariah (BJBS)

Kuadran C

Bank Central Asia Syariah (BCAS), Bank Bukopin Syariah, Bank Negara

Indonesia Syariah (BNIS).

Kuadran D

LOW HIGH

Pada tabel 4.4 terlihat tingkat efisiensi dan produktivitas perbankan yang linear. Terdapat bank yang memiliki nilai produktivitas tinggi namun

P R O D U K T I V I T A S EFISIENSI

memiliki efisiensi yang rendah dan tidak ada bank yang yang termasuk kuadran D yaitu efisiensi tinggi dengan produktivitas yang tinggi.

Tempat A:

Ini adalah wilayah yang termasuk pada kriteria produktivitas increasing return to scale dan efisiensi < 0.95. bank yang termasuk kategori ini memiliki nilai produktivitas yang tinggi namun efisiensi menurun. Hal ini menunjukan bank yang bank yang efisiensi secara teknis. dengan cara mengoptimalkan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Bank yang termasuk kategori ini Bank Mega Syariah (BMS), Bank Victory Syariah dan Bank Rakyat Indonesia (BRIS).

Tempat B:

Ini adalah wilayah yang termasuk pada kriteria produktivitas increasing return to scale dan efisiensi > 0.95. bank yang termasuk kategori ini memiliki nilai produktivitas dan efisiensi yang tinggi. Bank yang termasuk kategori ini harus tetap dipertahankan. Bank yang termasuk kategori ini Bank Syariah Mandiri (BSM), Maybank Syariah, Bank Muamalat Indonesia (BMII), Bank Panin Syariah, Bank Jabar Banten Syariah (BJBS)

Tempat C:

Ini adalah wilayah yang termasuk pada kriteria produktivitas disincreasing return to scale dan efisiensi > 0.95. bank yang termasuk kategori ini memiliki nilai produktivitas yang dan efisiensi menurun. Bank yang

termasuk kategori ini harus meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan cara mengoptimalkan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Bank yang termasuk kategori ini Bank Central Asia Syariah (BCAS), Bank Bukopin Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS).

Tempat D:

Ini adalah wilayah yang termasuk pada kriteria produktivitas disincreasing return to scale dan efisiensi < 0.95. bank yang termasuk kategori ini memiliki nilai produktivitas menurun, namun efisiensi yang tinggi. Hal ini menunjukan bank yang sudah efisiensi secara teknis masih mungkin memperbaiki produktivitas dengan memanfaatkan skala ekonomi1.

2. Berdasarkan grafik diatas perhitungan return to scale dengan malquist dan cobb douglas perbankan memiliki nilai yang mengindikasikan perkembangan pada masing-masing bank meningkatkan output dengan input yang tersedia.

1

Ndari dan Bayu, Dinamika Total Factor Productivity Industry Besar Dan Sedang Indonesia, [Bulletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 2014], h.

Grafik 4.7 Perbandingan skala ekonomi Per Bank

sumber: data diolah

Berdasarkan hasil diatas peneliti membaginya menjadi empat tempat yaitu Tempat 1: produktivitas TFP Malmquist >1 dan Cobb Douglas >1

Tempat 2: produktivitas TFP Malmquist <1dan Cobb Douglas >1 Tempat 3: produktivitas TFP Malmquist >1dan Cobb Douglas <1 Tempat 4: produktivitas TFP Malmquist <1dan Cobb Douglas <1

Pada grafik 4.7 terlihat tingkat produktivitas perbankan dengan kedua metode tersebut mendapat hasil yang berbeda dan bervariasi. Pada tempat pertama terdapat empat bank, yaitu Bank Bukopin Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Muamalat Indonesia (BMII), Bank Victory Syariah. Pada tempat kedua terdapat tiga bank, yaitu Pada tempat kedua terdapat Bank Central Asia Syariah (BCAS), Bank Mega Syariah (BMS), dan Maybank

-15.00 -10.00 -5.00 0.00 5.00 10.00

Perbandingan Skala Ekonomi Ekonomi Per Bank

rts malquist Rts cobb douglas

BCA BMS BRIS BSM BUKO PANIN BMII BNIS BVS BJBS MAYBAN

rts malquist 1.33 1.33 0.91 0.90 1.51 1.29 1.03 0.97 2.90 0.98 1.33

Rts cobb doug-1.28453 -0.13353 2.539231 0.957822 1.569519 7.582955 1.983371 -11.6955 8.87219 1.867246 -0.57106

Syariah. Pada tempat ketiga Bank Rakyat Indonesia (BRIS), dan Bank Jabar Banten Syariah (BJBS). Pada tempat keempat Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS).

73 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai tingkat efisiensi dan produktivitas pada perbankan syariah periode 2011-2015, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Selama periode 2011-2015 perbankan syariah memiliki nilai rata-rata efisiensi sekitar 0.94 atau 94.46%. Hal ini memperlihatkan bahwa BUS sudah mencapai tingkat efisiensi namun masih mengalami fluktuatif. Nilai efisiensi tertinggi terjadi pada tahun 2014. Serta bank yang memiliki nilai efisiensi rata-rata tertinggi Bank Syariah Mandiri sekitar 0.973 atau 97.30%. Hipotesis penelitian ini menyatakan terdapat pengaruh anatar komponen input dan output terhadap tingkat efisiensi secara simultan dapat diterima. Dimana variabel input dan output dapat menjelaskan total laba sebesar 0.8941 atau 89.41 %. Berdasarkan uji parsial diketahui bahwa pada bank syariah variabel input dan output yang berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi ,yaitu total DPK, price of labour dan modal. Sedangkan pembiayaan berpengaruh negative pada total profit

2. Selama periode 2011-2015 perbankan syariah memiliki nilai yang menurun pada setiap periodenya dengan nilai rata-rata produktivitas sekitar 0.993. Nilai Produktivitas tertinggi pada Bank Victory Syariah (BVS) dengan 1.87. Hipotesis penelitian ini menyatakan terdapat

pengaruh antar komponen input dan output terhadap tingkat produktivitas secara simultan dapat diterima. Dimana pengaruhnya sebesar 0.7771 atau 77.75 %.

3. Hasil produktivitas dan efisiensi menunjukan hasil linear, yaitu ketika terjadi peningkatan produktivitas diikuti efisiensi yang juga meningkat.

B. Saran

Setelah didapat hasil dari penelitian ini dan berdasarkan kesimpulan yang telah disebutkan diatas, saran-saran yang dapat peneliti sampaikan, yaitu: 1. Bagi pihak manajemen bank, diharapkan dapat meningkatakn efisiensi

baik untuk memaksimalkan laba ataupun meminimumkan biaya yang dikeluarkan. Hal ini terlihat pada nilai efisiensi yang menurun dan belum mencapi 1 atau 100%

2. Bagi peneliti selanjutnya, penentuan variabel input dan output agar lebih bervariasi serta pengaruhnya terhadap makroekonomi di indonesia.

3. Mengingat pengukuran kinerja perbankan bukan hanya dari efisiensi maka perlu penelitian memvariasikan dengan pendekatan atau metode lainnya dan mehubungkannya terhadap tingkat kinerja perbankan.

Dokumen terkait