• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : METODE PENELITIAN

LANDASAN TEORI

E. Review Studi

Literatur berkaitan dengan variable yang mempengaruhi efisiensi perbankan memberikan hasil empiris yang baik dengan berbagai factor yang terindentifikasi. Berikut ini beberapa penelitian telah dilakukan terhadap bank yang menggunakan pendekatan intermediasidalam menentukan input output.

Siti Astiyah dan Jardine A. Husma Pengukuran profit efficiency mencakup model dengan penekanan fungsi intermediasi dan tanpa penekanan fungsi intermediasi. Hasil penelitian yang menarik ditunjukkan dengan rata-rata nilai efisiensi dengan model penekanan intermediasi lebih rendah dari model tanpa penekakan intermediasi. Rata-rata efisiensi selama periode penelitian dengan menggunakan model non-intermediasi adalah 92,4% dibandingkan dengan 91,4% dengan model penekanan intermediasi. 9

Skripsi Suswadi dengan Metode Stochastic Frontier Approach

(SFA). Penelitian ini menggunakan dari sisi profit dengan menggunakan

metode pendekatan alternative profit efficiency dengan data selama tahun 2003-2006. Dengan obyek penelitian adalah Bank Umum Syariah (BUS) ataupun Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia. Peneliti menyimpulkan Selama periode Januari 2003 sampai dengan Desember 2006 perbankan syariah di Indonesia telah mengalami efisiensi total rata-rata sebesar 94,37 % tiap tahunnya. Dengan efisiensi rata-rata paling tinggi terjadi pada tahun 2006

9

Siti Astiyah dan Jardine A. Husman, Fungsi Intermediasi Dalam Efisiensi Perbankan di Indonesia: Deviasi Fungsi Profit, [Jakarta : Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 2006), H 529-54

yaitu sebesar 98,29 % dan terendah terjadi pada tahun 2003 yaitu sebesar 90,12 %. 10

Samir Abderrazek Srairi (2009)11, Penelitian ini menggunakan pendekatan SFA dan menyelidiki tingkat efisiensi bank dengan pendekatan biaya dan profit dari 71 bank komersial di negara-negara teluk dewan kerjasama selama periode 1999-2007. Hasil bank di kawasan teluk relatif lebih efisien di menghasilkan laba yang dari pada pengendalian biaya. bank konvensional rata-rata lebih efisien dari pada bank syariah. serta mengamati adanya korelasi positif biaya dan profit efisiensi dengan kapitalisasi bank dan profitabilitas, dan satu negatif dengan biaya operasi. sumber ketidakefisienan hasil empiris menunjukkan bahwa kegiatan pinjaman yang lebih tinggi meningkatkan profit efisiensi bank, tetapi memiliki dampak negatif pada biaya efisiensi. Data sampel kami adalah data panel tidak seimbang dari 71 komersial bank (48 konvensional dan 23 islam) dari enam GCC negara: 14 Bank Di Bahrain, 11 Bank Di Kuwait, 5 Bank Di Oman, 8 Bank Di Qatar, 11 Bank Di Arab Saudi, dan 22 Bank Di Uni Emirat Arab. Data Berisi 594 Observasi Selama Periode 1999-2007.

Edy Hartono (2009)12, Sampel dalam penelitian ini adalah 22 perusahaan perbankan terbagi dalam 3 kelompok bank yaitu 3 Bank BUMN, 17 Bank BUSN Devisa dan 2 BUSN Non Devisa. Model yang akan diregresi

10

Suswadi, Analisa Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Stochastic Frontier Approach (SFA),[Skripsi UIN Yogyakarta, 2007]

11

Samir Abderrazek, Cost And Profit Efficiency Of Conventional And Islamic

Banks In GCC Countries, [Springer ,2009]

12

Edy Hartono, Analisis Efisiensi Biaya Industri Perbankan Indonesia Dengan Menggunakan Metode ParametrikStochastic Frontier Analysis. [Tesis: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. 2009]

adalah pengujian dengan menggunakan single equation dan pooled data. Peneliti menyimpulkan bahwa diperoleh bahwa kelompok Bank BUSN Non Devisa lebih kecil dibandingkan dengan kelompok bank BUSN Devisa dan kelompok Bank BUMN. Dari data variabel kredit yang diberikan dan surat berharga yang dimiliki oleh bank yang merupakan komponen output selama Tahun 2004-2007. Kelompok Bank BUSN Non Devisa paling besar, kemudian kelompok Bank BUSN Devisa dan yang paling kecil kelompok Bank BUMN. Berdasarkan hasil analisis Cross Section Stochastic Frontier Analysis nilai efisiensi perbankan di Indonesia menunjukkan angka-angka yang hampir mendekati 100%. Hal ini menunjukkan adanya tingkat efisiensi relatif antar bank dalam sampel pengamatan yang tinggi yang telah dilakukan oleh bank-bank go public.

Izah Mohd Tahir dan Sudin Haron (2008)13 dengan judul

Technical Efficiency Of The Malaysian Commercial Banks: A Stochastic

Frontier Approach”. Penelitian ini menggunakan bank konvensional dari

periode 2000-2006. Efisiensi teknis untuk seluruh sampel rata-rata adalah 81 persen menunjukkan adanya input sekitar 19 persen. Secara keseluruhan, tingkat efisiensi telah sedikit meningkat selama periode studi. Hasil lain juga menunjukkan bahwa bank-Bank Dalam Negeri memiliki rata-rata yang relatif lebih efisien dibandingkan dengan Bank Asing, sekitar 90,1 persen dan 74,4 persen masing-masing .

13

Mohd, Izah Tahir dan Sudin Haron, Technical Efficiency Of The Malaysian Commercial Banks: A Stochastic Frontier Approach, [Banks and Bank Systems, Vol. 3, 2008]

Penelitian yang berkaitan dengan analisis efisiensi dengan metode non parametrik DEA serta analisis perubahan Total Factor Productivity (TFP) telah dilakukan, yaitu Rian Andryani (2008) penelitian bertujan untuk menganalisis Total Factor Productivity (TFP) dengan indeks Malmquist dan efisiensi dengan DEA industry bank selama periode 2004-2007. Metode yang digunakan DEA dengan pendekatan variabel return to scale (VRS) dengan hasil rata-rata tingkat efisiensi teknis bank mengalami penurunan dari 99,5 persen pada 2004 menjadi 89,4 persen pada 2005 dan 85,4 persen pada tahun pada tahun 2006. Kemudian mengalami peningkatan di tahun 2007 menjadi sebesar 89,8 persen. Sedangkan pada Total Factor Productivity (TFP) perbankan syariah di Indonesia menunjukkan trend yang meningkat dari tahun 2004 hingga 2007. Data yang digunakan meliputi 17 bank syariah, baik UUS dan BUS dengan pendekatan intermediasi yang yaitu beban tenaga kerja, modal, DPK, pembiayaan dan aktiva produktif lainnya14.

Ndari dan bayu (2014) Makalah ini menghitung Total Factor Productivity (TFP) untuk industri skala besar dan menengah di Indonesia periode 2000-2009. Dengan menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan Total Factor Productivity Malmquist. Hasil menunjukkan ada pergeseran dari faktor pendukung terhadap pertumbuhan TFP pada manufaktur sektor dalam periode sampel 2 (dua). Pada periode 2000-2004, perubahan efisiensi menjadi kontributor utama pada pertumbuhan TFP. Sedangkan pada periode 2005-2009, perubahan teknis menjadi faktor

14

Rian Andryani, Analisis Efisiensi Industry Perbankan Syariah Di Indonesia [Skripsi IPB, 2008]

pendukung utama TFP. TFP perusahaan besar dan sedang Indonesia secara rata-rata tumbuh 7,44 persen15.

Rezki menganalisa efisiensi perbankan syariah di Indonesia periode 2007-2009 menggunkan 17 bank syariah. Metode yang digunkan DEA untuk mengukur efisiensi dan Indekx Malmquist untuk mengukur total produktivitas bank. Hasilnya peningkatan produktivitas disebabkan oleh factor teknologi. Selain itu terdapat korelasi negative antara asset dengan efisiensi dimana semakin besar asset mengakibatkan berkurannya efisiensi.16

Tabel 2: Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Penulis/

Tahun/Judul

Hasil Penelitian Pembeda

1 Suswadi (2007) Judul: Analisa Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia periode 2003:1- 2006: 12

Penelitian ini menjelaskan efisiensi dengan SFA

alternative profit efficiency.

Dengan penentuan input dan output menggunakan pendekatan Value Added Approach, yaitu Dana pihak ketiga (DPK), Modal disetor, penempatan pada BI,

penempatan bank lain, dan pembiayaan

Hasil : perbankan syariah mengalami efisiensi total rata-rata sebesar 94,37 % tiap tahunnya. Serta laba

perbankan syariah ini sangat dipengaruhi oleh pembiayaan dan penempatan pada BI

Dalam penelitian ini penulis membahas tentang penelitian pada efisiensi dan

produktivitas perbankan dengan metode SFA dan mamlqusit periode 2011-2015

2 Novarini (2008)

Judul:

Efisiensi Unit Usaha Syariah dengan Metode Stochastic Frontier Analysis

(SFA) tahun

2005-Penelitian ini menjelaskan efisiensi dengan SFA Dengan pendekatan derivasi fungsi Profit dan BOPO Variabel dependent yaitu total keuntungan, variabel output

piutang jual beli dan

Dalam penelitian ini penulis membahas tentang penelitian pada efisiensi dan

produktivitas perbankan dengan metode SFA dan

15

Ndari Dan Bayu, Dinamika Total Factor Productivity Industry Besar Dan Sedang Indonesia. [Bulletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 2014]

16

2007 pembiayaan bagi hasil. variabel input berupa harga dana dan price of labour.

Hasil menunjukkan bahwa sebahagian besar UUS belum efisien dari sisi profit yang diperoleh. Hasil dari rasio BOPO bahwa tahun 2006-2007, UUS berhasil mencapai Efisiensi. UUS BUPN dengan UUS BSWN baik secara efisiensi dan BOPO tidak terlalu berbeda

mamlqusit periode 2011-2015

3 Izah Mohd Tahir dan Sudin Haron (2008) Judul Technical Efficiency Of The Malaysian Commercial Banks: A Stochastic Frontier Approach period 2000-2006.

Penelitian ini menjelaskan efisiensi dengan SFA pendekatan teknikal Dengan penentuan input dan output menggunakan pendekatan intermediasi, yaitu,total deposit, dan total overhead expenses dan variabel Output total earning asset

yang

terdiri pembiayaan, dealing securities, investment securities, dan penempatan pada bank lain.

Hasil: Efisiensi teknis untuk seluruh sampel rata-rata adalah 81 persen

menunjukkan adanya input sekitar 19 persen. Serta bank-Bank Dalam Negeri memiliki rata-rata yang relatif lebih efisien dibandingkan dengan Bank Asing, sekitar 90,1 persen dan 74,4 persen.

Dalam penelitian ini penulis membahas tentang penelitian pada efisiensi dan

produktivitas perbankan dengan metode SFA dan mamlqusit periode 2011-2015 4 Rian Andryani (2008) Judul: Analisis Efisiensi Industry Perbankan Syariah Di Indonesia pada periode 2004-2007 meliputi 17 bank syariah, baik UUS dan BUS

Penelitian ini menjelaskan efisiensi dan produktivitas dengan DEA dan Total Factor Productivity (TFP) dengan indeks Malmquist. pendekatan VRS dengan input dan output, yaitu beban tenaga kerja, modal, DPK, pembiayaan dan aktiva produktif lainnya Hasil : rata-rata tingkat efisiensi teknis bank mengalami penurunan dari

Dalam penelitian ini penulis membahas tentang penelitian pada efisiensi dan

produktivitas perbankan dengan metode SFA dan mamlqusit periode 2011-2015

99,5 persen pada 2004 menjadi 89,4 persen pada 2005 dan 85,4 persen pada tahun pada tahun 2006.

5 Ndari dan Bayu

(2014)

Judul:

Dinamika Total Factor Productivity Industry Besar Dan Sedang Indonesia periode 2000-2009.

Penelitian ini menjelaskan efisiensi dan produktivitas dengan DEA dan Total Factor Productivity (TFP) dengan indeks Malmquist. pendekatan VRS dengan input dan output, yaitu Tenaga kerja, modal, bahan baku, energy, output produksi

Hasil : TFP perusahaan besar dan sedang Indonesia secara rata-rata tumbuh 7,44 persen

Dalam penelitian ini penulis membahas tentang penelitian pada efisiensi dan

produktivitas perbankan dengan metode SFA dan mamlqusit periode 2011-2015

Berdasarkan uraian diatas dan mengacu pada hasil penelitian terdahulu maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai tingkat efisiensi dan tingkat produktivitas. Perbedaan dengan Penelitian ini yaitu menganalisis tentang pengaruh efisiensi dengan metode stochastic frontier approach (SFA) dan tingkat produktivitas perbankan, baik parsial dan Total Factor Productivity dengan Indeks Malmquist. Penelitian ini menggunkan pendekatan perantara (intermediation approach) dalam menentukan input dan output. Dimana kemudian akan dianalisis komponen input dan output apa saja yang memepengaruhi tingkat efisiensi pada bank syariah. Serta hubungannya antara produktivitas dan efisiensi. Dengan pemaparan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengukuran Tingkat Efisiensi dan Tingkat Produktivitas Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia

Dokumen terkait