• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa prosedur

Dalam dokumen Laporan Praktikum Biologi Dasar (Halaman 94-100)

PRODUSEN DAN KONSUMEN

4.1 Analisa prosedur

4.1.1 Analisa Prosedur Sifut air pada reaksi terang

Langkah pertama adalah menyiapkan tabung reaksi lalu diisi dengan air kran dan ditetesi larutan bromtimol biru kurang lebih 2 tetes, lalu diisi sifut air dan di tutup dengan kapas pada mulut tabung agar tidak ada udara yang keluar. Setelah itu dicelupkan ke parafin cair, lalu diletakkan di tempat yang terang, diamati kurang lebih 3 hari dan hasilnya dicatat dalam buku laporan.

4.1.2 Analisa prosedur hydrilla

Langkah pertama adalah menyiapkan tabung reaksi lalu diisi dengan air kran dan ditetesi larutan bromtimol biru kurang lebih 2 tetes, lalu diisi hydrilla dan di tutup dengan kapas pada mulut tabung agar tidak ada udara yang keluar. Setelah itu dicelupkan ke parafin cair, lalu diletakkan di tempat yang terang, diamati kurang lebih 3 hari dan hasilnya dicatat dalam buku laporan.

4.1.3 Analisa prosedur kosong

Langkah pertama adalah menyiapkan tabung reaksi lalu diisi dengan air kran dan ditetesi larutan bromtimol biru kurang lebih 2 tetes, lalu dibiarkan kosong dan di tutup dengan kapas pada mulut tabung agar tidak ada udara yang keluar. Setelah itu dicelupkan ke parafin cair, lalu diletakkan di tempat yang terang, diamati kurang lebih 3 hari dan hasilnya dicatat dalam buku laporan. 4.1.4 Analisa prosedur sifut air dan hidrilla

Langkah pertama adalah menyiapkan tabung reaksi lalu diisi dengan air kran dan ditetesi larutan bromtimol biru kurang lebih 2 tetes, lalu diisi sifut air dan hidrilla dan di tutup dengan kapas pada mulut tabung agar tidak ada udara yang keluar. Setelah itu dicelupkan ke parafin cair, lalu diletakkan di tempat yang terang, diamati kurang lebih 3 hari dan hasilnya dicatat dalam buku laporan.

4.1.5 Analisa prosedur sifut air pada reaksi gelap

Langkah pertama adalah menyiapkan tabung reaksi lalu diisi dengan air kran dan ditetesi larutan bromtimol biru kurang lebih 2 tetes, lalu diisi sifut air dan di tutup dengan kapas pada mulut tabung agar tidak ada udara yang keluar. Setelah itu dicelupkan ke parafin cair, lalu diletakkan di tempat yang gelap, diamati kurang lebih 3 hari dan hasilnya dicatat dalam buku laporan.

4.1.6 Analisa prosedur hydrilla

Langkah pertama adalah menyiapkan tabung reaksi lalu diisi dengan air kran dan ditetesi larutan bromtimol biru kurang lebih 2 tetes, lalu diisi hydrilla dan di tutup dengan kapas pada mulut tabung agar tidak ada udara yang keluar. Setelah itu dicelupkan ke parafin cair, lalu diletakkan di tempat yang gelap, diamati kurang lebih 3 hari dan hasilnya dicatat dalam buku laporan.

4.1.7 Analisa prosedur sifut air dan hydrilla

Langkah pertama adalah menyiapkan tabung reaksi lalu diisi dengan air kran dan ditetesi larutan bromtimol biru kurang lebih 2 tetes, lalu diisi sifut air dan hydrilla dan di tutup dengan kapas pada mulut tabung agar tidak ada udara yang keluar. Setelah itu dicelupkan ke parafin cair, lalu diletakkan di tempat yang gelap, diamati kurang lebih 3 hari dan hasilnya dicatat dalam buku laporan. 4.1.8 Analisa prosedur kosong

Langkah pertama adalah menyiapkan tabung reaksi lalu diisi dengan air kran dan ditetesi larutan bromtimol biru kurang lebih 2 tetes, lalu dibiarkan kosong dan di tutup dengan kapas pada mulut tabung agar tidak ada udara yang keluar. Setelah itu dicelupkan ke parafin cair, lalu diletakkan di tempat yang gelap, diamati kurang lebih 3 hari dan hasilnya dicatat dalam buku laporan. 4.2 Analisa Hasil

Dari data hasil pengamatan reaksi terang, pada hari pertama, diperoleh pada tabung reaksi 1, warna air menjadi kekuningan, dan sifut berada di dasar dalam keadaan sekarat mau mati, pada tabung 2, air berwarna kebiruan, hydrilla sedikit rusak, pada tabung 3, air bening dan hydrilla berwarna hijau, pada tabung 4, air berwarna biru.

Pada pengamatan hari kedua, diperoleh pada tabung reaksi 1, warna air menjadi kekuningan, dan sifutnya mati, pada tabung 2, air berwarna bening, hydrilla pucat dan rusak, sedang sifut sedikit lebih besar, pada tabung 3, air bening dan hydrilla agak kekuningan, pada tabung 4, air berwarna biru.

Pada pengamatan hari ketiga, diperoleh pada tabung reaksi 1, warna air menjadi kuning dan sifut membusuk, pada tabung 2, air berwarna bening kekuningan, hydrillakuning, layu dan rusak, sedang sifut masih hidup, pada tabung 3, air bening dan hydrilla kekuningan, pada tabung 4, air berwarna biru.

Pada reaksi gelap, pada pengamatan hari pertama pada tabung 1, air berwarna biru, sifut mulai lemas, dan hdrilla mati. Pada tabung 2 warna air keruh sifut hidup sehat dan hidrilla masih sehat. Pada tabung 3, warna air bening, sifut mati, hydrilla segar. Pada tabung 4, warna air biru jernih, sifut mati dan hidrilla ikut mati juga.

Pada pengamatan hari kedua, pada tabung 1 air berwarna biru, sifutna lemas dan hidrilla mati, pada tabung 2, air berwarna kebiruan sifutna masih hidup, hidrilla sehat tapi mulai berkurang karena dimakan sifut, pada tabung 3, air berwarna bening, sifut dan hidrilla mati, pada tabung 4, warna air kebiruan, sifut dan hidrilla mati.

Pada pengamatan hari ketiga, pada tabung ke 1, air berwarna biru muda, sifutnya masih hidup, tetapi hidrillanya mati, pada tabung ke 2, warna air keruh, sifut masih hidup dan hidrilla dimakan sifut, pada tabung ke 3, warna air bening, sifut mati, dan hidrilla pucat, pada tabung ke 4, warna air sedikit kebiruan, kondisi hidrilla mati dan sifutpun ikut mati juga karena tidak adanya pasokan oksigen.

4.3 Data hasil pengamatan

Dari praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil sebagai berikut: 4.3.1 Pada reaksi terang

Pengamatan hari pertama

A1 A2 A3 A4

Air kekuningan, sift berada di dasar mau mati Kebiruan Hidrilla sedikit rusak Sifut nempel di dinding tabung Bening Hidrilla berwarna hijau Biru

Pengamatan hari kedua

A1 A2 A3 A4

Air kekuningan Sifut mati

Bening, hidrilla pucat dan rusak, sifut sedikit labi besar

Air bening, hidrilla agak kekuningan

Biru

Pengamatan hari ke tiga

A1 A2 A3 A4

Air kuning, sifut membusuk

Bening kekuningan, hidrilla kuning, layu, rusak, sifut masih hidup

Bening, hidrilla kekuningan

4.2.2 Pada reaksi gelap

Pengamatan hari pertama

Tabung Perubahan warna Kondisi sifut Hidrilla

A1 Biru Hidup, milai lemas Mati

A2 Biru keruh Hidup sehat Masih sehat

A3 Bening - Tetap segar

A4 Biru jernih - mati

Pengamatan hari kedua

Tabung Perubahan warna Kondisi sifut Hidrilla

A1 Biru Hidup, lemas Mati

A2 Kebiruan Masih Hidup Mulai berkurang

dimakan sifut

A3 Bening - Hidup

A4 Bening kebiruan - Mati

Pengamatan hari ke tiga

Tabung Perubahan warna Kondisi sifut Hidrilla

A1 Biru sedikit muda Masih hidup -

A2 Keruh Masih hidup Dimakan sifut

A3 Bening - Pucat

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum Biologi Dasar materi Produsen dan Konsumen , dapat disimpulkan bawa:

- produsen merupakan timgkatan tertinggi dalam rantai makanan, dan penghasil makanan untuk konsumen

- siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, idrosfer, geosfer dan atmosfer bumi.

- Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan cara melalui pernafasan (respirasi) Oleh hewan, tumbuhan dan manusia, melalui pembakaran material organik, melalui pembusukan binatang oleh bakteri

- Laut mempunyai peranan penting dalam siklus karbon

- Faktor yang mempengaruhi siklus karbon di perairan adalah kadar pH laut, penguapan air laut, pelapukan batun, gunung berapi bawah laut, dll. 5.2 Saran

Dalam melaksanakan praktikum, hendaknya para praktikan berhati-hati dan fokus pada praktikum, serta berhati-hati dalam menggunakan alat-alat laboratorium karena kerusakan akibat kellaian, ditanggung sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Appenzeller, 2004. The case of the missing carbon national Geographic Magazine- article about the missing Carbon Sink.

Baruni, 2010. Pengaruh breakpoint Chlorination (BPC) terhadap jumlah bakteri Coliform Limbah cair ruma sakit umum daerah sidoarjo, pusat reaktor serbaguna-BATAN. Tangerang selatan 15310, banten.

Googleimage 2011. Ttp://www.google.com/siklus karbon/ diakses pada 15 november 2011 pukul20.05 wib.

Janzen, 2004. Carbon Cycling ibn earth systems-a soll science perspectiv in agriculture, ecosystems and environment. 104, 399-417.

. Carbon Cycling ibn earth systems-a soll science perspective. Mr Graw illbook Company: New York

Parmadi, 2010. Hubungan siklus karbon dengan produsen dan konsumen. Ttp://www.google.com/ diakses pada 15 november 2011 pukul 19.05 wib

Radi, 2000. Siklus karbon dn penjelasannya. Ttp://www.google.com. diakses pada 8 november 2011 pukul 15.00 wib.

Dalam dokumen Laporan Praktikum Biologi Dasar (Halaman 94-100)

Dokumen terkait