• Tidak ada hasil yang ditemukan

dengan pipet tetes

Dalam dokumen Laporan Praktikum Biologi Dasar (Halaman 27-35)

Ditetesi dengan larutan

Y-KY

Diletakkan diatas objek

glass

Ditutup dengan cover

glass dengan sudut 45

o

Diamati dengan

menggunakan

mikroskop

HASIL

Diambil ketela pohon

dengan jarum pentul

Ditetesi dengan larutan

lugol

Diletakkan di atas objek

glass

Ditutup dengan cover

dengan sudut 45

0

Diamati menggunakan

Mikroskop

HASIL

Diambil paramecium

3.3.3 Hidrilla 3.3.4 Ephitelium Squamosum pipi

Diambil atau disayat

Diletakkan di atas objek glass

Ditutup dengan cover glass dengan sudut 450

Diamati menggunakan Mikroskop

HASIL

Dikorek bagian dalam pipi dengan batan korek api

Di oleskan di atas diatas objek glass diatas objek glass diatas objek glass

Di tutup dengan cover glass dengan sudut 450

Diamati menggunakan Mikroskop

Ditetesi dengan larutan Methilene

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Analisa Prosedur

Sebelum melakukan praktikum, praktikan diwajibkan untuk memahami apa maksud dan tujuan praktikum dan bagaimana prosedur pelaksanaannya. Untuk praktikum biologi dasar tentang sel tumbuhan dan sel hewan, alat-alat yang digunakan diantaranya sebagai berikut : mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda kecil yang tak terlihat oleh mata telanjang, objek glass untuk tempat media yang akan diamati, cover glass untuk menutup media diatas objek glass, washing bottle untuk tempat larutan, pipet tetes untuk mengambil cairan dalam skala kecil, jarum pentul untuk mengambil media yang sangat tipis, silet untuk mengiris media, lalu pinset untuk mengambil benda kecil. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan yaitu, ketela pohon, hydrilla, paramecium, ephitelium squamosum pipi, aquades, larutan biru methylene, lugol dan larutan Y-KY. Setelah siap semua maka praktikum bisa dimulai.

4.1.1 Ketela pohon

Pada pengamatan ketela pohon, pertama pastikan semua alat telah siapdan dalam keadaan bersih.Kemudian disayat ketela pohon dengan menggunakan silet.Gunakan jarum pentul untuk mengambil irisan ketela pohon.Kemudian letakkan di atas objek glass dan ditetesi dengan larutan Y-KY, lalu ditutup dengan cover glass.Letakkan objek glass di atas meja preparat.Amati menggunakan mikroskop.Dicatat hasilnya.

4.1.2 Hydrilla

Pada pengamatan hydrilla, pastikan semua alat yang akan digunakan telah siap dan dalam keadaan bersih. Kemudian diambil daun satu lembar hydrilla dengan menggunakan pin set letakkan di atas objek glass, lalu ditetesi dengan aquades. Ditutup dengan cover glass.Kemudian diletakkan di atas meja preparat.Amati menggunakan mikroskop.Dicatat hasilnya.

4.1.3 Paramecium

Pada pengamatan paramecium, pertama pastikan semua alat yang akan digunakan telah siap dan dalam keadaan bersih. Kemudian diambil paramecium dalam rendaman jerami dengan menggunakan pipet tetes.Kemudian diletakkan di atas objek glass, ditetesi dengan lugol.Lalu ditutup dengan cover glass.Kemudian diletakkan di meja preparat.Amati menggunakan mikroskop.Dicatat hasilnya.

4.1.4 Ephitelium squamosum pipi

Pada pengamatan ephitelium squamosum pipi, pertama pastikan semua alat telah siap dan dalam keadaan bersih. Kemudian diambil ephitellium squamosum pipi dengan menggunakan batang korek api pada bagian dalam pipi. Lalu diletakkan di atas objek glass, ditetesi dengan larutan biru methylene.Lalu ditutup dengan cover glass.Kemudian diletakkan di meja preparat.Amati menggunakan mikroskop.Dicatat hasilnya.

4.2 Analisa Hasil

Sel merupakan segumpal protoplasma berinti sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktifitas untuk kebutuhan hidupnya. Atau dengan kata lain sel adalah unit struktural kehidupan dan merupakan unit fungsional dari kehidupan (Kertosapoetra,2004).

Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan, adapun data yang dihasilkan dari Praktikum Biologi Dasar tentang Sel Tumbuhan dan Sel Hewan adalah sebagai berikut :

No. Bahan Pengamatan Keterangan

1. Ketela pohon

Pengamatan pada gambar menggunakan perbesaran sampai 400 x. Pada gambar terlihat sel ketela pohon seperti titik-titik buram tidak jelas.

2. Hydrilla

Pengamatan pada gambar menggunakan perbesaran sampai 400 x. Pada gambar terlihat sel daun hydrilla berupa persegi panjang yang tersusun rapid an terdapat garis panjang di tengah

3. Paramecium

Pengamatan pada gambar meggunakan perbesaran sampai 400 x. Pada gambar terlihat sel paramecium seperti bintik-bintik merah.

4. Ephitelium squamosum pipi

Pengamatan pada gambar menggunakan perbesaran sampai 400 x. Pada gambar terlihat sel ephitelium squamosum pipi bentuknya ada yang panjang dan ada yang tidak berbentuk.

Dari gambar-gambar hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa bentu-bentuk sel bermacam-macam.

4.3 Gambar dan Hasil Pengamatan

Berdasarkan analisa prosedur dan analisa hasil pengamatan tentang sel tumbuhan dan sel hewan, dapat diambil perbandingan gambar dan data hasil pengamatan sebagai berikut:

No. Bahan Gambar

Pengamatan Gambar Literatur Keterangan 1. Ketela pohon Perbesaran pengamatan sampai 400 x. Dapat dilihat dari literatur bentuk sel ketela pohon berbentuk persegi dan terdapat titik-titik di sekelilingnya. 2. Hydrilla Perbesaran pengamatan sampai 400 x. Dari gambar literatur dapat disimpulkan bahwa sel daun hydrilla berbentuk persegi panjang dan tersusun rapi. 3. Paramecium Perbesaran pengamatan sampai 400 x. Dari gambar literatur dapat diketahui bahwa paramecium

memiliki bulu atau rambut dan terdapat inti sel ditengahnya.

4. Ephitelium squamosum pipi Perbesaran pengamatan sampai 400 x. Dari gambar literatur dapat diketahui bahwa sel ephitelium

squamosum pipi berbentuk panjang dan lonjong.

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum sel hewan dan buhan dapat disimpulkan bahwa:

 Sel merupakan penyusun struktur kehidop[an yang paling kecil atau paling sederhana

 Pada selhewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel ,sehingga membran sel dapat bergerak bebas

 Pada sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memiliki dinding sel,sehingga membran sel tidak dapat bertgerak bebas

 Pada paraktikum mengenai sel hewan dan tumbuhan alat alat yang digunakan diantaranya :mikroskop binokuler,objek

glass,tissue,silet,batang korek api,jarum pentul,dan cover glass

5.2 Saran

Setiap pangamatan dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal ,dan dalam menggunakan mikroskop cara mencari cahaya di putar pelan- pelan.

DAFTAR PUSTAKA

Harmantono, 2003. Pengertian sel dan macamnya. Http://www.google.com diakses pada 31 september 2011 pukl 09.00 WIB.

Haryo, 1996. Pengertian sel dan bagiannya. Http://www.google.com diakses pada 31 september 2011 pukul 09.20 WIB.

Leon, 1989. Pengertian sel. Http://www.google.com diakses tanggal 31 september 2011 pukul 08.40 WIB.

Looper, 2000. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan. \Http://www.google.com diakses pada tangga 31 september 2011 pukul 19.50 WIB.

Rahma, 2001. Gambar sel. Http://www.google.com diakses pada 31 september 2011 pukul 20.30 WIB.

Schoum, 2000. Sejarah penemuan sel. Http://www.google.com diakses tanggal 31 september 2011 pukul 18.30 WIB.

Wikipedia, 2005. Bagian-bagian sel dan fungsinya. Http://www.google.com diakses tanggal 31 september 2011 pukl 18.45 WIB.

Praktikum 3 :

Sistematika, Anatomi, Fisiologi,

Dalam dokumen Laporan Praktikum Biologi Dasar (Halaman 27-35)

Dokumen terkait