• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standard V : Evaluasi keperawatan

Skema 7: Denah Ruangan RA4 Neurologi

2. Analisa SWOT di Ruang Ra 4 Neurologi 1. MAN

Strength Weakness Opportunity Threatened

• Adanya orientasi kepada pegawai baru selama 3 bulan, sehingga pegawai baru sudah memiliki pengalaman mengenai ruangan.

• Jumlah tenaga perawat di RA4 dengan jenjang pendidikan S1 keperawatan 6 orang.

• Dari hasil observasi diperoleh bahwa asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat sudah sesuai dengan SOP.

• Adanya pelatihan yang telah dilakukan kepada seluruh perawat yaitu RJP, K3RS, Infeksi

Nosokomial, pelatihan service

• Masih adanya perawat (7 orang) yang memiliki tingkat pendidikan SPK.

• Berdasarkan hasil observasi didapatkan ketidaksesuaian pembagian kerja sesuai dengan latar belakang pendidikan.

• Berdasarkan observasi masih adanya perawat yang tidak memakai atribut lengkap seperti cap, pin adam malik dan badge

nama setiap harinya.

• Kurangnya jumlah tenaga perawat di ruangan Stroke Corner, dimana jumlah tenaga perawat termasuk

• Adanya mahasiswa yang sedang praktek belajar di RSUP HAM Medan. • RS H. Adam Malik Merupakan Rumah Sakit Tipe A dan menjadi RS rujukan di Sumatera Utara, Aceh dan Kepulauan Riau. • Perawat diRA4 diberikan • Adanya tuntutan masyarakat yang tinggi untuk mendapatkan pelayanan yang lebih professional.

excellent dan penggunaan alat seperti syringe pump, infuse pump dan suction secara kontinu dan merata.

• Berdasarkan wawancara tanggal 12 Juni 2012 dengan CI, menyatakan telah ada 2 orang pegawai yang mengikuti pelatihan khusus yaitu manajemen penyakit stroke.

• Adanya penilaian hasil kinerja perawat yang dilakukan oleh karu setiap satu kali sebulan.

• Perawat yang memiliki kinerja yang baik akan mendapatkan reward

berupa penambahan jasa medik yang diusulkan oleh kepala ruangan, sedangkan perawat yang memiliki kinerja yang kurang baik akan mendapatkan sanksi berupa

kepala ruangan, katim, CI dan perawat pelaksana adalah 20 orang/hari (Neurologi) dan 6 orang/ hari (Stroke Corner). Sedangkan dari hasil perhitungan jumlah tenaga kerja menurut

tingkat ketergantungan adalah 20 orang di neurologi dan 7 orang di stroke corner.

Jadi kekurangan 1 orang perawat di SC.

kesempatan untuk melanjutkan pendidikan.

teguran dari kepala ruangan dan pengurangan jasa medic, sehingga motivasi kerja perawat dapat meningkat.

• Kepala ruangan memberikan kesempatan kepada perawat untuk menyampaikan kendala yang ada di ruangan, sehingga masalah yang terjadi dapat terpecahkan.

• Adanya CI yang mengkoordinir mahasiswa yang sedang praktek belajar lapangan (PBL).

• Berdasarkan hasil kuesioner kepuasan pasien diperoleh 97,7 % menyatakan puas dengan pelayanan di ruangan Rindu A 4 Neurologi dan 2,3 % menyatakan cukup puas dengan pelayanan di ruangan Rindu A 4 Neurologi.

• Berdasarkan hasil kuesioner kepuasan kerja perawat diperoleh 87,9 % mengatakan cukup puas dan 12,1 % mengatakan tidak puas.

2.2. METODE

Strength Weakness Oppurtunity Threat

• Kepala ruangan melakukan fungsi pengawasan dengan memberikan penilaian kinerja kepada CI, Ka Grup, dan Tata Usaha. Penilaian kinerja untuk perawat pelaksana dilakukan oleh Ka Grup, apabila terdapat kesenjangan hasil penilaian kinerja perawat oleh Ka Grup maka penilaian akan dilakukan kembali oleh kepala ruangan. Penilaian seperti ini dilakukan oleh kepala

• Format pengkajian yang digunakan belum secara khusus mengkaji fungsi sistem neurologi

• Metode penugasan perawat adalah metode tim tetapi perawat belum melaksanakan tugasnya secara optimal, karena adanya tugas administrasi yang perlu dikerjakan.

• Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Rindu A4 metode

• Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan merupakan salah satu Rumah Sakit dari 7 Rumah Sakit UPT yang di rekomendasikan untuk JCIA.

• Memiliki Visi, Misi, Falsafah, Motto RSUP HAM

• Adanya tuntutan akan pelayanan keperawatan yang lebih baik.

ruangan bertujuan untuk

meningkatkan kualitas kerja perawat dan menjadi motivasi bagi perawat dalam menjalankan tugasnya.

• Kepala ruangan memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis. Hal ini terlihat ketika ada masalah yang penyelesaiannya membutuhkan keputusan bersama, kepala ruangan mendiskusikannya terlebih dahulu dan keputusan yang diambil harus disetujui oleh seluruh perawat ruangan RA 4.

• Ruangan RA 4 memberikan bantuan paripurna dan efektif untuk

memenuhi kebutuhan bio, psiko social, spiritual, dan cultural yang komprehensif dengan

mengutamakan klien/pasien melalui

asuhan keperawatan yang digunakan di ruang Rindu A4 Neurologi adalah metode tim, namun pada prakteknya kelompok menilai bahwa

pembagian tugas katim dengan perawat pelaksana hampir sama.

Medan yang berlaku di ruangan RA 4 Neurologi sehingga ruangan memiliki kesempatan untuk memberikan dan meningkatkan serta menjadi tolak ukur mutu pelayanan asuhan

pendekatan proses keperawatan untuk pasien dengan jaminan Umum, Askes, Jamkesmas, Jamkesda, dan SKTM.

• Pelayanan yang diberikan oleh Ruangan RA 4 adalah spesialis dan sub spesialis yaitu neurologi dan stroke corner. Pelayanan

keperawatan di kedua ruangan RA 4 dilaksanakan secara terpadu.

• Ruangan RA 4 memiliki struktur organisasi yang jelas dan melakukan pendelegasian sesuai alur struktur.

• Metode Penugasan yang digunakan di ruangan adalah metode tim yang terdiri dari 3 tim (Grup SC, Grup I, Grup II), tiap grup terdiri dari 5-6 orang perawat.

• Perawat pelaksana di ruangan bertanggung jawab terhadap 2-4 orang pasien. Pembagian pasien kepada perawat pelaksana dilakukan setiap melakukan operan. Pembagian pasien dilakukan oleh kepala

ruangan dan uraian tugas di ruangan tersusun dengan jelas.

• Penyusunan daftar dinas pagi, sore, dan malam dilakukan oleh kepala ruangan setiap bulannya dengan ketentuan Ka. Grup di dalam satu bulan masuk malam 2x, masuk hari minggu 1x, dan tinggal 1x. Clinical Instructur di dalam satu bulan masuk pada hari minggu 1x, masuk malam 2x, dan tinggal 1x sebulan. Perawat pelaksana di dalam satu bulan masuk malam 6-7x .

• Sudah adanya format dokumentasi yang terintergrasi (catatan integrasi) yang digunakan sebagi dokumentasi semua tenaga medis.

• Ruangan Rindu A4 telah difasilitasi dengan SAK (pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi

keperawatan, dan catatan asuhan keperawatan) dan SOP

2.3.MATERIAL

Strength Weakness Opportunity Threatened

a. Ruang Rindu A 4 Neurologi telah memberikan fasilitas gelang tangan sebagai identitas pasien sebagai pengganti papan nama identitas pasien.

b. Setiap anggota keluarga pasien

l. Bel pemanggil belum dapat digunakan

m. Belum tersedianya kotak saran yang dapat dimanfaatkan sebagai masukan bagi ruangan yang bisa diisi oleh semua pihak guna

o. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit tipe A yang • Adanya persaingan mutu pelayanan antar Rumah Sakit yang secara langsung maupun

telah menggunakan tanda pengenal.

c. Ruang Rindu A 4 Neurologi telah memiliki pembagian ruagan yang jelas untuk Neurologi dan Stroke Corner.

d. Ruangan Rindu A 4 telah memiliki pembagian alat medis dan alat tenun yang terpisah antara Neurologi dan Stroke Corner. e. Ruangan Rindu A 4 Stroke Corner

telah menggunakan peralatan monitor yang lengkap untuk pasien yang membutuhkan perawatan intensif.

f. Telah terdapat petunjuk teknik cuci tangan yang benar yang diletakkan di dekat tempat desinfektan untuk cuci tangan di ruangan RA 4

meningkatkan mutu pelayanan di ruang Rindu A 4 Neurologi. n. Belum tersedia tempat sampah

tersendiri untuk ruang Stroke Corner

• Tidak terdapat label nama alat medis dan obat medis di lemari alat dan lemari obat.

• Masih didapati urin bag yang digantung dengan menggunakan kain has memungkinkan untuk memperoleh fasilitas yang lengkap sehingga ruang memiliki kesempatan yang besar untuk melengkapi fasilitas kesehatan yang belum tersedia. p. RSUP HAM memiliki beberapa ruangan yang menerapkan standart pelayanan JCIA. tidak langsung mempengaruhi aspek pelayanan kesehatan.

Neurologi yang dapat

dimanfaatkan oleh semua pihak baik perawat, mahasiswa, pasien maupun keluarga pasien.

g. Telah tersedia tempat sampah yang berbeda untuk jenis sampah medis, domestik dan alat- alat tajam. h. Ruangan Rindu A 4 Neurologi

sudah menggunakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yaitu sistem komputerisasi dalam pemasukan data.

i. Ruangan Rindu A 4 telah menggunakan Pneumatic Tube

untuk LBP (Lembar Bukti Permintaan), sampel darah dan penerimaan hasil dari patologik klinik.

dibuat dalam satu lemari khusus, sehingga tidak ada lagi obat pasien yang berserakan

k. Telah tersedia lemari untuk menyimpan berkas dokumentasi dan mudah didapatkan

• Di depan setiap ruangan telah dibuat label perawat yang menjadi penanggung jawab sehingga memudahkan pasien maupun keluarga pasien meminta bantuan

2.4. MONEY

Strenght Weakness Opportunity Threatened

memiliki system budgeting yang diatur langsung oleh Rumah Sakit baik untuk pelayanan maupun untuk pendanaan kesehatan bagi petugas kesehatan.

• Pergantian alat yang rusak

diruangan dilaporkan oleh perawat pelaksana kepada perawat

penanggung jawab alat dan perawat penanggung jawab membuat laporan kepada bagian instalasi dan atas persetujuan kepala ruangan Rindu A 4 Neurologi.

• Adanya organisasi STM yang dibentuk oleh perawat untuk kebutuhan anggota.

• Adanya organisasi STM yang dibentuk oleh pegawai ruangan

pembayaran ASKES dan Jamkesmas. • Pembayaran jasa pelayanan Umum, ASKES dan Jamkesmas langsung dilakukan transaksi di Kasir RSUP HAM sesuai dengan rincian tindakan pada pasien dan selanjutnya disetor ke BANK BUKOPIN di RSUP HAM. • Adanya penambahan yang melarikan diri dan tidak melunasi pembiayaan selama dirawat di rumah sakit.

dapat membantu pegawai yang ditimpa musibah.

pemasukan dari jasa medik (jasa pelayanan tiap bulannya) yang diberikan berdasarkan dengan penilaian kinerja yang baik untuk perawat RSUP HAM Medan. • RSUP HAM memberikan kesejahteraan pegawai berupa uang makan dan jasa pelayanan tiap bulan.

• RSUP HAM memberikan tunjangan secara umum kepada pegawai berupa tunjangan suami, anak dan fungsional.

• Bagi tenaga honor adanya pemberian asuransi

kesehatan (In Health) dan jasa pelayanan yang berlaku di RS. Haji Adam Malik.

• Adanya izin/tugas belajar dari pimpinan/direktur

.

• Sistem

pembayaran sudah bisa melalui ATM banking dan centralisasi sehingga mempermudah pembayaran di RS. HAM. • Penerimaan gaji bulanan pegawai RA 4 Neurologi dilakukan langsung kebagian keuangan RSUP HAM / Bank Bukopin

3. Rumusan Masalah 3.1. Man

a. Masih adanya perawat (7 orang) yang memiliki tingkat pendidikan SPK b. Ketidaksesuaian pembagian kerja sesuai dengan latar belakang

pendidikan.

c. Masih adanya perawat yang tidak memakai atribut lengkap seperti cap, pin adam malik dan badge nama setiap harinya.

d. Kurangnya jumlah tenaga perawat di ruangan Stroke Corner yaitu 1 orang 3.2. Metode

a. Format pengkajian yang digunakan belum secara khusus mengkaji fungsi sistem neurologi

b. Metode penugasan perawat adalah metode tim tetapi perawat belum melaksanakan tugasnya secara optimal, karena adanya tugas administrasi yang perlu dikerjakan.

c. Metode asuhan keperawatan yang digunakan di ruang Rindu A4 Neurologi adalah metode tim, namun pada prakteknya kelompok menilai bahwa pembagian tugas katim dengan perawat pelaksana hampir sama.

3.3. Material

a. Bel pemanggil belum dapat digunakan

b. Belum tersedianya kotak saran yang dapat dimanfaatkan sebagai masukan bagi ruangan yang bisa diisi oleh semua pihak guna meningkatkan mutu pelayanan di ruang Rindu A 4 Neurologi.

lemari obat.

Dokumen terkait