• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Analisis Akhir (Uji Hipotesis)

 

Untuk mengetahui data homogen atau tidak, dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi (Sig.) uji F pada kolom nilai equal variances assumed. Jika nilai

signifikansi uji F ≥ 0,05 maka dapat diartikan bahwa data homogen. Sebaliknya, jika nilai signifikansi uji F < 0,05 maka data tidak homogen. Berdasarkan tabel 4.15, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi uji F dari data yang diuji adalah sebesar 0,179, dimana 0,179 > 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa data homogen.

4.6 Analisis Akhir (Uji Hipotesis)

Secara umum hipotesa atau hipotesis merupakan dugaan/anggapan yang diungkap berdasarkan teori-teori yang dipelajari untuk menyelesaikan suatu masalah. Dugaan/anggapan awal sering disebut hipotesis nol atau hipotesis awal. Sedangkan dugaan/anggapan yang diperlukan untuk menyanggah dugaan awal disebut hipotesis alternatif. Kebenaran dari suatu hipotesis masih perlu diuji melalui beberapa pengujian. Suatu hipotesis dapat diuji apabila hipotesis tersebut dirumuskan dengan benar.

Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada diantara fakta-fakta tersebut. Antar hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting untuk memahami persoalan. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis

tersebut dapat diuji dan divalidasi melalui penyelidikan ilmiah, maka hipotesis dapat mebantu kita untuk memperluas pengetahuan.

Uji hipotesis dilakukan setelah semua uji prasyarat terpenuhi, baik uji normalitas maupun uji homogenitas. Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen, maka untuk uji hipotesisnya menggunakan uji independent sample t test dengan bantuan program SPSS versi 20. Uji hipotesis berguna untuk mengetahui kesimpulan penelitian dan untuk mengetahui hipotesis yang diterima.

Dalam uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang harus dijadikan pedoman. Ketentuan tersebut yaitu: jika thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima, dan jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sebanyak 48 orang, maka nilai derajat kebebasan (dk) = n – 2 = 48 – 2 = 46 dan taraf kesalahan 5% untuk uji 2 fihak maka dapat diketahui nilai ttabel = 2,013. Hasil lengkap penghitungan uji hipotesis terdapat pada lampiran 27. Simpulan hasil penghitungan uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS versi 20 dapat dibaca pada tabel 4.16 berikut:

Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis

Independent Samples Test

Nilai

Equal variances

assumed

Equal variances not assumed t-test for Equality of Means T 2,251 2,199 Df 46 38,617 Sig. (2-tailed) ,029 ,034 Mean Difference 9,021 9,021 Std. Error Difference 4,007 4,103

82     95% Confidence Interval of the Difference Lower ,955 ,719 Upper 17,087 17,323

Sebelumnya sudah diketahui bahwa data homogen, karena data homogen, maka dapat dilihat data pada kolom Equal variances assumed. Jika sebelumnya data tidak homogen, maka dapat dilihat data pada kolom Equal variances not assumed. Berdasarkan tabel 4.16, pada kolom Equal variances assumed di atas, dapat diketahui bahwa nilai thitung = 2,251 dan signifikansi sebesar 0,029. Dari penghitungan tersebut dapat diketahui bahwa thitung > ttabel atau signifikansi < dari 0,05. Karena nilai thitung = 2,251 dan nilai ttabel = 2,013, maka 2,251 > 2,013. Nilai signifikasi yang diperoleh = 0,029 dan ternyata < 0,05.

Mengacu pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis tersebut di atas, maka Ho ditolak. Jadi kesimpulannya yaitu terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa pada kelas yang menggunakan strategi catatan terbimbing dibandingkan dengan kelas yang menggunakan strategi ekspositori.

4.7 Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini untuk menguji keefektifan penerapan strategi catatan terbimbing terhadap hasil belajar siswa kelas V Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada materi Unsur Cerita di SD Negeri Pesarean 01 Kabupaten Tegal. Desain penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group Design yang merupakan salah satu jenis Quasi Experimental Design.

Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas V A dan V B Sekolah Dasar Negeri Pesarean 01 Kabupaten Tegal yang berjumlah 54 siswa. Sementara untuk sampel yang digunakan sebanyak 48 siswa sesuai dengan tabel kretji. Sample tersebut diambil secara acak / simple random sampling. Sample populasi yang

berjumlah 48 siswa kemudian dibagi lagi dengan komposisi 21 siswa kelas eksperimen (V A) dan 27 siswa kelas kontrol (V B). Sebelum dan sesudah penelitian terdapat uji prasyarat instrumen dan uji prasyarat analisis hasil penelitian.

Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid, reliabel dan obyektif. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan penelitian peneliti membuat instrumen yang berupa Silabus Pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, soal pilihan ganda dan lembar penilaian. Sebelum instrumen digunakan, perlu dilakukan uji instrumen. Soal pilihan ganda diuji validitas oleh penilai yang ahli dibidangnya, yaitu Bapak Drs. HY. Poniyo, M.Pd., Ibu Sri Sami Asih, M.Pd., dan Bapak Hadi Waluyo, S. Pd. SD. Setelah melalui beberapa kali perbaikan dari isi maupun konstruknya, instrumen soal pilihan ganda dapat diujicobakan. Langkah selanjutnya adalah menggunakan instrumen penelitian yang sudah terbukti valid dalam pelaksanaan penelitian.

Uji prasayarat analisis dilakukan setelah melewati uji prasyarat instrumen. Analisis pretes digunakan untuk memastikan kedua kelas memiliki kemampuan yang sama. Pengujian hipotesis akhir pada uji prasyarat analisis dilakukan dengan membandingkan hasil belajar siswa antara kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan penerapan strategi catatan terbimbing dengan kelompok kontrol yang diberikan perlakuan penerapan strategi ekspositori pada materi unsur cerita.

Peneliti memilih strategi catatan terbimbing karena strategi ini dapat memfokuskan perhatian siswa saat guru menyampaikan materi dan mengarahkan siswa untuk membuat catatan lebih teratur. Strategi pembelajaran catatan terbimbing memungkinkan siswa belajar lebih aktif. Hal ini dikarenakan siswa

84  

 

diberi kesempatan untuk mengembangkan diri, fokus pada handout dan materi ceramah serta diharapkan mampu memecahkan masalah sendiri dengan menemukan (discovery) dan bekerja sendiri. Kelebihan Strategi catatan terbimbing ini terbukti dengan rataan nilai hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Pembelajaran yang menerapkan strategi catatan terbimbing di kelas eksperimen dimulai dengan guru memberikan handout dari materi ajar yang disampaikan dengan ceramah kepada siswa. Handout tersebut dirancang dengan cara mengosongkan atau menghilangkan sebagian poin-poin yang penting sehingga terdapat bagian-bagian yang kosong dalam handout tersebut. Kemudian guru menjelaskan kepada siswa bahwa bagian yang kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar mereka tetap berkonsentrasi mengikuti pembelajaran. Selama ceramah berlangsung siswa diminta mengisi bagian-bagian yang kosong tersebut. Setelah penyampaian materi dengan ceramah selesai, mintalah kepada siswa membacakan hasil pekerjaanya.

Perbedaan antara strategi catatan terbimbing dan strategi ekspositori terletak pada saat proses penyampaian materi. Pada strategi ekspositori tidak ada bantuan atau tidak menggunakan suatu alat kontrol berupa handout saat proses penyampaian materi berlangsung. Dalam kegiatan pembelajaranya guru manyampaikan materi ajar dengan ceramah. Pada saat guru menyampaikan materi dengan ceramah, siswa hanya mendengarkan apa yang guru sampaikan tanpa ada arahan dari guru kepada siswa untuk mencatat hal-hal penting dalam materi unsur cerita. Guru tidak memperhatikan perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, bakat, serta perbedaan gaya belajar. Setelah diamati ternyata saat guru menyampaikan materi ada beberapa siswa yang mencatat hal-hal yeng menurut mereka penting, ada yang mencatat tapi tidak lengkap,

bahkan ada yang tidak mencatat sama sekali. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang

memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi catatan terbimbing lebih besar daripada nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang menggunakan strategi ekspositori. Perbandingan perolehan nilai siswa dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan diagram perbandingan hasil belajar siswa di atas, dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai tertentu, baik dari kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Namun, jika hanya melihat diagram di atas belum

0 1 4 3 4 9 2 2 3 11 6 3 0 2 4 6 8 10 12 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 Ju m lah S is w a Nilai

Perbandingan Nilai Hasil Belajar Siswa

Eksperimen Kontrol

86  

 

dapat mengetahui kelompok mana yang lebih baik. Untuk mengetahui kelompok mana yang lebih baik dapat dilihat pada diagram perbandingan rata-rata nilai hasil belajar pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Rata-rata Nilai Hasil Belajar

Berdasarkan gambar 4.2, dapat diketahui bahwa rata-rata nilai kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal tersebut, menunjukkan bahwa nilai hasil belajar pada kelas yang pembelajarannya menerapkan strategi catatan terbimbing lebih tinggi dibandingkan dengan yang kelas yang pembelajarannya menerapkan strategi ekspositori.

Setelah dilakukan analisis secara statistik dengan uji hipotesis yang dihitung dengan rumus independent sample t test dengan menggunakan program SPSS versi 20, diperoleh hasil thitung > ttabel yaitu 2,251 > 2,013 dan nilai signifikansi 0,029 atau signifikansi < 0,05. Dengan demikian, Ho ditolak. Dengan kata lain, terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata nilai hasil belajar kelompok

81,43 72,41 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Nilai Rata‐rata Hasil belajar Tes Tertulis

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

eksperimen yang menggunakan strategi catatan terbimbing dengan kelompok kontrol yang menggunakan strategi ekspositori.

Hasil penelitian pengamatan hasil belajar di atas menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hasil uji-t juga membuktikan terdapat perbedaan yang signifikan nilai hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka strategi catatan terbimbing berpengaruh efektif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi unsur cerita.

Selain berbagai keunggulan dan hasil uji hipotesis yang memuaskan dari penerapan strategi catatan terbimbing pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi unsur cerita. Peneliti juga tidak lepas dari berbagai kendala dalam menerapkan strategi catatan terbimbing, kendala-kendala tersebut antara lain: (1) dalam pelaksanaanya terkadang guru mengalami kesulitan karena guru harus mempersiapkan handout atau perencanaan terlebih dahulu, (2) biaya untuk penggandaan handout bagi sebagian guru masih dirasakan mahal dan kurang ekonomis, (3) strategi catatan terbimbing tidak akan berjalan dengan baik jika suasana kelas tidak mendukung, (4) penjelasan tentang pembelajaran strategi catatan terbimbing membutuhkan penguasaan kelas yang baik dan pemilihan kata yang mudah dipahami oleh siswa.

Setiap strategi pembelajaran memiliki kekurangan dan kelebihan, begitu juga strategi catatan terbimbing. Kelebihan dan kekurangan ini mengharuskan guru untuk menguasai strategi catatan terbimbing sebelum melaksanakannya dalam pembelajaran. Guru yang sudah memahami strategi catatan terbimbing nantinya dapat meminimalkan kekurangan strategi catatan terbimbing. Penguasaan strategi

88  

 

pembelajaran juga berlaku untuk semua metode pembelajaran, tidak hanya pada strategi catatan terbimbing.

BAB 5

PENUTUP

Penelitian yang berjudul “Keefektifan Strategi Catatan Terbimbing terhadap Hasil Belajar Materi Unsur Cerita pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pesarean 01 Kabupaten Tegal” telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat dibuat simpulan dari penelitian ini. Pada bagian ini akan dikemukakan mengenai simpulan dan saran yang diperoleh dari penelitian ini. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:

5.1 Simpulan

Penelitian telah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Pesarean 01 Kabupaten Tegal dengan menggunakan kelas V A dan kelas V B. Penelitian yang telah dilaksanakan mendapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti di kelas V A dan V B Sekolah Dasar Negeri Pesarean 01 Kabupaten Tegal menunjukkan bahwa:

(1)Hasil belajar siswa yang menerapkan strategi catatan terbimbing memiliki perbedaan dengan pembelajaran yang menerapkan strategi ekspositori. Perbedaan hasil belajar siswa ditunjukkan melalui nilai hasil belajar tes tertulis pada kelas eksperimen yaitu 81,43 sedangkan kelas kontrol yaitu 72,41.

(2)Data hasil penghitungan dengan menggunakan rumus independent sample t-test melalui program SPSS versi 20 yang telah diketahui, kemudian dianalisis. Hasil analisis menunjukkan strategi catatan terbimbing

90  

 

berpengaruh efektif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh strategi catatan terbimbing terhadap hasil belajar ditandai dengan nilai thitung > ttabel yaitu 2,251 > 2,013 serta nilai signifikan yang kurang dari 0,05 yaitu 0,029. Melalui hasil tersebut, rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Ini berarti rata-rata nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran yang menerapkan strategi catatan terbimbing lebih baik dibandingkan pembelajaran yang menerapkan strategi ekspositori.

5.2 Saran

Peneliti memberikan saran untuk peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah dasar dengan menerapkan strategi catatan terbimbing. Saran yang diberikan oleh peneliti dalam menerapkan strategi catatan terbimbing ditujukan untuk beberapa pihak. Saran yang diberikan ditujukan bagi guru dan sekolah. Saran bagi guru dan sekolah selengkapnya akan dibahas sebagai berikut:

(1)Apabila guru ingin menerapkan strategi catatan terbimbing secara berkelompok maka guru hendaknya memperhatikan pengelompokan siswa. Namun, bila guru hanya ingin menilai hasil belajar siswa maka akan lebih efektif menerapkan strategi catatan terbimbing secara individual. (2)Guru hendaknya selalu berusaha melakukan inovasi untuk memilih strategi

pembelajaran yang akan digunakan. Dengan demikian, siswa tidak merasa bosan dan menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. (3)Pihak sekolah hendaknya memberi kesempatan seluas-luasnya kepada

pembelajaran. Misalnya dengan menggunakan model pembelajaran strategi pembelajaran catatan terbimbing sehingga guru dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas sekolah.

 

92  

Lampiran 1

Dokumen terkait