• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.4.1. Analisis Kelayakan Finansial

Penelitian ini menggunakan analisis kelayakan finansial karena bertujuan untuk melihat dampak dari adanya usaha pupuk kompos dari sisi pelaku usaha yaitu para petani di Desa Cikarawang. Disamping itu, analisis kelayakan finansial ini sudah mampu untuk menjawab permasalahan yang ada di lapang. Analisis kelayakan finansial yang dilakukan untuk melihat kelayakan usaha pupuk kompos, dibutuhkan data arus penerimaan dan pengeluaran. Arus penerimaan dan pengeluaran disajikan dalam bentuk cashflow.

Kelayakan finansial dari suatu investasi dinilai dengan menggunakan metode arus tunai terpotong (Discounted Cashflow). Metode ini adalah suatu cara

44

^

penilaian manfaat atau penilaian kelayakan investasi dari suatu proyek dengan memperhitungkan nilai waktu dari uang. Kriteria investasi yang digunakan adalah NPV, IRR, Net B/C, dan Payback Periode (Gray, et. al. 1992) :

a. Net Present Value (NPV)

Metode ini merupakan selisih manfaat dan biaya selama umur ekonomis proyek yang diukur dengan nilai uang sekarang dengan menggunakan discount rate.

Rumus :

NPV =

Keterangan :

NPV = Jumlah pendapatan bersih diwaktu sekarang selama n tahun (Rp) Bt = Penerimaan proyek pada tahun ke-t (Rp)

Ct = Biaya proyek pada tahun ke-t (Rp) n = Umur ekonomis proyek

i = Tingkat diskonto (%) t = Tahun

apabila :

1. NPV < 0 (negatif), mengartikan bahwa sampai pada t tahun investasi masih merugi sehingga tidak layak dilaksanakan.

2. NPV = 0, waktu tepat dimana biaya investasi dapat dikembalikan sehingga perusahaan tidak mendapat keuntungan atau merugi.

3. NPV > 0 (positif), menunjukkan kondisi perusahaan menguntungkan, dengan semakin besarnya NPV maka semakin besar pula keuntungan yang akan dicapai.

b. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return adalah suatu tingkat diskonto yang membuat NPV proyek sama dengan nol. Internal Rate of Return merupakan arus pengembalian yang menghasilkan NPV aliran kas masuk sama dengan NPV aliran kas yang keluar.

45 IRR

Rumus :

^

Keterangan :

IRR = Besarnya Internal Rate of Return dalam persen (%) = Discount rate yang menghasilkan NPV positif = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif NPV(+) = NPV positif

NPV(-) = NPV negatif Apabila :

IRR < tingkat diskonto : Proyek tidak layak

IRR = tingkat diskonto : Proyek tidak untung dan tidak rugi IRR > tingkat diskonto : Proyek layak

c. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio)

Net B/C adalah perbandingan antara present value dari total benefit positif dengan total benefit negatif.

Rumus :

. . . > 0

Net B/C =

^

. . . < 0

46 Keterangan :

Net B/C = Net Benefit-Cost Ratio

= Penerimaan pada tahun-t

yek

ab :

1 = Proyek tidak layak dilaksanakan

Payback Periode atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu akan usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka

Net B/C > 1 = Proyek layak dilaksanakan Net B/C <

d. Payback Periode (PP)

metode dalam menilai kelay

waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu dapat kembali, semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain (Husnan dan Suwarsono 2000).

Adapun perhitungan Payback Periode adalah sebagai berikut:

x 1 tahun

Keterangan :

n = Tahun terakhir dimana arus kas masih belum bisa menutupi initial investment tial investment

pada tahun ke- n+1 a = Jumlah ini

b = Jumlahkumulatif arus kas pada tahun ke- n c = Jumlah kumulatif arus kas

47 Analisis nilai pengganti bertujuan untuk mengatasi perubahan-perubahan a selama proyek berlangsung. Asumsi yang digunakan adalah penurunan harga out

penelitian. Asumsi kedua adalah kenaikan harga input. Melalui analisis nilai

Switching Value

NPV 4.4.2. Analisis Nilai Pengganti

yang terjadi terhadap manfaat dan biay

put/penerimaan. Penentuan besarnya penurunan harga output berdasarkan fluktuasi harga yang terjadi di lokasi

pengganti ini akan diketahui faktor-faktor apa saja yang paling sensitif. Untuk mengukur tingkat sensitivitas digunakan formula (SV) yang menggambarkan tingkat perubahan parameter tertentu yang menyebabkan NPV = 0.

NPV NPV

Keterangan :

i(+) = Tingkat diskon yang membuat nilai NPV positif i(-) = Tingkat diskon yang membuat nilai NPV negatif

(+) = Nilai NPV positif

(-)

Asumsi dasar yang digunakan untuk menganalisis usaha pupuk kompos dalam penelitian ini, yaitu:

1. Umur proyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 tahun, didasarkan pada umur ekonomis bangunan tempat produksi.

2. Sumber modal seluruhnya berasal dari modal sendiri.

NPV

NPV = Nilai NPV negatif 4.5. Asumsi Dasar

48 mur proyek merupakan

k kompos adalah harga perolehan ditempat

bahan baku habis di produksi sehingga tidak ada persediaan bahan

g dihasilkan 1.200 Kg setiap bulannya.

r umur

is terjual sehingga tidak ada persediaan di akhir

ikeluarkan pada tahun ke-1 dan biaya reinvestasi

berdasarkan perhitungan nilai sisa dengan

alah suku bunga deposito Bank Indonesia yang berlaku pada periode pengambilan data pada bulan Februari 3. Inflow dan Outflow pada tahun 2011 hingga akhir u

proyeksi berdasarkan pada penelitian dan informasi yang didapatkan pada tahun 2010 dan tahun 2011.

4. Harga input produksi pupu

produksi (farm gate price) dimana marjin pemasaran tidak termasuk dalam harga.

5. Semua

baku di awal dan akhir tahun.

6. Banyaknya pupuk kompos yan

7. Harga pupuk kompos yang digunakan mulai tahun ke-1 hingga akhi

proyek adalah harga yang berlaku pada tahun 2011 yaitu Rp 1.500,00 per Kilogram. Tingkat harga yang digunakan adalah tingkat harga ditempat produksi (farm gate price).

8. Produk yang dihasilkan hab dan di awal tahun.

9. Biaya investasi d

dikeluarkan untuk peralatan-peralatan yang telah habis umur ekonomisnya.

Nilai dari investasi dan reinvestasi merupakan nilai perolehan barang modal (investasi) pada tahun 2011.

10. Nilai penyusutan dihitung

menggunakan metode garis lurus dimana harga beli dikurangi dengan nilai sisa kemudian dibagi dengan umur ekonomis.

11. Tingkat discount rate yang akan digunakan ad

49 i dan biaya operasional. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan

produksi, harga jual output, dan harga input pupuk.

2011. Hal ini juga berkaitan dengan inflasi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang sehingga mempengaruhi tingkat produktivitas dari investasi yang akan ditanamkan dalam usaha pupuk kompos atau tingkat pengembalian internal. Maka dari itu, nilai discount rate yang digunakan ialah sebesar 6,75 persen.

12. Biaya yang dikeluarkan untuk usaha pupuk kompos terdiri dari biaya investas

biaya variabel.

13. Analisis nilai pengganti dilakukan dengan melihat pengaruh yang terjadi pada perubahan hasil

50 V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Dokumen terkait