• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V: PEMBAHASAN

5.1.4. Analisis IFE

Matriks IFE merupakan alat analisis lingkungan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant Surabaya sebagai sebuah perusahaan yang bersaing dengan perusahaan lain dalam industri makanan harus mengetahui kondisi perusahaan dengan berbagai faktor di dalamnya. Secara umum hasil analisis lingkungan internal Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant Surabaya adalah sebagai berikut:

1. Kekuatan ( Strenght )

a. Hubungan ketenagakerjaan

Lingkungan kerja yang kondusif dalam suatu perusahaan dapat memberi manfaat berupa tambahan motivasi dan produktifitas. Pihak manajemen perusahaan selalu berusaha mengintegrasikan hubungan yang baik antara karyawan dengan pimpinan maupun sesama karyawan sehingga menimbulkan rasa kekeluargaan dan kondisi lingkungan kerja kondusif dalam perusahaan. Hal ini merupakan

kekuatan tersendiri bagi Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant Surabaya dalam mengembangkan bisnisnya.

b. Budaya perusahaan

Budaya organisasi perusahaan menciptakan suasana kerja yang kondusif yang pada akhirnya meningkatkan kinerja dari karyawan perusahaan. Penerapan budaya perusahaan yang mendukung pelayanan berkualitas terhadap konsumen. Dengan penerapan budaya perusahaan digunakan untuk meningkatkan loyalitas kosumen serta menciptakan karyawan yang bekerja secara professional.

c. Pemberian sarana motivasi terhadap karyawan

Pemberian sarana motivasi mampu meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini dilakukan dengan baik oleh Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant. Dengan pemberian sarana motivasi yang dilakukan secara berkala membuat karyawan semakin loyal terhadap perusahaandan semakin meningkatkan kinerjanya yang berujung pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Pemberian sarana motivasi merupakan kekuatan bagi bisnis Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant Surabaya.

d. Suasana store

Suasana store yang bersih dan nyaman ditunjang dengan design interior yang mengikuti ciri khas budaya jepang menjadi sebuah

daya saing bagi Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Surabaya. Suasana store yang nyaman tersebut juga dipengaruhi oleh lay – out

store yang tertata dengan baik.

Dengan memanfaatkan luas store, pihak manajemen membuat

lay – out store supaya konsumen tidak berhimpit – himpitan ketika

berada di dalam store. Dengan lay – out store yang tertata dengan baik, antrian pembelian konsumen juga dapat ditata dengan baik pula. Suasana store yang baik membuat Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant Surabaya bisa menyesuaikan antara Brand Image dan

Brand Identitynya

e. Lokasi Strategis store

Dengan berada di 6 lokasi strategis, yaitu di pusat perbelanjaan, Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant menjadi mudah dijangkau oleh konsumen. Lokasi – lokasi strategis tersebut juga di tunjang oleh fasilitas yang dimiliki oleh pusat perbelanjaan tersebut, seperti tempat parkir yang luas.

f. Brand Image perusahaan

Sebagai first mover dalam bisnis Fast Food Jepang, Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant mempunyai brand image yang baik di mata masyarakat. Hal ini ditunjang dengan mutu yang terus dipertahankan dan ditingkatkan agar brand image tersebut dapat terjaga.

Dilakukannya evaluasi kinerja secara berkala pada karyawan perusahaan mampu meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki perusahaan. Dengan jangka waktu setiap 3 bulan sekali, evaluasi kinerja karyawan mampu meningkatkan kinerja menuju lebih baik. Meski dengan tingkat pendidikan yang relatif rendah, tingkat keterampilan karyawan mampu ditingkatkan dengan adanya evaluasi kinerja tersebut.

2. Kelemahan (weakness) a. Lambatnya inovasi

Perkembangan produk subtitusi yang merupakan ancaman bagi Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant Surabaya tidak ditanggapi dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan lambatnya inovasi pada produk – produk yang ada. Variasi menu yang ada kurang bisa mengatasi perkembangan dari produk subtitusi yang ada. Dengan lambatnya inovasi maka perusahaan dapat terancam dengan jenuhnya konsumen akan produk yang ada. Lambatnya inovasi merupakan kelemahan bagi Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant Surabaya yang harus segera diatasi.

b. Promosi yang kurang

Sistem promosi sebagai bagian dari marketing mix yang dilakukan oleh sebenarnya cukup baik, akan tetapi kurang efektif dalam meningkatkan dan mendukung pertumbuhan penjualan.

Promosi melalui media massa ataupun media promosi lainnya dirasa kurang dapat menarik konsumen dalam cakupan yang lebih luas.

Aktifitas ini dapat dilihat hanya sebagai sarana untuk mempertahankan pelanggan lama sehingga pertumbuhan konsumen barupun tidak begitu signifikan. Strategi promosi tambahan seperti melakukan visit ke universitas ataupun pameran yang memiliki prospek cukup baik dalam mengenalkan produk perusahaan kepada kalangan yang lebih beragam dan luas juga sangat minim dilakukan perusahaan. Sebagai perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya, promosi yang intensif dan efektif seharusnya dapat lebih sering dilakukan.

c. Belum adanya sertifikasi halal M U I

Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam merupakan sebuah pasar potensial. Hal ini tentu saja harus diimbangi dengan peyesuaian produk dengan pasar potensial yang ada. Dengan belum adanya sertifikasi halal MUI Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Retaurant Surabaya dapat kehilangan pasar potensial yang besar. Hal ini menjadi kelemahan yang sangat berpengaruh bagi perkembangan bisnis perusahaan.

d. Sarana dan prasarana penunjang

Sarana dan prasarana penunjang sebagai bagian dari pelayanan konsumen masih belum lengkap dibandingkan kompetitor perusahan. Sarana dan prasarana penunjang seperti toilet, tempat bermain anak,

tempat duduk bayi, dan jaringan Wi – Fi masih belum ipunyai oleh Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant Surabaya. Kekurangan pada sarana dan prasarana penunjang dapat mengurangi daya saing perusahaan, hal ini membuat kompetitor lebih unggul.

e. Penetrasi pasar yang kurang

Penetrasi pasar yang kurang menyebabkan Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant Surabaya kurang bisa mengembangkan market sharenya. Dalam jangka panjang hal ini akan membuat kinerja perusahaan menjadi stagnan, penetrasi pasar yang kurang merupakan kelemahan yang harus segera ditindak lanjuti oleh manajemen perusahaan.

Tabel 5.3

Matriks Internal Faktors Evaluation (IFE)

Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant Surabaya

Faktor Internal Kunci Bobot Peringkat Rata-Rata Tertimbang Kekuatan

1. Hubungan ketenagakerjaan 2. Budaya perusahaan

3. Pemberian sarana motivasi terhadap karyawan

4. Suasana Store

5. Lokasi strategis store. 6. Brand Image perusahaan 7. Evaluasi kinerja karyawan

yang dilakukan secara berkala

0.10 0.15 0.05 0.05 0.05 0.10 0.05 4 3 3 3 3 4 4 0.40 0.45 0.15 0.15 0.15 0.40 0.20

Kelemahan

1. Lambatnya inovasi 2. Promosi yang kurang

3. Belum adanya sertifikasi halal MUI

4. Sarana dan prasarana penunjang

5. Penetrasi pasar yang kurang

0.05 0.10 0.20 0.05 0.05 2 1 1 2 2 0.10 0.10 0.20 0.20 0.10 Total 1.00 2.40

Sumber : Data diolah, 2007 Keterangan: Peringkat:

1 = kelemahan utama, 2 = kelemahan minor, 3 = kekuatan minor, dan 4 = kekuatan utama.

Keterangan Hasil Analisis Matriks IFE:

1. Faktor Internal Kunci dalam matriks IFE diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner dan observasi data yang dikeluarkan oleh Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Surabaya mengenai kondisi lingkungan internal perusahaan.

2. Bobot diperoleh dari hasil observasi kualitatif secara langsung di perusahaan dengan menimbang bobot yang paling penting didasari oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di perusahaan serta melalui pengisian kuesioner.

3. Nilai rata-rata tertimbang diperoleh dengan mengalikan bobot pengaruh faktor dengan peringkat yang dimiliki perusahaan.

4. Peringkat diberikan kepada Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant Surabaya dilakukan dengan menganalisis data dan pengamatan terhadap perusahaan secara langsung, mengenai apa yang menjadi kelemahan atau kekuatan perusahaan dengan masukan berupa analisis lingkungan internal pada awal penyusunan matriks IFE.

5. Total rata-rata tertimbang matriks IFE milik Hoka – Hoka Bento Japanese Fast Food Restaurant Surabaya sebesar 2,40 yang mengindikasikan bahwa kondisi perusahaan secara internal mendekati baik.

Dokumen terkait