• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. BAHAN DAN METODE

3.5. Analisis data

Untuk mengetahui pengaruh perlakuan dan kombinasi perlakuan terhadap variabel yang diukur digunakan analisis sidik ragam dengan menggunakan software SPSS versi 10.01. Untuk membedakan rerata pengaruh antar perlakuan atau antar kombinasi perlakuan digunakan uji lanjutan pada taraf 5% yaitu dengan menggunakan metode Duncans New Multiple Range test (Gomesz dan Gomez 1994). Sedangkan untuk mengetahui Hubungan persentase kolonisasi FMA dengan parameter pertumbuhan E. cyclocarpum, L. leucocephala,

P. falcataria dan C. calothyrsus dilakukan uji korelasi Pearson pada taraf 1%.

Adapun penentuan tingkat keeratan korelasi ditentukan dengan kriteria nilai r, yaitu:

Tabel 1 Nilai koefisien korelasi Pearson untuk menentukan tingkat keeratan hubungan parameter yang diukur

Nilai koefisien korelasi (r) Kriteria hubungan 0 – 0.19 : Sangat Lemah

0.2 – 0.39 : Lemah

0.4 – 0.69 : Sedang

0.7 – 0.89 : Kuat

4.1. Hasil

Berdasarkan hasil analisis keragaman pada taraf 5% diketahui perlakuan mikoriza dan bakteri fiksasi nitrogen (BFN) memberikan pengaruh nyata terhadap beberapa variabel yang diukur pada tanaman uji (Tabel 2).

Tabel 2 Hasil analisis keragaman pengaruh mikoriza dan bakteri fiksasi nitrogen terhadap beberapa variabel pengamatan pada tanaman uji (E.

cyclocarpum, L. leucocephala, P. falcataria dan C. calothyrsus).

F-hitung No Jenis tanaman Variabel pengamatan

m b m * b

Tinggi semai 6.147** 1.346tn 0.323tn Diameter semai 4.900** 0.431tn 0.627tn

Jumlah daun 4.753** 3.669* 0.463tn

Berat segar tajuk 10.474** 0.311tn 0.446tn Berat segar akar 6.042** 4.185* 0.365tn Berat kering total 13.139** 1.000tn 1.104tn Index mutu bibit 9.654** 0.794tn 1.257tn Persentase infeksi mikoriza 140.705** 3.745* 4.435* Serapan hara N 9.680** 2.207tn 1.454tn Serapan hara P 6.620** 1.276tn 0.816tn

C/N ratio 6.658** 2.439tn 1.478tn

Jumlah nodul 1.139tn 1.036tn 1.671tn Jumlah nodul efektif 2.304tn 2.025tn 0.790tn

1 E. cyclocarpum F-hitung Variabel pengamatan m b m * b Tinggi semai 34.643** 0.155tn 1.366tn Diameter semai 25.301** 0.063tn 0.708tn Jumlah daun 30.187** 0.397tn 1.544tn Berat segar tajuk 37.315** 0.282tn 0.946tn Berat segar akar 28.173** 0.969tn 1.902tn Berat kering total 22.155** 0.219tn 1.163tn Index mutu bibit 17.257** 0.406tn 1.142tn Persentase infeksi mikoriza 141.037** 2.839tn 8.809** Serapan hara N 6.759** 0.712tn 0.852tn Serapan hara P 12.330** 0.281tn 0.260tn

C/N ratio 6.630** 0.308tn 0.875tn

Jumlah nodul 17.650** 1.753tn 2.310tn

2 L. leucocephala

22

F-hitung No Jenis tanaman Variabel pengamatan

m b m * b

Tinggi semai 6.874** 0.335tn 0.388tn

Diameter semai 30.817** 3.861* 4.401**

Jumlah daun 82.366** 3.623* 3.702**

Berat segar tajuk 18.693** 2.517tn 2.531* Berat segar akar 24.186** 2.945tn 3.008* Berat kering total 17.694** 2.167tn 2.455tn Index mutu bibit 17.053** 2.236tn 2.789* Persentase infeksi mikoriza 81.991** 3.403* 2.392tn Serapan hara N 20.237** 3.254** 5.409** Serapan hara P 25.316** 3.705** 7.608**

C/N ratio 8.666** 0.603tn 2.091tn

Jumlah nodul 15.086** 1.995tn 2.318tn

Jumlah nodul efektif 14.719** 2.133tn 1.535tn

3 P. falcataria F-hitung Variabel pengamatan m b m * b Tinggi semai 37.906** 0.056tn 0.348tn Diameter semai 33.366** 0.895tn 1.353tn Jumlah daun 60.759** 0.227tn 0.559tn

Berat segar tajuk 24.588** 0.390tn 0.512tn Berat segar akar 19.824** 0.182tn 0.510tn Berat kering total 20.288** 0.325tn 0.428tn Index mutu bibit 20.674** 0.368tn 0.465tn Persentase infeksi mikoriza 15.756** 2.672tn 1.793tn Serapan hara N 14.925** 0.573tn 0.069tn Serapan hara P 11.561** 0.844tn 0.609tn

C/N ratio 6.404** 1.313tn 0.926tn

Jumlah nodul 24.405** 1.448tn 1.894tn

4 C. calothyrsus

Jumlah nodul efektif 30.670** 1.345tn 1.733tn

Ket: tn = Berbeda tidak nyata (P > 0.05) m = Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) * = Berbeda nyata (P < 0.05) b = Bakteri Fiksasi Nitrogen (BFN) ** = Berbeda sangat nyata (P < 0.01)

Berdasarkan hasil analisis keragaman pengaruh perlakuan fungi mikoriza arbuskula (FMA) dan bakteri fiksasi nitrogen (BFN) serta interaksinya pada tanaman uji (E. cyclocarpum, L. leucocephala, P. falcataria dan C. calothyrsus) terhadap beberapa parameter pertumbuhan yang diukur menunjukan pengaruh beda nyata (Tabel 2). Hasil analisis statistik pada tanaman E. cyclocarpum

menunjukkan bahwa inokulasi mikoriza (FMA) memberikan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi semai, diameter semai, jumlah daun, berat segar tajuk, berat segar akar, berat kering total, indek mutu bibit, persentase infeksi mikoriza, C/N ratio, serapan hara N dan serapan hara P. Sedangkan terhadap variabel jumlah nodul dan jumlah nodul efektif memberikan pengaruh tidak nyata. Pengaruh

inokulasi FMA pada tiga tanaman uji lainnya (L. leucocephala, P. falcataria dan

C. calothyrsus) menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap semua parameter

pertumbuhan yang diukur (Tabel 2).

Berdasarkan hasil analisis keragamanan pengaruh inokulasi BFN pada

E. cyclocarpum menunjukkan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, berat

segar akar, persentase infeksi mikoriza serta pengaruh tidak nyata terhadap parameter pertumbuhan lainnya (tinggi semai, diameter semai, berat segar tajuk, berat kering total, indek mutu bibit, serapan hara N, serapan hara P, C/N ratio, jumlah nodul dan jumlah nodul efektif. Pengaruh inokulasi BFN pada tanaman

uji L. leucocephala menunjukkan hasil beda tidak nyata untuk semua parameter

pertumbuhan yang diukur. Pemberian inokulan BFN pada tanaman uji

P. falcataria berpengaruh nyata terhadap diameter, jumlah daun, persentase

infeksi mikoriza, serapan hara N dan serapan hara P serta berpengaruh tidak nyata terhadap parameter pertumbuhan lainnya. Sedangkan inokulasi BFN pada tanaman uji C. calothyrsus menunjukkan pengaruh tidak nyata pada semua parameter pertumbuhan yang diukur.

Untuk melihat pengaruh interaksi perlakuan terhadap parameter pertumbuhan yang diukur pada tanaman uji, maka dilakukan juga analisis statistik. Berdasarkan hasil analisis keragaman pengaruh interaksi perlakuan FMA dan BFN pada tanaman uji E. cyclocarpum menunjukkan berpengaruh nyata terhadap persentase infeksi mikoriza serta berpengaruh tidak nyata terhadap parameter pertumbuhan lainnya. Pengaruh interaksi pemberian inokulan FMA dan BFN pada tanaman uji L. leucocephala memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah nodul efektif dan berpengaruh sangat nyata terhadap variabel persentase infeksi mikoriza serta berpengaruh tidak nyata terhadap parameter pertumbuhan lainnya. Interaksi pemberian FMA dan BFN pada tanaman uji P. falcataria

memberikan pengaruh sangat nyata terhadap diameter semai, jumlah daun, serapan hara N, serapan hara P dan memberikan pengaruh nyata pada berat segar tajuk, berat segar akar, berat kering total, indek mutu bibit serta tidak nyata terhadap parameter pertumbuhan lainnya. Sedangkan pengaruh interaksi pemberian FMA dan BFN pada tanaman uji C. calothyrsus memberikan pengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pertumbuhan yang diukur.

24

4.1.1. Pengaruh inokulasi mikoriza

Perhitungan secara statistik berdasarkan hasil sidik ragam, inokulasi fungi mikoriza arbuskula (FMA) pada tanaman uji (E. cyclocarpum, L. leucocephala,

P. falcataria, dan C. calothyrsus) menunjukkan pengaruh beda nyata. Hasil uji

lanjut Duncan pengaruh perlakuan faktor tunggal FMA terhadap variabel pengamatan pada tanaman uji menunjukkan bahwa perlakuan mikoriza jenis m1

(Glomus sp) memberikan pengaruh beda nyata dibandingkan dengan perlakuan

m0 (kontrol), tetapi perlakuan m2 (Gigaspora sp) menunjukkan tidak beda nyata dengan perlakuan m0 (kontrol) terhadap rerata variabel pengamatan yang diukur (Lampiran 4).