III. BAHAN DAN METODE
8. Jumlah nodul efektif
4.1.6. Hubungan antara jumlah nodul efektif dengan parameter pertumbuhan.
Untuk mengetahui hubungan jumlah nodul efektif dengan parameter pertumbuhan pada tanaman E. cyclocarpum dilakukan uji korelasi Pearson pada taraf 1% (Tabel 11).
Tabel 11 Hasil analisis korelasi antara jumlah nodul efektif dengan beberapa parameter pertumbuhan bibit E. cyclocarpum.
Korelasi Nilai koefisien korelasi (r) Kriteria hubungan Jumlah nodul efektif dengan tinggi semai 0,205 Lemah Jumlah nodul efektif dengan diameter semai 0,250 Lemah Jumlah nodul efektif dengan jumlah helai daun 0,247 Lemah Jumlah nodul efektif dengan berat segar tajuk 0,205 Lemah Jumlah nodul efektif dengan berat segar akar 0,348 Lemah Jumlah nodul efektif dengan persentase infeksi FMA 0,175 Lemah Jumlah nodul efektif dengan jumlah nodul 0,759 Kuat Jumlah nodul efektif dengan berat kering total 0,202 Lemah Jumlah nodul efektif dengan serapan N 0,248 Lemah Jumlah nodul efektif dengan serapan P 0,205 Lemah Jumlah nodul efektif dengan C/N ratio 0,143 Sangat lemah Jumlah nodul efektif dengan indek mutu bibit 0,183 Sangat lemah Jumlah nodul efektif dengan penambahan bakteri 0,076 Sangat lemah
Analisis hubungan antara jumlah nodul efektif dengan berbagai parameter pertumbuhan bibit E. cyclocarpum (Tabel 11). Data pada Tabel 11 menunjukkan bahwa hubungan antara jumlah nodul efektif dengan parameter tinggi semai, diameter semai, jumlah helai daun, berat segar takuk, berat segar akar, persentase infeksi FMA, berat kering total dan serapan hara N, serapan hara P merupakan hubungan yang lemah. Hubungan antara jumlah nodul efektif dengan jumlah nodul merupakan hubungan yang kuat. Hubungan jumlah nodul efektif dengan C/N ratio, indek mutu bibit dan penambahan jenis bakteri merupakan hubungan yang sangat lemah.
Untuk mengetahui hubungan jumlah nodul efektif dengan parameter pertumbuhan pada tanaman L. leucocephala dilakukan uji korelasi Pearson pada taraf 1% (Tabel 12).
Tabel 12 Hasil analisis korelasi antara jumlah nodul efektif dengan beberapa parameter pertumbuhan bibit L. leucocephala.
Korelasi Nilai koefisien korelasi (r) Kriteria hubungan Jumlah nodul efektif dengan tinggi semai 0,955 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan diameter semai 0,905 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan jumlah helai daun 0,946 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan berat segar tajuk 0,962 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan berat segar akar 0,965 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan persentase infeksi FMA 0,946 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan jumlah nodul 0,978 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan berat kering total 0,948 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan serapan N 0,682 Sedang Jumlah nodul efektif dengan serapan P 0,799 Kuat Jumlah nodul efektif dengan C/N ratio 0,516 Sedang Jumlah nodul efektif dengan indek mutu bibit 0,909 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan penambahan bakteri 0,129 Sangat lemah
Analisis hubungan antara jumlah nodul efektif dengan berbagai parameter pertumbuhan bibit L. leucocephala (Tabel 12). Data pada Tabel 12 menunjukkan bahwa hubungan antara jumlah nodul efektif dengan parameter tinggi semai, diameter semai, jumlah helai daun, berat segar tajuk, berat segar akar, persentase infeksi FMA, jumlah nodul, berat kering total dan indek mutu bibit merupakan hubungan yang sangat kuat. Hubungan antara jumlah nodul efektif dengan serapan hara N dan C/N ratio merupakan hubungan yang sedang. Hubungan antara jumlah nodul efektif dengan serapan hara P merupakan hubungan yang kuat, serta penambahan jenis bakteri merupakan hubungan yang sangat lemah.
56
Untuk mengetahui hubungan jumlah nodul efektif dengan parameter pertumbuhan pada tanaman P. falcataria dilakukan uji korelasi Pearson pada taraf 1% (Tabel 13).
Tabel 13 Hasil analisis korelasi antara jumlah nodul efektif dengan beberapa parameter pertumbuhan bibit P. falcataria.
Korelasi Nilai koefisien korelasi (r) Kriteria hubungan Jumlah nodul efektif dengan tinggi semai 0,951 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan diameter semai 0,955 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan jumlah helai daun 0,937 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan berat segar tajuk 0,994 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan berat segar akar 0,966 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan persentase infeksi FMA 0,485 Sedang Jumlah nodul efektif dengan jumlah nodul 0,926 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan berat kering total 0,990 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan serapan N 0,984 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan serapan P 0,939 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan C/N ratio 0,359 Lemah Jumlah nodul efektif dengan indek mutu bibit 0,979 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan penambahan bakteri 0,230 Lemah
Analisis hubungan antara jumlah nodul efektif dengan berbagai parameter pertumbuhan bibit P. falcataria (Tabel 13). Data pada Tabel 13 menunjukkan bahwa hubungan antara jumlah nodul efektif dengan parameter tinggi semai, diameter semai, jumlah helai daun, berat segar tajuk, berat segar akar, jumlah nodul, berat kering total, indek mutu bibit, serapan hara N dan serapan hara P merupakan hubungan yang sangat kuat. Hubungan antara jumlah nodul efektif dengan persentase infeksi FMA merupakan hubungan yang sedang. Hubungan jumlah nodul efektif dengan C/N ratio dan penambahan jenis bakteri merupakan hubungan yang lemah.
Untuk mengetahui hubungan jumlah nodul efektif dengan parameter pertumbuhan pada tanaman C. calothyrsus dilakukan uji korelasi Pearson pada taraf 1% (Tabel 14).
Tabel 14 Hasil analisis korelasi antara jumlah nodul efektif dengan beberapa parameter pertumbuhan bibit C. calothyrsus.
Korelasi Nilai koefisien korelasi (r) Kriteria hubungan Jumlah nodul efektif dengan tinggi semai 0,893 Kuat Jumlah nodul efektif dengan diameter semai 0,880 Kuat Jumlah nodul efektif dengan jumlah helai daun 0,905 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan berat segar tajuk 0,331 Lemah Jumlah nodul efektif dengan berat segar akar 0,881 Kuat Jumlah nodul efektif dengan persentase infeksi FMA 0,661 Sedang Jumlah nodul efektif dengan jumlah nodul 0,983 Sangat kuat Jumlah nodul efektif dengan berat kering total 0,858 Kuat Jumlah nodul efektif dengan serapan N 0,896 Kuat Jumlah nodul efektif dengan serapan P 0,697 Sedang Jumlah nodul efektif dengan C/N ratio 0,683 Sedang Jumlah nodul efektif dengan indek mutu bibit 0,874 Kuat Jumlah nodul efektif dengan penambahan bakteri 0,052 Sangat lemah
Analisis hubungan antara jumlah nodul efektif dengan berbagai parameter pertumbuhan bibit C. calothyrsus (Tabel 14). Data pada Tabel 14 menunjukkan bahwa hubungan antara jumlah nodul efektif dengan parameter tinggi semai, diameter semai, berat segar akar, berat kering total, serapan hara N dan indek mutu bibit merupakan hubungan yang kuat. Hubungan antara jumlah nodul efektif dengan jumlah helai daun dan jumlah nodul merupakan hubungan yang sangat kuat. Hubungan jumlah nodul efektif dengan persentase infeksi FMA, serapan hara P dan C/N ratio merupakan hubungan yang sedang, serta penambahan jenis bakteri merupakan hubungan yang sangat lemah.
58
4.1.7. Nilai ketergantungan mikoriza relatif (RMD), Persen respon