ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
5.1. ANALISIS PERUANGAN 1 Penghun
5.1.7. Analisis Besaran Ruang Tujuan:
Menentukan besaran ruang sesuai kebutuhan, menentukan tinggi bangunan, dan luas lantai setiap bangunan.
Dasar Perhitungan
Perhitungan Standar
a. Neufert architect data (NAD)
b. Time saver standard for building types (TSS) Perhitungan asumsi
· Survey
· Pertimbangan lain
Perhitungan
· Kelompok Unit Hunian
Ruang Flow Perhitungan Luas
asumsi flow 30% ( ) Ruang keluarga Standart (NAD) 2 kursi, meja, televisi, kabinet Standart (NAD) =3(0,7x0,85)+(1,3x0,8)+ (0,6x1,2) =(1,8+1,04+0,72) =5,36 6 Gudang Lavatori Kios
commit to user
Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 20 Kamar tidur utama Standart (NAD) double bed, lemari, meja Standart (NAD) =(1,45x1,95)+(0,8x1,5) =(3,83+0,72) =8,72 9 Kamar tidur anak Standart (NAD) 1 bed tingkat, 2 meja, lemari Standart (NAD) =(0,8x1,92)+!0,7x1,3) +(0,6x1,2) =(3,4+0,9) =5,303 6 Dapur Standart (NAD) meja kerja, tempat sampah Standart (NAD) =(0,4x0,6)+(0,5x0,5) =(2+0,09) =2.58 3 KM/WC Kamar mandi dengan perhitungan instalasi Standart (NAD) =(2,05x1,4) =2,87 3 Tempat jemur Asumsi Asumsi =(1 x 2) =2 2 Kebun Asumsi =(1 x 2) =2 2
Tabel 5.18 Analisis Perhitungan Unit Rumah Sumber : Analisis Pribadi
Ruang Tipe Kecil Tipe Sedang Tipe Besar
Ruang Tamu 4 5 7
Ruang keluarga 4 6 10
Kamar tidur utama 9 9 9
Kamar tidur anak - 6 9
Dapur 3 3 3
KM/WC 3 3 3
Tempat jemur 2 2 2
Kebun 2 2 2
Luas ruangan 27 36 45
Tabel 5.19 Analisa Perhitungan Unit Rumah Sumber : Analisis Pribadi
commit to user
Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 21
· Kelompok Fasilitas
Ruang Keteran
gan
Perhitungan Luas hasil perhitungan
Balai Rw dan RT 20 Standart (NAD) =(20x0,65) =13
13
Karang taruna 20 Standart (NAD)
=(20x0,65) =13
18
Klinik kesehatan 20 Standart (NAD) =(20x0,65) =13
Penyimpanan =12
144
Taman bacaan 20 Standart (NAD)
=(20x0,65) =13
Penyimpanan =12
18
TK/Paud 20 Standart (NAD)
=(20x0,65) =13
Penyimpanan =12
162
Balai pertemuan (ruang serba guna) 200 Area duduk 1,5x2,0=3 /orang, stage 30 , gudang 12 , KM/WC=3 198 Musholla/langgar 1. Tempat sholat pria 2. tempat sholat wanita
3. serambi musholla
4. ruang takmir
5. tempat wudhu pria
6.tempat wudhu wanita
500 Standart (NAD) 1. orang sholat =1,2x0,8 =0,96x100 orang = 96 2. termasuk diatas 3. ruang takmir (asumsi) =9 169
commit to user
Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 22
7.gudang 4. tempat wudhu pria
(NAD) =0,65x1 =0,65x5tempat wudhu =3,25 5. tempat wudhu wanita (NAD) =0,65x1 =0,65x5tempat wudhu =3,25 8. gudang (asumsi) =6
Lapangan olah raga Bulu tangkis Voli
Sempak bola
Standart (NAD)
Bulu tangkis dan voli =18x9 =162 Sempak bola 2x lapangan voli 2x162 =324 Jumlah =162+162+324 =648 648 kebun Asumsi 384 Jumlah 1750
Tabel 5.20 Analisis Perhitungan Ruang Fasilitas Sumber : Dokumen Pribadi
commit to user
Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 23
· Kegiatan penunjang
Tabel besaran ruang penunjang
Ruang Perhitungan Hasil luas
perhitungan Mekanikal dan elektrikal Ruang genset =54 Ruang MEE =28,7 Ruang pompa =20 Ruang tangki =15 =terdapat 2tangki, tangki atsa dan bawah =2x15=30 Water treatment =64 Kolam Penampungan = 1250 Gudang =10 Flow 20% 1747 Loading dock Tambak Asumsi 2 Mobil Standart (NAD) 1 Mobil = 30 2 mobil= 30 x 2= 60 60 Parkir mobil =10 buah motor =360 buah penguhuni +40buah pengunjung =400 buah Standart (NAD) mobil =3,00x5,00=15x10 =150 motor =1,6 x2,00=3,2x400 =1280 1270
commit to user
Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 24 Jumlah =150+1120
=1270
Jumlah 3077
Tabel 5.21 Analisis Perhitungan Ruang Kegiatan Penunjang Sumber : Dokumen Pribadi
· Ruang Terbuka Hijau
Menurut UU No.26 Tahun 2007, Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ideal adalah 10% dari Luas Kawasan. Selain itu, Karena Rusunawa ini mengambil konsep eko-arsitektur sebagai keberlanjutan arsitektur bangunan maka BC yang dipakai cukup 40% (BC terendah). Kawasan Rusunawa yang direncanakan adalah sebagai berikut:
Luas Site: ± 48000 m² (± 4,8 Ha) RTH : 10%x48000 = 4800 m² BC: 40%x48000 = 19200 m²
· Ketinggian Bangunan
Menurut UU Rumah Susun Ketinggain bangunan Rumah susun dapat berjumlah > 5 lantai dengan ketentuan dan syarat bangunan gedung berlanyai banyak. Namun menurut pengalaman dan tuntutan eko-arsitektur membatasi rumah susun maksumal 4 lantai. Hal ini untuk mengurangi tingakt kepadtan dalam bangunan.
5.2. Analisis Pengolahan Site
5.2.1. Analisis Site
Dalam perencanaan dan perancangan rusunawa Kaligawe, faktor standar urban design dalam pemilihan site antara lain:
1. Kapasitas : Kapasitas berdasar sensitifitas sumber alam yang terdapat di site.
commit to user
Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 25 2. Kepadatan : Artinya daya dukung lahan masih dimungkinkan
pembangunan baru.
3. Iklim : Karakter iklim spesifik sesuai fungsi sehingga pengguna merasa aman dan nyaman terhadap berbagai gejala dan gangguan alam.
4. Kemiringan : Bangunan pada site miring dibuat berjenjang untuk mencegah erosi, rusaknya tanaman, mengurangi volume air tanah dan merusak ekosistem laut.
5. Vegetasi : Vegetasi alami dijadikan objek dan bagian dari bangunan. 6. Akses : Sarana pendukung berupa alat transportasi yang aman dan
nyaman menjadi pertimbangan para konsumen dalam menentukan lokasi tempat tinggal.
7. Energi dan Utilitas : Lokasi dengan sarana infrastruktur kota yang lengkap memiliki nilai lebih daripada lokasi dengan infrastruktur yang tidak memadai.
Site berada di Kawasan Pasar Waru, Kaligawe dengan batas site sebagai berikut :
Sebelah Utara : Jalan Sawah Besar 4
Sebelah Selatan : SDN 1 Kaligawe, perumahan
Sebelah Barat : Kelurahan Kaligawe
commit to user
Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 26 Gambar 5.1 Peta Lokasi Site
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Site terletak lebih rendah dari jalan raya, -0,5 m
5.2.2. Analisis Pencapaian
Tujuan:
· Mendapatkan pencapaian site yang baik sesuai dengan fungsi bangunan.
Jalan Sawah Besar 4 Pasar Waru SDN 1 Kaligawe
Jalan Lingkungan
Jalan Sawah Besar 5
commit to user
Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 27 Dasar Pertimbangan:
· Kemudahan dan keamanan untuk pencapaian menuju dan dari site · Kondisi dan pola sirkulasi di sekitar site
· Pengelompokan kegiatan yang diwadahi
Analisis:
· Alternatif pencapaian utama menuju site (ME) : melalui jalan yang merupakan jalur (berdasarkan tata ruang wilayah Semarang) yang langsung dapat mengakses ke dalam site.
· Alternatif pencapaian:
Alternatif Pola Sirkulasi
Bangunan Terhadap Tapak Analisa
Pencapaian Frontal
Sistem pencapaian yang memberi arah yang jelas dan langsung tetapi kurang memberi peralihan ruang.
Pencapaian Samping
Pencapaian yang memberi pengarahan tidak langsung, pencapaian dapat dibelokkan beberapa kali untuk memberikan suatu peralihan dalam menonjolkan objek.
Pencapaian Memutar
Pencapaian dengan memberikan suatu peralihan, serta memberi kejutan dan menjaga privasi bangunan
commit to user
Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 28 Gambar 5.2 Analisis Pencapaian ME
Sumber: Analisis Pribadi
Menuju kota 15 menit Site berjarak 5-7 menit dari jl. Raya Kaligawe
Ke arah industri 5-15 menit
Tol Muktiharjo
Jalan dua arah Jalan Lingkungan lebih rendah dari site 0.5 m sehingga sering menjadi genangan rob
Jl. Sawah Besar 4 dengan
ground cover berupa
paving. Merupakan jalan dua arah.
commit to user
Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 29 Hasil Analisa:
Gambar 5.3 Hasil Analisis Pencapaian ME Sumber: Analisis Pribadi
5.2.3. Analisis Noise
Dasar Pertimbangan:
· Arah datang sumber bunyi
· Untuk kegiatan yang membutuhkan tingkat privasi dan konsentrasi yang tinggi
Analisa:
· Tingkat kebisingan cukuo tinggi berasal dari · Tingkat kebisingan sedang
· Tingkat kebisingan rendah
Ø Aspek Eko-Arsitektur:
· Penggunaan barier tanaman sebagai pereduksi suara Main Entrance diletakkan
pada area Jalan sawah besar 4. Merupakan jalan Lingkungan yang aman
bagi keluar masuk
kendaraan
Main entrance hanya
disediakan satu area untuk
keamanan dan
kenyamanan penghuni
sehingga orang yang
keluar masuk kawasan
dapat dikontrol oleh
commit to user
Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 30 Gambar 5.4 Analisis Noise
Sumber: Analisis Pribadi
· Noise Pada Site berasal dari jalan tol, pasar waru, dan pemukiman.
· Noise paling tinggi berasal dari jalan tol yang berada di sebelah timur site dan noise dari pasar waru yang berada di sebelah barat site.
· Noise juga berasal dari pemukiman yang berada di sekitar pemukiman karena diantara pemukiman terdapat industri seperti tempat pengumpulan barang bekas.
Bising dari Jalan
Tol Muktiharjo terjadi sepanjang hari sehingga diperlukan barier untuk meredam suara bising.
Noise dari pasar waru terjadi setiap
hari dari pukul
03.00-15.00.
diperlukan barier
atau menjauhkan
area privat dari pasar.
commit to user
Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 31
Hasil Analisis:
Gambar 5.5 Hasil Analisis Noise Sumber: Analisis Pribadi Keterangan
Tanaman Sebagai Barier Noise
Area Transisi
Area Servis
5.2.4. Analisis Klimatologis
Tujuan:
· Menghasilkan desain dengan kenyamanan thermal dan kenyamanan pencahayaan alami
Menjauhkan bising pasar dengan penempatan area
Servis dan
pengelola rusunawa.
Barier berupa tanaman dan area transisi yang berfungsi sebagai area pedestrian dan kebun sehingga dapat meredam bising karena jarak jalan tol ke hunian ± 100m
Area Transisi sebagai jalan pedestrian untuk anak sekolah
commit to user
Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 32
Dasar Pertimbangan:
· Arah datang sinar matahari · Arah angin
· Kecepatan angin · Fungsi ruang