• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5.1. ANALISIS PERUANGAN 1 Penghun

5.2.4. b Analisis Angin

· Angin pada site berasal dari angin laut dan angin darat karena letak site yang berada tidak jauh dari Laut Jawa

· Angin laut terjadi pada siang hari bertiup dari laut ke darat. Angin ini cukup kuat, sedangkan angin darat terjadi pada malam hari bertiup dari darat ke laut.

Gambar 5.12 Analisis Angin Sumber: Analisis Pribadi

Angin laut bertiup

kencang sehingga kurang baik terhadap kesehatan

· Angin laut bertiup pada siang hari

· Angin darat bertiup

pada malam hari Angin Laut

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 39

· Sistem Penghawaan Alami

Dalam kaitannya dengan sistem penghawaan dalam bangunan, standart luasan bukaan minimal dalam bangunan adalah 1/3 luas lantai.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi system penghawaan alami antara lain:

· Kebutuhan udara bersih · Kecepatan angin

· Orientasi bangunan · Arah angin

Diagram 5.7 Analisis Penghawaan Bangunan Sumber: Jatmiko dalam Fisika Bangunan, 2004

· Natural Ventilation

Gambar 5.13 Natural Ventilation

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 40 · Vegetation Cooling

Gambar 5.14 Vegetation Cooling

Sumber: www.aila.org.au, 20-10-2011

· Water Cooling

Gambar 5.15 Water Cooling

Sumber:www.property96.com, 20-10-2011

5.2.5. Analisis Lansekap

Tujuan:

· Mendapatkan pola tata lansekap yang mendukung keberadaan rumah susun dan mendukung lingkungan.

Dasar Pertimbangan:

· Mendukung karakter bangunan sebagai bangunan rumah tinggal dan bangunan eko-arsitektur

· Jenis tanah

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 41 · Kemudahan sirkulasi

· Perencanaan penghijauan dan sebagai fungsi peresapan air hujan

Analisis:

Faktor perancangan yang mempengaruhi kontribusi kenyaman indoor dan outdoor antara lain :

· Lebar area tanaman sekitar bangunan

· Tipe tanaman : semak, pohon. rumput, bunga, anggur rambat, pergola dan lain sebagainya.

Kualitas kontribusi perencanaan area hijau lingkungan urban ditentukan oleh :

· Ukuran total open space yang tersedia dengan populasi

· Pembagian kedalam persil individual dan lokasi dalam hubungan area hunian

· Perencanaan detail openspace : fasilitas, vegetasi cover tanah, akses ke area dan jalur internal

Tipe Lansekap :

· Pohon dengan kanopi tinggi dan pergola dinding /jendela menyediakan naungan dan mengurangi kelebihan panas.

· Tanaman rambat seluruh dinding dan semak yang tinggi sebelah dinding berfungsi sebagai shadding juga mengurangi kecepatan angin.

· Tanaman rimbun dekat bangunan dapat mengurangi temperature udara kulit bangunan dan mengurangi konduktif dan infiltrasi pertumbuhan panas.

· Penutup tanah dengan tanaman sekitar bangunan mengurangi pemantulan radiasi panas dan radiasi gelombang panjang.

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 42 5.2.5.a. Hard Landscape

Hard landscape merupakan bahan-bahan konstruksi yang digunakan untuk meningkatkan lanskap pada desain. Pemanfaatan hard landscape sebagai pendukung kegiatan seperti pedestrian. Penggunaan

hard landscape juga dapat sebagai area tangkapan hujan. Berbagai macam bahan dapat digunakan, seperti batu bata, batu kerikil, atau batu, beton, kayu, aspal, kaca, logam, paving, dll juga dapat menggambarkan outdoor furniture dan produk lanskap lainnya.

· Batu bata, digunakan sebagai elemen vertikal seperti pembatas tanaman maupun pemisah area taman. Material ini memiliki daya serap air hujan yang cukup baik.

· Batu kerikil, dapat digunakan sebagai penutup tanah dengan tekstur kasar. Material ini memiliki daya serap yang cukup baik terhadap air hujan

· Beton, digunakan sebagai perkerasan jalur kendaraan dengan beban berat seperti truk dengan daya serap air hujan yang sangat kecil.

· Kayu, dapat digunakan sebagai penutup tanah untuk jalur pedestrian maupun sebagai elemen vertikal pada lansekap. Material ini mempunyai daya serap air yang cukup baik

· Pavinggrass, dapat digunakan sebagai perkerasan pedestrian dan juga dapat menyerap air hujan dengan baik.

· Aspal, digunakan sebagai perkerasan untuk jalur kendaraan dengan daya serap air hujan yang kecil.

· Paving, baik digunakan sebagai jalur pedestrian maupun kendaraan dengan daya serap air hujan yang cukup baik.

· Logam, digunakan sebagai elemen vertikal lansekap seperti

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 43

· Hasil Analisis

Gambar 5.16 Hasil Analisis Hard landscape

Sumber: Dokumen Pribadi

Keterangan : · Jalan aspal · Paving block · Paving gras · Jalan kerikil · Biopori

- Jalur kendaraan menggunakan aspal atau paving

- Jalur pedestrian menggunakan pavingblock/ pavinggrass sehingga air hujan dapat masuk ketanah.

Material Paving gras pada jalur pedestrian sebagai jalur penghubung antara bangunan.

Material paving blok pada area transisi sebagai jalur pedestrian

Jalan aspal digunakan sebagai jalur kendaraan. Penggunaan jalan kerikil sebagai area open space, komunal, dan pedestrian.

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 44 Gambar 5.17 Paving grass

Sumber: us.fotolia.com

- Pada plasa penghubung antar bangunan menggunakan berbagai variasi material yaitu batu-bata, pavinggrass, paving sehingga air hujan dapat meresap dengan baik

- Street furniture yang digunakan memiliki fungsi ganda seperti pembatas sekaligus tempat duduk sehingga efisien dalam pengerjaan. Selain itu dipilih material reuse seperti batu-bata sekam, kayu bekas yang dapat menampilkan konsep eko pada desain.

- Penggunaan biopori dan sumur resapan untuk mempermudah peresapan air hujan dan sebagai usaha konservasi air.

5.2.5.b. Softscape Landscape

Softscape landscape merupakan elemen vegetasi/tanaman.

Bahan Soft landscape meliputi setiap lapisan dari urutan ekologi: tanaman air, tanaman semi-akuatik, tanaman lapangan lapisan (termasuk rumput dan tanaman herba) semak dan pohon. Tanaman mempunyai berbagai fungsi seperti relaksasi, perkuatan tanah, penyerap polusi udara, dan lain sebagainya.

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 45

Nama Stratifikasi Toleran terhadap cahaya langsung

Siklus Hidup

Amanilis Herba √ Dua musim

Anggrek Herba √ Tahunan

Anyelir Herba √ Semusim

Aster Penutup tanah √ Tahunan

Azela Perdu √ Tahunan

Bambu-bambuan Perdu √ Tahunan

Bayam merah Herba - Semusim

Bunga sepatu perdu √ Tahunan

Cemara-cemaraan Pohon √ Tahunan

Filea Penutup tanah √ Dua musim

Hemigrafis Penutup tanah - Tahunan

Jengger ayam Herba - Semusim

Jeruk keprok Perdu √ Tahunan

Kenari Pohon √ Tahunan

Krokot Penutup tanah √ Semusim

Lantana Penutup tanah √ Tahunan

Liliparis Penutup tanah √ Tahunan

Mangga Pohon Tahunan

Maranta Herba √ Tahunan

Merrygold Herba √ Tahunan

Monstera liana √ Tahunan

Palm-palman Pohon/perdu - Tahunan

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 46

Rumput Bermuda Penutup tanah √ Tahunan

Sawo pohon √ Tahunan

Skindapsus Liana - Tahunan

Sikas Perdu √ Tahunan

Soka Perdu √ Tahunan

Tapak dara Herba √ Tahunan

Suplir Herba - Tahunan

Sutera bombai Penutup tanah √ Semusim

Terang bulan Perdu √ Tahunan

Wali songo Perdu / pohon √ Tahunan

Tabel 5.24 Jenis tanaman Tropis

Sumber : Arifin, Nurhayati HS. Taman Dalam Ruang. Hal. 71

· Tanaman pohon buah-buahan yang dianjurkan untuk pengawetan tanah dan air

Tabel 5.25 Pohon Pengawetan Tanah dan Air

Sumber : Rachman, Encep. Perencanaan penanaman rehabilitasi hutan dan lahan terdegradasi di Jawa Barat

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 47 · Tanaman sebagai pengendali erosi

Tabel 5.26 Tanaman Pengendali Erosi

Sumber : Rachman, Encep. Perencanaan penanaman rehabilitasi hutan dan lahan terdegradasi di Jawa Barat

Hasil Analisis:

Gambar 5.18 Hasil Analisis Soft Landscape Sumber: Analisis Pribadi

Tanaman Buah Sebagai konservasi air sekaligus sebagai peneduh, penghasil Tanaman peneduh

untuk open space, area komunal, dan area olahraga

Tanaman sebagai pengendali erosi karena site

dikelilingi lahan rob sehingga diperlukan tanaman penguat Tanaman Pengarah Kendaraan sekaligus sebagai peneduh trotoar (pedestrian)

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 V 48 Keterangan :

· Tanaman Pengarah · Tanaman penguat tanah · Tanaman buah

· Tanaman Peneduh

5.2.6. Analisis Sirkulasi

Dokumen terkait