• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN KOTA

3.2.1. Rencana Pengembangan Sistem Pusat Pelayanan

Dengan mempertimbangkan luas, karakter daerah, koordinasi pelaksanaan pembangunan, kemudahan dalam penyelesaian masalah, maka pembagian BWK di Kota Semarang ditentukan melalui pendekatan batas administratif. Untuk itu, dalam Rencana Tata Ruang Kota Semarang Tahun 2010-2030 pembagian BWK ditetapkan sebagai berikut :

a. BWK I meliputi Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Semarang Timur dan Kecamatan Semarang Selatan dengan luas kurang lebih 2.223 Ha;

b. BWK II meliputi Kecamatan Candisari dan Kecamatan Gajahmungkur dengan luas kurang lebih 1.320 Ha;

c. BWK III meliputi Kecamatan Semarang Barat dan Kecamatan Semarang Utara dengan luas kurang lebih 3.522 Ha;

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 III 10 d. BWK IV meliputi Kecamatan Genuk dengan luas kurang lebih 2.738 Ha; e. BWK V meliputi Kecamatan Gayamsari dan Kecamatan Pedurungan

dengan luas kurang lebih 2.622 Ha;

f. BWK VI meliputi Kecamatan Tembalang dengan luas kurang lebih 4.420 Ha;

g. BWK VII meliputi Kecamatan Banyumanik dengan luas kurang lebih 2.509 Ha;

h. BWK VIII meliputi Kecamatan Gunungpati dengan luas kurang lebih 5.399 Ha;

i. BWK IX meliputi Kecamatan Mijen dengan luas kurang lebih 6.213 Ha; dan

j. BWK X meliputi Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu dengan luas kurang lebih 6.393 ha.

Gambar 3.4 Pembagian BWK Kota Semarang Sumber: RTRW Kota Semarang

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 III 11 Rencana pendistribusian fasilitas pelayanan regional di masing-masing BWK meliputi :

a. Perkantoran, perdagangan dan jasa di BWK I, II, dan III b. Pendidikan kepolisian dan olah raga di BWK II

c. Perkantoran, transportasi udara dan transportasi laut di BWK III d. Industri di BWK IV dan BWK X

e. Pendidikan di BWK VI dan BWK VIII f. Perkantoran militer di BWK VII g. Kantor pelayanan publik di BWK IX

Rencana penetapan pusat pelayanan di Kota Semarang terdiri atas: Pusat pelayanan kota, Sub pusat pelayanan kota dan Pelayanan lingkungan. Pusat pelayanan kota berfungsi sebagai pusat pelayanan pemerintahan Provinsi, pemerintahan Kota yang berupa pusat pelayanan kegiatan pemerintahan yang dilengkapi dengan pengembangan fasilitas, meliputi kantor Gubernur dan kantor Walikota serta fasilitas kantor pemerintahan pendukung dan pelayanan publik lainnya.

Selain itu pusat pelayanan kota juga sebagai pusat kegiatan perdagangan modern dan jasa komersial yang dilengkapi dengan :

a. Pusat perbelanjaan skala kota; b. Hotel dan penginapan;

c. Perkantoran swasta;

d. Jasa akomodasi pariwisata lainnya.

Sub pusat pelayanan kota merupakan pusat BWK yang dilengkapi dengan sarana lingkungan perkotaan skala pelayanan BWK yang meliputi : a. Sarana perdagangan dan jasa

b. Sarana pendidikan c. Sarana kesehatan

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 III 12 d. Sarana peribadatan

e. Sarana pelayanan umum

Pusat pelayanan lingkungan kota dilengkapi dengan sarana lingkungan perkotaan skala pelayanan sebagian BWK, meliputi :

a. Sarana perdagangan; b. Sarana pendidikan; c. Sarana kesehatan; d. Sarana peribadatan; dan e. Sarana pelayanan umum.

2. Rencana Kawasan Permukiman, Perdagangan dan Jasa

Potensi pergeseran peruntukan non komersial ke arah komersial ini harus diantisipasi dalam kebijakan penataan ruang wilayah Kota Semarang. Hal ini bertujuan untuk mengarahkan perkembangan yang ada agar konflik antar kegiatan kawasan, antar pelaku kegiatan, dan antar jenis kegiatan ekonomi tidak terjadi.

Arahan pemanfaatan ruang kawasan permukiman, perdagangan dan jasa adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan Fungsi Rencana Kawasan Permukiman, Perdagangan dan Jasa dilakukan di kawasan pusat kota (Central Bussiness Distric/CBD) PETAWANGI (Peterongan – Tawang – Siliwangi);

b. Pengembangan jenis kegatan ini di kawasan PETAWANGI bertujuan untuk mendukung terwujudnya kawasan PETAWANGI sebagai kawasan perdagangan dan jasa skala pelayanan regional/ nasional/ internasional;

c. Pengembangan kawasan kawasan permukiman, perdagangan dan jasa di kawasan PETAWANGI tetap mempertahankan Kampung Heritage

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 III 13 d. Pengembangan kegiatan permukiman di kawasan ini dilakukan secara

vertikal dengan pola rumah susun/ apartemen/ kondominium.

3. Rencana Kawasan Perumahan dan Permukiman

Kawasan Perumahan dan permukiman, adalah kawasan yang pemanfaatannya untuk perumahan dan permukiman, serta berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Kawasan ini terdiri dari kawasan perumahan yang dibangun oleh penduduk sendiri dibangun oleh perusahaan pembangunan perumahan dan dibangun oleh pemerintah.

Arahan pembangunan dan pemanfaatan kawasan perumahan dan permukiman ditetapkan sebagai berikut :

a. pembangunan perumahan dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat dan/atau untuk pemukiman kembali (resettlement) sebagai akibat dari pembangunan prasarana dan sarana kota.

b. pembangunan perumahan dilakukan dengan dengan pengembangan perumahan yang sudah ada maupun pembangunan perumahan baru;

c. pembangunan perumahan baru dilakukan secara intensif (vertikal dan horisontal) dengan pemanfaatan lahan secara optimal pada kawasan- kawasan di luar kawasan lindung dengan fungsi kegiatan perumahan permukiman;

d. pembangunan perumahan baru dilakukan di masing-masing BWK dengan ketentuan sebagai berikut :

· Pengembangan perumahan dengan bangunan vertikal (rumah susun/ apartemen) dilakukan di kawasan pusat kota (BWK I, BWK II, dan BWK III)

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 III 14 · Pengembangan perumahan dengan kedatan sedang sampai dengan

tinggi di BWK IV, V, VI, VII, dan X.

· Perumahan pada BWK VIII, dan IX direncanakan dengan kepadatan rendah sampai sedang.

e. Pada pembangunan perumahan, pelaksana pembangunan perumahan/pengembang wajib menyediakan prasarana lingkungan, utilitas umum, dan fasilitas sosial dengan proporsi 40% (empat puluh persen) dari keseluruhan luas lahan perumahan, dan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah;

f. Pembangunan perumahan secara intensif vertikal dilakukan dengan pembangunan rumah susun baik pada kawasan perumahan baru maupun kawasan padat hunian yang dilakukan secara terpadu dengan lingkungan sekitarnya;

g. Pengembangan lokasi perumahan lama dan perkampungan kota ditekankan pada peningkatan kualitas lingkungan, dan pembenahan prasarana dan sarana perumahan;

h. Pembangunan perumahan lama/ perkampungan dilakukan secara terpadu baik fisik maupun sosial ekonomi masyarakat melalui program pembenahan lingkungan, peremajaan kawasan maupun perbaikan kampung.

3.3. RPJMD PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN KOTA SEMARANG

3.3.1. Isu-Isu Strategis

Iisu strategis dilakukan dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut:

1) Memiliki pengaruh yang besar/ signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 III 15 3) Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap public

4) Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 5) Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola 6) Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.

Berdasarkan kriteria tersebut setelah dilakukan penilaian terhadap berbagai isu-isu strategis, isu tentang perumahan menjadi salah satu isu strategis pembangunan 5 (lima) tahun kedepan pada setiap urusan penyelenggaraan Pemerintah Daerah tahun 2010-2015.

Urusan Perumahan, diantaranya: a. Permukiman Kumuh

b. Kepemilikan rumah

c. Keterbatasan Lahan Permukiman (vertical housing)

3.3.2. Strategi dan Arah Kebijakan

Untuk dapat mewujudkan Visi “Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera” tersebut sangat dibutuhkan political will, baik oleh Pemerintah dengan kebijakan otonomi daerah, maupun oleh masyarakat dan seluruh stakeholders.

Strategi dan arah kebijakan dalam pelaksanaan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010-2015 terkait masalah perumahan dan pemukiman dirumuskan sebagai berikut :

· Mewujudkan Tata Ruang Wilayah dan Infrastruktur yang Berkelanjutan.

Strategi dan arah kebijakan pembangunan dalam mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan, meliputi :

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 III 16 1. Pencegahan dan pengendalian dampak kerusahakan lingkungan,

dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada : · Pengendalian polusi dan pencemaran lingkungan; · Rehabilitasi dan konservasi lahan kritis;

· Penyusunan pranata pengendalian dampak kerusakan lingkungan; · Pengendalian eksplorasi dan eksploitasi hasil tambang;

· Penataan dan konservasi kawasan pantai. · Pengendalian reklamasi pantai.

2. Pengembangan upaya mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Pengurangan kerentanan terhadap perubahan iklim;

· Fasilitasi dan penguatan jejaring dan kelembagaan untuk antisipasi perubahan iklim;

3. Pengembangan manajemen pengelolaan sampah, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Peningkatan pengelolaan sampah di TPA yang berkelanjutan; · Pemenuhan sarana prasarana persampahan;

· Fasilitasi pengembangan kerjasama pengelolaan TPA bersama antara daerah.

· Pengurangan volume sampah yang masuk TPA Jatibarang.

· Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dengan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.

4. Pengendalian jumlah ruang terbuka hijau di publik area dan private area, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Penyusunan pranata kebijakan Ruang Tata Hijau (RTH) secara konsisten;

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 III 17 · Peningkatan peran masyarakat dalam peningkatan kualitas Ruang

Tata Hijau (RTH);

· Pengembangan hutan dan taman kota.

5. Pengendalian tata ruang berdasar pada panduan rancang kota, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Penyusunan Rencana Tata Ruang Bangunan dan Lingkungan (RTBL);

· Peningkatan kapasitas kelembagaan ketataruangan;

· Dokumentasi dan inventarisasi pemanfaatan tata ruang yang ada.

6. Peningkatan sarana pusat pertumbuhan baru dilokasi strategis dan cepat berkembang, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada penyusunan rencana pengembangan dan pengendalian wilayah strategis dan cepat tumbuh.

7. Revitalisasi bangunan cagar budaya, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Perencanaan kawasan bangunan bernilai budaya; · Perlindungan kawasan dan bangunan cagar budaya.

8. Pengembangan moda transportasi masal yang aman, nyaman serta tepat waktu dan terjangkau, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Fasilitasi dan bantuan pengembangan kelayakan dan kenyamanan angkutan massal;

· Penyempurnaan trayek angkutan massal; · Pengembangan dan optimalisasi terminal;

· Fasilitasi, pengendalian dan peningkatan pelayanan angkutan orang dan barang;

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 III 18 · Penyediaan sarana prasarana perhubungan dan informasi fasilitas

transportasi yang terintegrasi.

· Peningkatan koordinasi antar moda angkutan yang terintegrasi.

9. Pengembangan manajemen pola perpakiran, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Peningkatan tertib perpakiran;

· Pengembangan pranata kebijakan perpakiran.

10. Pengadaan rambu-rambu lalu lintas dan informasi fasilitas transportasi yang terintegrasi, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Pengadaan rambu-rambu lalu lintas yang informatif; · Pengendalian kelayakan angkutan;

· Peningkatan pelayanan angkutan umum dan prasarana yang mendukung.

11. Peningkatan aksesbilitas dan pengurangan kemacetan lalu lintas, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Peningkatan dan pembangunan jalan; · Peningkatan dan pembangunan jembatan;

· Pembangunan jalan lingkar luar tahap I (barat-selatan); · Pembangunan jalan radial;

· Pembangunan fly over Kalibanteng.

12. Pembangunan “Wajah Kota”, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Peningkatan estetika kota kawasan Simapala dan Petawangi; · Penandaan batas kota;

· Pengembangan “Jalur Bunga”; · Pembangunan “Urban Renewal”;

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 III 19 · Pembangunan dan revitalisasi taman kota.

13. Peremajaan perumahan tidak layak huni, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Fasilitasi dan bantuan pemugaran rumah tidak layak huni bagi warga miskin;

· Perbaikan lingkungan dan permukiman kumuh; · Pembangunan “urban renewal”;

· Pemberdayaan kelembagaan komunitas perumahan; · Fasilitasi rumah murah.

14. Pembangunan tempat pemakaman umum (TPU), dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Pengembangan manajemen pengelola TPU milik pemerintah kota; · Fasilitasi TPU masyarakat;

· Fasilitasi dan pembangunan TPU baru.

15. Peningkatan penanganan system jaringan drainase dan pengendalian banjir, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Penyelesaian paket A, B dan C Dam Jatibarang; · Normalisasi saluran drainase perkotaan;

· Pengembangan sistem polder dan embung; · Fasilitasi dan pengembangan tanggul terpadu;

· Peningkatan kapasitas kelembagaan pengelolaan system jaringan drainase.

16. Optimalisasi sumber-sumber air baku, dengan kebijakan pembangunan diarahkan pada :

· Fasilitasi pengembangan sumber-sumber air baku yang baru; · Fasilitasi dan bantuan pemeliharaan sumber air milik masyarakat;

commit to user

Nurjamilah Tikas Fitrianido I0207071 III 20 · Fasilitasi pengembangan kerjasama pengelolaan air antar wilayah; · Penguatan kelembagaan masyarakat pengelola air.

3.3.3. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

· Urusan Pekerjaan Umum

Kebijakan pada Urusan pekerjaan umum diarahkan pada perwujudan keseimbangan pertumbuhan dan pelayanan wilayah melalui (1) pembentukan struktur jaringan jalan sesuai dengan hirarki dan pelayanan jalan, interkoneksi antar bagian wilayah pengembangan dan antar pusat pelayanan transportasi dan pusat pelayanan perkotaan serta peningkatan kapasitas jalan; (2) pengendalian dan penanggulangan banjir dan rob terpadu dan sistemik ; (3) penyelesaian DAM Jatibarang beserta komponennya, pembangunan sistem drainase wilayah dan kawasan, dan (4) penyempurnaan wajah kota (5) pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat serta menjaga kualitas dan kuantitas sumber daya air.

Program-program pembangunan pada Urusan pekerjaan umum yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Dokumen terkait