• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Pengembangan Instrumen

2. Analisis Butir Tes

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Untuk mendapatkan soal yang layak maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Validitas empiris/ Kriteria

Pada penelitian ini peneliti menggunakan adalah validasi isi dan muka.Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur (Sudjana,2009:130). Valid dapat diartikan sahih atau absah. Alat ukur atau tes harus mempunyai tingkat ketepatan yang tinggi, sehingga setiap alat ukur sebelum dilaksanakan harus diteliti terlebih dahulu.Validitas muka adalah validitas yang menggunakan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya melihat dari sisi muka atau tampang dari instrumen itu sendiri. Artinya jika suatu tes secara sepintas telah

53

dianggap baik untuk mengungkap fenomena yang akan diukur, maka tes tesebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat validitas permukaan (Arifin, 2016: 248).

Validitas alat ukur dapat dilihat dari isi setiap soal tersebut. Jika alat ukur tersebut isinya telah sesuai dengan tujuan penilaian dapat diramalkan bahwa validitasnya pun akan tinggi atau dengan kata lain tes tersebut valid. Untuk menentukan validitas empirik diguakan rumus korelasi product moment, yaitu: (Arikunto, 2015: 87)

∑ ∑ ∑

[√ ∑ ∑ ∑ ∑ ]

Dimana:

rxy= Validitas Tes

X = Skor pada variabel kriteria Y = Skor pada variabel alat ukur ∑ = Jumlah rerata nilai X

∑ = Jumlah rerata nilai Y n = Banyaknya tes Tingkat korelasi:

Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi Besarnya rxy Interpretasi 0,80 ≤ ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,60 ≤ < 0,80 Tinggi 0,40 ≤ < 0,60 Cukup 0,20 ≤ < 0,40 Rendah 0,00 ≤ < 0,20 Sangat Rendah (Sumber: Arikunto, 2015: 89)

Membuat keputusan, suatu instrumen penelitian dikatakan valid, bila koefisien korelasi product momen t(rhitung)>rtabel(α; n – 2), dimana n adalah jumlah sampel. Kaidah keputusan :

Jika rhitung> rtabel, berarti valid, atau Jika rhitung ≤ rtabel, berarti tidak valid. Berdasarkan analisis, didapatkan atau 0,7704> 0,361. Berarti dapat disimpulkan bahwa soal nomor 1 Valid. Untuk soal nomor 2a sampai 7 dengan langkah yang sama diperoleh hasil sebagai berikut:

54

Tabel 3.9 Hasil Validasi Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

No Rhitung Rtabel Keterangan

2a 0,620 0,361 Valid 2b 0,526 0,361 Valid 2c 0,668 0,361 Valid 3 0,704 0,361 Valid 4 0,574 0,361 Valid 5 0,597 0,361 Valid 6a 0,628 0,361 Valid 6b 0,646 0,361 Valid 6c 0,758 0,361 Valid 7 0,710 0,361 Valid

Untuk lebih jelas hasil perhitunganvaliditas empiris dapat di lihat secara lengkap pada Lampiran XI Halaman 163.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran ketetapan (konsistensi) alat penilaian dalam mengukur sesuatu yang diukur. Reliabilitas mengandung nilai kebenaran, konsistensi, dan ketetapan. Suatu tes dapat dikatakan mempuyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes, atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti (Arikunto, 2015: 100).Bentuk soal yang digunakan pada penelitian ini adalah soal tes essay atau uraian, karena itu untuk mencari koefesien reliabilitas ( ) digunakan rumus Alpha yang dirumuskan sebagai berikut (Arikunto, 2008: 109): dengan t2 =

 

N N x x

2 2 Keterangan:

55 r11 = reliabilitas yang dicari n = banyaknya item

i2 = jumlah variansi skor tiap-tiap item

t2 = variansi total

N = banyaknya subjek pengikut tes x = skor masing-masing siswa

Klasifikasi reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. 10 Kriteria Reliabilitas Soal

Reabilitas Kriteria 0,80< r11 ≤ 1,00 Sangat tingi 0,06< r11 ≤ 0,80 Tinggi 0,40< r11 ≤ 0,60 Sedang 0,20< r11 ≤ 0,40 Rendah 0,00< r11 ≤ 0,20 Sangat rendah (sumber, Arikunto, 2008: 109)

Suatu tes dikatakan reliable saat klasifikasi koefisien reliabilitas besarnya nilai r11berkisar antara 0,40 sampai 1,00 yaitu pada kriteria sedang, tinggi, dan sangat tinggi.

Berdasarkan hasil uji coba soal, diperoleh perhitungan reliabilitas tes sebesar r11= 0,91 untuk uji coba soal tes awal (pretest) dantes akhir (postest), yang berada pada interval 0,80 r111,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tes uji coba memiliki reliabel sangat tinggi. Perhitungan reliabel dapat dilihat pada Lampiran XII Halaman 167.

c. Daya Pembeda

Dalam analisis soal diperlukannnya pembeda soal. Maksudnya apakah soal (item) tes tersebut mempunyai daya pembeda yang berarti atau baik, setelah soal tersebut diteskan kepada kelompok yang pandai dan kelompok yang tidak pandai. Daya pembeda soal ditentukan dengan mencari indeks pembeda soal.

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah

56

prestasinya (Sudjana, 2009:141). Untuk menentukan daya pembeda soal tersebut berarti atau tidak dicari dulu degess of freedom (df) dengan rumus: df= (nt – 1) + (nr – 1)

nt= nr= 27% x N=n

Untuk menghitung indeks pembeda soal uraian caranya sebagai berikut: (Arifin, 2012:356)

1) Data diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah.

2) Kemudian diambil 27% dari kelompok yang mendapat nilai tinggi dan 27% dari kelompok yang mendapat nilai rendah.

3) Cari indeks pembeda soal dengan rumus: ̅ ̅

√∑ Keterangan:

t = Indeks Pembeda

̅ = Rata-rata skor kelompok atas ̅ = Rata-rata skor kelompok bawah

∑ = Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas ∑ = Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah

n = 27 % x N (baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah) Suatu soal mempunyai daya pembeda soal yang berarti (signifikan) jika t ttabel pada df yang telah ditentukan (Arifin,2012:357).

Tabel 3.11 Hasil Daya Pembeda Soal Setelah Dilakukan Uji Coba Nomor Soal Keterangan

1 Signifikan 2a Signifikan 2b Signifikan 2c Signifikan 3 Signifikan 4 Signifikan 5 Signifikan

57

6a Signifikan

6b Signifikan

6c Signifikan

7 Signifikan

Hasil perhitungan analisis daya pembeda soal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran XIII Halaman 169.

d. Indeks Kesukaran Soal

Agar tes dapat digunakan secara luas setiap soal harus diselidiki tingkat kesukarannya, yaitu apakah soal tersebut termasuk soal yang mudah, sedang, ataupun sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal adalah indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Rumus tingkat kesukaran (Kadir, 2015:75):

TK = Keterangan : TK = Tingkat kesukaran

Tabel 3.12 Kriteria Indeks Kesukaran Soal

Kriteria Indeks Kesukaran Soal Interpretasi

0,00 - 0,30 Sukar

0,31 - 0,70 Sedang

0,71 - 1,00 Mudah

(Sumber: Kadir, 2015:75)

Berdasarkan tabel klasifikasi indeks kesukaran soal tabel 3.12, maka didapat taraf kesukaran soal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.13 Kriteria Indeks Kesukaran Soal Uji coba

No TK Keterangan 1 0,75 Mudah 2a 0,75 Mudah 2b 0,76 Mudah 2c 0,68 Sedang 3 0,73 Mudah 4 0,76 Mudah 5 0,73 Mudah 6a 0,85 Mudah 6b 0,74 Mudah 6c 0,60 Sedang

58

7 0,88 Sedang

Indeks kesukaran soal uji coba untuk tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa termasuk dalam kriteria sedang dan mudah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran XIV Halaman 177.

e. Klasifikasi soal

Setelah dilakukan perhitungan indeks daya pembeda (Ip) dan indeks kesukaran soal (IK) maka diklasifikasikan soal yang digunakan. Adapun klasifikasi soal yang menurut yang telah dimodivikasi adalah sebagai berikut: (Arikunto, 2008:219)

1) Soal tetap dipakai jika daya pembedasignifikan, 0,00<tingkat kesukaran< 1,00 2) Soal diperbaiki jika:

a) Daya pembeda signifikan dan tingkat kesukaran= 0 atau tingkat kesukaran= 1,00

b) Daya pembeda tidak signifikan dan 0 <tingkat kesukaran<1,00

3) Soal diganti jika daya pembedatidak signifikan tingkat kesukaran= 0 atau tingkat kesukaran= 1,00.

Tabel 3.14 Hasil Analisis Soal Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

No Soal Ip Keterangan Ik Keterangan Klasifikasi

1 5 Signifikan 0,75 Mudah Dipakai

2a 7 Signifikan 0,75 Mudah Dipakai

2b 7 Signifikan 0,76 Mudah Dipakai

2c 3,39 Signifikan 0,68 Sedang Dipakai

3 3,42 Signifikan 0,73 Mudah Dipakai

4 9 Signifikan 0,76 Mudah Dipakai

5 3,47 Signifikan 0,73 Mudah Dipakai

6a 2,39 Signifikan 0,85 Mudah Dipakai

6b 2,38 Signifikan 0,74 Mudah Dipakai

6c 4,25 Signifikan 0,60 Sedang Dipakai

7 2,575 Signifikan 0,89 Mudah Dipakai

Hasil analisis soal tes kemampuan pemaham konsep matematis siswa dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran XV Halaman 181.

Dokumen terkait