HASIL PENELITIAN
N- gain Pretest Postest
2. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Berdasarkan hasil gain ternormalisasi data tes kemampuan pemahaman konsep matematis kelas pretest dan posttest, kemampuan pemahaman konsep matematis dengan menggunakan metode TAPPS berada pada kategoritinggi, sehingga metode TAPPS ini dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan sangat baik. Peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas sampel terlihat dari skor yang diperoleh pada soal tes.
Dari hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa terlihat bahwa trdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkanmetode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dengan pembelajaran kurikulum 2013 (kelas kontrol). Hal ini terlihat dari jawaban siswa yang pilih secara acak dari 32 orang siswa kelas eksperimen dan 31 orang siswa kelas kontrol. Maka dapat dilihat jawaban siswa yang dipilih secara acak sesuai dengan indikator-indikator dari kemampuan pemahaman konsep matematis pada penjelasan berikut:
a. Menyatakan Ulang Sebuah Konsep
Indikator kemampuan pemahaman konsep matematis yang pertama adalah menyatakan ulang sebuah konsep dimana kemampuan siswa untuk mengungkapkan kembali apa yang telah dikomunikasikan kepadanya. Jika dikaitkan dengan metode TAPPS ini akan sama dengan langkah pertama dan kedua yaitu setelah guru memberikan masalah berbeda kepada problem solver dan listener dan mempelajari masalah masing-masing kemudian problem solver membacakan soal lalu memnyelesaikan permasalahan sambil menjelaskan setiap langkah penyelesaian terhadap listener. Dalam hal ini dengan disampaikannya kembali oleh problem solver kepada listener setelah melalui proses berpikir, artinya siswa dapat mengungkapkan suatu konsep dengan kalimat sendiri (Panjaitan, 2016:208).
Dapat dilihat pada jawaban siswa yang dipilih secara acak dari 32 orang siswa kelas eksperimen soal nomor 1: Tulislah pengertian dan bentuk umum dari persamaan kuadrat.
Gambar 4. 9 Lembar jawaban pretest siswa MN indikator 1 kelas Eksperimen
Berdasarkan lembar jawaban siswa di atas terlihat bahwa MN tidak mampu menyebutkan pengertian dan bentuk umum persamaan kuadarat, yang siswa tuliskan di lembar jawaban pada soal preetest ini pengertian hanya berdasarkan pemikiran mereka dengan cara menerka kemudian bentuk umum dari persamaan kuadrat yang dituliskan juga belum tepat yang siswa tuliskan adalah bentuk dari bilangan kuadrat, sehingga belum memenuhi indikator pemahaman konsep yang pertama yaitu menyatakan ulang sebuah konsep. Sedangkan untuk jawaban posttest juga dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.10 Lembar jawaban posttest siswa MN indikator 1 Kelas Eksperimen
Berdasarkan lembar jawaban siswa di atas pada postest terihat bahwa siswa mampu menyebutkan pengertian dan bentuk umum dari persamaa kuadrat dengan tepat, terlihat dari jawaban siswa sudah bisa mengungkapkan kembali konsep yang telah mereka pelajari sehingga indikator pemahaman konsep yang pertama yaitu menyatakan ulang sebuah konsep terpenuhi dengan baik. Dari lembar jawaban di atas terdapat perbedaan yaitu pada jawaban pretest siswa tidak mampu menyatakan ulang konsep persamaan kuadrat sedangkan pada jawaban posttest siswa sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep persamaan kuadrat beserta benuk umum persamaan kuadrat dengan baik dan benar, ini berarti telah terjadi peningkatan setelah adanya perlakuan.
b. Mengklasifikasikan Objek Menurut Sifat-Sifat Tertentu
Indikator kedua merupakan kemampuan siswa untuk dapat mengelompokkan objek menurut sifat-sifatnya. Sebelum menyelesaikan soal siswa harus mengidentifikasi apa yang dikatahuinya. Jika dikaitkan dengan langkah pada metode TAPPS, hal tersebut terdapat pada tahapan keempat yaitu setelah soal pertama berhasil terpecahkan Problem Solver dan Listener bertukar peran dan melakukan diskusi kembali seperti pembahasan soal pertama.
Gambar 4.11 Lembar jawaban pretest indikator 2
Berdasarkan lembar jawaban siswa AFD di atas terlihat bahwa siswa mencoba meneyelesaikan sesuai dengan yang di minta soal, namun belum mampu menyeselesaikan dengan benar. Dari jawaban siswa terlihat siswa menjawab tidak berdasarkan konsep, memproses soal juga hanya terka siswa saja, hal ini dibuktikan saat siswa melakukan operasi penjumlahan atau pengurangan bentuk aljabar tidak sesuai dengan konsep. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut belum memenuhi indikator kemampuan pemahaman konsep yang kedua yaitu mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Sedangkan jawaban posttest juga dapat dilihat sebagai berikut;
Gambar 4.12 Lembar jawaban postest indikator 2
Berdasarkan lembar jawaban siswa di atas pada postest terihat bahwa siswa mampu mengelompokkan objek yang ditanyakan beserta prosesnya dengan tepat, hal ini dibuktikan pada lembar jawaban siswa dalam
menentukan persamaan kuadrat dan bukan persamaan kuadrat, sehingga indikator pemahaman konsep yang kedua yaitu mengelompokkan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya terpenuhi dengan tepat. Hal ini terlihat ketika siswa mampu mnyelesaikan soal pertama dan beralih kesoal yang kedua sesuai degan langkah-langkah metode TAPPS yang kedua yaitu saat siswa mampu mengungkapkan kembali sekaligus menentukan persamaan kuadrat dan bukan persamaan kuadrat untuk kembali di jelaskan kepada pasangan masing-masing. Dari lembar jawaban di atas terdapat perbedaan yaitu pada jawaban pretest siswa tidak mampu mengelompokkan objek sesuai dengan konsepnya sedangkan pada jawaban posttest siswa sudah mampu mengelompokkan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya dengan tepat, ini berarti telah terjadi peningkatan setelah adanya perlakuan.
c. Memberi Contoh Dan Non Contoh Dari Konsep
Indikator ketiga merupakan kemampuan siswa dapat membedakan contoh dan bukan contoh dari suatu materi yang telah dipelajari. Jika dikaitan dengan metode TAPPS, hal tersebut terdapat pada langkah-langkah kedua dan ketiga yaitu setelah Problem Solver membacakan soal lalu menyelsaikan permasalahan sambil menjelakan kepada Listener, Listener kemudian mengamati proses penyelasaian masalah, bertanya jika ada hal yang kurang dipahami.. Indikator memberikan contoh dan non contoh dari suatu konsep ini terdapat pada soal nomor 3. Siswa diminta untuk menuliskan contoh dan bukan contoh dari persamaan kuadrat. Dengan demikian, daat disusun suatu bentuk instrumen pemahaman konsep yang sengaja hanya melatih dan mengukur kemampuan siswa dalam memberi contoh dan non contoh konsep sekaligus melatih dan mengukur kemampuan menyatakanulang suatu konsep. (Wardhani, 2010).
Gambar 4.13 Lembar jawaban pretest indikator 3
Berdasarkan lembar jawaban siswa di atas yaitu jawaban IAR terlihat bahwa IAR belum mampu membedakan contoh dan yang bukan contoh dari persamaan kuadrat. Sebagian besar siswa mengasumsikan bahwa persamaan kuadrat sama dengan bilangan berpangkat dua, hal ini di buktikan dalam lembar jawaban siswa soal nomor 3 yang menuliskan contoh persamaan kuadrat adalah bilangan berpangkat dua dan bukan contoh dari persamaan kuadrat adalah bilangan berpangkat selain dari dua. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut belum memenuhi indikator kemampuan pemahaman konsep yang ketiga yaitu member contoh dan non contoh dari suatu konsep. Sedangkan jawaban posttest juga dapat dilihat sebagai berikut;
Gambar 4.14 Lembar jawaban posttest indikator 3
Dengan diterapkannya langkah kedua dan ketiga metode TAPPS dimana PS menyampaikan proses penyelesaian masalah kepada L secara tidak langsung PS dan L sudah saling memberikan contoh dan non contoh dari suatu konsep.
Berdasarkan lembar jawaban siswa di atas terlihat bahwa siswa dapat membedakan contoh dan non contoh dari suatu konsep, kemudian memberikan alasan sesuai dengan yang diminta soal, terlihat dalam lembar jawaban siswa sudag mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari
persamaan kuadrat dengan tepat sekaligus bisa mengungkapakan alasan pengelompokkan contoh dan bukan ontoh dari persamaan kuadrat, sehingga indikator ketiga yaitu memberi contoh dan non contoh dari suatu konsep terpenuhi dengan baik. Dari lembar jawaban siswa di atas terdapat perbedaan yaitu pada pretest siswa hanya mengelompokkan suatu objek dan belum sesuai yang diharapkan sedangkan pada postest siswa dapat membedakan antara contoh dan non contoh dari suatu konsep, ini berarti telah terjadi peningkatan setelah adanya perlakuan..
d. Menyajikan Konsep Dalam Berbagai Konsep Representasi Matematis
Indikator keempat merupakan kemampuan siswa menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. Dalam hal ini siswa di minta untuk mengubah kalimat kedalam bentuk matematika kemudian menyelesaikannya. .Jika dikaitkan dengan metode TAPPS, hal tersebut sesuai dengan tahapan dalam pembelajaran TAPPS yaitu problem solving. Siswa secara berpasangan memecahkan masalah yang berkaitan dengan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. Indikator ini terdapat pada soal no 4. Berdasarkan langkah-langkah metode TAPPS indikator ini sejalan dengan langkah keempat setelah soal pertama terpecahkan PS dan L bertukar peran, artinya siswa sudah mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika.
Berdasarkan lembar jawaban yang diberikan siswa terlihat bahwa siswa SN belum mampu mengubah kalimat kedalam bentuk matematika. Terlihat dari lembar jawaban siswa nomor 4 yang tidak diidi dikarenakan siswa tidak mampu menyelesaikan soal. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum memenuhi indikator kemampuan pemahaman konsep yaitu, menyajikan konsep dalam berbagai konsep representasi matematis. Sedangkan jawaban posttest juga dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.16 Lembar jawaban posttest indikator 4
Dari hasil postest siswa terlihat bahwa metode TAPPS dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa terutama pada indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. Berdasarkan jawaban yang diberikan siswa untuk indikator keempat, sudah terpenuhi dengan baik, dimana siswa sudah bisa menyajikan konsep yang ditanyakan dalam bentuk matematika kemudian menyelesaikannya. Dalam soal nomor 4 siswa diminta untuk mengubah suatu kalimat kedalam bentuk matematika, langkah pertama yang dilakukan siswa adalah dengan permisalan artinya, siswa memisalkan terlebih dahulu variabel yang ada di dalam soal dengan variabel , , dll sesuai dengan pemahman siswa dengan demikia siswa bisa menentukan bilangan-bilangan yang diminta soal. Dari lembar jawaban siswa di atas terdapat perbedaan yaitu pada pretest siswa tidak mampu menyajikan konsep dalam bentuk matematika dengan benar sedangkan untuk posttest siswa tersebut sudah mampu menyajikan konsep dalam bentuk matematika dan menyelesaikannya dengan tepat dan benar, ini berarti telah terjadi peningkatan setelah adanya perlakuan.
e. Mengembangkan Syarat Perlu atau Syarat Cukup Suatu Konsep Indikator kelima merupakan kemampuan siswa mengkaji mana syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep yang terkait. Indikator ini terdapat pada soal nomor 5. Siswa bisa menentukan akar penyelesaiaan persamaan kuadarat jika salah satu akarnya diketahui. Jika dikaitkan dengan metode TAPPS, hal tersebut sesuai dengan tahapan ketiga yaitu problem solving menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan indikator mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep. Jika dilihat dari langkah-langkah metode TAPPS indikator mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep terpenuhi pada langkah keenam yaitu Problem Solver dan Listener mempelajari masalah masing-masing selama 5 menit. Artinya pada tahapan ini PS benar-benar memikirkan apa saja syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep sehingga siswa mampu menyelesaikan masalah yang diberikan.
Gambar 4.17 Lembar jawaban pretest indikator 5
Berdasarkan lembar jawaban siswa NW yang diberikan terlihat bahwa jawaban siswa kosong atau tidak menjawab sama sekali artinya siswa benar-benar tidak mampu menyelesaikan atau menjawab soal yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kemampuan pemahaman konsep matematis yg kelima belum terpenuhi dengan baik. Sedangkan untuk jawaban posttest juga dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.18 Lembar jawaban postest indikator 5
Indikator mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep akan tercapai oleh siswa apabila siswa mampu menyesaikan soal nomor 5 dengan benar. Hal ini sejalan dengan langkah TAPPS. Berdasarkan lembar jawaban yang diberikan siswa di atas terlihat bahwa jawabannya sudah benar. Dalam lembar jawaban siswa suadah mampu memanfaatkan dan memilah apa yang dimaksud soal dan apa yang diminta soal. Sehingga indikator yang kelima, yaitu dapat mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep dengan tepat, maka pada indikator ini terjadi peningkatan setelah diberi perlakuan.
f. Menggunakan, Memanfaatkan serta Memilih Prosedur atau Operasi Tertentu
Indikator keenam merupakan kemampuan siswa menyelesaikan soal dengan tepat sesuai dengan prosedur. Jika dikaitkan dengan TAPPS, siswa secara berpasangan menggunakan, memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dalam pemecahan masalah hal ini sesuai dengan langkah keenam yaitu setelah soal terpecahkan PS dan L bertukar peran untuk pembahasan soal selanjutnya. Pada saat bertkar peran siswa sudah mampu menggunakan, memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dalam menyelesaikan soal keenam.
Gambar 4.19 Lembar jawaban pretest indikator 6
Berdasarkan lembar jawabanyang diberikan siswa PK terlihat bahwa pada jawabannya hanya mengulang atau menyalin soal yang telah disajikan namun tidak menyelesaikan apa yang diminta oleh soal dikarenakan siswa tidak tahu langkhah pertama yang harus dilakukan untuk menyelesaikan soal. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kemampuan pemahaman konsep matematis yg keenambelum terpenuhi dengan baik. Sedangkan untuk jawaban posttest juga dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.20 Lembar jawaban posttest indikator 6
Berdasarkan lembar jawaban yang diberikan di atas terlihat bahwa jawaban siswa sudah benar namun pada saat menyelesaikan dengan cara melengkapi kuadrat sempurna siswa kurang mampu menyajikannya sehingga niai yang diminta tidak diperoleh dikarenakan proses pengerjaannnya terhenti. Artinya indikator menggunakan, memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu sudah tercapai namun belum secara maksimal.
g. Mengaplikasikan Konsep atau Algoritma dalam Pemecahan Masalah.
Indikator ketujuh merupakan kemampuan siswa menggunakan konsep serta prosedur dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Jika dikaitkan dengan langkah-langkah metode TAPPS hal ini sesuai dengan langkah ketujuh yaitu setelah membahas soal-soal yang diberikan dan melalui proses bertukar peran siswa membahas kembali soal secara bersama, dari sana terlihat bahwa siswa sudah mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah.
Gambar 4.21 Lembar jawaban pretest indikator 7
Berdasarkan lembar jawaban yang diberikan siswa PK terlihat bahwa pada jawabannya hanya mengulang atau menyalin soal yang telah disajikan namun tidak menyelesaikan apa yang diminta oleh soal. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kemampuan pemahaman konsep matematis yg keenam belum terpenuhi dengan baik. Sedangkan untuk jawaban posttest juga dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.22 Lembar jawaban posttest indikator 7
Berdasarkan lembar jawaban yang diberikan di atas terlihat bahwa jawaban siswa sudah benar karena sudah menggunakan konsep serta prosedur sudah sesuai. Siswa bisa menuliskan yang diketahui dari soal kemudian menyelesaikan soal sesuai dengan langkah dan prosedur sehingga nilai panjang dan lebar yang diminta soal didapatkan. Sehingga indikator ketujuh sudah tercapai dengan baik, maka pada indikator ini terjadi peningkatan setelah diberi perlakuan. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa serta perolehan skor kemampuan pemahaman konsep matematis jawaban pretest dan posttest menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis menggunakan metode TAPPS.
C. Hubungan Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving