• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Human Capital Effectiveness dengan Economic Value Added 1 Korelasi Revenue per Employee dengan Economic Value Added

ANALISA DAN PEMBAHASAN

6.4. Analisis Korelasi Antar Variabel

6.4.3. Analisis Korelasi Human Capital Effectiveness dengan Financial Performance

6.4.3.2. Analisis Human Capital Effectiveness dengan Economic Value Added 1 Korelasi Revenue per Employee dengan Economic Value Added

Dari hasil perhitungan koefisien, maka didapat persamaan regresi sebagai berikut: Y = -3,412E10 + 380,120 X

Persamaan diatas menjelaskan bahwa koefisien X (Revenue per Employee) mempunyai tanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa Revenue per Employee

mempunyai pengaruh yang searah terhadap Economic Value Added. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa besarnya koefisien korelasi antara Revenue per Employee dengan Economic Value Added adalah 0,540. Berdasarkan kriteria yang dibuat oleh Counsuelo G.Sevilla, maka dapat diketahui bahwa korelasinya sedang.

2. Korelasi Human Capital Value Added (HCVA) dengan Economic Value Added

Dari hasil perhitungan koefisien, maka didapat persamaan regresi sebagai berikut: Y = -2,859E10 + 7,224E9 X.

Persamaan diatas menjelaskan bahwa koefisien X (HCVA) mempunyai tanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa HCVA mempunyai pengaruh yang searah terhadap Economic Value Added. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa besarnya koefisien korelasi antara HCVA dengan Economic Value

Added adalah 0,380. Berdasarkan kriteria yang dibuat oleh Counsuelo G.Sevilla, maka dapat diketahui bahwa korelasinya rendah.

3. Korelasi Human Capital Return on Investment (HCROI) dengan Economic Value Added.

Dari hasil perhitungan koefisien, maka didapat persamaan regresi sebagai berikut: Y = -1,446E11 + 8,239E10 X.

Persamaan diatas menjelaskan bahwa koefisien X (HCROI) mempunyai tanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa HCVA mempunyai pengaruh yang searah terhadap Economic Value Added. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa besarnya koefisien korelasi antara HCROI dengan Economic Value Added adalah 0,846. Berdasarkan kriteria yang dibuat oleh Counsuelo G.Sevilla, maka dapat diketahui bahwa korelasinya tinggi.

Dari hasil korelasi antara variabel Human Capital Effectiveness dengan

Economic Value Added, dapat diketahui bahwa Human Capital Return on Investment (HCROI) mempunyai korelasi yang paling besar terhadap

Economic Value Added. Hal ini menandakan bahwa semakin besar HCROI yang dihasilkan akan meningkatkan Economic Value Added dan begitu juga sebaliknya.

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil uraian dan pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi biaya rekrutmen menunjukkan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk merekrut satu orang karyawan masih sangat besar. Pada tahun 2010 biaya yang dikeluarkan untuk merekrut satu orang karyawan adalah Rp. 40.258.717/orang.

2. Tingkat perputaran karyawan pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 2,91%. Namun penurunan jumlah karyawan ini disebabkan oleh proses alamiah seperti, pensiun, meninggal dunia, mengundurkan diri karena masalah pribadi, mutasi dan melarikan diri.

3. Proses meningkatkan kapabilitas karyawan yang dilakukan perusahaan melalui pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari besarnya tingkat pengembalian investasi dari hasil pelatihan tersebut pada tahun 2007-2010 yaitu 1996%, 2959%, 1415% dan 2185%.

4. ROI dan EVA mengalami peningkatan setelah mengkapitalisasi biaya sumber daya manusia. Dimana biaya tersebut dijadikan sebagai suatu investasi yang diharapkan dapat membawa keuntungan dimasa yang akan datang.

5. Revenue per Employee menunjukkan bagaimana karyawan dapat memberikan kontribusi finansial. Dengan kondisi gaji yang tidak berubah, karyawan masih mampu memberikan kontribusi yang meningkat setiap tahunnya. Revenue per Employee pada tahun 2007-2010 adalah Rp.102.532.546,23/orang, Rp 149.872.439,38/orang, Rp 150.708.648,50/orang, Rp 188.061.660,60/orang. 6. Human Capital Value Added (HCVA) menunjukkan bahwa setiap biaya yang

diinvestasikan mampu memberi nilai tambah kepada perusahaan. Pada tahun 2007 setiap 1 rupiah yang diinvestasikan memberikan nilai tambah sebesar Rp. 5,34. Tahun 2008-2010 sebesar Rp 6,78, Rp. 7,81 dan Rp. 8,32.

7. Human Capital Return on Investment (HCROI) menunjukkan rasio pengembalian dana yang dikeluarkan perusahaan untuk sumber daya manusia. Hasil HCROI Pada tahun 2007-2010 adalah 191%, 218,48%, 172,91%, 225,90%.

8. Pelatihan dan rekrutmen memiliki korelasi paling besar terhadap revenue per employee dan Human Capital Return on Investment memiliki korelasi yang paling besar terhadap Financial Performance.

7.2. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Perlu adanya data jumlah hari absensi karyawan, karena data ini sangat penting untuk mengukur hubungan kinerja pertumbuhan dan pembelajaran dengan kinerja keuangan. Berarti bahwa semakin besar tingkat absensi akan semakin mengurangi nilai keuangan.

2. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan efisiensi biaya perekrutan. Efisiensi dapat dilakukan dengan mempercepat waktu dalam merekrut karyawan.

3. Perusahaan sebaiknya menganggap pengeluaran untuk sumber daya manusia sebagai suatu investasi. Dimana hal ini akan membawa keuntungan dimasa yang akan datang.

4. Perusahaan menggunakan implementasi terhadap hasil rancangan ini. Adapun langkah-langkah dalam implementasi ini adalah sebagai berikut:

a. Dalam tahap awal perancangan pengukuran sumber daya manusia sebagai

human capital haruslah dibentuk tim kerja yang dipimpin oleh pimpinan dengan anggota dari berbagai bagian dalam perusahaan sehingga seluruh bagian dalam perusahaan terwakili.

b. Mendefinisikan strategi bisnis secara jelas

Diperlukan pemahaman yang jelas tentang implementasi strategi perusahaan, bagaimana mengkomunikasikan strategi tersebut ke seluruh bagian perusahaan untuk memberi pengertian pada karyawan tentang peran dan ukuran keberhasilan mereka. Untuk menterjemahkan strategi kedalam langkah-langkah tindakan yang kompeherensif diperlukan pendekatan pengukuran human capital. Dengan kerangka dasar human capital dalam penelitian ini dapat menjadi acuan. Visi, misi dan strategi perusahaan kemudian diterjemahkan kedalam tiga perspektif yaitu: high performance work system, moneter dan efektivitas.

Adapun sasaran strategis tiap-tiap perspektif adalah sebagai berikut: - Meningkatkan pendapatan perusahaan

- Meningkatkan produktifitas karyawan - Meningkatkan profesionalisme karyawan

- Meningkatkan efektivitas melalui penerapan praktek sistem kerja sumber daya manusia

- Bertanggung jawab terhadap stakeholder

c. Tolak ukur pengukuran sumber daya manusia sebagai human capital

Dalam memilih tolok ukur yang akan digunakan tentu saja harus diperhatikan keterkaitan antara visi, misi dan tujuan perusahaan sebagaimana telah disebutkan diatas dan lebih penting lagi adalah diukurnya keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran strategis yang telah dipilih serta dipahaminya tolok ukur tersebut oleh seluruh bagian perusahaa paling tidak oleh bagian atau karyawan yang bertanggung jawab terhadap setiap ukuran yang dipilih. Berbagai tolok ukur yang dipilih dalam perancangan ini di uraikan sebagai berikut:

a. Aspek high performance work system

Sasaran strategi PT. Perkebunan nusantara IV Medan dalam aspek ini adalah untuk meningkatkan produktifitas karyawan, meningkatkan profesionalisme karyawan. Tolak ukur yang digunakan dalam hal ini adalah:

- Proses rekrutmen karyawan (Efisiensi biaya perekrutan)

- Proses meningkatkan kapabilitas karyawan (jumlah pelatihan karyawan, produktifitas)

b. Aspek moneter

Aspek ini memiliki sasaran strategis yaitu: bertanggung jawab terhadap

stakeholder dan meningkatkan pendapatan perusahaan. Dengan demikian, tolak ukur yang tepat untuk mengukur pencapaian sasaran ini adalah:

- Return on investment (ROI)

- Economic Value Added (EVA) c. Aspek efektivitas

Aspek ini memiliki sasaran strategis yaitu: Meningkatkan efektivitas melalui penerapan praktek sistem kerja sumber daya manusia. Dengan demikian, tolak ukur yang tepat untuk mengukur pencapaian sasaran ini adalah:

- Revenue per employee - Human Capital Value Added - Human capital retun on investment

d. Dalam melakukan proses implementasi berdasarkan langkah di atas, diperlukan pertimbangkan atau perubahan dan fleksibilitas. Proses tersebut merupakan proses yang berlanjut, dimana manajer harus selalu memperhatikan aspek-aspek tersebut dan menyesuaikannya dengan tujuan-tujuan perusahaan jika ada perubahan.