• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran Human Capital aspek High Performance Work System Pengukuran dalam perspektif ini memungkinkan sasaran strategis dalam

(EVA) dengan mengkapitalisasi biaya pelatihan dan perekrutan Perhitungan Aspek Efektivitas Human Capital

10. Jumlah karyawan

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Pengukuran Human Capital aspek High Performance Work System Pengukuran dalam perspektif ini memungkinkan sasaran strategis dalam

aspek lainnya dapat tercapai. Langkah-langkah yang diambil oleh PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan untuk mencapai sasaran strategisnya adalah:

1. Rekrutmen karyawan.

Berdasarkan wawancara yang diperoleh dari perusahaan, rekrutmen karyawan dilakukan dengan syarat-syarat yang memenuhi seperti jenjang pendidikan, keterampilan juga skill dalam berkomunikasi. Perusahaan menggunakan jasa konsultan dalam hal rekrutmen karyawan. Jenjang pendidikan untuk menduduki posisi karyawan pimpinan adalah Strata-1 sesuai dengan bidang yang dibutuhkan. Persyaratan yang ditetapkan perusahaan adalah IPK minimal 2,75 (PTN) dan 3,00 (PTS), bisa mengoperasikan komputer, dll. Dan dilakukan beberapa tes untuk mengetahui kompetensi calon karyawan seperti, psikotest, wawancara, dll.

2. Mempertahankan karyawan

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan menciptakan motivasi dan pemberdayaan karyawan melalui komunikasi yang baik antara pimpinan dengan karyawan, pembagian tugas sesuai dengan posisi dan jabatan, pemberian penghargaan kepada karyawan terbaik serta pemberian gaji, tunjangan dan beberapa fasilitas lainnya. Dengan terciptanya motivasi dan pemberdayaan karyawan, berarti perusahaan akan menciptakan kepuasan bagi karyawan yang akan berdampak terhadap meningkatnya produktivitas dan menekan tingkat perputaran karyawan.

3. Meningkatkan kapabilitas karyawan.

Meningkatnya kapabilitas karyawan diharapkan akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Selama ini PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan telah mengadakan kegiatan pelatihan dan pengembangan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keahlian karyawan. Berbagai bentuk pelatihan dan pengembangan yang diberikan adalah sebagai berikut:

a. Pelatihan Komisaris dan Direksi

Realisasi pendidikan dan pelatihan yang dikuti dan diselenggarakan selama tahun 2010 antara lain meliputi :

• Pelatihan Dewan Komisaris dan Direksi • Benchmark ke Luar Negeri

• Seminar, Semiloka dan Workshop • Kursus Bahasa Inggris

b. Pelatihan Karyawan

• Kursus Jabatan (KMPD, KMPM, KMP, KMPL) - Kursus Manajemen Perkebunan Dasar (KMPD) - Kursus Manajemen Perkebunan Madya (KMPM) - Kursus Manajemen Perkebunan (KMP)

- Kursus Manajemen Perkebunan Lanjut (KMPL)

• Seminar dan Lokakarya yang berkaitan dengan bisnis PTPN IV • In House Training

Ukuran-ukuran yang digunakan dalam mengukur kinerja pada aspek ini adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi biaya perekrutan

Ukuran ini digunakan untuk mengetahui uang yang dikeluarkan perusahaan untuk merekrut seorang karyawan. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk merekrut pada tahun 2010 sebesar Rp. 7.045.275.499 Dan karyawan yang diterima sebanyak 175 orang. Berikut adalah perhitungannya:

Efisiensi biaya perekrutan =

diterima yang Karyawan Perekru Biaya tan =Rp Rp.40.258.717/orang 175 499 . 275 . 045 . 7 . =

2. Jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan

Ukuran ini digunakan untuk mengetahui konsistensi perusahaan dalam memberikan kesempatan bagi para karyawan untuk mengembangkan pengetahuan

dan keahliannya. Hasil perbandingan yang dilakukan berdasarkan data dan informasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

a. Jumlah kayawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan pada tahun 2007 adalah sebanyak 1.195 orang

b. Jumlah kayawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan pada tahun 2008 adalah sebanyak 1.217 orang.

c. Jumlah kayawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan pada tahun 2009 adalah sebanyak 1.245 orang.

d. Jumlah kayawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan pada tahun 2010 adalah sebanyak 1.752 orang.

Dari hasil perbandingan diatas, diketahui bahwa telah terjadi peningkatan jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan pada setiap tahunnya.

3. Efisiensi pelatihan dan pengembangan

Ukuran ini digunakan untuk mengetahui pengembalian keuntungan investasi dalam bentuk persentase. Persentase tersebut menunjukkan pengembalian investasi yang mungkin diperoleh sebagai hasil dari pelatihan. Data perusahaan yang digunakan dalam ukuran ini adalah beban pelatihan dan pengembangan dan laba operasi.

a. Beban pelatihan dan pengembangan

Adalah besarnya dana yang dikeluarkan untuk melaksanakan pelatihan dan pengembangan karyawan dalam suatu periode. Berikut adalah dana yang

dikeluarkan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan untuk pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia:

- Dana yang dikeluarkan untuk melaksanakan pelatihan dan pengembangan pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 27.668.508.138.

- Dana yang dikeluarkan untuk melaksanakan pelatihan dan pengembangan pada tahun 2008 adalah sebesar Rp. 27.116.222.263.

- Dana yang dikeluarkan untuk melaksanakan pelatihan dan pengembangan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp. 29.524.349.327.

- Dana yang dikeluarkan untuk melaksanakan pelatihan dan pengembangan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 36.804.599.273.

b. Laba bersih

Adalah laba yang diperoleh dari kegiatan operasionalnya setelah dipotong pajak. Berikut ini adalah laba yang didapat oleh perusahaan:

- Laba bersih yang diperoleh perusahaan pada tahun 2007 adalah sebesar Rp.552.375.354.868.

- Laba bersih yang diperoleh perusahaan pada tahun 2008 adalah sebesar Rp.802.582.093.741.

- Laba bersih yang diperoleh perusahaan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp.417.858.799.917.

- Laba bersih yang diperoleh perusahaan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp.804.279.495.996.

Pengukuran efisiensi pelatihan dan pengembangan dapat dilihat dibawah ini: Efisiensi pelatihan dan pengembangan pada tahun 2007

= an pengembang dan pelatihan Beban Bersih Laba = 138 . 508 . 668 . 27 . 868 . 354 . 375 . 552 . Rp Rp = 19,96 = 1996 %

Untuk mengetahui rasio beban pelatihan dan pengembangan pada tahun berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.11.

Tabel 5.11. Efisiensi Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Tahun Efisiensi

2007 1996 %

2008 2959 %

2009 1415 %

2010 2185 %

4. Tingkat perputaran karyawan

Ukuran ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mempertahankan karyawannya. Data perusahaan yang digunakan adalah:

1. Jumlah karyawan yang keluar/berhenti dari PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan adalah

- Tahun 2009 karyawan yang keluar/berhenti sebanyak 669 orang - Tahun 2010 karyawan yang keluar/berhenti sebanyak 1.471 orang

2. Jumlah seluruh karyawan yang bekerja di PT. Perkebunan Nusantara IV adalah

165 . 30

669

- Jumlah karyawan pada tahun 2010 adalah 28.694 orang Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tingkat perputaran karyawan pada tahun 2009 adalah

= karyawan seluruh Jumlah keluar yang karyawan Jumlah = = 0,0222 = 2,22 %

Untuk tahun berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12. Tingkat Perputaran Karyawan

Keterangan 2009 2010 Kenaikan/Penurunan

Jumlah karyawan yang keluar (orang) 669 1.471 802 Jumlah seluruh karyawan (orang) 30.165 28.694 (1471) Tingkat retensi karyawan (%) 2,22 5,13 2,91

Dari hasil pengukuran diatas, diketahui bahwa telah terjadi kenaikan tingkat perputaran karyawan pada tahun 2010 yaitu sebesar 2,91%. Peningkatan ini disebabkan oleh proses alamiah seperti pensiun, meninggal dunia dll. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.13.

Tabel 5.13. Data Turn Over Karyawan

Jabatan

Penyebab Karyawan Berhenti Bertambah (Berkurang) (Orang) Pensiun (Orang) Meninggal Dunia (Orang) PHK (Orang) Mutasi (Orang) Lari (Orang) Dewan Komisaris - - - - Direksi - - - - Karyawan Gol. IIIA s/d IV D 46 3 - - - (49) Karyawan Gol. IIIA s/d IIID 3 1 - - - (4) Karyawan Gol. IA s/d IID 1.299 103 12 10 1 (1.425) Honor/Papam - - - 7 Jumlah 1348 107 12 10 1 (1.471)

5.2.2. Pengukuran Human Capital Aspek Moneter