• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data Akhir

Tindakan penelitian ini dilakukan melalui 2 tahapan yaitu tahap siklus I dan siklus II yang diawali dengan tindakan pra siklus. Pembahasan hasil penelitian ini meliputi hasil tes formatif, pengamatan guru dan pengamatan siswa. Pada siklus I perbaikan pembelajaran difokuskan pada materi pengertian dan syarat jual beli, kegiatan jual beli dilingkungan rumah dan perbedaan pasar antara modern dengan tradisional dengan menerapkan

strategi pembelajaran make a match. Strategi ini diterapkan pada akhir pembelajaran sebagai penugasan dan evaluasi. Beberapa siswa belum paham dengan pembelajaran make a match sehingga dalam tindakan siklus I ini masih terdapat beberapa siswa bermain sendiri dan masih gaduh di dalam kelas ketika teman-teman yang lain sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran harus diperbaiki dan dilanjut dengan siklus II.

Pada tindakan siklus II ini proses pembelajaran lebih baik di bandingakan dengan siklus I, pada siklus II perbaikan pembelajaran difokuskan pada materi jenis-jenis pekerjaan yang terdapat dilingkungan sekitar, menceritakan jenis-jenis pekerjaan dan perbedaan pekerjaan yg menghasilkan jasa dan pekerjaan yang menghasilkan barang dengan menerapkan strategi pembelajaran make a match. Pada siklus II siswa sudah memahami bagaimana jalannya proses pembelajaran make a match. Terlihat siswa juga merasa senang dan aktif selama penugasan dilaksanakan sehingga hasil pembelajaran dan nilai rata-rata siswa menunjukkan adanya peningkatan. Hal tersebut dibuktikan dengan tercapainya hasil peningkatan belajar siswa secara klasikal sebesar 100% yang pada kondisi awal hanya 73.53% sehingga proes perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada pelaksanaan siklus II.

Tabel 4.11

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

ap Hasil lajar a-rata Nilai tas ak Tuntas siklus 73.68 58.82% 41.18% us I 76.47 73.53% 26.47% us II 90.35

Berdasarkan tabel perbandingan hasil belajar siswa, dapat dinyatakan bahwa hasil evaluasi pembelajaran dari pra siklus, siklus I dan siklus II, dapat dijelaskan adanya peningkatan hasil belajar dari setiap tindakan. Banyak siswa yang berhasil untuk memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hampir semua mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Dapat dilihat darinilai rata-rata hasil belajar siswa pada pra siklus sebesar 73.68 menjadi 76.47 pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 90.35. Persentase ketuntasan pada pra siklus 58.82% (20 siswa), pada siklus I sebanyak 73.53% (25 siswa), dan pada siklus II sebanyak 100% (34 siswa). Secara klasikal peningkatan hasil belajar siswa sebesar 100% yang pada kondisi awal hanya 58.82%. Dari 34 siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

Peningkatan hasil belajar tersebut dipengaruhi faktor-faktor yang ada pada diri siswa dan dari luar yang peneliti upayakan dengan maksimal agar tujuan penelitian dapat tercapai. Beberapa siswa yang hasil belajarnya masih rendah dikarenakan beberapa faktor yaitu internal dari anak itu sendiri dan eksternal dari luar diri sendiri. Faktor internal yang mempengaruhi hasil

belajar meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar dan ketekunan, sikap kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Sedangkan faktor ekternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Dua faktor ini sangat dominan dalam mempengaruhi hasil belajar siswa.

Hasil belajar IPS kelas III ini didukung dengan adanya perhatian dan keaktifan siswa. Siswa yang tuntas dalam belajar adalah siswa yang memperhatikan, mendengarkan, aktif bertanya dan merespon serta antusias saat proses pembelajaran berlangsung maupun saat diadakannya tes/evaluasi. Keaktifan dan perilaku siswa yang semakin baik akan membawa perubahan yang berdampak positif bagi peningkatan hasil belajar IPS.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Kelas III B MI Ma‟arif Mangunsari Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016 telah berhasil mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 85 %. Hipotesis tindakan yang menyatakan “melalui strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPS jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III B semester II MI Ma‟arifMagunsari Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016” dapat diterima.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: penerapan strategi make a match dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi jenis-jenis pekerjaan kelas III B Semester II MI Ma‟arif Mangunsari Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan hasil belajar mulai dari pra siklus dengan rata- rata 73.68 dengan presentasi 58.82%. Pada siklus I dengan rata-rata 76.47 dengan presentase 73.53% dan siklus II meningkat menjadi rata-rata 90.35 dengan presentase 100%. Untuk angka ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus sebanyak 20 anak atau sebesar 58.82% meningkat menjadi 25 anak atau sebesar 73.53% pada siklus I dan menjadi 34 anak atau sebesar 100% pada siklus II. Jadi angka ketuntasan belajar dari pra siklus sampai siklus II meningkat sebanyak 14 anak atau sebesar 41.18%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tersebut telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 70 dan Ketuntasan KKM kelas 85% yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar.

B. SARAN

1. Kepala Sekolah

Hendaknya kepala sekolah memberikan dukungan kepada guru dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan guru untuk mengajar, baik media pembelajaran maupun pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan ketrampilan mengajar guru.

2. Guru/ Wali kelas

Sebaiknya guru lebih kreatif dan inovatif dengan menggunakan metode, strategi maupun media dalam melaksanakan pembelajaran, terutama dalam hal penyampaian materi agar siswa tidak merasa jenuh dengan pembelajaran yang berlangsung.

3. Siswa

Diharapkan siswa lebih menghargai guru dan teman, serta memiliki motivasi yang tinggi dalam pembelajaran serta tidak malu dan ragu saat menyampaikan pendapat, bertanya serta berekspresi menunjukkan kemampuannya di depan guru dan teman - temannya.

4. Orang Tua

Adanya kerjasama antara orang tua dan pihak sekolah dalam memantau aktivitas anak di rumah mengenai pola belajar anak dan pergaulannya sehari-hari yang sangat berpengaruh pada karakter siswa.

Dokumen terkait