• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

E. Strategi Pembelajaran Make A Match 1 Pengertian Strategi Pembelajaran

Istilah “strategi” pertama kali dikenal dikalangan militer. Khususnya strategi perang. Seiring berjalannya waktu, istilah “strategi” di dunia militer

tersebut diadopsi ke dunia pendidikan. Dalam konteks pendidikan, strategi digunakan untuk mengatur siasat agar dapat mencapai tujuan dengan baik. Dengan kata lain strategi dalam konteks pendidikan dapat dimaknai sebagai perencanaan yang berisi serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan kegiatan. Strategi dalam konteks pendidikan mengarah kepada hal yang lebih spesifik, yakni khusus pada pembelajaran. Konsekuensinya, konteks strategi dalam pendidikan dimaknai secara berbeda dengan strategi dalam konteks pembelajaran.

Strategi pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu strategi dan pembelajaran. Strategi dapat diartikan suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Sedangkan dengan belajar mengajar, strategi juga bisa diartikan dengan pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan (Kastolani, 2014: 106). Dalam Kamus Besar Indonesia strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (yang diinginkan) (Hamdani, 2010: 18).

Pembelajaran disebut juga kegiatan pembelajaran atau intruksional, adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondidi tertentu (Kastolani, 2014: 107). Pembelajaran secara umum adalah kegiatan yang dilakukan guru sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik. Pembelajaran adalah upaya guru menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat,

bakat, dan kebutuhan siswa yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa serta antar siswa (Hamdani, 2010: 71-72).

Dick dan Carey (1990) mereka menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri dari seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran (Suyadi, 2012: 13-14). Dari berbagai definisi atau pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang guru degan memanfaatkan media maupun sumber belajar yang tersedia, dalam proses belajar-mengajar untuk membantu peserta didik dalam menerima materi yang disampaikan dan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dengan pemilihan strategi pembelajaran yang baik dan disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan, sehingga pembelajaran akan menjadi efektif dan efisien. Strategi pembelajaran merupakan salah satu komponen terpenting dalam proses belajar mengajar. Ada banyak strategi-strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, salah satunya adalah strategi make a match.

2. Strategi Make A Match

Menurut Rusman (2011: 223-233) model make a match (membuat pasangan) merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Jadi, model cooperative learning type make a match (membuat pasangan) adalah model pembelajaran kooperatif dengan cara mencari pasangan soal/jawaban yang tepat, siswa yang sudah menemukan jawabannya

sebelum batas waktu akan mendapat poin (Rusman, 2011: 223). Pasangan- pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan-jawaban dan dibacakan didepan kelas. Model pembelajaran kooperatif tipe makea match ini dikembangkan oleh Lorna Curran (1994).

Dikembangkan pertama kali pada 1994 oleh Lorna Curran, strategi Make a Match saat ini menjadi salah satu strategi penting dalam ruang kelas tujuan dari strategi ini antara lain: 1) pendalaman materi; 2) penggalian materi; 3) edutainment (Miftahul Huda, 2013: 251). Salah satu cara keunggulan teknik ini adalah peserta didik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.

Anita Lie (2008: 56) menyatakan bahwa model pembelajaran tipe make a match atau bertukar pasangan merupakan teknik belajar yang memberkesempatan siswa untuk bekerja sama dengan orang lain. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak didik. Strategi Make A Match merupakan suatu permainan dengan menggunakan kartu. Kartu tersebut berisi 2 macam yaitu satu kartu berisi pertanyaan dan satu kartu lainnya berisi jawaban. Make a match melibatkan partisipasi aktif dari peserta didik dari sejak pembelajaran dimulai. Peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan ini peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.

Langkah-langkah make a match

a. Guru menyampaikan materi atau memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi dirumah.

b. Siswa dibagi kedalam 2 kelompok, misalnya kelompok A dan kelompok B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.

c. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban kepada kelompok B.

d. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain. Guru juga perlu meyampaikan batasan maksimum waktu yang ia berikan kepada mereka.

e. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya di kelompok B. Jika mereka sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta mereka melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan.

f. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta untuk berkumpul tersendiri.

g. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.

h. Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang memberikan presentasi.

i. Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.

Kelebihan strategi pembelajaran make a match

a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik.

b. Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan.

c. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

d. Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi e. Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar. 3. Kelemahan strategi pembelajaran make a match

a. Strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu yang terbuang.

b. Pada awal-awal penerapan strategi, banyak siswa yang akan malu berpasangan dengan lawan jenisnya.

c. Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak siswa yang kurang memperhatikan pada saat presentasi pasangan.

d. Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa yang tidak mendapat pasangan, karena mereka bisa malu.

e. Menggunakan strategi ini secara terus-menerus akan menimbulkan kebosanan.

BAB III

Dokumen terkait