• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

B. Hasil Belajar

1. Pengertian hasil belajar

Makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh Nahrowi dalam K. Brahim (2007: 37) yang mengatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (1993: 94), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi

untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa (Ahmad Susanto, 2012: 5).

Dilihat dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh peserta didik melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan baik, sehingga peserta didik akan mengalami perubahan-perubahan kearah yang lebih baik. Misalnya dari semula yang tidak bisa menjadi bisa. Pengukuran hasil belajar ini dapat dilakukan melalui tes atau dari pertanyaan-pertanyaan setelah selesainya materi pelajaran, yang bertujuan untuk meningkatkan daya ingat siswa. Melalui tes ini kemampuan masing-masing dari siswa dapat dilihat, apakah sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan atau belum, dan dapat menunjang dari belajar itu sendiri.

2. Macam-macam hasil belajar a. Pemahaman konsep

Pemahaman menurut Bloom (1979: 89) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang didalami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan. (Ahmad Susanto, 2012:

6) sedangkan arti dari konsep menurut Dorothy J. Skeel dalam Nursid Sumaatmadja (2005: 2-3), konsep merupakan sesuatuyang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan atau suatu pengertian. Jadi konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat pada hati seseorang yang tergambar dalam pikiran, gagasan atau suatu pengertian. Orang yang telah memiliki konsep berarti orang tersebut telah memiliki pemahaman-pemahaman yang jelas tentang suatu konsep atau citra mental tentang sesuatu (Ahmad Susanto, 2012: 6-8).

b. Keterampilan proses

Usman dan Setiawati (1993: 77) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dari dalam individu siswa. Indrawati (1993: 3) merumuskan bahwa keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan menyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi) (Ahmad Susanto, 2012: 9).

c. Sikap

Menurut Sardiman (1996: 275), sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-

objek tertentu. Sikap menunjuk pada perbuatan perilaku ataupun tindakan seseorang siswa (Ahmad Susanto, 2012: 11).

3. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar a. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari diri peserta didik yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar dan ketekunan, sikap kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. b. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga yang morat marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orangtua yang kurang terhadap anaknya serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orangtua dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik (Ahmad Susanto, 2012: 12-13). Dua faktor ini sangat dominan dalam mempengaruhi hasil belajar dari peserta didik.

4. Penilaian hasil belajar

Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan judgment. Interpretasi dan judgment merupakan tema penilaian yang mengimplikasikan adanya suatu perbandingan antara criteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu. Atas

dasar itu makan dalam kegiatan penilaian selalu ada objek/program, ada kriteria, dan ada interpretasi/judgment. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa.

Penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan bukan tes (non tes). Tes ini ada yang diberikan secara lisan (menuntut jawaban secara lisan), dan tes tulisan (menuntut jawaban secara tulisan), dan tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal-soal tes yang disusun dalam bentuk objektif, ada juga dalam bentuk esai atau uraian. Sedangkan bukan tes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuisioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus, dll. Disamping itu ada beberapa macam-macam jenis penilaian diantaranya adalah penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan penilaian penempatan.

Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan diakhir program belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar itu sendiri. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, akhir caturwulan, akhir semester, akhir tahun. Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan- kelemahan siswa serta faktor penyebabnya. Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu. Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu

program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.

C. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Dokumen terkait