• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

1. Analisis Data Kualitatif

a. Hasil Wawancara

Wawancara dilaksanakan pada hari rabu tanggal 3 April

2013 pukul 09:00 – 10:50 WIB di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi. Narasumber dalam

wawancara ini adalah Drs. Bachtiar AR, M.Si selaku Kepala Dinas

di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Melawi dan Drs. Paulus selaku Kepala Staf Teknis Lapangan di

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Melawi. Berikut ini hasil wawancara yang telah dilakukan :

1) Arti penting pengembangan potensi pariwisata bagi pemerintah

daerah Kabupaten Melawi

Jawaban :

Pengembangan potensi pariwisata penting bagi pemerintah daerah

Kabupaten Melawi karena dapat meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dari sektor retribusi pariwisata. Selain itu dapat

menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Namun karena

banyaknya kendala dan hambatan yang dialami selama ini

sehingga membuat kebudayaan dan pariwisata di Kabupaten

2) Sistem perencanaan kawasan dan penataan ruang wilayah di

Kabupaten Melawi.

Jawaban :

Untuk sistem perencanaan kawasan dan penataan ruang wilayah

secara umum untuk kawasan wisata belum ada namun

perencanaan kawasan dan penataan ruang wilayah wisata alam

Bukit Matok sudah ada dalam buku Laporan Perencanaan

Kawasan Pariwisata Bukit Matok Tahun 2007.

3) Arti penting pengembangan daya tarik wisata alam Bukit Matok

bagi pemerintah daerah Kabupaten Melawi.

Jawaban :

Penting namun sekarang ini sifatnya masih perencanaan saja.

Belum ada tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk

mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok tersebut.

Banyak kendala atau hambatan yang dialami.

4) Potensi wisata yang ada di daya tarik wisata alam Bukit Matok

yang dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah Kabupaten

Melawi.

Jawaban :

Potensi wisata yang ada di Bukit Matok yaitu gua, sungai (sumber

mata air yang masih alami), bukit batu, hutan, danau yang

letaknya di balik Bukit Matok, air terjun Liang Berasap yang

hutan tropis. Potensi wisata yang ada di daya tarik wisata alam

Bukit Matok sebenarnya mudah diakses oleh pengunjung jika

kondisi jalannya memadai karena letak Bukit Matok strategis.

5) Upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk

mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok.

Jawaban :

Sampai sekarang ini hanya perencanaannya saja dalam bentuk

laporan tertulis.

6) Hambatan yang dialami oleh pemerintah daerah dalam upaya

mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok.

Jawaban :

Secara umum, hambatan yang dialami untuk mengembangkan

pariwisata di Kabupaten Melawi adalah sebagai berikut :

a) Masalah hukum dimana selama ini belum ada landasan hukum

untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten Melawi

misalnya Peraturan Daerah (Perda) untuk menyusun Rencana

Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA).

b) Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) dimana banyak

Pegawai Negeri Sipil yang mengisi posisi/jabatan di Dinas

Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata tidak sesuai

dengan latar belakang pendidikan sehingga berpengaruh

kepada kinerjanya. Selain itu, mayoritas Pegawai Negeri sipil

Pariwisata adalah tenaga teknis lapangan dan masih

kekurangan tenaga ahli di bidang fotografer, editor, tenaga

pemasaran, dan hukum. Tingginya tingkat mutasi Pegawai

Negeri Sipil baik pimpinan, kepala staf, maupun staf teknis

lapangan juga menjadi hambatan dalam mengembangkan

pariwisata di Kabupaten Melawi karena berdampak pada

terbengkalainya program – program yang telah direncanakan. Selain itu kesadaran masyarakat dan pemerintah daerah untuk

mengembangkan potensi pariwisata yang ada juga masih

rendah sehingga Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan

Pariwisata kurang mendapat dukungan dari masyarakat dan

instansi – instansi pemerintah yang terkait dengan pengembangan pariwisata di Kabupaten Melawi.

c) Masalah pendanaan dimana selama ini dirasa cukup karena

berprinsip bahwa seberapapun dana dianggarkan itu sudah

dirasa cukup. Walaupun anggarannya kecil tetapi tetap harus

usaha dan bersemangat.

d) Sarana dan prasarana meliputi fasilitas kerja yang kurang

memadai, baik fasilitas kerja di kantor maupun kendaraan

untuk tenaga kerja lapangan. Selain itu kondisi jalan yang juga

tidak memadai mempersulit upaya pengembangan pariwisata

Secara khusus, sekarang ini hambatan yang dialami untuk

mengembangkan daya tarik wisata alam Bukit Matok adalah

pembebasan lahan karena banyak lahan di kawasan Bukit Matok

telah dimiliki secara pribadi dan ada sumber mata air yang hak

kelolanya diberikan kepada perusahaan swasta daerah yang

bergerak di bidang air minum di kawasan Bukit Matok sehingga

menyulitkan pemerintah daerah untuk mengambil alih kawasan

tersebut secara menyeluruh. Oleh karena itu diperlukan usaha

yang serius dari pemerintah daerah untuk mengembangkan daya

tarik wisata alam Bukit Matok.

7) Upaya pemerintah untuk mendanai pengembangan daya tarik

wisata alam Bukit Matok.

Jawaban :

Pemerintah daerah pernah mengadakan pertemuan dengan

investor yang bertujuan untuk bekerja sama mendanai

pengembangan pariwisata di Kabupaten Melawi namun hingga

8) Dana APBD yang dialokasikan oleh pemerintah daerah untuk

mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Melawi khususnya

daya tarik wisata alam Bukit Matok.

Jawaban :

Tidak menyebutkan angka namun seberapapun dana dianggarkan

itu sudah dirasa cukup. Walaupun anggarannya kecil tetapi tetap

harus berusaha dan bersemangat.

9) Perencanaan tentang adanya kelembagaan yang mengatur

pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata alam Bukit

Matok.

Jawaban :

Belum ada perencanaan mengenai hal tersebut. Namun jelas

pemerintah ikut berperan dalam pengembangan dan pengelolaan

daya tarik wisata alam Bukit Matok.

10) Perencanaan pemerintah daerah tentang pembangunan fasilitas

seperti gazebo, toilet, dll di daya tarik wisata alam Bukit Matok.

Jawaban:

Dalam buku Laporan Perencanaan Kawasan Pariwisata Bukit

Matok Tahun 2007 telah direncanakan zona sarana dan fasilitas

serta tempat rekreasi yang diperuntukkan bagi kegiatan formal

seperti aula pertemuan, fasilitas olahraga, area parkir, tempat

tempat rekreasi keluarga seperti restoran dan cafe, taman, fasilitas

outbond dan bumi perkemahan, green house, dll.

11) Perencanaan pemerintah daerah tentang pola pengelolaan daya

tarik wisata alam Bukit Matok.

Jawaban :

Belum ada perencanaan mengenai pola pengelolaan daya tarik

wisata alam Bukit Matok. Hingga kini belum ada landasan hukum

yang bisa menjadi acuan untuk merencanakan pola pengelolaan

daya tarik wisata tersebut.

12) Relasi pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga

Kebudayaan dan Pariwisata dengan pemangku kepentingan

dibidang pariwisata seperti tourand travel agency, hotel, dll.

Jawaban :

Hingga saat ini pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda

Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata belum membangun relasi

dengan pemangku kepentingan dibidang pariwisata lainnya

seperti tour and travel agency, hotel, dll. Hal ini dikarenakan

belum adanya aktivitas pengembangan pariwisata di Kabupaten

13) Perencanaan pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda

Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata tentang pemasaran

kepariwisataan secara off line dan on line.

Jawaban :

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata sering

mengikuti eventevent kebudayaan dan pariwisata tingkat provinsi dan nasional sebagai ajang untuk mempromosikan

kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Melawi. Setiap 2 tahun

sekali, Kabupaten Melawi mengisi anjungan Kalimantan Barat

pada event kebudayaan dan pariwisata di TMII Jakarta. Untuk

pemasaran secara on line masih mengalami kendala karena Dinas

Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata tidak memilik

website resmi untuk memasarkan kebudayaan dan pariwisata

Kabupaten Melawi. Namun karena pariwisata di Kabupaten

Melawi belum dikembangkan maka upaya – upaya tersebut tidak optimal.

14) Keterlibatan masyarakat setempat dalam mengembangkan daya

tarik wisata alam Bukit Matok.

Jawaban :

Hingga saat ini belum melibatkan masyarakat setempat karena

daya tarik wisata alam Bukit Matok belum dikembangkan oleh

pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga

kepariwisataan yang resmi. Pemerintah daerah pernah

mengadakan kesepakatan dengan masyarakat setempat untuk

menjaga kelestarian Bukit Matok namun hal tersebut tidak ada

kelanjutannya dan kini di kawasan Bukit Matok sering terdapat

penambang batu ilegal dalam skala kecil.

15) Pengkajian yang dilakukan pemerintah daerah berkaitan dengan

pengembangan kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok.

Jawaban :

Pemerintah daerah khususnya Dinas Pemuda Olahraga

Kebudayaan dan Pariwisata dalam buku Laporan Perencanaan

Kawasan Pariwisata Bukit Matok Tahun 2007 telah melakukan

kajian terhadap dampak lingkungan pengembangan pariwisata di

kawasan daya tarik wisata alam Bukit Matok yaitu pencemaran

udara, air, limbah; masalah penggunaan lahan; bencana alam

seperti erosi, banjir, dan longsor namun hingga saat ini hal

tersebut masih hanya sekedar perencanaan saja karena daya tarik

wisata alam Bukit Matok belum dikembangkan.

b. Hasil Observasi

Observasi yang dilakukan dibagi dalam dua (2) tahap yaitu

observasi dokumentasi dan observasi lapangan. Observasi

dokumentasi dilakukan di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Melawi pada tanggal 3 April 2013 dan

pada tanggal 4 April 2013, tanggal 13 April 2013, dan tanggal 21

April 2013. Metode observasi yang digunakan adalah dokumentasi

dengan pengambilan gambar melalui kamera digital. Berikut ini hasil

Tabel V.6

Hasil Observasi

Tanggal 3 April 2013 Waktu 11:00 – 11:30

Tempat Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Melawi

Materi Observasi

Dokumentasi pemerintah daerah Kabupaten Melawi

Metode Observasi

Partisipan

Hasil Observasi

Data mengenai gambaran umum Kabupaten Melawi, gambaran umum destinasi pariwisata di Kabupaten Melawi, dan gambaran umum daya tarik wisata alam Bukit Matok melalui buku – buku laporan perencanaan pariwisata di Kabupaten Melawi.

Tanggal 4 April 2013 Waktu 14:00 – 16:00

Tempat Daya tarik wisata alam Bukit Matok Materi

Observasi

Lingkungan daya tarik wisata alam Bukit Matok

Metode Observasi

Non partisipan

Hasil Observasi

Kondisi jalan menuju daya tarik wisata alam Bukit Matok cukup baik dan jalur trekking (jalur lintas alam) yang menuju gua, bukit batu, dan sungai di daya tarik wisata alam Bukit Matok tidak baik.

Lingkungan sekitar daya tarik wisata alam Bukit Matok masih asri dimana jumlah tanaman peneduh banyak dan bervariasi.

Fasilitas di daya tarik wisata alam Bukit Matok tidak memadai bahkan tidak tersedia.

Tidak ditemukan pengunjung berusia tua.

Tanggal 13 April 2013 Waktu 14:00 – 16:00

Tempat Daya tarik wisata alam Bukit Matok Materi

Observasi

Lingkungan daya tarik wisata alam Bukit Matok

Metode Observasi

Hasil Observasi

Potensi wisata yang ada di daya tarik wisata alam Bukit Matok yaitu gua dan bukit batu.

Kebersihan gua dan bukit batu tidak terjaga. Banyak coretan dan sampah.

Pemandangan alam hutan tropis dari atas bukit batu indah.

Tidak ditemukan pengunjung berusia tua.

Tanggal 14 April 2013

Waktu 14:30 – 16:00

Tempat Daya tarik wisata alam Bukit Matok

Materi Observasi

Lingkungan daya tarik wisata alam Bukit Matok

Metode Observasi

Non partisipan

Hasil Observasi

Potensi wisata yang ada di daya tarik wisata alam Bukit Matok yaitu sungai (sumber mata air).

Kebersihan sungai masih terjaga dan masih alami. Tidak ditemukan pengunjung berusia tua.

2. Analisis Data Kuantitatif

a. Tujuan Wisatawan Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Alam Bukit

Matok

Untuk mengetahui tujuan wisatawan berkunjung ke daya

tarik wisata alam Bukit Matok seperti berwisata agro (pertanian);

berbelanja barang – barang atau makanan – makanan yang khas; mempelajari budaya, mengunjungi situs bersejarah, atau melakukan

ritual budaya; mencari perubahan suhu tertentu yang berbeda dari

tempat asal Anda atau untuk menikmati sinar matahari; melakukan

peninjauan, inspeksi, atau sigi lapangan; penyembuhan suatu

penyakit; mengadakan konvensi/seminar; kepentingan niaga

berpetualang di alam; berziarah atau mengunjungi tempat

ibadah/tempat suci; berdarmawisata atau melakukan kegiatan

kemasyarakatan; sertakepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan

maka penulis menggunakan metode analisis Cochran. Melalui

analisis Cochran dapat dilakukan pengujian tujuan – tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok secara

bertahap yaitu mulai dari semua tujuan wisatawan berkunjung ke

daya tarik wisata alam Bukit Matok sampai perhitungan mendapat

sejumlah tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam

Bukit Matok. Berikut ini rekapitulasi data tujuan wisatawan

Tabel V.7

Rekapitulasi Data Tujuan Berkunjung Wisatawan

No. Tujuan Berwisata Ya Tidak 1. Berwisata agro (pertanian). 0 100 2. Berbelanja barang – barang atau makanan

– makanan yang khas.

0 100

3. Mempelajari budaya, mengunjungi situs bersejarah, atau melakukan ritual budaya.

0 100

4. Mencari perubahan suhu tertentu yang berbeda dari tempat asal Anda atau untuk menikmati sinar matahari.

0 100

5. Melakukan peninjauan, inspeksi, atau sigi lapangan.

0 100

6. Penyembuhan suatu penyakit. 0 100 7. Mengadakan konvensi/seminar. 0 100 8. Kepentingan niaga (perdagangan)/bisnis. 0 100 9. Kepentingan olahraga. 18 82 10. Berlibur/berekreasi. 39 61 11. Berpetualang di alam. 43 57 12. Berziarah atau mengunjungi tempat

ibadah/tempat suci.

0 100

13. Berdarmawisata atau melakukan kegiatan kemasyarakatan.

0 100

14. Kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

0 100

Sumber : Data primer yang diolah

Untuk menganalisis tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik

wisata alam Bukit Matok akan dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut.

1) Tahap Pertama

Langkah pertama melakukan pengujian terhadap 14

tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit

berbelanja barang – barang atau makanan – makanan yang khas, tujuan 3 mempelajari budaya, mengunjungi situs bersejarah, atau

melakukan ritual budaya, tujuan 4 mencari perubahan suhu

tertentu yang berbeda dari tempat asal Anda atau untuk

menikmati sinar matahari, tujuan 5 melakukan peninjauan,

inspeksi, atau sigi lapangan, tujuan 6 penyembuhan suatu

penyakit, tujuan 7 mengadakan konvensi/seminar, tujuan 8

kepentingan niaga (perdagangan)/bisnis, tujuan 9 kepentingan

olahraga, tujuan 10 berlibur/berekreasi, tujuan 11 berpetualang di

alam, tujuan 12 berziarah atau mengunjungi tempat ibadah/tempat

suci, tujuan 13 berdarmawisata atau melakukan kegiatan

kemasyarakatan, dan tujuan 14kepentingan pendidikan dan ilmu

pengetahuan.

Dari semua tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik

wisata alam Bukit Matok penentu jawaban Ya dilakukan

pengujian menggunakan perhitungan statistik dengan uji Cochran

program SPSS 16 for windows dengan hasil sebagai berikut :

a) H0 : Semua tujuan berwisata menjadi tujuan wisatawan

berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok.

Ha : Semua tujuan berwisata tidak menjadi tujuan wisatawan

berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok.

c) Kriteria : tolak H0 apabila Q > 22,362 dan terima H0 apabila Q

< 22,362.

d) Qhitung = 4,172E2a. (Lampiran 9).

e) Qhitung (4,172E2a) > χtabel (22,362) maka H0 ditolak.

Hasil pengujian pertama menolak H0 maka perlu

dilakukan uji Cochran kembali dengan menghilangkan atribut

jawaban Ya terendah yaitu tujuan 1 berwisata agro (pertanian),

tujuan 2 berbelanja barang – barang atau makanan – makanan yang khas, tujuan 3 mempelajari budaya, mengunjungi situs

bersejarah, atau melakukan ritual budaya, tujuan 4 mencari

perubahan suhu tertentu yang berbeda dari tempat asal Anda atau

untuk menikmati sinar matahari, tujuan 5 melakukan peninjauan,

inspeksi, atau sigi lapangan, tujuan 6 penyembuhan suatu

penyakit, tujuan 7 mengadakan konvensi/seminar, tujuan 8

kepentingan niaga (perdagangan)/bisnis, tujuan 12 berziarah atau

mengunjungi tempat ibadah/tempat suci, tujuan 13

berdarmawisata atau melakukan kegiatan kemasyarakatan, dan

tujuan 14kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

2) Tahap Kedua

a) H0 : Tujuan 9, Tujuan 10, Tujuan 11 menjadi tujuan wisatawan

berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok.

Ha : Tujuan 9, Tujuan 10, Tujuan 11 tidak menjadi tujuan

b) Alpha : 0,05 (5%) dengan df = 2 sehingga χtabel = 5,991

c) Kriteria : tolak H0 apabila Q > 5,991 dan terima H0 apabila Q <

5,991.

d) Qhitung = 10,820a. (Lampiran 9).

e) Qhitung (10,820a) > χtabel (5,991) maka H0 ditolak.

Hasil pengujian kedua menolak H0 maka perlu dilakukan uji

Cochran kembali dengan menghilangkan atribut jawaban Ya

terendah yaitu tujuan 9 kepentingan olahraga.

3) Tahap Ketiga

a) H0 : Tujuan 10, Tujuan 11 menjadi tujuan wisatawan

berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok.

Ha : Tujuan 10, Tujuan 11 tidak menjadi tujuan wisatawan

berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok.

b) Alpha : 0,05 (5%) dengan df = 1 sehingga χtabel = 3,841.

c) Kriteria : tolak H0 apabila Q > 3,841 dan terima H0 apabila Q <

3,841.

d) Qhitung = 0,195a. (Lampiran 9).

e) Qhitung (0,195a) < χtabel (3,841) maka H0 diterima.

Hasil pengujian ketiga menerima H0 maka tidak perlu dilakukan

uji Cochran kembali. Tahap pengujian Cochran selesai dan

diperoleh hasil akhir dimana 2 dari 14 tujuan berwisata menjadi

Matok yakni tujuan 10 yaitu berlibur/berekreasi dan tujuan 11

yaitu berpetualang di alam.

b. Tingkat Kepuasan Wisatawan yang Berkunjung ke Daya Tarik

Wisata Alam Bukit Matok

Untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan yang

berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok digunakan alat

ukur Indeks Kepuasan Konsumen. Indeks Kepuasan Konsumen

membandingkan perceived performance (kinerja) dengan

expectation (harapan) yang dirasakan wisatawan setelah

berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Rasio dalam

Indeks Kepuasan Konsumen yang digunakan untuk menentukan

tingkat kepuasan wisatawan adalah sebagai berikut :

1) Jika nilainya > 1 maka wisatawan sangat puas artinya

perceived performance (kinerja) > expectation (harapan).

2) Jika nilainya = 1 maka wisatawan puas namun berada pada

limit bawah artinya perceived performance (kinerja) =

expectation (harapan).

3) Jika nilainya < 1 maka wisatawan tidak puas artinya perceived

performance (kinerja) < expectation (harapan).

Tingkat kepuasan wisatawan ini ditentukan per

responden atau masing – masing responden yang merupakan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit

harapannya berdasarkan item – item pertanyaan yang ada pada kuesioner kemudian dilakukan perhitungan dimana

kinerja/harapan sehingga diperoleh tingkat kepuasan masing -

masing wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam

Bukit Matok. Berikut ini hasil perhitungan tingkat kepuasan

wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit

Tabel V.8

Hasil Indeks Kepuasan Konsumen

No. Responden Perceived Performance (Kinerja) Expectation (Harapan) Tingkat Kepuasan Keterangan 1. 57 120 0,48 Tidak Puas 2. 57 120 0,48 Tidak Puas 3. 57 120 0,48 Tidak Puas 4. 56 119 0,47 Tidak Puas 5. 55 119 0,46 Tidak Puas 6. 54 119 0,45 Tidak Puas 7. 53 118 0,45 Tidak Puas 8. 52 118 0,44 Tidak Puas 9. 52 117 0,44 Tidak Puas 10. 50 117 0,43 Tidak Puas 11. 50 117 0,43 Tidak Puas 12. 49 115 0,43 Tidak Puas 13. 49 114 0,43 Tidak Puas 14. 49 114 0,43 Tidak Puas 15. 49 114 0,43 Tidak Puas 16. 49 113 0,43 Tidak Puas 17. 49 112 0,44 Tidak Puas 18. 49 112 0,44 Tidak Puas 19. 49 112 0,44 Tidak Puas 20. 49 112 0,44 Tidak Puas 21. 49 111 0,44 Tidak Puas 22. 48 111 0,43 Tidak Puas 23. 46 111 0,41 Tidak Puas 24. 45 111 0,41 Tidak Puas 25. 45 111 0,41 Tidak Puas 26. 45 111 0,41 Tidak Puas 27. 45 111 0,41 Tidak Puas 28. 45 111 0,41 Tidak Puas 29. 45 111 0,41 Tidak Puas 30. 45 111 0,41 Tidak Puas 31. 45 111 0,41 Tidak Puas 32. 45 111 0,41 Tidak Puas 33. 45 111 0,41 Tidak Puas 34. 45 111 0,41 Tidak Puas 35. 45 111 0,41 Tidak Puas 36. 45 111 0,41 Tidak Puas

37. 45 111 0,41 Tidak Puas 38. 45 111 0,41 Tidak Puas 39. 45 111 0,41 Tidak Puas 40. 45 111 0,41 Tidak Puas 41. 45 111 0,41 Tidak Puas 42. 44 111 0,40 Tidak Puas 43. 44 111 0,40 Tidak Puas 44. 44 111 0,40 Tidak Puas 45. 44 111 0,40 Tidak Puas 46. 44 111 0,40 Tidak Puas 47. 44 111 0,40 Tidak Puas 48. 44 111 0,40 Tidak Puas 49. 44 111 0,40 Tidak Puas 50. 44 111 0,40 Tidak Puas 51. 44 111 0,40 Tidak Puas 52. 44 111 0,40 Tidak Puas 53. 44 111 0,40 Tidak Puas 54. 44 111 0,40 Tidak Puas 55. 44 110 0,40 Tidak Puas 56. 44 110 0,40 Tidak Puas 57. 44 110 0,40 Tidak Puas 58. 44 110 0,40 Tidak Puas 59. 44 110 0,40 Tidak Puas 60. 44 110 0,40 Tidak Puas 61. 44 109 0,40 Tidak Puas 62. 44 109 0,40 Tidak Puas 63. 44 109 0,40 Tidak Puas 64. 44 109 0,40 Tidak Puas 65. 44 109 0,40 Tidak Puas 66. 43 109 0,39 Tidak Puas 67. 43 109 0,39 Tidak Puas 68. 43 109 0,39 Tidak Puas 69. 42 109 0,39 Tidak Puas 70. 42 109 0,39 Tidak Puas 71. 42 108 0,39 Tidak Puas 72. 40 108 0,37 Tidak Puas 73. 40 108 0,37 Tidak Puas 74. 40 108 0,37 Tidak Puas 75. 39 108 0,36 Tidak Puas 76. 38 108 0,35 Tidak Puas 77. 37 108 0,34 Tidak Puas 78. 37 108 0,34 Tidak Puas 79. 36 108 0,33 Tidak Puas 80. 35 108 0,32 Tidak Puas

Sumber : Data primer yang diolah

Dari hasil perhitungan Indeks Kepuasan Konsumen di atas dapat

diketahui bahwa 100 orang responden yang merupakan

pengunjung daya tarik wisata alam Bukit Matok tidak puas

terhadap perceived performance (kinerja) yang dirasakan setelah

berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok.

c. Perbedaan Tingkat Kepuasan Wisatawan yang Berkunjung ke

Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok

Perbedaan tingkat kepuasan wisatawan yang berkunjung

ke daya tarik wisata alam Bukit Matok dibedakan berdasarkan

jenis kelamin, usia, dan status pekerjaan wisatawan. Walaupun

berdasarkan hasil uji Indeks Kepuasan Konsumen menyatakan 81. 35 107 0,33 Tidak Puas 82. 34 107 0,32 Tidak Puas 83. 34 107 0,32 Tidak Puas 84. 33 105 0,31 Tidak Puas 85. 33 103 0,32 Tidak Puas 86. 33 101 0,33 Tidak Puas 87. 33 101 0,33 Tidak Puas 88. 33 101 0,33 Tidak Puas 89. 33 101 0,33 Tidak Puas 90. 33 101 0,33 Tidak Puas 91. 33 98 0,34 Tidak Puas 92. 33 98 0,34 Tidak Puas 93. 33 98 0,34 Tidak Puas 94. 33 98 0,34 Tidak Puas 95. 33 98 0,34 Tidak Puas 96. 33 97 0,34 Tidak Puas 97. 33 97 0,34 Tidak Puas 98. 33 97 0,34 Tidak Puas 99. 33 96 0,34 Tidak Puas 100. 33 96 0,34 Tidak Puas Rata – rata 0,39 Tidak Puas

bahwa 100 orang wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata

alam Bukit Matok tidak puas namun ada kemungkinan wisatawan

yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok untuk

sangat tidak puas dan amat sangat tidak puas sehingga uji

perbedaan tingkat kepuasan tetap dilakukan untuk mengetahui

perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan. Untuk mengetahui

perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan yang berkunjung ke

daya tarik wisata alam Bukit Matok berdasarkan jenis kelamin

digunakan alat uji statistik yaitu uji beda dua mean (uji T). Selain

itu untuk mengetahui perbedaan tingkat ketidakpuasan wisatawan

yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok

berdasarkan usia dan status pekerjaan digunakan alat uji statistik

One – Way Anova.

1) Perbedaan Tingkat Ketidakpuasan Wisatawan Berdasarkan

Jenis Kelamin

Untuk mengetahui perbedaan tingkat ketidakpuasan

wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit

Matok berdasarkan jenis kelamin digunakan alat uji statistik

yaitu uji beda dua mean. Sebelum dilakukan uji T (T Test)

dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan uji F

(Levene’s Test). Uji F (Levene’s Test) dilakukan sebagai uji

prasyarat. Jika varian sama maka uji T menggunakan equal

berbeda menggunakan equal variance not assumed

(diasumsikan varian berbeda).

a) Langkah – langkah dalam uji F (Levene’s Test) adalah sebagai berikut :

(1) H0 : varian kelompok wisatawan berjenis kelamin laki –

laki dan perempuan sama.

Ha : varian kelompok wisatawan berjenis kelamin laki –

laki dan perempuan adalah berbeda.

(2) Uji dua sisi dengan signifikansi 5%.

(3) Penelitian ini menggunakan N = 100. Derajat

kebebasan df1 = k – 1 = 2 – 1 = 1, df2 = n – k = 100 – 2 = 98, dan P = 0,05. Maka Ftabel = 3,940.

(4) H0 diterima jika Fhitung≤ Ftabel. H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel.

(5) Fhitung = 0,707 (Lampiran 10).

Nilai Fhitung 0,707 < Ftabel 3,940 maka H0 diterima.

Hal itu berarti bahwa varian kelompok wisatawan berjenis

kelamin laki – laki dan perempuan adalah sama. Oleh karena itu, uji T menggunakan equal variance assumed (diasumsikan

Dokumen terkait