BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
K. Teknik Analisis Data
1. Tujuan Wisatawan Bekunjung ke Daya Tarik Wisata Alam Bukit
Matok
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis Cochran Q
Test untuk mengetahui tujuan wisatawan berkunjung ke daya tarik
wisata Bukit matok. Cochran Q Test merupakan uji variabel dengan
bentuk data nominal atau untuk informasi dalam bentuk terpisah dua
(dikotomi). Metode ini digunakan untuk mengeluarkan atribut – atribut yang dinilai tidak sah berdasarkan kriteria statistik yang dipakai dan
tidak ada unsur subjektivitas peneliti didalamnya.
Metode ini menggunakan bentuk kuesioner tertutup atau
“Ya” diberi nilai 1 dan pilihan jawaban “Tidak” diberi nilai 0. Tahapan
pengujian kuesioner dengan Cochran Q Test adalah sebagai berikut :
a. Hipotesis atas tujuan berkunjung wisatawan yang akan diuji.
H0 : Semua tujuan berwisata menjadi tujuan wisatawan berkunjung
ke daya tarik wisata alam Bukit Matok.
Ha : Semua tujuan berwisata tidak menjadi tujuan wisatawan
berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok.
b. Mencari Qhitung dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
K = jumlah tujuan berkunjung wisatawan
C = jumlah yang menjawab “Ya” dari setiap blok
R = jumlah yang menjawab “Ya” dari semua atribut tiap blok
c. Penentuan Qtabel dengan cara Qtabel diukur dengan α = 0,05 derajat
kebebasan (dk) = jumlah atribut -1 dan akan diperoleh dari tabel
chi-square distribution (kai-kuadrat).
d. Keputusan
Jika Qhit > Qtabel maka H0 ditolak
Jika Qhit = Qtabel maka H0 ditolak
Untuk menguji apakah setiap tujuan berkunjung wisatawan akan saling
berhubungan atau tidak memiliki hubungan yang signifikan, diperlukan
proses interaksi dengan cara mengurangi satu persatu tujuan berkunjung
wisatawan yang memiliki nilai kecil.
2. Tingkat Kepuasan Wisatawan yang Berkunjung ke Daya Tarik Wisata
Alam Bukit Matok
Kepuasan wisatawan adalah suatu keadaan dimana keinginan,
harapan, dan kebutuhan pengunjung terpenuhi. Kepuasan terjadi apabila
harapan sesuai dengan kinerja. Pengukuran kepuasan dapat dilakukan
dengan membandingkan dua hal tersebut yaitu kondisi harapan dan
kinerja. Dalam penelitian ini responden diminta merangking berbagai
elemen yang menjadi indikator kepuasan wisatawan dalam (kuesioner)
berdasarkan harapannya dan kinerjanya. Kepuasan pengunjung dapat
diperoleh dengan menggunakan skala Likert yang ditentukan dalam
lima point skala, baik untuk penelitian tingkat harapan maupun kinerja.
Kelima penilaian tersebut adalah :
a. Skala penilaian untuk harapan :
1) Sangat Berharap (SB) bobot 5
2) Berharap (B) bobot 4
3) Netral (N) bobot 3
4) Tidak Berharap (TB) bobot 2
b. Skala penilaian untuk kinerja :
1) Sangat Baik (SS) bobot 5
2) Baik (S) bobot 4
3) Netral (N) bobot 3
4) Tidak Baik (TS) bobot 2
5) Sangat Tidak Baik (STS) bobot 1
Untuk mengukur tingkat kepuasan wisatawan digunakan rumus :
Keterangan :
IKP = indeks kepuasan konsumen
PP = perceived performance (kinerja)
EX = expectation (harapan)
Dengan menggunakan rumus tersebut maka akan diketahui selisih
antara kinerja dan harapan wisatawan. Rumus ini diterapkan untuk
masing – masing responden dengan total skor untuk semua indikatornya dengan menggunakan tabel sebagai berikut :
Tabel III.1 Indeks Kepuasan Konsumen
No. Responden Perceived Performance (Kinerja) Expectation (Harapan) Kepuasan Wisatawan Keterangan
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan dengan skala Likert.
Skor alternatif jawaban untuk tiap item pertanyaan adalah sebagai
berikut :
a. Jika nilainya > 1 maka wisatawan sangat puas artinya Perceived
Performance (Kinerja) > Expectation (Harapan).
b. Jika nilainya = 1 maka wisatawan puas namun pada limit bawah
artinya Perceived Performance (Kinerja) = Expectation (Harapan).
c. Jika nilainya < 1 maka wisatawan tidak puas artinya Perceived
Performance (Kinerja) < Expectation (Harapan).
Tingkat kepuasan wisatawan ini ditentukan per responden atau
masing – masing responden yang merupakan wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata alam Bukit Matok. Masing – masing responden dihitung jumlah kinerja dan harapannya berdasarkan item –
item pertanyaan yang ada pada kuesioner kemudian dilakukan
perhitungan dimana kinerja/harapan sehingga diperoleh tingkat
kepuasan masing - masing wisatawan yang berkunjung ke daya tarik
wisata alam Bukit Matok.
3. Perbedaan Tingkat Kepuasan Wisatawan yang Berkunjung ke Daya
Tarik Wisata Alam Bukit Matok
Dalam penelitian ini, wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata
alam Bukit Matok dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan
a. Perbedaan kepuasan wisatawan berdasarkan jenis kelamin
Untuk mengetahui perbedaan kepuasan wisatawan berdasarkan jenis
kelamin digunakan uji beda dua mean. Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan H0 dan Ha
H0 : 1 = 2 artinya tidak ada perbedaan rata – rata tingkat kepuasan antara wisatawan berjenis kelamin laki – laki dan perempuan.
Ha : 1 ≠ 2 artinya ada perbedaan rata – rata tingkat kepuasan antara wisatawan berjenis kelamin laki – laki dan perempuan. 2) Menentukan daerah penerimaan H0 dan Ha
Untuk menentukan daerah penerimaan dan penolakan digunakan
titik kritis yang diperoleh melalui Ztabel.
3) Menentukan nilai Z
Z
=
Keterangan :
= rata – rata kelompok X = rata – rata kelompok Y
σx =
standar deviasi kelompok Xσ
Y=
standar deviasi kelompok Yn
Y = banyaknya sampel kelompok Y 4) Membandingkan nilai Ztabel dengan ZhitungH0 diterima jika – Zα/2 < Z < Zα/2 H0 ditolak jika Z > Zα/2 atau Z < - Zα/2
5) Membuat kesimpulan
Jika H0 diterima artinya rata – rata kelompok sama atau tidak ada perbedaan. Jika Ha diterima artinya rata – rata kelompok tidak sama atau ada perbedaan.
b. Perbedaan kepuasan wisatawan berdasarkan usia dan status
pekerjaan
Untuk mengetahui perbedaan kepuasan berdasarkan usia dan status
pekerjaan digunakan One – Way Anova. Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan H0 dan Ha
H0 :
Ha : tidak semua mean sama
2) Menentukan daerah penerimaan H0 dan Ha
Dalam pengujian signifikansi perbedaan rata – rata populasi digunakan distribusi F dimana titik kritis dicari dengan tabel F.
Titik kritis ini ditentukan oleh “taraf nyata” ( ) dan derajat bebas
(degree of freedom (df)).
3) Menentukan nilai Fhitung
4) Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
H0 diterima jika Fhitung≤ dari Ftabel H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel
5) Membuat kesimpulan
Jika H0 diterima artinya rata – rata populasi sama atau tidak ada perbedaan. Jika Ha diterima artinya tidak semua rata – rata populasi sama atau ada perbedaan.
4. Strategi Pengembangan Potensi Daya Tarik Wisata Alam Bukit Matok
Diagram Kartesius digunakan untuk mengetahui kesenjangan
dan ketidaksenjangan antara kinerja dan harapan. Setelah dianalisis
akan diketahui posisi masing – masing item pertanyaan yang membentuk diagram untuk merumuskan strategi pengembangan
potensi daya tarik wisata alam Bukit Matok. Kemungkinan posisi
masing – masing pertanyaan di kuadran I (prioritas utama), kuadran II (pertahankan prestasi), kuadran III (prioritas rendah), dan kuadran IV
Harapan
Kinerja
Gambar III.1 Diagram Kartesius
Kuadran I (Prioritas utama) menunjukkan atribut yang sangat
diharapkan wisatawan tetapi kinerjanya rendah sehingga tidak sesuai
dengan harapan wisatawan dan menimbulkan rasa tidak puas.
Kuadran II (Pertahankan prestasi) menunjukkan atribut yang
diharapkan oleh wisatawan telah dilaksanakan dengan baik dan dapat
memuaskan wisatawan maka kinerjanya harus dipertahankan.
Kuadran III (Prioritas rendah) menunjukkan atribut kurang diharapkan
wisatawan sehingga kinerja yang dijalankan juga rendah.
Kuadran IV (Berlebihan) menunjukkan atribut kurang diharapkan
tetapi telah dijalankan dengan baik atau kinerjanya sangat memuaskan
sehingga dianggap berlebihan. Prioritas utama Kuadran I Pertahankan prestasi Kuadaran II Prioritas rendah Kuadran III Berlebihan Kuadran IV
77 BAB IV