• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

3.8 Analisis Data Deskriptif

Penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu data telah didapat dibuat dalam bentuk tabel kemudian dihitung persentasenya dan dipresentasikan dengan rumus sebagai berikut :

p = f/n X 100 %

dimana : p = Persentase

f = jumlah jawaban yang diperoleh n = jumlah responden

interpretase besarnya persentase adalah sebagai berikut : 1 – 25% = sebagian kecil

26 – 49% = hampir setengah 50% = sebagian besar 51 – 75% = pada umumnya 100% = seluruhnya

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

4.1.1 Sejarah singkat Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Program Studi (PS) Psikologi USU didirikan pada tahun 1999 dan mulai menerima mahasiswa angkatan pertamanya untuk mengikuti program pendidikan sarjana strata 1 pada tahun ajar 1999/2000. Sistem penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), yang kemudian menjadi jalur UMB (Ujian Masuk Bersama), dan jalur PMP (Penelusuran Minat dan Prestasi).

Dalam beberapa tahun terakhir ini seleksi penerimaan ditambah lagi melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), dan SPMRM (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Program Reguler Mandiri). Pada tahun ajar 2003/2004, PS Psikologi USU meluluskan sarjana Psikologinya yang pertama. Dengan mulai dihasilkannya lulusan dari PS Psikologi, maka PS Psikologi mengajukan permohonan untuk menjalani proses akreditasi oleh BAN-PT dan sebagai hasilnya diperoleh peringkat (nilai) akreditasi B.

Tanggal 16 Juli 2007, Program Studi Psikologi USU yang sebelumnya bernaung di bawah Fakultas Kedokteran USU secara resmi berdiri sendiri sebagai Fakultas Psikologi USU. Pada tahun 2010, program studi sarjana Psikologi kembali mengajukan permohonan untuk menjalani proses akreditasi untuk kali kedua kepada Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan berdasarkan SK BAN-PT nomor 032/BAN-PT/AK-XIII/S1/XII/2010. Program studi sarjana Psikologi memperoleh peringkat (nilai) B.

Kemudian sejak tahun 2015, sasaran program studi S1 Psikologi adalah “menjadi Fakultas dengan akreditasi tertinggi dan merintis pengakuan internasional”, yang kemudian dikelompokkan dalam tiga pilar. Dalam pilar pendidikan dan pengajaran dilakukan penyesuaian kurikulum berdasarkan standar KKNI dengan keunggulan akademis di bidang kearifan lokal dan agro industri, yang dilaksanakan dalam atmosfir akademia yang kondusif, serta mengembangkan perilaku cendekiawan dalam tata nilai BINTANG (Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam bingkai kebhinekaan, inovatif yang berintegritas serta tangguh dan arif) sehingga menghasilkan alumni yang berdaya saing tinggi.Dalam pilar Penelitian dilakukan upaya internalisasi budaya meneliti mengikuti roadmap penelitian berbasis kearifan lokal, dan agroindustri yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas bahan ajar, serta mengadakan kerjasama penelitian yang bermartabat. Dalam pilar pengabdian pada masyarakat dilakukan peningkatan budaya pengabdian pada masyarakat secara empatik berdasarkan roadmap penelitian berbasis kearifan lokal, dan agroindustri, serta mengadakan kolaborasi Academy-Bussiness-Community-Government (ABCG) dan kerjasama kelembagaan untuk program pemberdayaan Desa mitra dan penanggulangan bencana.

Upaya penjaminan mutu penyelenggaraan kegiatan pendidikan Psikologi di USU telah dimulai dengan menerbitkan panduan penyelenggaraan pendidikan di program studi, panduan penyusunan skripsi, dan sejumlah panduan/rujukan lainnya. Kegiatan penjaminan mutu tidak hanya memberikan kredibilitas institusi tetapi juga dapat memelihara suasana akademik untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan mutu, berbagai manual mutu, manual prosedur instruksi kerja, dan dokumen-dokumen penunjang dikembangkan secara terus-menerus .

Kegiatan penjaminan mutu menjadi komitmen semua individu yang berada dalam sistem organisasi, komunikasi yang efektif antar individu perlu terjalin dalam proses pengelolaan mutu. Pembuatan evaluasi diri dan rencana kerja secara berkala tiap tahun merupakan sarana interaksi yang efektif antar unsur organisasi. Evaluasi eksternal program pendidikan Strata 1 yang telah dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN), dijadikan sebagai titik awal dalam pengelolaan mutu.

Target akreditasi penyelenggaraan program strata 2 juga merupakan pemicu dalam upaya penjaminan mutu. Secara jangka panjang harus dimiliki pula target pencapaian peringkat dari Badan Akreditasi regional/Internasional. Ke depan, pekerjaan rumah yang harus diselesaikan program studi sarjana Psikologi adalah mempersiapkan lulusan yang bisa bersaing dengan dunia global terutama dengan diberlakukannnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan standar kualifikasi internasional (International Quality Framework) yang antara lain konsekuensinya adalah penguasaan teknologi informasi dan teknologi profesi, penguasaan bahasa asing dan kemampuan menjalin jaringan.

4.1.2 Visi dan Misi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

4.1.2.1 Visi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Menjadi Fakultas Psikologi dengan keunggulan akademik berbasis kearifan lokal, dan agroindustri yang mampu bersaing dalam tatanan dunia global.

4.1.2.2 Misi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

1. Menyelenggarakan pendidikan psikologi yang menjadi wadah bagi pengembangan karakter dan professionalitas sumber daya manusia berdasaran kajian ilmiah, moral, dan hati nurani.

2. Menghasilkan ilmuwan psikologi dan psikolog yang mampu menjadi pelaku perubahan dalam pemberdayaan kearifan lokal dan pengembangan agroindustri berdasarkan moral, agama, budaya, kode etik psikologi, serta memiliki daya saing pada tatanan nasional maupun internasional.

3. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang Psikologi dalam rangka peningkatan kualitas akademik yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

4.1.3 Deskipsi Geografis Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Kampus yang terletak di Jalan Dr. Mansyur no.7, Padang Bulan, Medan, terletak berseberangan langsung dengan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. Kemudian, letaknya juga tepat disebelah Fakultas Kedokteran USU, dan bersebelahan dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Biro Rektor USU. Fakultas Psikologi sendiri memiliki tiga gedung tetap yang diperuntukkan sebagai gedung administratif (ruang Dekan, Wakil Dekan, ruang Dosen dan urusan administratif lainnya) serta 2 gedung tetap lainnya yang diperuntukkan untuk kegiatan perkuliahan, perpustakaan, ruang ujian, serta terdapat musholla untuk beribadah. Sisa area lainnya diantaranya area parkir kendaraan, taman, dan pondok pondok beristirahat yang tersebar di Fakultas Psikologi USU.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Pengujian validitas dan reabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistic Package and Social Science) 22.0 for windows dengan cara one shot method artinya pengujian validitas dan reabilitas kuesioner cukup dilakukan sekali.

Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22.0 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika

r

hitung >

r

tabel maka pertanyaan dinyatakan valid b. Jika

r

hitung <

r

tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

Penyebaran kuesioner dalam Uji Validitas dan Reabilitas diberikan kepada 100 responden. Nilai

r

tabeldengan ketentuan df = jumlah kasus = 100 dengan tingkat signifikansi 5% maka angka yang diperoleh 0,195

Tabel 4.1 tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid) dan harus dikeluarkan atau diperbaiki.

NO BUTIR R HITUNG KETERANGAN INTERPRETASI

1 0,271 >0,195 Valid

Maka setelah dilakukan pengujian kembali, hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Setelah variabel 5,9,11,13,14,16,17,18 dibuang dan dilakukan pengujian kembali, hasilnya terlihat pada tabel 4.2. Seluruh variabel tersebut dinyatakan valid karena memiliki nilai corrected item-total correlation yang lebih besar dari

r

tabel

(0,195), dan selanjutnya dilakukan uji reabilitas.

4.2.2 Uji Reabilitas

Reabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan, atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel.

Tabel 4.3

Dari hasil analisis di dapat nilai Alpha sebesar 0.500, sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 5% dengan n = 100 (df=n-2= 98), di dapat sebesar 0,195,. maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrusment penelitian tersebut reliable.

4.3 Analisis Data Deskriptif

4.3.1 Jawaban responden terhadap Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Tercetak

Dalam keseharian/kegiatan sehari-hari, baik untuk urusan akademik/non-akademik, tentu banyak hal yang menghubungkan kita dengan penggunaan sumber daya informasi tercetak.Sebut saja beberapa hal yang umum kita temui dan gunakan seperti buku, jurnal ilmiah, majalah, surat kabar, monograf, transaction, atau mungkin memoir.Selain ditujukan untuk keperluan pekerjaan, atau mungkin urusan akademis keperluan sekolah/kuliah, atau bahkan sekedar hiburan semata menambah informasi melalui berita-berita. Banyak sekali yang dapat memenuhi kebutuhan informasi kita. Beberapa ruang lingkup yang digunakan untuk mengukur pemanfaatan Sumber Daya Informasi Tercetak dalam penelitian ini diantaranya jenis sumber daya informasi yang digunakan, frekuensi penggunaan, tingkat kepuasan dalam penggunaan, dan efektivitas pemakaian. Untuk mengetahui jawaban responden dapat dilihat dibawah ini :

1. Jenis sumber daya informasi yang digunakan

a. Dengan mengetahui jenis sumber daya informasi tercetak yang digunakan, maka dapat diketahui apa jenis sumber daya informasi tercetak yang mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Jawaban responden pada pertanyaan pertama dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4

Jawaban responden terhadap pertanyaan jenis sumber daya informasi tercetak yang sering digunakan

No. Pernyataan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

b. Dengan mengetahui jenis sumber daya informasi (tercetak) lainnya yang digunakan, kita dapat mengetahui apa saja alternative sumber daya informasi (tercetak) lainnya yang mungkin digunakan dalam memenuhi kebutuhan informasi.

Jawaban responden terhadap pertanyaan kedua dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5

Jawaban responden terhadap pertanyaan jenis sumber daya informasi tercetak (lainnya) yang sering digunakan

No. Pernyataan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

MAJALAH/SURAT KABAR 27 27%

MONOGRAF,TRANSACTION, MEMOIR

7 7%

TOTAL 100 100%

Dari tabel 4.5 diketahui bahwa 43 (43%) responden menjawab Buku, 23 (23%) Jurnal Ilmiah, 27 (27%) Majalah/Surat Kabar, dan 7 (7%) menjawab Monograf, Transaction, Memoir.

2. Frekuensi Penggunaan

a. Dengan mengetahui rata-rata pemanfaatan sumber daya informasi tercetak, kita bisa mengetahui seberapa besar ketergantungan responden dalam menggunakan sumber daya informasi tercetak untuk memenuhi kebutuhan informasi

Jawaban responden terhadap pertanyaan ketiga dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6

Jawaban responden terhadap pertanyaan berapa kali rata-rata pemanfaatan sumber daya informasi tercetak

No. Pernyataan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

3

Dalam aktifitas sehari-hari, berapa kali rata-rata saudara/i memanfaatkan sumber daya informasi tercetak dalam memenuhi kebutuhan informasi ?

1-3 KALI 76 76%

4-7 KALI 19 19%

8-10 KALI 3 3%

DIATAS 10 KALI 2 2%

TOTAL 100 100%

Dari tabel 4.6 diketahui bahwa 76 (76%) responden menjawab 1-3 kali, 19 (19%) 4-7 kali, 3 (3%) 8-10 kali, dan 2 (2%) menjawab diatas 10 kali.

b. Dengan mengetahui rata-rata waktu yang digunakan dalam memanfaatkan sumber daya informasi tercetak, kita dapat mengetahui durasi pemanfaatan sumber daya informasi tercetak oleh responden.

Jawaban responden terhadap pertanyaan keempat dapat dlihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7

Jawaban responden terhadap pertanyaan berapa rata-rata waktu yang digunakan dalam memanfaatkan sumber daya informasi tercetak

No. Pernyataan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

4

Berapa rata-rata waktu yang saudara/i gunakan dalam memanfaatkan sumber daya informasi tercetak untuk memenuhi kebutuhan informasi ?

1 JAM 36 36%

2 JAM 31 31%

3 JAM 3 3%

TAK BERBATAS WAKTU/SETIAP

SAAT

30 30%

TOTAL 100 100%

Dari tabel 4.7 diketahui bahwa 36 (36%) responden menjawab 1 jam, 31 (31%) 2 jam, 3 (3%) 3 jam, dan 30 (30%) menjawab tak berbatas waktu/setiap saat.

c. Dengan mengetahui jumlah sumber daya informasi tercetak yang digunakan, kita dapat mengetahui banyak jumlah sumber daya informasi tercetak yang digunakan oleh responden untuk memenuhi kebutuhan informasi

Jawaban responden terhadap pertanyaan kelima dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8

Jawaban responden terhadap pertanyaan berapa jumlah sumber daya informasi tercetak yang biasa digunakan

No. Pernyataan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

Dari tabel 4.8 diketahui bahwa 81 (81%) responden menjawab 1 sampai dengan 5 buku/jenis lainnya, 17 (17%) 6 sampai dengan 10 buku/jenis lainnya, dan 2 (2%) menjawab diatas 15 buku/jenis lainnya.

3. Kepuasan dalam Penggunaan

Dengan mengetahui bagaimana tingkat kepuasan dalam memanfaatkan sumber daya informasi tercetak, kita dapat melihat level kepuasan responden setelah memanfaatkan sumber daya informasi tercetak dalam memenuhi kebutuhan informasi

Jawaban responden terhadap pertanyaan keenam dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9

Jawaban responden terhadap pertanyaan bagaimana tingkat kepuasan dalam memanfaatkan sumber daya informasi tercetak

No. Pernyataan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

6

Bagaimana tingkat kepuasan saudara/i dalam memanfaatkan sumber daya informasi

tercetak untuk memenuhi kebutuhan informasi saudara/i?

SANGAT PUAS 20 20%

CUKUP PUAS 73 73%

BIASA SAJA 7 7%

TIDAK PUAS 0 0%

TOTAL 100 100%

Dari tabel 4.9 diketahui bahwa 20 (20%) responden menjawab sangat puas, 73 (73%) cukup puas, dan 7 (7%) menjawab biasa saja,

4. Efektivitas Pemakaian

Dengan mengetahui apakah informasi yang diperoleh dari sumber daya informasi tercetak telah sesuai dan memenuhi kebutuhan informasi responden kita dapat mengetahui bagaimana efektivitas pemakaian sumber daya informasi tercetak tersebut.

Jawaban responden terhadap pertanyaan ketujuh dapat dilihat pada tabel 4.10

Tabel 4.10

Jawaban responden terhadap pertanyaan apakah informasi yang diperoleh dari sumber daya informasi tercetak telah sesuai dan memenuhi kebutuhan

informasi

No. Pernyataan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

Dari tabel 4.10 diketahui bahwa 21 (21%) responden menjawab memenuhi dan sesuai, 78 (78%) memenuhi sebagian, dan 1 (1%) menjawab kurang sesuai.

4.3.2 Jawaban responden terhadap pemanfaatan sumber daya informasi elektronik

Selain daripada kita dapat menemukan sumber daya informasi tercetak dalam kegiatan kita sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah ataupun kuliah ataupun kegiatan kegiatan lainnya, tentu kita juga dapat menemukan sumber daya informasi elektronik.

Sumber daya informasi elektronik, umumnya berhubungan dengan perangkat teknologi dan internet. Sebagaimana kita ketahui kemajuan dalam bidang teknologi informasi juga membawa perubahan yang besar dan masif dalam perkembangan sumber daya informasi.

Maka tak heran, kita dapat temui berbagai macam sumber daya informasi elektronik seperti buku elektronik (electronic book/e-book), jurnal ilmiah elektronik (electronic journal/journal), majalah/surat kabar elektronik (electronic magazine/electronic newspaper, e-magazine/e-newspaper), dan juga artikel elektronik (electronic article/e-article). Ruang lingkup yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur bagaimana pemanfaatan sumber daya informasi elektronik tak beda dengan point penjelasan sebelumnya, yakni jenis sumber daya yang informasi yang digunakan, frekuensi penggunaan, tingkat kepuasan dalam pemanfaatan, dan efektivitas pemakaian.Untuk mengetahui jawaban responden dapat dilihat di bawah ini :

1. Jenis sumber daya yang digunakan

a. Dengan mengetahui jenis sumber daya informasi elektronik yang digunakan, maka kita dapat mengetahui apa saja yang mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Jawaban responden terhadap pertanyaan pertama dapat dilihat pada tabel 4.11

Tabel 4.11

Jawaban responden terhadap jenis sumber daya informasi elektronik yang digunakan

No. Pernyataan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

ELECTRONIC BOOK/E-BOOK 55 55%

ELECTRONIC book/e-book, 36 (36%) Electronic journal/e-journal, 2 (2%) Electronic Magazine/e-magazine, Electronic Newspaper/e-newspaper, dan 7 (7%) menjawab Electronic Article/e-article.

b. Dengan mengetahui jenis sumber daya informasi elektronik (lainnya) yang digunakan, maka dapat kita ketahui apa saja yang menjadi alternative responden

dalam memilih dan menggunakan sumber daya informasi elektronik untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Jawaban responden terhadap pertanyaan kedua dapat dilihat pada tabel 4.12

Tabel 4.12

Jawaban responden terhadap jenis sumber daya informasi elektronik (lainnya) yang sering digunakan

No. Pernyataan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

book/e-book, 40 (40%) Electronic journal/e-journal, 8 (8%) Electronic Magazine/e-magazine, Electronic Newspaper/e-newspaper, dan 21 (21%) menjawab Electronic Article/e-article.

2. Frekuensi Penggunaan

a. Dengan mengetahui rata-rata pemanfaatan sumber daya informasi elektronik, kita bisa mengetahui seberapa besar ketergantungan responden dalam menggunakan sumber daya informasi elektronik untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Jawaban responden pada pertanyaan ketiga dapat dilihat pada tabel 4.13

Tabel 4.13

Jawaban responden terhadap pertanyaan berapa kali rata-rata pemanfaatan sumber daya informasi elektronik

No. Pernyataan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

3

Dalam aktifitas sehari-hari, berapa kali rata-rata saudara/i memanfaatkan sumber daya informasi elektronik dalam memenuhi kebutuhan informasi ?

1-3 KALI 55 55%

4-7 KALI 32 32%

8-10 KALI 8 8%

DIATAS 10 KALI 5 5%

TOTAL 100 100%

Dari tabel 4.13 diketahui bahwa 55 (55%) responden menjawab 1-3 kali, 32 (32%) 4-7 kali, 8 (8%) 8-10 kali, dan 5 (5%) menjawab diatas 10 kali.

b. Dengan mengetahui rata-rata waktu yang digunakan dalam memanfaatkan sumber daya informasi elektronik, kita dapat mengetahui durasi pemanfaatan sumber daya informasi elektronik oleh responden

Jawaban responden terhadap pertanyaan keempat dapat dilihat pada tabel 4.14

Tabel 4.14

Jawaban responden terhadap pertanyaan berapa kali rata-rata waktu yang digunakan dalam memanfaatkan sumber daya informasi elektronik

No. Pernyataan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

menjawab 2 jam, 4 (4%) menjawab 3 jam, dan 42 (42%) menjawab tak berbatas waktu/setiap saat.

c. Dengan mengetahui jumlah sumber daya informasi elektronik yang digunakan, kita dapat mengetahui banyak jumlah sumber daya informasi elektronik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi

Jawaban responden terhadap pertanyaan kelima dapat dilihat pada tabel 4.15

Tabel 4.15

Jawaban responden terhadap pertanyaan berapa jumlah sumber daya informasi elektronik yang digunakan

No. Pernyataan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

Dari tabel 4.15 diketahui bahwa 56 (56%) responden menjawab 1 sampai dengan 5 document/source, 35 (35%) 5 sampai dengan 10 document/source, 4 (4%) 11 sampai dengan 15 document/source, dan 5 (5%) menjawab diatas 15 document/source sesuai kebutuhan dan keperluan mereka.

3. Tingkat Kepuasan dalam Penggunaan

Dengan mengetahui bagaimana tingkat kepuasan dalam memanfaatkan sumber daya informasi elektronik, kita dapat melihat level kepuasan responden setelah memanfaatkan sumber daya informasi elektronik dalam memenuhi kebutuhan informasi.

Jawaban responden terhadap pertanyaan keenam dapat dilihat pada tabel 4.16

Tabel 4.16

Jawaban responden terhadap pertanyaan bagaimana tingkat kepuasan dalam memanfaatkan sumber daya informasi elektronik

No. Pernyataan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

Dari tabel 4.16 diketahui bahwa 40 (40%) responden menjawab sangat puas, dan 60 (60%) menjawab cukup puas.

4. Efektivitas Pemakaian

Dengan mengetahui apakah informasi yang diperoleh dari sumber daya informasi elektronik telah sesuai dan memenuhi kebutuhan informasi responden kita dapat mengetahui bagaimana efektivitas pemakaian sumber daya informasi elektronik tersebut.

Jawaban responden terhadap pertanyaan ketujuh dapat dilihat pada tabel 4.17

Tabel 4.17

Jawaban responden terhadap pertanyaan apakah informasi yang diperoleh dari sumber daya informasi elektronik telah sesuai dan memenuhi kebutuhan

informasi

No. Pernyataan Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

Dari tabel 4.17 diketahui bahwa 47 (47%) responden menjawab memenuhi dan sesuai, dan 53 (53%) menjawab memenuhi sebagian.

4.4 Rangkuman Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis dan pemaparan hasil jawaban dari data-data yang didapat peneliti melalui kuesioner yang telah diberikan kepada responden yakni Mahasiswa/i Fakultas Psikologi USU. Maka peneliti dapat menjabarkan rangkuman dari hasil penelitian ini sebagai berikut :

Tabel 4.18 Rangkuman perbandingan pemanfaatan sumber daya informasi tercetak dengan sumber daya informasi elektronik

No Ruang Lingkup Sumber Daya Informasi Tercetak Sumber Daya Informasi Elektronik Jurnal Ilmiah (23%), Majalah/surat

kabar (27%),

(31%), Electronic journal/e-journal (40%), Electronic Magazine/e-magazine, Electronic Newspaper/e-newspaper (8%), Electronic Article/e-article (21%)

2 Frekuensi Penggunaan Rata-rata pemanfaatan : 1-3 kali (76%), 4-7 kali (19%), 8-10 kali

3 Tingkat Kepuasan dalam penggunaan

Sangat puas (20%), Cukup puas (73%), dan Biasa saja (7%)

Sangat puas (40%) dan cukup puas (60%)

4 Efektivitas Pemakaian Memenuhi dan Sesuai (21%), Memenuhi sebagian (78%), Kurang Sesuai (1%)

Memenuhi dan Sesuai (47%), Memenuhi Sebagian (53%)

.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

▪ Dari segi jenis sumber daya yang digunakan, tampak bahwa sumber daya informasi elektronik lebih banyak digunakan daripada sumber daya informasi tercetak. Hal ini dapat dilihat pada besaran persentase pemanfaatan sumber daya informasi elektronik lebih besar dan merata daripada pemanfaatan sumber daya informasi tercetak.

▪ Dari segi frekuensi penggunaan, tampak bahwa sumber daya informasi elektronik cukup lebih sering digunakan daripada sumber daya informasi tercetak. Hal ini terlihat dari besaran rerata waktu pemanfaatan dimana persentase pemanfaatan sumber daya informasi elektronik lebih besar daripada sumber daya informasi tercetak, juga dilihat dari persentase durasi lama waktu pemanfaatan sumber daya informasi elektronik yang lebih besar dari persentase pemanfaatan sumber daya informasi tercetak, dan dilihat juga dari banyaknya jenis kategori sumber daya informasi yang digunakan dimana persentase jenis kategori sumber daya informasi elektronik kembali lebih besar daripada persentase jenis kategori sumber daya informasi tercetak.

▪ Dari segi tingkat kepuasan dalam penggunaan, dapat dilihat bahwa level kepuasan terhadap pemanfaatan sumber daya informasi elektronik lebih baik daripada

pemanfaatan sumber daya informasi tercetak dimana masih terdapat ketidakpuasan atau respon “biasa saja” terhadap pemanfaatan sumber daya informasi tercetak

▪ Dari segi efektivitas pemakaian juga dapat dilihat bahwa kesesuaian dan informasi yang didapat lebih terpenuhi melalui pemanfaatan sumber daya informasi elektronik daripada sumber daya informasi tercetak. Hal itu terlihat pada respon dimana salah satu responden masih menyatakan “ketidak-sesuaian” informasi yang diperoleh dari pemanfaatan sumber daya informasi tercetak ketimbang sumber daya informasi elektronik.

5.2 Saran

Saran saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

▪ Perpustakaan harus dapat menyediakan koleksi yang up-to-date atau paling tidak menyamai kualitas informasi yang disediakan oleh media sumber daya informasi elektronik pada umumnya. Hal ini dimaksudkan agar pengguna (mahasiswa) tak jemu bergantung pada perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Atau dalam kata lain, ketika perpustakaan tidak menyediakan informasi yang dibutuhkan pengguna, pasti pengguna akan mencari alternatif sumber daya informasi lain yang mungkin menyediakan informasi apa yang dibutuhkannya. (dalam hal ini, pasti salah satunya adalah sumber daya informasi elektronik)

▪ Perpustakaan diharapkan dapat mengkaji lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemanfaatan sumber daya informasi oleh pengguna (mahasiswa), sehingga dapat melahirkan kebijakan yang dapat meminimalisir perbandingan tingkat pemanfaatan sumber daya informasi tercetak dengan sumber daya informasi elektronik. Karena jika keduanya memiliki penilaian yang sama bagi

pengguna, hal ini tentu lebih dapat memudahkan mereka dalam memenuhi kebutuhan informasi.

▪ Keterbatasan peneliti menyebabkan penelitian ini hanya menjelaskan perbandingan pemanfaatan sumber daya informasi tercetak dengan sumber daya informasi elektronik dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa psikologi Universitas Sumatera Utara, dengan ruang lingkup penilaian atas jenis sumber daya informasi yang digunakan, frekuensi penggunaan, tingkat kepuasan dalam penggunaan, dan efektivitas pemanfaatan. Maka, di lain waktu diharapkan kepada peneliti lain lebih dapat mengembangkan penelitian ini dengan ruang lingkup yang mungkin lebih luas, sehingga kajian penelitian ini dapat lebih mendalam.

DAFTAR PUSTAKA Ahmad. 2009. Pengertian E-Book.

http://ebook-gratis-ahmad.blogspot.com/2009/02/pengertian- e book.html.>(20-12-2018)

Alex. 2005. Kamus ilmiah populer kontemporer. Harapan

Brophy, Peter dkk. 2000. Library Performance Measurement and Quality Management System : Performance Indicators for Electronic Library Services.

http://equinox.dcu.ie/reports/pilist.html (20/10/2018)

Chowdury, G.G. 2004. Introduction to Modern Information Retrieval, 2nd ed. London : Facet

Chowdury, G.G. 2004. Introduction to Modern Information Retrieval, 2nd ed. London : Facet

Dokumen terkait