• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk. memperoleh gelar Sarjana Sains Informasi (S.S.I) dalam bidang studi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk. memperoleh gelar Sarjana Sains Informasi (S.S.I) dalam bidang studi"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA INFORMASI TERCETAK DENGAN SUMBER DAYA INFORMASI ELEKTRONIK DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Informasi (S.S.I) dalam bidang studi

Perpustakaan dan Sains Informasi

Oleh :

CRISTIAN WIRANATA SURBAKTI 120709033

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2020

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Analisis Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Tercetak dengan Sumber Daya Informasi Elektronik dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Oleh : Cristian Wiranata Surbakti

NIM : 120709033

PEMBIMBING : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd

NIP : 195704071986032001

Tanda Tangan : _______________________

Tanggal : _______________________

(3)

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul skripsi : Analisis Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Tercetak dengan Sumber Daya Informasi Elektronik dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

Oleh : Cristian Wiranata Surbakti

NIM : 120709033

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI Ketua Jurusan : Drs., Dirmansyah, M.A.,

NIP : 196804181994031001

Tanda Tangan : ________________________

Tanggal : ________________________

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Dekan : Dr. Hj. T. Thyrhaya Zein, M.A NIP : 196301091988032001

Tanda Tangan : ________________________

Tanggal : ________________________

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Berastagi, Desember 2020

Penulis

Cristian Wiranata Surbakti

120709033

(5)

ABSTRAK

Surbakti, Cristian Wiranata. 2020. Analisis Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Tercetak dengan Sumber Daya Informasi Elektronik dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Jenis Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian kuantitatif dan menggunakan teknik analisis data deskriptif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik proportionated stratified random sampling dimana sampel diambil berdasarkan strata atau tingkat yang berbeda di dalam suatu populasi, yakni mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara sebanyak 100 orang.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner.

Hasil dari uji analisis deskriptif pada kuesioner yang telah diisi oleh responden menghasilkan beberapa point perbandingan antara pemanfaatan sumber daya informasi tercetak dengan sumber daya informasi elektronik, dimana dari segi jenis sumber daya informasi yang digunakan, jenis sumber daya informasi elektronik memiliki persentase yang lebih besar dari jenis sumber daya informasi tercetak yang digunakan, lalu dari segi frekuensi penggunaan, baik dari rerata waktu penggunaan, durasi penggunaan, dan banyak jenis sumber daya informasi yang digunakan, sumber daya informasi elektronik lebih unggul dibanding sumber daya informasi tercetak, kemudian dari tingkat kepuasan dalam penggunaan, sumber daya informasi elektronik juga lebih unggul dari sumber daya informasi tercetak dimana terdapat sikap “biasa saja” terhadap pemanfaatan sumber daya informasi tercetak, dan dari segi efektivitas pemakaian, kesesuaian informasi yang diperoleh dari sumber daya informasi tercetak lebih baik dibandingkan sumber daya informasi tercetak dimana terdapat pendapat “kurang sesuai” pada pemanfaatan sumber daya informasi tercetak.

Kata Kunci : sumber daya informasi tercetak, sumber daya informasi elektronik, kebutuhan informasi

(6)

ABSTRACT

Surbakti, Cristian Wiranata. 2020. Comparative Analysis of the Utilization of Printed Information Resources with Electronic Information Resources in Meeting the Information Needs of Students of the Faculty of Psychology, University of North Sumatra.

This type of research is quantitative research and uses descriptive data analysis techniques. The sampling technique in this study used a proportionated stratified random sampling technique where samples were taken based on different strata or levels in a population, namely 100 students of the Faculty of Psychology, University of North Sumatra.

The data collection technique in this study used a questionnaire.

The results of the descriptive analysis test on the questionnaires that have been filled out by the respondents produce several points of comparison between the use of printed information resources and electronic information resources, where in terms of the types of information resources used, the types of electronic information resources have a greater percentage than the types of information resources used. printed information resources used, then in terms of frequency of use, both from the average time of use, duration of use, and the many types of information resources used, electronic information resources are superior to printed information resources, then from the level of satisfaction in use, Electronic information resources are also superior to printed information resources where there is an

"ordinary" attitude towards the use of printed information resources, and in terms of effectiveness of use, the suitability of information obtained from printed information resources is better than that of printed information resources. printed information resources where there is an "inappropriate" opinion on the use of printed information resources.

Keywords : printed information resources, electronic information resources, information needs

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Analisis Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Tercetak dengan Sumber Daya Informasi Elektronik dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara”, untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sains Informasi. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda Julister Surbakti dan Ibunda Suswa Dewi Kurniasih Sembiring atas semua doa dan dukungan moril dan materil yang diberikan kepada penulis. Kepada abang saya Chandra Kurniawan Surbakti dan adik saya Stevanie Urbhina br Surbakti, kiranya kasih Tuhan menyertai keluarga kita selalu.

Selama proses pengerjaan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat kasih kemurahan kebijaksanaan sehingga penulis bisa sampai pada tahap penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Hj. T. Thyrhaya Zein, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Dirmansyah, M.A., selaku Ketua Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Hj. Eva Rabita, M.Hum, selaku dosen penguji I penulis yang telah membimbing dan memberi saran dalam penulisan skripsi.

(8)

.

6. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd selaku dosen pembimbing penulis yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak/Ibu dosen dan staf administrasi Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi yang telah membantu penulis, terkhusus Ibnu Handoyo, S.Sos dan Milham Hidayat, S,Sos yang telah banyak berkontribusi serta memberi semangat dalam proses pengerjaan sampai penyelesaian skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan bimbingan skripsi bersama, sampai akhirnya ada yang duluan selesai sampai selesai bersama sama, Lekku kedan kental Elianser Sihombing, Sahat Sinaga, juga adinda-adinda kebanggaan Ihsan Siregar, Yogi Naibaho, Dicky Raimon, Hendro Silitonga dan juga teman teman dan adinda lainnya se Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang selalu mendukung dan beri semangat.

9. Kepada seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara yang sangat baik dan ramah serta kontributif dalam membantu penulis mengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada Adik sepupu ku Handy Santoso, S.Sos dan Adriyan Dwitama Sembiring yang telah berkontribusi banyak membantu memberikan semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadi refrensi bagi pembaca dalam bidang Perpustakaan dan Sains Informasi.

(9)

Berastagi, Desember 2020

Cristian Wiranata Surbakti 120709033

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR . ... iii

DAFTAR ISI ... .vi

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ... ix

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian . ... 6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Daya Informasi . ... 7

2.1.1 Pengertian Sumber Daya Informasi ... 7

2.1.2 Sumber Daya Informasi Pada Perpustakaan ... 8

2.2 Jenis Jenis Sumber Daya Informasi ... 10

2.2.1 Sumber Daya Informasi Tercetak ... .11

2.2.1.1 Jenis Jenis Sumber Daya Informasi Tercetak ...12

2.2.2 Jenis Jenis Sumber Daya Informasi Elektronik ...18

2.2.2.1 Jenis – Jenis Sumber Daya Informasi Elektronik...19

2.3 Kebutuhan Informasi ... ...24

2.3.1 Jenis Kebutuhan Informasi ...24

2.3.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi ... 28

(11)

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ...32

3.2 Lokasi Penelitian ...32

3.3 Populasi dan Sampel ...33

3.3.1 Populasi ... 33

3.3.2 Sampel ... 34

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 35

3.6 Instrumen Penelitian ... 36

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 38

3.7.1 Uji Validitas ... 38

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 38

3.8 Analisis Data Deskriptif ... 39

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara . ... 40

4.1.1 Sejarah Singkat Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara . ... 40

4.1.2 Visi dan Misi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara . ... 42

4.1.2.1 Visi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara . ... 42

4.1.2.2 Misi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara . ... 43

4.1.3 Deskripsi Geografis Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara . ... 43

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Uji Validitas . ... 44

4.2.2 Uji Reliabilitas . ... 46

(12)

4.3 Analisis Data Deskriptif

4.3.1 Jawaban Responden Terhadap Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Tercetak ...47 4.3.2 Jawaban Responden Terhadap Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik . . 55 4.4 Rangkuman Hasil penelitian . ... 63 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan . ... 66 5.2 Saran . ... 67 DAFTAR PUSTAKA . ... 69 LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian . ... 72

(13)

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Tabel 1.1 Tabel Perbandingan Jumlah Peminjam dan Pinjaman Di Perpustakaan Universitas

Sumatera Utara sepanjang 2015 – 2018 ...4

Gambar 2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi . ... 30

Tabel 3.1 Perincian Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara 2015 - 2018 ... 33

Tabel 3.2 Tabel 3.2 Perincian perhitungan jumlah sampel berdasarkan strata/angkatan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara angkatan 2015-2018 ... 35

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner ... 37

Tabel 4.1 Item-item statistics... 45

Tabel 4.2 Item Total Statics ... .46

Tabel 4.3 Realibility Statics ... .47

Tabel 4.4 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Jenis Sumber Daya Informasi Tercetak Yang Sering Digunakan . ... 48

Tabel 4.5 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Jenis Sumber Daya Informasi Tercetak (Lainnya) Yang Sering Digunakan ... 49

Tabel 4.6 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Berapa Kali Rata – Rata Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Tercetak. ... 50

Tabel 4.7 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Berapa Kali Rata – Rata Waktu Yang Digunakan Dalam Memanfaatkan Sumber Daya Informasi Tercetak. ... 51

Tabel 4.8 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Berapa Jumlah Sumber Daya Informasi Tercetak Yang Biasa Digunakan... 52

Tabel 4.9 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Bagaimana Tingkat Kepuasan Dalam Memanfaatkan Sumber Daya Informasi Tercetak. ... 53

Tabel 4.10 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Apakah Informasi Yang Diperoleh Dari Sumber Daya Informasi Tercetak Telah Sesuai Dan Memenuhi Kebutuhan Informasi. ... 54

(14)

Tabel 4.11 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Jenis Sumber Daya Informasi

Elektronik Yang Sering Digunakan ... 56 Tabel 4.12 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Jenis Sumber Daya Informasi

Elektronik (Lainnya) Yang Sering Digunakan ... 57 Tabel 4.13 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Berapa Kali Rata – Rata Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik ... 58 Tabel 4.14 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Berapa Kali Rata – Rata Waktu Yang Digunakan Dalam Memanfaatkan Sumber Daya Informasi Elektronik ... 59 Tabel 4.15 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Berapa Jumlah Sumber Daya Informasi Tercetak Yang Biasa Digunakan... 60 Tabel 4.16 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Bagaimana Tingkat Kepuasan Dalam Memanfaatkan Sumber Daya Informasi Elektronik ... 61 Tabel 4.17 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Apakah Informasi Yang Diperoleh Dari Sumber Daya Informasi Elektronik Telah Sesuai Dan Memenuhi Kebutuhan Informasi ... 62

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era modern saat ini, informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi setiap orang. Informasi juga tentunya dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari hal pendidikan, penelitian, gaya hidup, sosial, bahkan sebagai sarana hiburan atau menambah wawasan pengetahuan seseorang dalam berbagai bidang. Oleh sebab itu, informasi menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan pengambilan keputusan oleh seseorang.

Bahkan jauh pada masa masa sebelum terciptanya era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini, sesungguhnya informasi juga memiliki peranan yang teramat besar dalam kehidupan sosial masyarakat dan dalam berbagai bidang keahlian atau pekerjaan.

Informasi dimanfaatkan dalam studi riset keilmuan dan pendidikan, informasi ekonomi dan perdagangan, sosial politik dan juga gaya hidup. Tak heran, jika dalam tiap perkembangan zaman, dari waktu ke waktu, arus kebutuhan akan informasi begitu berkembang sedemikian masif.

Kita bisa lihat bagaimana perkembangan tuntutan kebutuhan informasi dalam dunia era modern masa kini, bagaimana masyarakat, dengan beragam media, baik kaum muda maupun dewasa umumnya mengakses sumber sumber informasi, baik tercetak, maupun elektronik. Seperti sebagaimana digambarkan sebelumnya, kebutuhan akan informasi juga bahkan sampai berdampak pada gaya hidup. Maka umumnya masyarakat yang tak hanya

(16)

kaum pelajar atau mahasiswa yang memiliki tuntutan kebutuhan akan informasi, melainkan juga masyarakat umum secara lebih luas.

Sumber daya informasi berkembang biak dengan sangat cepat (Hasugian 2008 : 12).

Dewasa ini sumber daya informasi di perpustakaan memiliki berbagai bentuk, seperti sumber daya informasi berbasis kertas yang selama ini merupakan primadona perpustakaan tradisional dan sekarang banyak tersedia dalam bentuk elektronik. Sumber daya informasi berbasis kertas, kemudian ditantang oleh sumber daya informasi elektronik yang memberi berbagai keuntungan yakni dapat diakses secara terbuka dapat digunakan oleh banyak pengguna, akses tidak terbatas dan informasi dapat diakses dari jarak jauh oleh pengguna tanpa harus datang ke perpustakaan.

Keanekaragaman sumber daya informasi yang dikembangkan oleh para pustakawan, perpustakaan dan penerbit kemudian melahirkan pertumbuhan sumber daya informasi yang sangat pesat, baik dalam bentuk tercetak ataupun elektronik, kecenderungan perbandingan pemanfaatan sumber daya informasi tercetak dengan sumber daya informasi elektronik kemudian seolah memberikan ragam pilihan bagi pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi. Namun hal ini juga berdampak pada alternatif baru pemenuhan informasi dan penyebarluasan informasi bagi pengguna.

Berkaitan dengan perubahan dan perkembangan di atas, perpustakaan di lingkungan perguruan tinggi tentu dapat mencari cara dan langkah langkah dalam mengoptimalkan pelayanan bagi pengguna. Seperti halnya tetap memelihara koleksi tercetak, pun juga koleksi elektronik yang keduanya merupakan bagian dari sumber daya informasi tercetak dan sumber daya informasi elektronik. Kedua sumber daya sebagaimana dimaksud, sangat memegang

(17)

peranan penting, bagi pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi, seperti misalnya bagi mahasiswa, dalam memperoleh bahan bahan atau materi perkuliahan yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di kampus.

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, sebagai salah satu pengguna informasi, tidak terlepas dari adanya kebutuhan informasi, seperti sebagaimana dijelaskan sebelumnya, baik dalam riset penelitian keilmuan atau sekedar bahan bahan materi perkuliahan juga mungkin informasi sosial dan gaya hidup. Kebutuhan ini didasarkan untuk mendukung segala aktivitias akademis, baik dalam mengerjakan tugas tugas mata kuliah atau dalam hal penyusunan tugas akhir dalam menyelesaikan studi. Pemanfaatan sumber daya informasi tercetak dan elektronik tersebut, dapat dilihat dari bagaimana kedua sumber daya informasi tersebut dimanfaatkan oleh pengguna. Untuk mengetahui bagaimana pengguna memanfaatkan sumber daya informasi tersebut, maka, perlu dilakukan analisis perbandingan antara sumber daya informasi tercetak dengan sumber daya informasi elektronik.

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, terdiri atas berbagai angkatan, diantaranya angkatan 2015 sebanyak 121 mahasiswa, angkatan 2016 sebanyak 230 mahasiswa, angkatan 2017 sebanyak 241 mahasiswa dan angkatan 2018 sebanyak 245 mahasiswa (berdasarkan situs web dirmahasiswa.usu.ac.id), sedikit banyaknya jumlah mahasiswa juga mempengaruhi bagaimana arus pemanfaatan sumber daya informasi di perpustakaan.

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, sehari hari melayani 1842 – 1932 judul koleksi di perpustakaan, khusus Bidang Psikologi. Berdasarkan pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, terjadi fluktuasi angka peminjaman dan

(18)

jumlah peminjam dalam beberapa tahun. Pada tahun 2014, tercatat 300 orang peminjam dengan 1824 kali peminjaman, pada 2015 tercatat 319 orang peminjam dengan 883 kali peminjaman, pada 2016 tercatat 259 orang peminjam dengan 777 kali peminjaman, pada 2017 tercatat 420 peminjam dengan 1383 kali peminjaman dan pada 2018 tercatat 1143 orang peminjam dengan 3048 kali peminjaman (lebih lanjut dapat dilihat pada tabel dibawah)

Tabel 1.1 Tabel Perbandingan Jumlah Peminjam dan Pinjaman di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sepanjang 2015-2018

Tahun Jumlah

Peminjam

Total Peminjaman

2014 300 Orang 1824 kali

2015 319 Orang 883 kali

2016 259 Orang 777 kali

2017 420 Orang 1383 kali

2018 1143 orang 3048 kali

Hal ini tentu mengundang rasa penasaran penulis, apa yang menjadi penyebab terjadinya turun naik total peminjam dan total pinjaman serta peningkatan angka penggunaan dokumen elektronik berdasarkan survei sebagaimana disebutkan sebelumnya. Sekali lagi tentu banyak faktor yang bisa menyebabkan hal tersebut terjadi. Maka, berdasarkan uraian di atas penulis tertarik ingin mengetahui perbandingan pemanfaatan sumber daya informasi tercetak dengan sumber daya informasi elektronik dalam memenuhi kebutuhan informasi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Oleh karena itu, penulis menetapkan judul penelitian ini menjadi “Analisis Perbandingan Pemanfaatan Sumber Daya

(19)

Informasi Tercetak dengan Sumber Daya Informasi Elektronik dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana perbandingan pemanfaatan antara sumber daya informasi tercetak dengan sumber daya informasi elektronik dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Psikologi USU ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui perbandingan pemanfaatan sumber daya informasi tercetak dan sumber daya informasi elektronik dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Psikologi USU.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Perpustakaan USU, sebagai bahan masukan dalam pengembangan perpustakaan khususnya dalam pengelolaan sumber daya informasi tercetak dan sumber daya informasi elektronik pada perpustakaan perguruan tinggi.

2. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya dengan topik yang berhubungan.

3. Bagi Penulis, menambah pengetahuan dan wawasan di bidang ilmu perpustakaan dan informasi, serta pemahaman tentang perbandingan pemanfaatan sumber daya informasi tercetak dan sumber daya informasi elektronik pada perpustakaan perguruan tinggi.

(20)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penulis memberi batasan ruang lingkup penelitian yang terfokus pada perbandingan pemanfaatan sumber daya informasi tercetak dengan sumber daya informasi elektronik dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Psikologi USU meliputi, jenis sumber daya informasi yang digunakan, frekuensi penggunaan, tingkat kepuasan dalam menggunakan sumber daya informasi tersebut, serta perbandingan efektifitas pemanfaatan sumber daya informasi tercetak dengan sumber daya informasi elektronik.

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumber Daya Informasi

2.1.1 Pengertian Sumber Daya Informasi

Sumber daya informasi secara ringkas dapat dimaknai atau diartikan sebagai segala sesuatu yang menghasilkan informasi. Informasi tersebut dapat berupa lisan atau tulisan, dalam bentuk sederhana ataupun dalam bentuk yang kompleks.

Kartika (2011 : 1) menjelaskan, "sumber informasi yakni segala sesuatu yang digunakan sebagai rujukan atau pegangan dalam melakukan segala aktifitas atau proses kerja, sumber informasi itu dapat berupa dokumen, lembaga, manusia, benda ataupun situasi".

Perdani (2009 : 9) juga menyatakan bahwa :

"Sumber daya informasi tidak hanya sekedar data dan informasi, melainkan mencakup pula perangkat keras, perangkat lunak, para spesialis informasi, dan para pemakai informasi. Data dan informasi merupakan sumber daya utama yang harus dikelola dengan baik seperti sumber daya utama lainnya adalah pendekatan positif untuk penggunaan komputer. Dengan kata lain bahwa mengelola data (input) dengan bantuan komputer hal tersebut berarti mengelola informasi (output) yang dimiliki".

Hal di atas menjelaskan bahwa sumber daya informasi tidak hanya sekedar data dan informasi melainkan tentang media yang menghasilkan informasi, begitupun tentang siapa yang menggunakan informasi tersebut. Sehingga kemudian informasi tersebut dapat dikelola dengan baik, untuk kemudian digunakan, sebagaimana terdapat di perpustakaan.

Informasi yang ditampung oleh perpustakaan perguruan tinggi pada umumnya relatif lengkap, tidak hanya terdiri dari satu cabang ilmu saja, melainkan banyak cabang ilmu.

(22)

Sumber daya informasi tersebut kemudian dikelola, disimpan dan dikembangkan di dalam lingkungan perguruan tinggi tersebut.

2.1.2 Sumber Daya Informasi Pada Perpustakaan

Perpustakaan perguruan tinggi sebagai sarana pendidikan untuk mendidik diri sendiri atau bisa dikatakan sebagai tempat pendidikan nonformal, mempunyai tugas untuk menghimpun, memelihara dan mendayagunakan bahan perpustakaan untuk kepentingan sivitas akademik juga masyarakat secara umum.

Menurut Perpustakaan Nasional yang dikutip oleh Hasugian (2009 : 79) mendefinisikan :

“perpustakaan perguruan tinggi sebagai perpustakaan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan tinggi yang layanannya di peruntukkan untuk sivitas akademika perguruan tinggi yang bersangkutan. Secara sederhana perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi.”

Sehubungan dengan hal di atas di dalam buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (2000 : 3) dinyatakan bahwa :

“perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit pelaksana teknis perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain, turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Sumber daya informasi pada sebuah perpustakaan bisa dikatakan sebagai wadah informasi yang terdapat pada perpustakaan tersebut, seperti koleksi yang dilayankan kepada pengguna.”

Yusup (2012 : 243) mengatakan, perpustakaan disebut sebagai pusat informasi dan sumber sumber informasi karena memiliki ciri-ciri yang antara lain sebagai berikut :

(23)

a. Tempat dihimpunnya segala macam (sumber) informasi baik dalam bentuknya yang tercetak maupun dalam bahan yang bukan hasil cetakan, baik berupa dokumen analog maupun dokuimen digital.

b. Tempat diolahnya bermacam ragam (sumber) informasi, baik yang tercetak maupun dalam bentuk rekam elektronik.

c. Tempat didistribusikan atau disebarluaskan segala macam (sumber) informasi ke segenap anggota masyarakat (pengguna) yang membutuhkannya.

d. Dalam kasus tertentu perpustakaan berfungsi sebagai tempat lahirnya informasi, misalnya informasi tentang pengembangan perpustakaan, informasi yang oleh pustakawan sudah diolah dalam bentuknya yang siap digunakan oleh mereka yang membutuhkan, seperti contohnya informasi mengenai ramalan cuaca hari ini dan esok, tabel pertumbuhan ekonomi nasional dalam bentuk grafik, dan lain-lain.

e. Tempat dipeliharanya segala jenis informasi terekam. Dalam kaitan ini perpustakaan bertugas sangat mulia yaitu sebagai lembaga yang secara sadar melestarikan hasil budaya anak bangsa, sehingga masyarakat pada generasi mendatang bisa memanfaatkan hasil karya masyarakat zaman sekarang.

f. Tempat pewarisan budaya bangsa. Yang ini sangat besar kegunaannya untuk kepentingan masyarakat yang akan datang. Melalui membaca karya- karya yang diterbitkan pada abad ke -15 atau sebelumnya, misalnya, kita dapat mengetahui sebagian peristiwa pada masa itu. Dan bahan bacaan tersebut banyak tersedia di perpustakaan, Naskah-naskah kuno banyak disimpan dan dilestarikan di perpustakaan, dan setiap orang pun berhak untuk mengetahui adanya informasi itu.

g. Perpustakaan sebagai tempat konsultasi bagi mereka yang membutuhkan keterangan mengenai sesuatu terkait dengan kebutuhan akan informasi yang bukan hanya unik, akan tetapi juga termasuk informasi langka lainnya.

Sejarah atau biografi orang-orang terkenal didunia secara detail bisa ditemukan di perpustakaan.

h. Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar bersama. Setiap orang tanpa melihat latar belakang sosial dan asal usulnya, memiliki peluang yang besar untuk menggunakan perpustakaan. Dalam konteks ini perpustakaan dikatakan sebagai lembaga layanan publik di bidang penyediaan informasi dan sumber-sumber informasi.

i. Perpustakaan sebagai gudang ilmu, gudang pengetahuan, dan gudang informasi. Kata gudang sering dikonotasikan pasif, namun dalam konteks ini lebih bermakna aktif dan dinamis dalam prosesnya mendayagunakan semua isinya untuk kepentingan orang banyak.

j. Dan masih banyak lagi tugas-tugas atau fungsi-fungsi perpustakaan berkaitan dengan pelestarian dan pemanfaatan informasi untuk kepentingan umat manusia di masa-masa sekarang maupun untuk masyarakat yang akan datang.

Ciri-ciri seperti yang diuraikan di atas cukup menggambarkan bahwa perpustakaan itu berfungsi sebagai tempat pengelolaan sumber-sumber informasi untuk kepentingan sivitas

(24)

akademika, dan kepentingan orang banyak. Kategori perpustakaan bertujuan untuk kepentingan analisis dan penjelasan ilmiah, bukan membedakan fungsi dan karakteristiknya.

Tugas perpustakaan merupakan suatu kewajiban yang telah ditetapkan untuk dilakukan di perpustakaan. Setiap perpustakaan memiliki tugas yang diberi oleh lembaga induk yang menaunginya. Tugas perpustakaan adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara, dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana dan pemanfaatannya, dan melayani masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan (Sutarno, 2006 :53).

2.2 Jenis Jenis Sumber Daya Informasi

Informasi yang merupakan data hasil perekaman sebuah aktifitas perorangan ataupun kelompok atau diperoleh atas dasar sebuah peristiwa dapat tersimpan dalam bentuk rekaman tercetak ataupun elektrronik. Sumber Informasi pada perpustakaan merupakan keseluruhan koleksi yang dilayankan. Koleksi perpustakaan merupakan semua bahan pustaka yang dikumpulkan , diolah, dan dilayankan kepada pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan.

Menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2004) mendefinisikan informasi (information) :

"Data presented is readily comprehensible form to which meaning has been attributed within a context for its use".In a more dynamic sense, the message conveyed by the use of a medium of communication of expression. More concretely, all the facts, conclution, ideas and creative work of the human intellect and imagination that have been communicated, formally or informally, in any form.”

Berdasarkan pernyataan di atas, informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti yang maknanya dianggap disebabkan dalam konteks penggunanya.

(25)

Dalam arti yang dinamis, informasi adalah pesan yang disampaikan melalui komunikasi atau ekspresi yang sederhana. Selanjutnya dalam arti yang lebih nyata, bahwa informasi adalah seluruh fakta, kesimpulan, ide-ide dan karya kreatif intelektual dan imajinasi yang telah dikomunikasikan baik formal atau informal.

2.2.1 Sumber Daya Informasi Tercetak

Sumber daya informasi tercetak pada perpustakaan dapat dikatakan koleksi yang terdapat di perpustakaan. Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kualitas dari suatu perpustakaan. Agar koleksi suatu perpustakaan berkualitas dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka perpustakaan tersebut harus memberikan pelayanan informasi secara maksimal yang didukung dengan koleksi yang memadai. Oleh karena itu perpustakaan sebagai sumber informasi harus menyediakan koleksi yang memadai.

Dengan perkembangan jaman sekarang ini, koleksi/bahan perpustakaan mempunyai cakupan arti yang luas. Secara umum koleksi perpustakaan adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk baik tercetak maupun non-cetak yang disimpan secara sistematis di perpustakaan.

Koleksi merupakan salah satu bagian yang penting pada sebuah perpustakaan untuk melayani pengguna perpustakaan. Kata koleksi berasal dari Bahasa Inggris yaitu collection yang berarti kumpulan. Dalam Kamus Ilmiah Populer Kontemporer, kata koleksi berarti pengumpulan, kumpulan (Alex, 2005 :321).

(26)

Menurut buku Pedoman Pembinaan Koleksi dan Pengetahuan Literatur yang dikutip oleh Harahap (1998:2) menyatakan bahwa, "koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi".

Pemakai informasi mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda sehingga sumber informasi yang diperlukan juga berbeda. Hal ini disebabkan oleh jenis dan tujuan perpustakaan itu sendiri yang juga berbeda. Perpustakaan harus menyediakan koleksi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan koleksi adalah kumpulan sumber daya informasi baik tercetak maupun non-cetak yang disimpan secara sistematis di perpustakaan sehingga dapat digunakan oleh pengguna perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

2.2.1.1 Jenis-Jenis Sumber Daya Informasi Tercetak

Menurut Yusup yang dikutip oleh Evriza (2011:4) bahwa, sumber daya informasi tercetak merupakan salah satu sumber daya informasi yang terdapat pada sebuah perpustakaan yang disajikan kepada pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi. Jenis-jenis sumber daya informasi tercetak yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain :

(27)

1. Buku

Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lain yang dijilid jadi satu.

Kertas-kertas tersebut mempunyai tema bahasan yang sama dan disusun menurut kronologi tertentu. Buku terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu :

a. Buku Fiksi

Buku fiksi adalah jenis buku yang ditulis bukan berdasarkan fakta atau kenyataan. Ia ditulis atas dasar kehendak dan khayalan pengarangnya saja.

b. Buku Nonfiksi

Buku nonfiksi adalah buku yang pembahasannya berdasarkan fakta atau kenyataan. Isinya berupa uraian tentang fakta atau peristiwa yang sebenarnya.

Buku nonfiksi dapat digolongkan menjadi :

1. Buku teks atau buku pelajaran

2. Buku referensi : misalnya kamus, ensiklopedi, buku tahunan, direktori, almanak, bibliografi, katalog, indeks, abstrak, atlas, dokumen pemerintah, laporan hasil penelitian, sumber sumber geografi, biografi dan petunjuk perjalanan.

Buku adalah susunan atau kumpulan/gabungan kertas-kertas dalam ukuran tertentu yang salah satu fungsinya sebagai bentuk penyimpanan data, informasi, pengetahuan dan sebagainya bahkan sejarah dari suatu bangsa, serta sebagai sumber referensi yang dibutuhkan banyak kalangan termasuk sivitas akademika perguruan tinggi. Singkatnya, buku adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk merekam pengetahuan dan berbagai infomrasi lainnya (Hasugian, 2011 : 67).

(28)

2. Terbitan Berseri

Menurut Harrod yang dikutip oleh Siregar menyatakan bahwa,

"terbitan berseri merupakan suatu terbitan yang berisi informasi berita aktual, berita keilmuan serta kejadian-kejadian yang berhubungan dengan segala bidang, baik bidang sosial ekonomi, teknologi , dan perkembangan ilmu pengetahuan, yang pada umumnya diminati oleh masyarakat.

Menurut Harrod yang dikutip oleh Siregar bahwa definisi terbitan berseri adalah sebagai berikut :

1. Setiap terbitan yang dipublikasikan dalam bagian-bagian yang berturut- turut, muncul dalam tenggang waktu yang biasanya teratur. Terbitan ini dimaksudkan untuk terbit secara terus menerus dalam waktu yang tidak terbatas. Didalamnya mencakup terbitan berkala (periodicals), koran, buku tahunan, seri monografi yang bernomor dan prosiding, transaction dan memoir.

2. Suatu buku berisi bagian-bagian atau volume yang diterbitkan secara berturut-turut dengan judul yang sama (seragam). Terbitan ini dimaksud untuk terbit secara terus menerus dalam waktu yang tidak terbatas, dengan jarak, waktu terbit perlu teratur (Saleh, 1996:3).

Terbitan berseri diterbitkan terpisah-pisah dengan judul yang seragam dan diberi nomor urut dan terbitan berseri terbit secara terus-menerus dalam kurun waktu yang tidak ditentukan/terbatas. Salah satu layanan yang disediakan oleh perpustakaan adalah layanan terbitan berseri. Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 34), "terbitan berseri merupakan terbitan yang keluar dalam bagian secara berturut-turut dengan menggunakan nomor urut dan/atau secara kronologi, serta dimaksudkan untuk terbitan dalam waktu yang ditentukan"

(29)

Dari definisi di atas, dapat dikatakan bahwa terbitan berseri adalah suatu publikasi yang diterbitkan berturut-turut, bagian demi bagian, biasanya dengan jangka waktu penerbitan yang tetap dan dimaksudkan untuk terbit terus menerus tanpa batas waktu tertentu. Dalam hal ini, suatu publikasi dapat digolongkan kedalam terbitan berseri jika diterbitkan secara berurutan dan dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dengan nomor, volume, tanggal atau bulan dan tahun. Terbitan berseri atau serial meliputi terbitan berkala (periodicals) atau tahunan (year-book) dan sebagainya, memoir, prosiding dan transaction.

Lebih lanjut, jenis-jenis terbitan berseri yang dikemukakan Harrod sebagaimana dikutip oleh Siregar, diantaranya :

1. Surat Kabar / Koran

Surat Kabar / Koran adalah suatu terbitan berseri yang sangat kaya akan berita atau informasi mutakhir. Terbitan ini lebih banyak menyajikan informasi dalam bentuk berita. Namun demikian ada kalanya surat kabar memuat informasi ilmiah, oleh sebab itu surat kabar juga harus ditangani dengan baik.

2. Terbitan Berkala (periodicals) atau Majalah

Majalah berisi sekumpulan artikel yang merupakan kontribusi atau sumbangan dari beberapa pengarang. Artikel majalah tersebut dirancang sebagai bacaan narative, hal ini berarti bahwa untuk dapat mengerti isi dari artikel tersebut pembaca harus membaca seluruh isi artikel tersebut. Secara umum majalah dapat dikelompokkan kedalam beberapa macam yaitu :

(30)

a. Majalah Komersial

Majalah komersial adalah majalah yang termasuk kelompok yang terbesar, termasuk majalah yang diperdagangkan, majalah ini berhubungan dengan profesional dan aktifitas lainnya. Tujuan utama dari penerbitan majalah ini adalah keuntungan ekonomi dimana penerbit berusaha agar majalah yang diterbitkan dilanggan oleh banyak orang.

Majalah komersial dibagi kedalam dua jenis yaitu majalah populer dan majalah ilmiah populer. Majalah populer dapat dikenali dari bahasa yang digunakan, yakni bahasa yang mudah dimengerti oleh orang awam. Majalah ilmiah populer memuat tulisan keilmuan yang praktis, kebanyakan

memuat artikel populer karena diharapkan dapat dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat, dengan demikian majalah yang dijual dapat lebih banyak.

b. Majalah Ilmiah (journals)

Majalah ilmiah adalah artikel yang ditulis / penyumbang naskah yang berupa hasil-hasil sebuah penelitian. Selain itu ada kemungkinan bahwa dengan dimuatnya naskah yang dikirimkan, penulis berharap akan memperoleh reputasi akademis dan professional. Majalah ilmiah ini sering juga disebut jurnal.

c. Majalah Lokal atau Lingkungan Sendiri (Warta)

Majalah jenis ini diterbitkan dengan tujuan sebagai sarana komunikasi dalam lingkungan sendiri, misalnya lingkungan suatu lembaga atau

(31)

perusahaan. Majalah ini berfungsi sebagai alat komunikasi antara lembaga dan staf, perusahaan dengan staf dan pemegang saham ataupun dengan pihak luar atau kombinasi dari semuanya. Majalah ini memuat kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh perusahaan atau lembaga tersebut.

d. Buletin

Buletin (bulletin) adalah suatu terbitan berkala berbentuk majalah yang sebagian isinya serupa dengan warta ataupun artikel dan hasil-hasil penelitian.

3. Advances in... year's Work in...

Majalah jenis ini hanya berisi satu atau dua artikel saja dengan kajian yang sangat mendalam. Frekuensi majalah ini tidak teratur. Pelanggan majalah ini biasanya adalah lembaga seperti perpustakaan dan lembaga penelitian ataupun pusat- pusat informasi.

4. Buku Tahunan

Buku tahunan adalah suatu terbitan yang berisi informasi yang mutakhir dalam bentuk deskripsi dan / atau statistik yang diterbitkan sekali dalam satu tahun.

5. Seri Monograf

Monograf adalah suatu risalah satu subjek atau bagian subjek atau risalah seseorang yang biasanya sangat terinci tetapi dalam lingkup yang tidak terlalu luas.

(32)

Harrod menyatakan bahwa, "monograf adalah terbitan secara berseri dan diberi judul seri dan judul setiap nomor (judul individual)".

6. Prosiding

Menurut Harrod, "Prosiding adalah publikasi catatan pertemuan dari suatu organisasi profesi atau masyarakat ilmiah atau suatu institusi, yang pada umumnya dilengkapi dengan makalah-makalah atau abstrak dari majalah atau laporan yang dipresentasikan dalam pertemuan tersebut".

7. Transaction dan Memoir

Harrod dalam Siregar menyatakan bahwa, "memoir adalah suatu kumpulan laporan penelitan atas percobaan-percobaan atau disertasi yang diterbitkan oleh suatu organisasi profesi/masyarakat ilmiah, khususnya dalam bentuk catatan prosiding atau transaction".

2.2.2 Sumber Daya Informasi Elektronik

Sumber daya informasi elektronik pada perpustakaan dapat dikatakan koleksi yang terdapat di perpustakaan. Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kualitas dari suatu perpustakaan. Agar koleksi suatu perpustakaan berkualitas dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka perpustakaan tersebut harus memberikan pelayanan informasi secara maksimal yang didukung dengan koleksi yang memadai. Oleh karena itu perpustakaan sebagai sumber informasi harus menyediakan koleksi yang memadai.

(33)

Dengan perkembangan jaman sekarang ini, koleksi/bahan perpustakaan mempunyai cakupan arti yang luas. Secara umum koleksi perpustakaan adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk baik tercetak maupun non-cetak (elektronik) yang disimpan secara sistematis di perpustakaan.

Koleksi merupakan salah satu bagian yang penting pada sebuah perpustakaan untuk melayani pengguna perpustakaan. Kata koleksi berasal dari Bahasa Inggris yaitu collection yang berarti kumpulan. Dalam Kamus Ilmiah Populer Kontemporer, kata koleksi berarti pengumpulan, kumpulan (Alex, 2005 :321).

Menurut buku Pedoman Pembinaan Koleksi dan Pengetahuan Literatur yang dikutip oleh Harahap (1998:2) menyatakan bahwa, "koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi".

Pemakai informasi mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda sehingga sumber informasi yang diperlukan juga berbeda. Hal ini disebabkan oleh jenis dan tujuan perpustakaan itu sendiri yang juga berbeda. Perpustakaan harus menyediakan koleksi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan koleksi adalah kumpulan sumber daya informasi baik tercetak maupun non-cetak (elektronik) yang disimpan secara sistematis di perpustakaan sehingga dapat digunakan oleh pengguna perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

(34)

2.2.2.1 Jenis Jenis Sumber Daya Informasi Elektronik

Dokumen elektronik dapat berupa buku elektronik (e-book), jurnal elektronik (e-journal), atau dokumen lain dalam format elektronik. Buku elektronik adalah buku yang diterbitkan dalam format elektronik. Pada prinsipnya muatan isi (content) buku elektronik sama dengan versi cetaknya. Hanya karena formatnya berbeda maka cara penggunaannya pun berbeda. Buku elektronik dapat dibeli secara utuh seperti halnya dengan buku biasa, terutama yang tersedia terekam dalam compact disk (CD) atau media rekam elektronik lainnya, tetapi saat ini sudah banyak tersedia dan dilanggan secara online. Jurnal elektronik (e-journal) pada prinsipnya tidak jauh beda dengan buku elektronik, muatan isi dalam jurnal elektronik sama dengan versi cetaknya.

Akan tetapi pada umumnya jurnal elektronik dilanggan secara online apakah per judul atau dalam bentuk paket. Biasanya bila perpustakaan melanggan jurnal elektronik selalu disertai back issu. Dokumen lain yang tersedia dalam format elektronik adalah seperti kamus elektronik, ensiklopedia elektronik dan sebagainya (Hasugian, 2008 :15).

Saat ini, perpustakaan modern tidak hanya melayankan sumber daya informasi tercetak saja, namun juga melayankan sumber daya informasi elektronik untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan. Brophy dkk (2000: 5) menyatakan bahwa sumber daya informasi elektronik adalah "every document in electronic form which needs special equipment to be used. Electronic resources include digital documents, electronic serials, database, patents in electronic form and networked audiovisual documents"

(35)

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa sumber daya informasi elektronik adalah setiap dokumen dalam bentuk elektronik yang membutuhkan peralatan khusus untuk menggunakannya yang meliputi dokumen digital, terbitan berseri elektronik, database (pangkalan data), hak paten dalam format elektronik dan dokumen jaringan kerja audiovisual.

Sumber-sumber yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, salah satunya adalah sumber daya informasi elektronik yang bersumber ari internet / online database. Sumber daya informasi ini dapat memperoleh informasi berupa karya-karya digital, misalnya E-journal, E-books, E-articles dan lainnya.

1. E-journal

Jurnal elektronik saat ini mulai diminati oleh pengguna perpustakaan, sehingga perpustakaan berinisiatif untuk menyediakan jurnal elektronik untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dikarenakan berbagai keunggulannya.

LIPI (2005 :1) menyatakan bahwa, "Jurnal elektronik (E-journal) adalah sarana berbasis web untuk mengelola sebuah jurnal ilmiah maupun non-ilmiah. Sarana ini disediakan sebagai wadah bagi pengelola, penulis dan pembaca karya-karya ilmiah". Hal yang dijabarkan LIPI tersebut menganggap bahwa jurnal elektronik sebagai sarana yang berbasis web bagi penulis, penerbit dan pembaca karya ilmiah maupun non-ilmiah.

(36)

2. E-Book

E-Book adalah singkatan dari Electronic Book atau buku elektronik.

E-Book tidak lain adalah sebuah bentuk buku yang dapat dibuka secara elektronis melalui komputer. E-Book ini berupa file dengan format bermacam-macam, ada yang berupa pdf (portable document format) yang dapat dibuka dengan program Acrobat Reader dan sejenisnya. Ada juga yang dengan bentuk format html, yang dapat dibuka dengan browsing atau internet explorer secara offline. Ada juga yang berbentuk format exe (Ahmad.

2009:1).

Dari pernyataan di atas, dapat dinyatakan bahwa e-book (buku elektronik) adalah buku yang dikemas dalam format elektronik yang dapat pengguna peroleh dan akses dengan memanfaatkan komputer. Pengguna dapat menyimpan beberapa banyak buku elektronik dalam sebuah media seperti flashdrive dan bisa dibawa kemana-mana, sedangkan buku dalam format tercetak akan sulit dibawa kemana-mana dalam jumlah yang banyak.

Pembuatan buku dalam format elektronik juga merupakan suatu usaha untuk melestarikan informasi-informasi yang semula terdapat pada buku tercetak.

Buku dalam format tercetak lebih mudah rusak dan biaya perawatannya tak jarang mahal, maka lebih baik jika kemudian dilakukan transfer data/informasi dari buku ke buku elektronik (e-book) untuk menjaga kelestarian informasi yang ada.

(37)

3. E-Article

E-Article atau artikel elektronik adalah artikel yang dikemas dalam format elektronik. Artikel elektronik dapat kita temukan dalam jurnal elektronik atau dalam bentuk artikel lepas.

Dalam Wikipedia (2010 :1) dinyatakan bahwa :

"electronic articles are articles in scholarly journals or magazines that can be accessed via electronic transmission. There are a specialized form of electronic document, with a specialized content, purpose, format, metadata, and, availability- they consist of individual articles from scholarly journals or magazines (and now sometimes popular magazines), they have the purpose of providing material for academic research and study".

Pernayataan diatas menunjukkan bahwa artikel elektronik adalah artikel yang terdapat dalam jurnal atau majalah ilmiah yang dapat diakses melalui transmisi elektronik. Artikel elektronik merupakan bentuk khusus dari dokumen elektronik, dengan konten khusus, tujuan, format dan metadata. Artikel elektronik ini ditujukan untuk penyediaan informasi, baik untuk kegiatan pendidikan maupun sebagai bahan rujukan untuk penelitian akademik. Artikel elektronik dapat ditemukan dalam jurnal online (elektronik), sebagai versi online dari artikel yang terbit dalam jurnal tercetak.

2.3 Kebutuhan Informasi

Setiap orang tentu memiliki kebutuhan informasi masing masing, dan beragam jenisnya. Umumnya kembali kepada beberapa hal seperti : lingkungan, tingkat intelektualitas, tuntutan pekerjaan, serta banyaknya informasi yang tersedia. Informasi dibutuhkan pengguna untuk menambah pengetahuan, memenuhi tugas dan kebutuhan dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari dan juga meningkatkan ketrampilan. Informasi menjadi kebutuhan

(38)

pokok bagi sebagian orang, bilamana kebutuhan informasi tidak terpenuh maka akan terasa sulit baginya. Maka, informasi menjadi kebutuhan pokok dan keinginan bagi setiap orang yang membutuhkannya.

Krikelas (1983: 5), menyatakan bahwa “when the current state of possessed knowledge is less than needed” atau “kebutuhan informasi timbul ketika pengetahuan yang dimiliki seseorang kurang dari yang dibutuhkan, sehingga mendorong seseorang untuk mencari kebutuhan informasi”.

Dilain sisi, Miranda and Tapanoff (2008:1), menyatakan bahwa “information need is defined as a state or process started when one perceives that there is a gap between the information and knowledge available to solve a problem and the actual solution of the problem” atau dapat diartikan “Kebutuhan informasi sebagai sebuah keadaan atau proses yang diawali ketika seseorang mulai merasa informasi dan pengetahuan yang dimilikinya masih belum cukup (kurang), informasi juga dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah untuk menentukan solusi apa yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa, kebutuhan informasi tumbuh pada setiap aspek kehidupan manusia. Tergantung pada karakteristik personal yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan gaya hidup, lingkungan, pekerjaan, dan sebagainya.

(39)

2.3.1 Jenis Kebutuhan Informasi

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, setiap orang memiliki kebutuhan informasi masing masing, dan beragam jenisnya. Maka, tentu ada banyak bentuk bentuk daripada kebutuhan informasi bagi tiap tiap orang terlepas dari apapun latar belakangnya.

Nicholas (2000), mengemukakan bahwa “to identify 11 major characteristic of information needs : subject, function, nature, intellectual level, viewpoint, quality/authority, quantity, date/currency, speed of delivery, place of publication/origin, and processing and packaging”, atau dapat diartikan “ada 11 karakteristik untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi diantaranya : pokok masalah, fungsi, sifat, tingkat intelektual, titik pandang, kuantitas, kualitas, batas waktu informasi, kecepatan pengiriman, tempat asal publikasi, pemrosesan dan pengemasan.

Senada dengan pendapat Nicholas (2000) diatas, Ishak (2006) menyatakan bahwa kebutuhan informasi memiliki sebelas karakteristik yang dapat menunjukkan wujud dari kebutuhan informasi tersebut. Berikut uraian tentang kesebelas karakteristik tersebut :

1. Pokok Masalah (subject)

Subjek yang terkandung dalam suatu informasi merupakan karakteristik kebutuhan informasi yang paling jelas dan segera terlihat. Ada tiga aspek yang harus dipertimbangkan dalam menguraikan pokok masalah, yaitu : 1) berapa banyak pokok masalah yang terkandung dalam suatu informasi, 2) seberapa jauh kedalaman pokok masalah itu, dan 3) apakah terdapat masalah dalam menentukan subjek yang lebih rinci.

2. Fungsi (function)

Setiap pemakai informasi memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam memanfaatkan informasi, tergantung pada kegiatan dan hasil kegiatan dari pemakai informasi. Pada dasarnya pemakai membutuhkan informasi dengan tujuan untuk memenuhi lima fungsi pokok yaitu, 1) fungsi temuan (fact-finding), 2) fungsi aktualisasi informasi (current awareness), 3) fungsi penelitian (research), 4) fungsi penyegaran (briefing), 5) fungsi pendorong (stimulus).

(40)

3. Sifat (nature)

Sifat informasi merujuk pada ciri esensial yang ada pada suatu informasi, yaitu apakah informasi itu memiliki salah satu sifat berikut, seperti : berubah pada periode tertentu, atau kebutuhan informasi berbeda antara satu orang dengan lainnya.

4. Tingkat Intelektual (Intellectual level)

Informasi baru dapat dipahami secara efektif oleh pemakai bila memiliki prasyarat keluasan pengetahuan minimum atau tingkat kecerdasan tertentu.

Sehingga dalam konsep kebutuhan informasi terkandung karakteristik yang berkaitan dengan tingkat intelektual pemakai.

5. Titik Pandang (viewpoint)

Informasi dalam ilmu sosial sering dituangkan dengan titik pandang atau pendekatan tertentu. Untuk memudahkan titik pandang tersebut maka dibuat kategori berdasarkan pada pemikiran, orientasi politik, pendekatan positif- negatif, dan orientasi disiplin ilmu.

6. Kuantitas (quantity)

Pemakai informasi membutuhkan jumlah atau kuantitas yang berbeda dalam memenuhi keperluan tugas pekerjaan atau dalam memecahkan suatu permasalahan. Jumlah informasi yang dibutuhkan sangat tergantung pada sifat individu pemakai, artinya setiap pemakai dianggap mampu menentukan batasan kebutuhan informasi masing-masing.

7. Kualitas (quality)

Kualitas kebutuhan informasi sangat tergantung pada sifat individu pemakai informasi. Sehingga keputusan penggunaan informasi berdasarkan pada kualitas ini bersifat pribadi. Untuk dapat melakukan pemilihan kebutuhan informasi berdasarkan kualitas secara tepat, sangat diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap pemakai informasi.

8. Batas Waktu Informasi (date)

Untuk memahami kebutuhan informasi pemakai berdasarkan karakteristik batas waktu informasi, ada dua pertanyaan yang harus diajukan. Pertanyaan tersebut adalah, 1) seberapa lama informasi masa lampau yang dibutuhkan? dan 2) seberapa baru informasi yang diperoleh? Pertimbangan utama yang menentukan ialah berapa lama umur informasi dalam simpanan berkas yang ada. Informasi pada setiap disiplin ilmu yang ada akan memiliki umur penyimpanan berkas informasi berbeda-beda.

9. Kecepatan Pengiriman (speed of delivery)

Informasi diupayakan secepatnya sampai pada pemakai, dan diharapkan tidak terhenti dalam masa transit atau penyebarannya, sehingga aktualitas informasi dapat dijaga. Hal ini berarti informasi jangan sampai tidak up-to-date kemanfaatannya.

10. Tempat Asal Publikasi (place)

Bagi pemakai informasi, tempat asal publikasi bisa menjadi masalah. Masalah tersebut berhubungan dengan tiga hal utama, yaitu : 1) pokok masalah dalam informasi, 2) posisi pengguna, dan 3) kelancaran bahasa.

(41)

11. Pemrosesan dan Pengemasan (Processing and Packaging)

Pemrosesan berkaitan dengan cara penyajian informasi dari pokok pikiran dan riset yang sama, sedangkan pengemasan berkaitan dengan tampilan luar atau bentuk fisik dari informasi.

Berhubungan dengan tugas pekerjaan, Javerlin (2004 :10) memberi klasifikasi terhadap jenis kebutuhan informasi, yaitu :

1. Problem information describes the structure, properties and requirements of the problem at hand. For example, in bridge construction, information on the type and purpose of the bridge and on the building site constitute problem information. It is typically available in the problem environment, but, in the case of previous problems of the same type, it may also be available in documents.

2. Domain information consists of known facts, concepts, laws and theories in the domain of the problem. For example, in bridge construction, information on the strength and thermal expansion of steel belongs to domain information. This is, typically, tested scientific and technological information published in journals and textbooks.

3. Problem-solving information. Covers the methods of problem treatment. It describes how problems should be seen and formulated, what problem and domain information should be used (and how) in order to solve the problems. For example, in bridge construction, the design engineers’s heuristics concerning the pros and cons of various bridge design types constitute problem-solving information. It is instrumental information and typically available only from knowledgeable persons (or experts)

(42)

Pendapat Javerlin di atas dapat diartikan sebagai berikut :

1. Informasi yang berkaitan dengan masalah, menggambarkan struktur, sifat, dan syarat dari masalah yang sedang dihadapi, misalnya dalam masalah konstruksi jembatan, informasi yang dibutuhkan adalah mengenai jenis, tujuan dan masalah yang dihadapi dalam membangun konstruksi jembatan. Pada kasus ini kemungkinan telah ada sumber informasi yang membahas hal sama.

2. Informasi yang berkaitan dengan wilayah terdiri dari pengetahuan tentang fakta, konsep, hukum, dan teori dari wilayah pemasalahan. Misalnya, dalam masalah konstruksi jembatan, wilayah informasi yang diperlukan adalah kekuatan dan tingkat pemuaian besi. Jenis informasi yang dibutuhkan berupa uji ilmiah dan teknologi informasi. Informasi tersebut terdapat dalam terbitan jurnal ilmiah dan buku teks.

3. Informasi sebagai pemecahan masalah, menggambarkan bagaimana melihat dan memformulasikan masalah, wilayah informasi yang bagaimana yang akan digunakan dalam upaya memecahkan masalah. Misalnya dalam konstruksi jembatan, insinyur perencana akan menghadapi pro dan kontra mengenai berbagai informasi tentang desain jenis jembatan. Ini hanya dapat dipecahkan pada keahlian seseorang dan pengetahuan yang dimiliki.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pada dasarnya informasi merupakan hal yang penting dalam setiap kebutuhan semua orang. Maka penting untuk dapat diketahui bagaimana dan mengenali ciri ciri daripada kebutuhan informasi tersebut.

(43)

2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Selain daripada kebutuhan informasi memiliki beragam ciri untuk dapat dikenali dan diketahui. Disamping itu pula, terdapat faktor-faktor yang menyebabkan adanya kebutuhan informasi dalam diri seseorang. Terkait hal ini, Nicholas (2000) menyatakan bahwa “the most prominent among the host of factors, which may thus come into play in an information need situations, are related to :

1. Work-roles and tasks;

2. Personality traits;

3. Gender;

4. Age;

5. Country of origin and cultural background;

6. Information availability and accessibility;

7. Information appetite and threshold;

8. Time availability;

9. Resources availability and costs.”

Atau, Nicholas menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi diantaranya terkait dengan peran dan tugas kerja, kepribadian, jenis kelamin, usia, latar belakang budaya/bangsa, ketersediaan informasi dan aksesibilitas, informasi yang berlebihan, ketersediaan waktu serta ketersediaan sumber daya dan biaya.

Kebutuhan informasi dipengaruhi oleh faktor yang mendorong seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasi. Faktor yang mendorong kebutuhan informasi salah satunya jenis pekerjaan, waktu, personalitas, dan lain-lain. Sehingga keingintahuan seseorang semakin meningkat. Hal ini mendorong seseorang untuk mencari sumber informasi yang dibutuhkan.

Wilson (2006) menyatakan bahwa, “the literature on information needs divided by the three factors” :

(44)

1. Person

However, if we examine the literature on human needs we find that this concept is divided by psychologist into three categories :

a. Physiological needs, such as the need for food, water, shelter, etc.

b. Affective needs (sometimes called phsychological or emotional needs) such as the need for attainment, for domination, etc.

c. Cognitive needs, such as the need to plan, to learn a skill, etc.

2. Role ; works role; performance level.

3. Environment : work environment : socio-cultural environment : politico-economic environment : physical environment.

Gambar 2.1 Tabel Faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Atau kita dapat terjemahkan bahwa “kebutuhan informasi terbagi kedalam tiga faktor” yakni :

(45)

1. Kebutuhan individu (person)

Kebutuhan yang ada di dalam diri individu meliputi kebutuhan psikologis, kebutuhan afektif dan kebutuhan kognitif.

2. Peran sosial (social role)

Peran sosial meliputi peran kerja dan tingkat kinerja, akan mempengaruhi faktor kebutuhan yang ada dalam diri individu

3. Lingkungan (environment)

Faktor lingkungan meliputi lingkungan kerja, lingkungan sosial budaya, lingkungan politik-ekonomi dan lingkungan fisik.

Ketiga faktor itulah yang mempengaruhi kebutuhan setiap individu, dimana manusia akan terus berusaha dan melakukan apapun yang mereka bisa untuk memenuhi kebutuhan informasi yang mereka cari dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dan faktor-faktor diatas saling mempengaruhi satu sama lainnya, seperti faktor peran sosial akan mempengaruhi faktor kebutuhan yang ada dalam diri individu dan faktor lingkungan akan mempengaruhi peran sosial ataupun faktor kebutuhan individu. Bagaimanapun kebutuhan informasi pengguna menjadi bagian yang sangat penting dalam layanan perpustakaan. Hanya saja setiap orang memiliki kebutuhan informasi yang berbeda antara profesi yang satu dengan profesi lainnya. Chowdburry (2004) menyebutkan sifat-sifat kebutuhan informasi, yaitu :

a. Mempunyai konsep yang relatif b. Berubah pada periode tertentu

c. Berbeda antara satu orang dengan orang lain d. Dipengaruhi oleh lingkungan

e. Sulit diukur secara kuantitas f. Sulit diekspresikan

g. Seringkali berubah setelah seseorang menerima informasi lain

Alasan utama pengguna perpustakaan mencari informasi adalah karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki. Satu hal lagi bahwa pengguna informasi akan melakukan pencarian informasi jika pengguna tersebut merasa membutuhkan informasi.

(46)

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa informasi akan sangat dibutuhkan saat seseorang ingin mencapai sesuatu misalnya dalam membuat keputusan. Akan tetapi, karena kurangnya informasi mengakibatkan sulitnya untuk mencapai tujuan tersebut.

Kebutuhan informasi setiap individu dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti : profesi, latar belakang budaya, ketersediaan waktu, aksesibilitas, peran sosial dan lingkungan.

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu usaha atau proses untuk mencari jawaban atas suatu pertanyaan atau masalah dengan cara yang sabar, hati-hati, terencana, sistematis atau dengan cara ilmiah, dengan tujuan untuk menemukan fakta-fakta atau prinsip-prinsip, mengembangkan dan menguji kebenaran ilmiah suatu pengetahuan (Soewandi, 2012:11).

Penelitian ini melakukan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif.

Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang didasarkan atas perhitungan persentase, rata- rata, dan perhitungan statistik lainnya, dengan kata lain melibatkan diri pada perhitungan dan angka (Soewandi, 2012:50).

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penyebaran kuesioner. Metode ini memungkinkan peneliti mendapat informasi dengan memberikan pertanyaan terstruktur secara tertulis kepada responden, kemudian hasilnya akan dianalisa dengan pendekatan deskriptif.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Fakultas Psikologi USU yang beralamat di Jalan DR.

Mansyur No.7, Padang Bulan, Medan Baru, Kota Medan.

(48)

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti harus menentukan kriteria populasi agar wilayahnya jelas dan dapat diketahui kuantitasnya. Sugiyono (2006 : 90), menyatakan bahwa

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis menentukan populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi USU tahun 2015 – 2018 yang aktif mengikuti perkuliahan sebanyak 837 orang berdasarkan pantauan pada website direktori mahasiswa USU dan bagian akademik Fakultas Psikologi USU, adapun perinciannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Perincian Jumlah Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara angkatan 2015-2018

No Tahun Angkatan Jumlah Mahasiswa

1 2015 121

2 2016 230

3 2017 241

4 2018 245

Total 837

Berdasarkan data yang diperoleh tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini sebanyak 837 orang.

Referensi

Dokumen terkait

We separated LD TC from OSC differently for three different types of visitors: (1) Visitors mak- ing a single-day trip had all costs associated with their visit allocated to

Menimbang : Bahwa dalam rangka percepatan pendataan pendidikan dibutuhkan Tenaga Operator Pendataan DAPODIK Tahun Pelajaran 2016/2017 di SD Negeri 1

Jenis dan jumlah senyawa Pb yang dikeluarkan dari pembakaran bensin dari kendaraan bermotor dapat dilihat pada tabel 3 di

11 Penyakit zoonotik kausa parasit 2 (Protozoa dan arthropoda) Tatap muka, studi pustaka dan tugas terstuktur Dapat menjelaskan etiologi, epidemiologi, patogenesis, cara

Local site effects and ground response. analysis (site specific

Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat digunakan tanpa adanya bantuan dari morfem lain atau morfem yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kata.. Agar menjadi morfem

Tulisan ini menggunakan aksara Pallawa Selanjutnya, bukti-bukti tertulis bermunculan di berbagai tempat, meskipun dokumen terbanyak kebanyakan mulai berasal dari abad ke-18.[3]

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 3 , jumlah responden yang paling banyak adalah responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi dan tepat untuk melakukan