• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Analisis Data

2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes yang dikerjakan

secara individu, yang meliputi kuis, tes kemampuan awal, dan tes akhir.

a. Data kuis

Analisis hasil belajar siswa dilihat dari hasil kuis yang

dilaksanakan di akhir pembelajaran. Hasil kuis tersebut dihitung

dengan kriteria tingkat pemahaman siswa adalah sebagai berikut :

Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Pemahaman Siswa

Interval Nilai Kriteria Pemahaman ≤ 40 Sangat Kurang 41 – 55 Kurang 56 – 65 Cukup 66 – 79 Baik 80 – 100 Sangat Baik (Kartika Budi, 2001:53)

Kemudian setiap skor kuis yang diperoleh dihitung

peningkatannya terhadap skor tes awal untuk memperoleh skor

kelompok, dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.10 Tabel Kriteria Skor Peningkatan

Skor Kuis Poin Kemajuan Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5 10 – 1 poin di bawah skor awal 10 Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal 20 Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30 Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal) 30 (Slavin, 2005:159)

Sedangkan skor yang diperoleh kelompok, ditentukan dengan

mencari rata-rata skor peningkatan dari masing-masing anggota

kelompok. Kelompok yang memenuhi kriteria akan mendapatkan

penghargaan kelompok. Kriteria penghargaan kelompok dapat

ditentukan dari tabel berikut :

Tabel 3.11 Tabel Tingkat Penghargaan Kelompok

Rata – rata skor tim Predikat 0 ≤ ̅<5 -

5 ≤ ̅< 15 Tim baik 15 ≤ ̅< 25 Tim hebat

25 ≤ ̅< 30 Tim super (Trianto, 2010:72)

Tabel 3.12 Lembar Penilaian Tim

Anggota tim Skor peningkatan kuis I Skor peningkatan kuis II Total Skor tim *Rata-rata tim Penghargaan tim

b. Data hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa dianalisis bertujuan untuk melihat tingkat

ketuntasan siswa. Tingkat ketuntasan mengikuti ketentuan sekolah

atau sesuai dengan KKM yaitu ≥ 73.

3. Data hasil wawancara

Data dari hasil wawancara dianalisis secara deskriptif. Data hasil

wawancara digunakan untuk mendukung data hasil pengamatan

keaktifan siswa dan digunakan untuk sebagai salah satu alat evaluasi

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan

model pembelajaran kooperati tipe Jigsaw II yang dikombinasikan dengan

pembelajaran berbasis masalah. Agar penelitian ini berjalan dengan lancar,

maka diperlukan adanya rencana kegiatan. Rencana-rencana kegiatan yang

akan dilaksanakan selama penelitian berlangsung adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Penelitian

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum penelitian, antara lain :

a. Penyusunan proposal

b. Perijinan penelitian ke SMP Pangudi Luhur Gantiwarno

c. Observasi kegiatan pembelajaran di kelas

2. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan beberapa hal yang

diperlukan, antara lain :

a. Menentukan materi yang diajarkan

b. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

c. Menyiapkan instrumen pembelajaran dan penelitian

d. Menguji instrumen penelitian

3. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan dan pengamatan ini, peneliti melakukan

kegiatan sebagai berikut :

b. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai rancangan

peneliti

c. Peneliti bersama observer melakukan pengamatan dan

pengambilan data keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

serta mengisi instrumen yang telah dipersiapkan

d. Pada setiap akhir pertemuan, peneliti mengadakan kuis untuk

siswa, yang dirancang oleh peneliti sesuai dengan indikator

yang dicapai

e. Peneliti mengadakan tes hasil belajar

f. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa untuk

mengetahui tanggapan dari pembelajaran matematika dengan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang

dikombinasikan dengan pembelajaran berbasis masalah

4. Pengolahan Data

Dari data-data yang telah diperoleh, kemudian peneliti melakukan

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Keadaan Sekolah yang Digunakan sebagai Lokasi Penelitian

Sekolah yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan penelitian adalah

SMP Pangudi Luhur Gantiwarno. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah

swasta berakreditasi A di Kabupaten Klaten dikelola oleh Yayasan Pangudi

Luhur yang berpusat di Semarang. Sekolah ini terletak di pedesaan tepatnya di

Dukuh Dalem Desa Sawit Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.

Adapun visi dari sekolah tersebut yaitu lembaga pendidikan kaum muda

yang unggul dalam prestasi dan santun dalam perilaku berdasarkan cinta

kasih. Adapun misinya, antara lain menciptakan komunitas iman yang

bersaudara; mewujudkan sikap dan semangat yang profesional, realitis, kritis,

dan konstektual; meningkatkan kepekaan sosial dalam pembelaan terhadap

yang lemah dan miskin; membina kaum muda dalam mengembangkan iman,

watak, ilmu, dan budi pekerti; para peserta didik mendapatkan pendidikan dan

pembelajaran yang bermutu tinggi; para peserta didik dapat mewujudkan

perkembangan yang nyata dalam iman, watak, serta perilaku dalam hidup

sehari–hari, menciptakan keindahan dan kebersihan sekolah.

Suasana sekolah ini sangatlah nyaman dan cocok untuk belajar karena jauh

dari perkotaan sehingga tidak bising. Sekitar halaman juga ditanami beberapa

pohon dan tanaman bunga untuk memperindah sekolah sehingga membuat

udara semakin sejuk dan membuat siswa betah untuk belajar. Para guru yang

Sarana yang dimiliki SMP Pangudi Luhur Gantiwarno untuk menunjang

kegiatan belajar mengajar, yaitu ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang tata

usaha, laboratorium komputer, laboratorium IPA, 6 ruang kelas, ruang OSIS,

koperasi, perpustakaan, kantin, aula, lapangan olahraga, UKS, ruang menjahit,

kamar mandi, tempat parkir guru dan karyawan, dan tempat parkir siswa.

Adapun sarana yang ada di setiap ruang kelas, meliputi meja dan kursi untuk

sisa, sepasang meja dan kursi untuk guru, white board, penghapus, spidol,

papan pengumuman, papan data kelas, dan alat kebersihan. Di setiap ruang

kelas terdapat ventilasi udara yang cukup sehingga sirkulasi udara di dalam

ruangan dapat berganti dan terdapat lampu yang cukup sehingga pencahayaan

di kelas memadai.

B. Pelaksanaan Penelitian

1. Sebelum Penelitian di Lapangan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi

pembelajaran matematika di kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno

pada tanggal 14 dan 17 April 2015. Kegiatan ini dilakukan untuk

mengetahui bagaimana proses pembelajaran matematika di kelas dan

peneliti lebih mengenal para siswa. Dari observasi yang telah dilaksanakan,

peneliti mencoba menyimpulkan dan sedikit berkomentar mengenai

pembelajaran di kelas, antara lain :

a. Pada saat awal pembelajaran dimulai, guru memberikan sedikit cerita

b. Metode yang digunakan guru adalah ceramah, tanya jawab, dan

penugasan.

c. Siswa kurang terlibat aktif karena harus ditunjuk terlebih dahulu oleh

guru untuk mengungkapkan pendapat atau menjawab pertanyaan.

d. Ketika siswa diberikan tugas oleh guru, sebagian siswa mengerjakan

sendiri dengan tenang. Ada juga siswa yang mengerjakan dengan

teman sebangkunya. Dan apabila ada kesulitan, mereka bertanya

kepada guru. Namun, adapula siswa yang tidak mengerjakan tugasnya

dan cenderung mengobrol dengan teman sebangkunya.

e. Saat proses pembelajaran, beberapa siswa sering keluar masuk kelas.

Hal ini menyebabkan siswa yang memperhatikan pelajaran menjadi

tidak fokus.

Selain melakukan observasi di kelas, peneliti juga mempersiapkan

berbagai perangkat pembelajaran yang diperlukan oleh peneliti, antara lain

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja, lembar kuis, tes

kemampuan awal, tes hasil belajar, tabel pengamatan keaktifan siswa saat

diskusi kelompok, dan lembar wawancara. Dalam penyusunan perangkat

pembelajaran, peneliti mencoba berkonsultasi dengan guru pamong mata

pelajaran matematika dan dosen pembimbing agar memberikan saran

untuk pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. Pengujian Instrumen

Sebelum peneliti melaksanakan penelitian di kelas VIII SMP Pangudi

kemampuan awal dan tes hasil belajar terlebih dahulu. Hal tersebut

dilakukan untuk mengukur validitas dan reliabilitas tes hasil belajar yang

akan digunakan dalam penelitian. Soal tes kemampuan awal berjumlah 5

soal dan soal tes hasil belajar berjumlah 8 soal berupa soal uraian. Ujicoba

tes hasil belajar dilakukan di kelas IX SMP Pangudi Luhur Gantiwarno

dengan jumlah siswa sebanyak 21 siswa pada tanggal 22 Mei 2015 pukul

08.00–09.30 WIB. Peneliti memilih untuk mengujicobakan ke kelas IX dikarenakan para siswa kelas IX sudah mendapatkan keseluruhan materi

prisma dan limas saat kelas VIII. Sebelum uji coba, peneliti mencoba

memberikan sedikit materi tentang prisma dan limas untuk sekedar

mengingatkan tentang materi tersebut.

Setelah uji coba tes kemampuan hasil belajar tersebut selesai, peneliti

melakukan penskoran. Dari hasil penskoran tersebut kemudian dilakukan

uji validitas dan uji reliabilitas. Adapun hasil uji validitas dan realibilitas

soal hasil belajar adalah sebagai berikut :

a. Uji Validitas Soal Tes Hasil Belajar

Hasil ujicoba tes hasil belajar dianalisis dengan validitas buitr item

dengan menggunakan teknik korelasi product-moment dari Pearson.

Hasil perhitungan kemudian dicocokkan dengan kriteria dari validitas,

untuk mengetahui soal tersebut valid atau tidak.

Pada uji validitas tes hasil belajar, nilai rxy pada tabel (rtabel) pada

analisis validitas tes kemampuan hasil belajar (analisis lengkapnya

dapat dilihat pada lampiran) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data Koefisien Validitas Masing – masing Butir Soal Tes Hasil Belajar

No Soal Hasil Perhitungan Interpretasi Keterangan

1 0,700 Tinggi Valid 2 0,721 Tinggi Valid 3a 0,529 Cukup Valid 3b 0,451 Cukup Valid 4a 0,859 Sangat tinggi Valid 4b 0,494 Cukup Valid 5a 0,642 Tinggi Valid 5b 0,682 Tinggi Valid 6a 0,447 Cukup Valid 6b 0,442 Cukup Valid 7 0,8 Tinggi Valid 8 0,870 Sangat tinggi Valid

b. Uji Reliabilitas Soal Hasil Belajar

Setelah diketahui validitas setiap soal, kemudian dilakukan analisis

reliabilitas tes. Untuk menghitung taraf reliabilitas ini menggunakan

rumus perhitungan Alpha Cronbach. Hasil dari analisis reliabilitas tes

hasil belajar (analisis lengkapnya dapat dilihat pada lampiran) adalah

sebagai berikut :

= ( − ) −∑ ����

= ( − )( − , , )

= ( ) , = ,

Dari perhitungan diperoleh r11= 0,903 maka soal tes tersebut reliabel

dengan interpretasi sangat tinggi. Setelah tes hasil belajar valid dan reliabel maka soal tersebut siap digunakan untuk penelitian.

3. Selama Penelitian di Lapangan

Penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015 di kelas VIII

SMP Pangudi Luhur Gantiwarno pada semester II tahun ajaran 2014/2015

pada pokok bahasan prisma dan limas. Kelas VIII terdiri dari 37 siswa, 27

siswa laki–laki dan 10 siswa perempuan. Dalam penelitian ini, peneliti ditemani oleh empat rekan mahasiswa untuk membantu dalam mengamati

keaktifan siswa pada saat belajar kelompok dan membantu untuk

mendokumentasikan pembelajaran yang berlangsung.

Penelitian dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan. Satu pertemuan untuk

perkenalan dan pengambilan data mengenai kemampuan awal siswa

melalui tes, tiga kali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran matematika

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang

dikombinasikan dengan pembelajaran berbasis masalah, dan satu

pertemuan untuk pengambilan data hasil belajar siswa melalui tes. Dalam

kegiatan pembelajaran siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari

6 orang siswa. Pembagian kelompok didasarkan pada tes kemampuan awal

dengan sedemikian agar tiap-tiap kelompok bersifat heterogen, yaitu setiap

akademik, perbedaan jenis kelamin, perbedaan status sosial ekonomi, dan

juga berdasarkan dari pertimbangan guru pamong.

Adapun rincian dalam setiap pertemuan adalah sebagai berikut :

a. Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Mei 2015 pada

pukul 11.30–12.50. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan I adalah sebagai berikut :

1) Perkenalan

Sebelum penelitian dimulai, guru pamong memperkenalkan

peneliti dan menjelaskan yang akan dilakukan peneliti untuk

beberapa pertemuan mendatang untuk pembelajaran matematika

di kelas VIII. Dimulai dari pemberian tes kemampuan awal,

kegiatan pembelajaran, dan diakhiri dengan tes hasil belajar.

Peneliti juga menjelaskan pembelajaran kepada seluruh siswa

seperti akan diadakan kuis di setiap pertemuan dan juga akan

ada penghargaan untuk kelompok yang baik dan kompak.

2) Tes Kemampuan Awal

Sebelum pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang

dikombinasikan dengan pembelajaran berbasis masalah

diterapkan, diadakan tes kemampuan awal dengan materi

bangun sisi datar dan teorema Pythagoras yang berjumlah 5 soal

berupa soal uraian. Tes kemampuan awal digunakan materi ini

Pythagorasmerupakan dasar untuk lebih memahami mengenai

bangun ruang sisi datar sub pokok prisma dan limas.

Pelaksanaan tes diawali dengan pembagian lembar soal – jawab kepada siswa. Tes berlangsung selama 60 menit. Tes

kemampuan awal ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII yang

terdiri dari 37 siswa. Hasil tes ini juga sebagai bahan

pertimbangan pembentukan kelompok.

b. Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Mei 2015

pukul 11.30–12.50 WIB. Pada pertemuan kedua ini pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang

dikombinasikan dengan pembelajaran berbasis masalah dimulai.

Pembelajaran diikuti oleh 36 siswa karena ada satu siswa(siswa 1)

tidak masuk karena sakit, sehingga ada satu siswa yang

direduksi(tidak digunakan datanya) karena tidak mengikuti

pembelajaran secara penuh, yaitu 5 kali pertemuan. Berikut uraian

secara garis besar mengenai proses pembelajaran yang terjadi :

1) Kegiatan awal

Peneliti masuk kelas bersama empat rekan mahasiswa dan

memberi salam. Peneliti juga menyampaikan tujuan

pembelajaran dan memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam

diskusi kelompok dan juga berperan dalam pemecahan masalah.

dahulu, pembagian kelompok ini disusun secara heterogen.

Peneliti membagi menjadi 6 kelompok, yaitu 5 kelompok terdiri

dari 6 orang siswa dan 1 kelompok terdiri dari 7 siswa. Dalam

pembagian kelompok ini, suasana kelas menjadi kurang

kondusif, mulai dari mencari anggota kelompoknya, bunyi

bangku yang digeser–geser, siswa yang mulai ribut membawa peralatan tulisnya bahkan tasnya, dan beberapa siswa yang

berteriak–teriak di dalam kelas. Namun suasana dapat dikendalikan karena peneliti dibantu oleh observer dan guru

pamong dalam mengatur tempat duduk bagi masing–masing kelompok. Kemudian setiap siswa diberi kartu identitas yang

bertuliskan nomor presensi mereka dan kartu identitas wajib

dipakai untuk memudahkan para observer dalam mengamati

keaktifan para siswa dalam berdiskusi selama pembelajaran

berlangsung.

2) Kegiatan Inti

Para siswa berkumpul dalam kelompoknya, kemudian

peneliti membagikan satu set lembar kerja untuk kelompok

ahli. Dan setiap anggota mendapat satu lembar ahli. Sebelum

memulai diskusi setiap siswa diberi kesempatan untuk

membaca terlebih dahulu materi yang akan mereka

bahas.Materi yang akan dibahas pertemuan ini adalah unsur– unsur dari bangun ruang prisma dan limas.

Siswa sudah mendapat lembar ahli, kemudian peneliti

menjelaskan bahwa lembar yang dibawa setiap siswa menjadi

tugas dan tanggung jawab mereka dan mereka harus dapat

menjelaskan materi tersebut kepada anggota kelompoknya. Dan

mereka akan dibentuk kelompok baru yang disebut sebagai

kelompok ahli, sesuai dengan lembar ahli yang didapat dan

berkumpul jadi satu untuk mendiskusikan permasalahan– permasalahan yang ada pada lembar ahli.Dalam pembentukan

kelompok baru ini, suasana kelas menjadi tidak kondusif lagi

karena mereka bingung mengapa harus dibentuk kelompok

baru.

Peneliti menunjuk satu siswa untuk menjadi pemimpin

jalannya diskusi, setelah para siswa berkumpul dalam

kelompok ahli. Pada saat berkumpul dalam kelompok ahli,

banyak siswa yang merasa bingung karena lembar ahli yang

mereka dapat berisi tentang permasalahan-permasalahan yang

harus dipecahkan tanpa diberikan materinya terlebih dahulu.

Bagi siswa yang memiliki daya berpikir tinggi, mereka akan

mengerjakan dengan cepat, tapi bagi siswa yang daya pikirnya

sedang mereka hanya membaca berulang-ulang untuk

mendapatkan cara memecahkan. Namun peneliti selalu

memotivasi siswa untuk terlebih dahulu mempelajari dan

mendiskusikan bersama teman kelompoknya dengan pnduan

lembar kerja yang diberikan oleh peneliti. Siswa sangat

berantusias dalam diskusi kelompok ini, dilihat dari siswa

saling menyampaikan ide maupun mendengarkan ide dari

teman yang lain mengenai pemecahan permasalahan tersebut,

walaupun ada beberapa siswa yang lebih senang untuk

mengerjakannya sendiri. Apabila siswa mengalami kesulitan,

para siswa mulai mengajukan pertanyaan baik kepada peneliti

maupun teman kelompoknya. Namun masih ada juga siswa

yang bercanda, mengobrol di luar pelajaran, maupun

mengganggu teman yang serius mengerjakan tugasnya. Dan

ada juga siswa yang hanya menunggu jawaban dari temannya

dan hanya menyalin. Peneliti mengingatkan kembali bahwa

lembar ahli itu tugas dan tanggung jawab mereka, mereka

kemudian mencatat informasi maupun jawaban pada LKS dan

mulai bertanya kepada teman yang lain bagaimana memperoleh

jawaban tersebut.

Setelah waktu diskusi kelompok ahli habis, siswa kembali

ke kelompok asal untuk mempresentasikan yang mereka dapat

dalam memecahkan permasalahan–permasalahan dalam lembar ahli.Satu per satu ahli menjelaskan yang mereka dapat dalam

kelompok ahli. Walaupun dalam kelompok asal ini, ada siswa

untuk dipelajari sendiri, mereka masih kesulitan untuk

menjelaskan kepada temannya karena mereka tidak terbiasa.

Dalam kelompok asal ini, siswa yang menonjol mengoreksi

jawaban yang ada, apabila ada jawaban yang kurang tepat

mereka konfirmasi kepada peneliti untuk mengeceknya dan

diperbaiki jawaban tersebut. Dalam kelompok asal ini, peneliti

juga berkeliling untuk mencoba memberikan pertanyaan– pertanyaan seperti apa prisma itu, banyaknya rusuk, titik sudut,

sisi dalam limas, dan pertanyaan lainnya yang dibahas pada

pertemuan ini. Dan juga peneliti membagikan lembar kerja

kelompok asal untuk mengecek seberapa jauh mereka dapat

menguasai materi yang didapat dalam kelompok ahli.

Setelah diskusi kelompok asal selesai, peneliti memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya namun siswa masih

malu untuk bertanya. Kemudian peneliti balik bertanya tentang

apa saja yang siswa pelajari pada pertemuan kali ini.

3) Kegiatan penutup

Setelah diskusi kelompok asal selesai diadakan kuis

individu. Kuis dalam pembelajaran ini untuk mengukur

kemampuan siswa dalam memahami materi. Kuis terdiri dari 2

soal, dalam mengerjakan kuis tersebut diharapkan untuk

mengerjakan secara individu. Setelah waktu habis, siswa

menginformasikan bahwa untuk materi dalam pertemuan

selanjutnya adalah jaring–jaring serta luas permukaan prisma dan limas.

c. Pertemuan III

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Mei 2015

pukul 07.40 – 09.55 WIB. Pada pertemuan ketiga ini menggunakan 3 kali jam pembelajaran, yaitu jam ke-2 sampai jam ke-4 dengan

jeda istirahat 15 menit. Pembelajaran diikuti oleh 36 siswa karena

ada satu siswa(siswa 6) tidak masuk karena sakit, sehingga ada

satu siswa lagi yang direduksi (tidak digunakan datanya) karena

tidak mengikuti pembelajaran secara penuh, yaitu 5 kali

pertemuan. Berikut uraian secara garis besar mengenai proses

pembelajaran yang terjadi :

1) Kegiatan awal

Peneliti masuk kelas bersama empat observer dan

memberikan salam. Peneliti menginformasikan bahawa

pembelajaran kali akan menggunakan pembelajaran seperti

pada pertemuan sebelumnya. Dan peneliti juga menyampaikan

tujuan pembelajaran pada pertemuan kali ini adalah jaring– jaring serta luas permukaan dari prisma dan limas. Kemudian

peneliti memberi instruksi kepada para siswa untuk berkumpul

dalam kelompoknya dan diwajibkan untuk memakai kartu

2) Kegiatan inti

Para siswa berkumpul dalam kelompok asal mereka

masing–masing dan mendapat satu set lembar ahli, tanpa diminta oleh peneliti mereka kemudian membagikan satu per

satu kepada siswa dan kemudian membacanya terlebih dahulu

karena pada pertemuan sebelumnya para siswa sudah

melakukannya.

Setelah mendapat instruksi dari peneliti untuk berkumpul

menjadi satu yang mendapat lembar yang sama, pada

pertemuan ini siswa sudah mulai terbiasa, tidak seperti

pertemuan sebelumnya yang masih berteriak–teriak untuk mencari temannya. Para siswa langsung mendapatkan materi

dan siswa dalam satu kelompok ahli menunjuk satu orang

untuk memimpin jalannya diskusi.

Diskusi dimulai, para siswa tidak merasa bingung lagi

seperti pertemuan sebelumnya, karena lembar ahli yang berisi

tentang permasalahan-permasalahanwalaupun masih ada

beberapa siswa yang masih membaca berulang-ulang untuk

mendapatkan inti dari permasalahan tersebut. Setelah para

anggota kelompok mendapatkan inti dari permasalahan tersebut,

mereka mulai menyampaikan ide bagaimana cara mengerjakan,

saling mendengarkan ide–ide dari temannya dan apabila ada perbedaan pendapat mereka bertanya kepada peneliti untuk

meluruskan pendapat. Para siswa dalam kelompok ahli ini

terlihat berusaha untuk menyelesaikan permasalahan-

permasalahan yang ada. Dalam pertemuan ini, siswa sudah lebih

aktif, mencatat informasi yang didapat karena para siswa

menyadari bahwa mereka mempunyai tanggung jawab terhadap

kelompok asalnya. Apabila dalam satu kelompok tidak ada yang

mengerti apa yang dia tulis, kemudian meminta temannya untuk

menjelaskannya. Namun masih ada juga siswa yang masih

berbicara dengan teman lain kelompoknya, bercanda, dan

melamun. Setelah waktu diskusi dalam kelompok ahli selesai

mereka kemudian kembali ke kelompok asalnya.

Para siswa kemudian berkumpul dalam kelompok asalnya

kembali. Dalam kelompok siswa, siswa sudah mulai berani

menjelaskan kepada teman–temannya. Walaupun masih ada siswa yang hanya memberikan lembar ahlinya dan meminta

temannya untuk mempelajari sendiri. Ada juga siswa yang

bertanya kepada ke kelompok lainnya apabila si ahli tidak

mengetahui langkah–langkah dalam pengerjaannya. Peneliti juda berkeliling untuk memberikan beberapa pertanyaan terkait

materi agar siswa mampu memberikan tanggapan dan juga

memberikan lembar kerja untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman mereka secara kelompok. Setelah waktu diskusi

siswa untuk bertanya. Dan ada siswa yang bertanya tentang

bagaimana menggambar jaring–jaring yang tepat. 3) Kegiatan penutup

Setelah diskusi dalam kelompok asal sudah selesai, siswa

kemudian disuruh untuk kembali ke tempat duduk semula

untuk mengerjakan kuis II. Kuis digunakan untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi. Kuis

Dokumen terkait