BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Data
1. Uji Prasayarat Analisis Data
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas. Berikut adalah hasil uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian ini :
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas diperoleh dengan menggunakan uji Lilifors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak dengan melihat ketentuan bahwa data terdistribusi normal jika memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan
tertentu.
Pengujian normalitas dilakukan terhadap tiga buah data, yaitu hasil pretest,
posttest dan N-Gain kelas eksperimen I dan eksperimen II. Berikut adalah
rekapitulasi hasil pengujian normalitas data pretest, posttest dan N-Gain pada kelas eksperimen I dan eksperimen II pada Tabel 4.9.9
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas
Statistik Pretest Posttest N-Gain
Eks. I Eks. II Eks. I Eks. II Eks. I Eks. II
Sampel (n) 34
Lhitung 0,1219 0,1343 0,0940 0,0892 0,0852 0,0954
Ltabel 0.1519
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal Normal
Tabel 4.9, menunjukan kedua kelompok data berdistribusi normal pada taraf signifikansi 5% (α = 0.05). Hasil uji normalitas pretest kelas eksperimen I diperoleh 0,1219 < 0,1519 dan kelas eksperimen II diperoleh 0,1343 < 0,1519 dimana Lhitung < Ltabel, yang berarti data pretest berdistribusi normal. Hasil uji normalitas posttest kelas eksperimen I diperoleh 0,0940 < 0,1519 dan kelas eksperimen II diperoleh 0,0892 < 0,1519, dimana Lhitung < L tabel, yang berarti data
8
Lampiran 25, h. 254-263.
9
posttest berdistribusi normal. Selanjutnya, hasil uji normalitas N-Gain kelas eksperimen I diperoleh 0,0852 < 0,1519 dan kelas eksperimen II diperoleh 0,0954 < 0,1519, dimana Lhitung < L tabel, yang berarti data N-Gainberdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Setelah kedua kelas penelitian tersebut dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki varians yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian homogenitas terhadap ketiga data menggunakan
Uji Fisher (Uji F). Kedua kelas dinyatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel.
Pengujian homogenitas dilakukan pada data pretest, posttest dan N-Gain kelas eksperimen I dan eksperimen II. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil pengujian homogenitas pada kelas eksperimen I dan eksperimen II pada Tabel 4.10.10
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas
Statistik Pretest Posttest N-Gain
Eks. I Eks. II Eks. I Eks. II Eks. I Eks. II
Nilai Varians 65,108 49,969 49,603 38,278 0,017 0,011
Nilai F hitung 1,302 1,296 1,545
Nilai F tabel 1,788 1,788 1,788
Keputusan data homogen data homogen data homogen
Tabel 4.10, menunjukkan data pretest, posttest dan N-Gain untuk kelas eksperimen I dan eksperimen II memiliki varians yang homogen pada taraf signifikansi 5% (α = 0.05), db1 = 33 dan db2 = 33 dengan nilai Fhitung pretest
sebesar 1,302, Fhitung posttest sebesar 1,296 dan Fhitung N-Gain sebesar 1,545.
Perolehan ini memenuhi kriteria Fhitung < Ftabel yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen I dan eksperimen II berasal dari populasi yang homogen. Sehingga dapat dinyatakan bahwa hasil pretest, posttest dan N-Gain pada kelas eksperimen I dan eksperimen II memiliki kemampuan siswa yang sama pada saat pretest,
posttest dan N-Gain.
10
2. Uji Hipotesis
a. Uji Hipotesis Pretest
Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik diperoleh bahwa data terdistribusi normal dan homogen pada pretest, posttest dan N-Gain. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis tes statistik parametrik. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen I dengan kelas eksperimen II. Uji statistik yang digunakan adalah uji t pada taraf signifikansi 5% (α = 0.05). Dinyatakan terdapat perbedaan yang signifikan apabila thitung > ttabel. Hasil perhitungan dapat
dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini.11
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest
Statistik Pretest
thitung 1,136
ttabel 1,99
Keputusan H0 diterima
Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan uji hipotesis, yaitu jika thitung
> ttabel, maka data dinyatakan Ha diterima dan H0 ditolak. Tabel 4.11 menunjukan
bahwa nilai thitung hasil pretest lebih kecil dari nilai ttabel, artinya tidak terdapat
perbedaan berpikir kreatif antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL dan STM sebelum diberikan perlakuan.
Tabel 4.12 Hasil Uji-t Lima Komponen Berpikir Kreatif Pretest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Komponen Berpikir
Kreatif
Mean
t-hitung t-tabel Kesimpulan
Eks. I Eks. II
Fluency 61,03 67,65 1,95 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Flexibility 43,38 43,01 0,14 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Originality 63,97 64,71 0,19 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Elaboration 37,50 38,97 0,55 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Evaluation 37,99 38,73 0,22 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
11
Berdasarkan Tabel 4.12 menunjukkan hasil pretest dari lima komponen berpikir kreatif pada keseluruhan komponen diperoleh thitung < ttabel. Sehingga
setelah dilakukan uji t pada lima komponen berpikir kreatif pada pretest tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen I dan eksperimen II.12 b. Uji Hipotesis Posttest
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara posttest kelas eksperimen I dengan posttest kelas eksperimen II. Hasil uji-t pada posttest kedua kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut ini.13
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Posttest
Statistik Posttest
thitung 0,068
ttabel 1,99
Keputusan H0 diterima
Tabel 4.13 menunjukan bahwa nilai thitung hasil posttest lebih kecil dari nilai
ttabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil uji hipotesis pada posttest
menunjukkan tidak terdapat perbedaan berpikir kreatif antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL dan STM.
Tabel 4.14 Hasil Uji-t Lima Komponen Berpikir Kreatif Posttest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Komponen Berpikir
Kreatif
Mean
t-hitung t-tabel Kesimpulan
Eks. I Eks. II
Fluency 89,71 92,89 1,60 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Flexibility 88,60 93,75 1,77 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Originality 90,81 91,54 0,29 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Elaboration 86,52 83,33 1,31 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Evaluation 76,96 73,53 1,4 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan 12 Lampiran 35, h. 279-282. 13 Lampiran 33, h. 277.
Berdasarkan Tabel 4.14 menunjukkan hasil posttest dari lima komponen berpikir kreatif pada keseluruhan komponen diperoleh thitung < ttabel. Sehingga
setelah dilakukan uji t pada lima komponen berpikir kreatif pada posttest tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen I dan eksperimen II.14 c. Uji Hipotesis N-Gain
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara N-Gain kelas eksperimen I dengan N-Gain kelas eksperimen II. Hasil uji-t pada N-Gain kedua kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini.15
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis N-Gain
Statistik N-Gain
thitung 0
ttabel 1,99
Keputusan H0 diterima
Tabel 4.15 menunjukan bahwa nilai thitung hasil N-Gain lebih kecil dari nilai
ttabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil uji hipotesis pada N-Gain
menunjukkan tidak terdapat perbedaan peningkatan berpikir kreatif antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran PBL dan STM.
Tabel 4.16 Hasil Uji-t Lima Komponen Berpikir Kreatif N-Gain Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
Komponen Berpikir
Kreatif
Mean
t-hitung t-tabel Kesimpulan
Eks. I Eks. II
Fluency 0,68 0,73 0,53 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Flexibility 0,79 0,89 1,87 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Originality 0,73 0,77 0,59 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Elaboration 0,78 0,72 1,5 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Evaluation 0,61 0,56 1,25 1,99 Tidak terdapat perbedaan yang signifikan 14 Lampiran 36, h. 283-286. 15 Lampiran 34, h. 278.
Berdasarkan Tabel 4.16 menunjukkan hasil uji t N-Gain dari lima komponen berpikir kreatif pada keseluruhan komponen diperoleh thitung < ttabel.
Sehingga setelah dilakukan uji t pada lima komponen berpikir kreatif pada N-Gain tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan berpikir kreatif antara kelas eksperimen I dan eksperimen II.16