• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terdapat tiga data berupa data hasil wawancara, dokumetasi, dan observasi yang telah diperoleh peneliti. Data wawancara diperoleh dari N1, N2, N3 dan N4. Data dokumetasi diperoleh dari gambar, foto, atau video tari Opak Abang.

Data hasil observasi diperoleh dari pengamatan gambar, foto, atau video tari Opak Abang. Berikut ini analisis data dalam penelitian ini.

1. Sejarah dan Perkembangan

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.2), diperoleh informasi bahwa tari Opak Abang mulai berkembang di Desa Pasigitan pada tahun 1956. Berawal ketika Bapak Kusno dari Desa Cepoko, Gunungpati yang menikah dengan salah satu warga Desa Pasigitan. Setelah menetap di Desa Pasigitan, Bapak Kusno mulai mengembangkan tari Opak Abang. Tarian Opak Abang ini, awalnya berkembang di salah satu dusun di Pasigitan yaitu Dusun Sekar Gadung. Tiga tahun kemudian yaitu pada tahun 1959, tari Opak Abang masuk ke Dusun Siranti, dan berkembang sampai sekarang.

Tari Opak Abang ini diturunkan dari generasi ke generasi. Berawal dari Bapak Kusno, kemudian dilanjutkan oleh Bapak Kumisan. Penerus tari Opak Abang selanjutnya yaitu Bapak Sapin, lalu diteruskan olah Bapak Aris Salamun hingga sekarang. Pada mulanya, belum terdapat grup kesenian resmi untuk tari Opak Abang, lalu pada tanggal 4 Juli 1959 terbentuk grup kesenian Langen Budaya Bumi. Tahun 1982 karena mulai terdapat anggota wanita yang bergabung ke dalam grup kesenian ini, sehingga nama grup kesenian Langen Budaya Bumi berubah menjadi Sri Langen Budaya Bumi.

Selain itu, terdapat dokumen yang menjadi bukti sejarah tari Opak Abang yaitu salah satu penghargaan yang diterima grup kesenian tari Opak Abang pada tahun 1980 (gambar 4.5):

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.3), diperoleh informasi bahwa pada zaman dahulu masih belum banyak media informasi dan masih banyak masyarakat yang belum bisa membaca, sehingga tari Opak Abang dijadikan sebagai sarana hiburan, syiar agama, dan penyebar informasi kemerdekaan. Lagu iringan dalam kesenian tari Opak Abang menjadi sarana untuk syiar agama dan media penyebar informasi kemerdekaan. Dua lagu iringan tari Opak Abang yang menjadi sarana untuk syiar agama dan media penyebar informasi kemerdekaan yaitu Lagu Bunga Rampai memiliki lirik lagu tentang informasi kemerdekaan dan lagu Terang Bulan memiliki lirik tentang syiar agama.

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.4), tari Opak Abang mengalami perkembangan yaitu beberapa perubahan pada pakaian, alat musik, penari dan penyajian pertunjukan. Pakaian mengalami perubahan karena diperbaiki kembali. Alat musik mengalami perubahan dengan adanya penambahan alat musik kecrek supaya pertunjukan tari Opak Abang lebih meriah. Mulanya penari pada tari Opak Abang hanya berjenis kelamin laki-laki, namun pada tahun 1982 mulai dibawakan oleh penari berjenis kelamin wanita. Tari Opak Abang pada zaman dahulu satu rangkaian dengan pertunjukan kethoprak yaitu menjadi pembuka dalam pertunjukan kethoprak. Atas permintaan masyarakat, supaya lebih praktis tari Opak Abang tidak lagi dipentaskan bersama dengan kethoprak, melainkan hanya tari Opak Abang saja.

2. Rincian Tari Opak Abang

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.5) dan N2 (tabel 4.6), diperoleh informasi bahwa urutan pertunjukan tari Opak Abang sesuai dengan urutan lagu iringan yang digunakan. Berikut ini merupakan urutan tari Opak Abang:

a. Bagian Gayung Seribu Gayung adalag bagian yang menjadi urutan pertama pada pertunjukan tari Opak Abang (gambar 4.8),

b. Bagian Opak-Opak adalah bagian yang menjadi urutan kedua pada pertunjukan tari Opak Abang (gambar 4.9),

c. Bagian Terang Bulan adalah bagian yang menjadi urutan ketiga pada pertunjukan tari Opak Abang (gambar 4.10),

d. Bagian Bunga Rampai adalah bagian yang menjadi urutan keempat pada pertunjukan tari Opak Abang (gambar 4.11).

Berdasarkan wawancara dengan N1 (tabel 4.7) dan N2 (tabel 4.8), didapatkan informasi bahwa tidak ada penamaan khusus untuk gerakan-gerakan pada tari Opak Abang sejak awal mulanya. Penamaan gerakan-gerakan disesuaikan dengan judul iringan pada tari Opak Abang, di mana terdapat dua macam gerakan untuk setiap lagu iringan dan satu gerakan perpidahan dengan rincian sebagai berikut:

a. Dua macam gerak pada Gayung Seribu Gayung (gambar 4.13 dan gambar 4.14).

b. Dua macam gerak pada Opak-Opak (gambar 4.15 dan gambar 4.16).

c. Dua macam gerak pada Terang Bulan (gambar 4.17 dan gambar 4.18).

d. Dua macam gerak pada Bunga Rampai (gambar 4.15, gambar 4.16 dan gambar 4.17).

e. Satu macam gerak perpindahan sebagai pembuka, penutup, serta peralihan dari urutan satu ke urutan selanjutnya (gambar 4.18).

Berdasarkan hasil wawancara N1 (tabel 4.9) dan N2 (tabel 4.10), didapatkan informasi bahwa terdapat beberapa pola lantai pada tari Opak Abang. Pola lantai berubah sesuai dengan iringan tari Opak Abang. Berikut ini merupakan macam-macam pola lantai pada kesenian tari Opak Abang:

a. Pola lantai sejajar pada tari Opak Abang pada saat penari memasuki panggung (gambar 4.7).

b. Pola lantai trapesium pada tari Opak Abang pada bagian Gayung Seribu Gayung (gambar 4.8).

c. Pola lantai diagonal pada tari Opak Abang pada bagian Opak-Opak.

(gambar 4.9).

d. Pola lantai trapesium pada tari Opak Abang pada bagian Terang Bulan (gambar 4.10).

e. Pola lantai trapesium pada tari Opak Abang pada bagian Terang Bulan.

(gambar 4.11).

f. Pola lantai sejajar pada tari Opak Abang pada bagian akhir (gambar 4.12).

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.11) dan N2 (tabel 4.12), didapatkan informasi bahwa penari Opak Abang mengenakan slantir/kain penutup kepala/kerudung (gambar 4.24), plisir (gambar 4.25),

kipas kertas (gambar 4.26), kacamata (gambar 4.27), baju lengan panjang (gambar 4.28), selempang (gambar 4.29), epek/sabuk (gambar 4.30), sampur/selendang (gambar 4.33), kain songket (gambar 4.31), celana panjang (gambar 4.32), dan kaos kaki putih (gambar 4.34). Berikut ini merupakan kostum dan atribut yang dikenakan penari pada kesenian tari Opak Abang:

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.13) dan N2 (tabel 4.14), didapatkan informasi bahwa alat rias yang digunakan penari pada kesenian tari Opak Abang adalah bedak dasar, bedak tabur, bedak padat, pensil alis, eyeshadow palette, lipstick berwarna merah, blush on, eyeliner hitam, spons bedak dasar, spons bedak tabur, spons bedak padat, kuas eyeshadow, kuas lipstick, kuas blus on, karet, hairnet, sisir, cermin, jepit biting.

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.15), N2 (tabel 4.16), dan N3 (tabel 4.17), didapatkan informasi bahwa alat musik yang digunakan dalam kesenian tari Opak Abang adalah terbang/rebana, biola, jidur/bass drum, ketipung, dan kecrek/tamborin. Berikut ini merupakan alat musik yang digunakan dalam kesenian tari Opak Abang:

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.18) dan N3 (tabel 4.19), didapatkan informasi lagu iringan yang digunakan pada kesenian tari Opak Abang yaituGayung Seribu Gayung, Opak-Opak, Terang Bulan, dan Bunga Rampai. Syair lagu iringan pada kesenian tari Opak Abang sebagai berikut:

a. Gayung Seribu Gayung

Gayung seribu gayung, gayung seribu gayung Gayung dari Semarang

Siapa mendapat untung siapa mendapat untung Mendapat untung kasihkan orang

b. Opak-Opak

Pak opak onde-onde gelung papak sing ayu dhewe Aduh sayang aduh sayang satu kali terbayang-bayang Aduh sayang aduh sayang satu kali terbayang-bayang Pring ori nggo sulingan cegat mburi metu iringan Aduh sayang aduh sayang satu kali terbayang-bayang Aduh sayang aduh sayang satu kali terbayang-bayang Pring ampel nggo cagak pogo ndepepel koyo wong lola Aduh sayang aduh sayang satu kali terbayang-bayang Aduh sayang aduh sayang satu kali terbayang-bayang Pak opak onde-onde gelung papak sing ayu dhewe Aduh sayang aduh sayang satu kali terbayang-bayang Aduh sayang aduh sayang satu kali terbayang-bayang Pak opak onde-onde gelung papak sing ayu dhewe Aduh sayang aduh sayang satu kali terbayang-bayang Aduh sayang aduh sayang satu kali terbayang-bayang

c. Terang Bulan

Terang bulan terang bulan di tepi sungai Potong padi, padi yang tua

Padi tua disimpan tahan lama Lama-lama padi itu banyak gunanya Gunanya padi itu untuk manusia Manusia sampai dapat yang sempurna Sempurnanya terserah yang Maha Esa Yang Maha Esa tetap tujuan kita

Terang bulan terang bulan di tepi sungai Potong padi, padi yang tua

Batu tua disimpan tahan lama Lama-lama padi itu banyak gunanya Gunanya padi itu untuk manusia Manusia sampai dapat yang sempurna Sempurnanya terserah yang maha esa Yang Maha Esa tetap tujuan kita.

d. Bunga Rampai

Bunga rampai dari Bali Bunga rampai dari Bali

Bunga rau mawar melati bermain suci murni Tanda mata yangku cinta dari Bali

Jauh malam siang jauh malam siang

Sapu tangan yang harum Sapu tangan yang harum

Indonesia merdeka Indonesia merdeka Merdeka tetap merdeka

Selain itu, terdapat dokumen yang berisi syair dan notasi pada lagu iringan tari Opak Abang yaitu notasi untuk perpindahan (gambar 4.41), Gayung Seribu Gayung (gambar 4.42), Opak-Opak (gambar 4.43), Terang Bulan (gambar 4.44), dan Bunga Rampai (gambar 4.45).

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.20), diperoleh informasi bahwa tidak terdapat ritual khusus sebelum dan sesudah pertunjukan pada kesenian tari Opak Abang.

3. Aspek Filosofis

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.21), diperoleh informasi bahwa kesenian tari Opak Abang awalnya memiliki nama Gambus Pancaroba, lama kelamaan karena tarian ini di pertunjukan pada awal pertunjukan kethoprak dan diiringi dengan alat musik terbang/rebana, masyarakat kemudian menyebutnya menjadi Opak Abang hingga saat ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.22), N2 (tabel 4.23), dan N3 (tabel 4.24), diperoleh informasi bahwa warga masyarakat Pasigitan merasa senang, dan antusias terhadap tari Opak Abang. Setiap diadakan pertunjukan tari Opak Abang masyarakat berkumpul untuk melihat sehingga tari Opak Abang menjadi sarana untuk memupuk kerukunan antar warga masyarakat Pasigitan. Selain itu, masyarakat yang antusian ikut

bergabung dalam grup kesenian tari Opak Abang mulai dari usia muda hingga tua (gambar 4.46).

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.25), diperoleh informasi bahwa grup kesenian Sri Langen Budaya Bumi memiliki makna yaitu: Sri berarti wanita, Langen berarti kesenangan, Budaya berarti budaya itu sendiri, dan Bumi berarti asli atau asli dari daerah setempat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.26), diperoleh informasi bahwa urutan pertujukan tari Opak Abang memiliki makna sesuai dengan lagu iringan yang dimainkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.27), diperoleh informasi bahwa tidak ada makna khusus pada setiap gerakan dalam kesenian tari Opak Abang ini, namun gerakannya yang lincah dan gemulai menimbulkan kesan semangat dan ceria.

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.28), diperoleh informasi bahwa tidak ada makna khusus dalam setia pola lantai pada kesenian tari Opak Abang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.29) dan N2 (tabel 4.30), diperoleh informasi bahwa tata riasnya yang digunakan penari pada tari Opak Abang memiliki makna keindahan pada penari.

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.31), diperoleh informasi bahwa pada zaman dahulu kebanyakan penari berprofesi sebagai petani sehingga memiliki kaki yang tidak mulus karena bekerja di sawah tanpa mengenakan alas kaki. Agar tertutupi, terlihat lebih bersih, dan rapi

maka para penari mengenakan kaos kaki putih. Kacamata hitam digunakan agar wajah penarinya tidak terlihat dan supaya merasa tidak malu. Tari Opak Abang dahulu digunakan sebagai sarana syiar agama, sehingga penarinya menggunakan slantir/kerudung, baju lengan panjang, celana panjang dan kain songket. Bulu mentok pada ujung plisir memiliki makna keindahan karena memiliki bentuk yang melengkung, selain itu karena bulu mentok karena banyak warga masyarakat desa Pasigitan yang berternak mentok. Selempang yang dipakai penari tari Opak Abang menggambarkan selempang yang dipakai prajurit perjuangan dulu, sehingga memiliki makna kuat seperti prajurit. Epek/sabuk dan sampur memiliki makna indah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.32), diperoleh informasi bahwa lagu yang dimainkan dalam kesenian tari Opak Abang memiliki makna yaitu:

a. Seribu Gayung di mana liriknya memiliki makna agar manusia berbagi kepada sesama kalau sedang mendapat banyak keuntungan.

b. Opak-opak berisi tentang laki-laki yang sedang jatuh cinta dengan seorang wanita cantik namun wanita itu menghindar sehingga laki-laki itu jadi sedih dan menyendiri seperti seorang sebatang kara.

c. Terang Bulan berisi tentang petuah menjadi manusia agar menjadikan Tuhan Yang Maha Esa sebagai tujuan hidup dan berisi tentang pentingnya tumbuhan padi bagi kehidupan, karena di Pasigitan sendiri kebanyakan petani.

d. Bunga Rampai berisi tentang keindahan bunga di Bali dan berisi informasi tentang kemerdekaan Indonesia sehingga memberi semangat patriotisme.

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.33), diperoleh informasi bahwa karena tidak ada ritual khusus setelah atau sebelum pertunjukan maka tidak ada makna dari ritual setelah dan sebelum pertunjukan.

4. Analisis Aktivitas Fundamental Matematis Tari Opak Abang

Kesenian tari Opak Abang memiliki beberapa aktivitas fundamental matematis menurut Bhisop yaitu counting (membilang), measuring (mengukur), designing (merancang), locating (menentukan lokasi), playing (bermain), dan explaining (menjelaskan). Berikut ini akan disajikan aktivitas fundamental matematis menurut Bhisop pada kesenian tari Opak Abang.

a. Analisis Aktivitas Counting

Kesenian tari Opak Abang memiliki beberapa aktivitas counting atau menghitung. Berikut ini akan disajikan aktivitas counting atau menghitung pada kesenian tari Opak Abang dari hasil wawancara beberapa narasumber.

1) Banyaknya Anggota Grup Kesenian Sri Langen Budaya Bumi Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.34), diperoleh informasi bahwa banyak anggota dalam grup kesenian Sri Langen Budaya bumi adalah 30 orang.

2) Banyaknya Penari dalam Satu Pertunjukan

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.35), N2 (tabel 4.36), dan N3 (tabel 4.37), dapat disimpulkan bahwa banyaknya penari dalam tari Opak Abang adalah 4, 5, atau 6 orang. Banyaknya penari menyesuaikan dengan acara dan besarnya panggung pertunjukan, sehingga dapat terbentuk pola bilangan untuk banyaknya penari tari Opak Abang yaitu 4,5,6,... orang.

3) Banyaknya Pemusik dalam Satu Pertunjukan

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.38), N2 (tabel 4.39), dan N3 (tabel 4.40) diperoleh informasi bahwa banyaknya pemusik dalam kesenian tari Opak Abang adalah 7, 8, atau 9 orang yaitu:

a) Siden/penyanyi sebanyak 1 atau 2 orang b) Pemain rebana sebanyak 2 atau 3 orang c) Pemain jidur/bass drum sebanyak 1 orang d) Pemain biola sebanyak 1 orang

e) Pemain kecrek sebanyak 1 orang f) Pemain ketipung sebanyak 1 orang

4) Banyaknya Latihan untuk Persiapan Pertunjukan

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.41), N2 (tabel 4.42), dan N3 (tabel 4.43), diperoleh informasi bahwa banyaknya latihan untuk persiapan sebelum pertunjukan yaitu 3, 4, atau 5 kali latihan. Banyaknya latihan untuk persiapan sebelum pertunjukan

menyesuaikan dengan rentang waktu permintaan dengan waktu pertunjukan.

5) Ketukan pada Setiap Gerakan

Berdasarkan hasil wawancara dengan N2 (tabel 4.44), diperoleh informasi bahwa ketukan dalam gerakan tari Opak Abang memiliki hitungan 1 sampai 8 dan menyesuaikan dengan suara alat musik yang digunakan, sehingga dapat terbentuk pola bilangan untuk banyaknya latihan untuk persiapan sebelum pertunjukan yaitu 3,4, 5,... kali latihan.

6) Ketukan Perpindahan Pola Lantai

Berdasarkan hasil wawancara dengan N2 (tabel 4.45), diperoleh informasi bahwa ketukan saat perpindahan pola lantai tari Opak Abang memiliki hitungan 1 sampai 8 dan menyesuaikan dengan suara alat musik yang digunakan.

7) Banyak Alat Rias yang Digunakan Penari

Berdasarkan hasil wawancara dengan N2 (tabel 4.46), diperoleh informasi bahwa banyaknya alat rias yang digunakan penari sebanyak 19 jenis alat rias yaitu bedak dasar, bedak tabur, bedak padat, pensil alis, eyeshadow palette, lipstick berwarna merah, blush on, eyeliner hitam, spons bedak dasar, spons bedak tabur, spons bedak padat, kuas eyeshadow, kuas lipstick, kuas blus on, karet, hairnet, sisir, cermin, jepit biting.

8) Banyaknya Kostum dan Atribut

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.47) dan N2 (tabel 4.48) diperoleh informasi bahwa terdapat 11 jenis kostum dan atribut yang dikenakan penari dan jika dihitung jumlahnya ada 13 buah kostum dan atribut yaitu:

a) Plisir sebanyak 1 buah

b) Kipas sebanyak 2 buah (di kanan sama kiri telinga) c) Kacamata hitam 1 buah

d) Baju lengan panjang 1 buah e) Selempang sebanyak 1 buah f) Sabuk sebanyak 1 buah g) Sampur sebanyak 1 buah h) Kain songket sebanyak 1 buah i) Celana panjang sebanyak 1 buah

j) Dan kaos kaki putih sebanyak 2 buah (sepasang).

9) Banyaknya Alat Musik

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.49), N2 (tabel 4.50), dan N3 (tabel 4.51) diperoleh informasi bahwa terdapat 5 jenis alat musik dalam kesenian tari Opak Abang. Banyaknya yaitu 6 atau 7 alat musik yang terdiri dari: terbang/rabana 2 atau 3 buah, biola 1 buah, ketipung 1 buah, jidur/bass drum 1 buah, dan kecrek/tambrin 1 buah.

b. Aktivitas Measuring

Kesenian tari Opak Abang memiliki beberapa aktivitas measuring.

Berikut ini akan disajikan aktivitas measuring pada kesenian tari Opak Abang dari hasil wawancara beberapa narasumber.

1) Biaya untuk Satu Kali Pertunjukan

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.52), diperoleh informasi bahwa biaya untuk satu kali pertunjukan menyesuaikan dengan jauh lokasi pertunjukannya sebagai biaya transportasi.

2) Besarnya Pemasukan dalam Satu Kali Pertunjukan

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.53), diperoleh informasi bahwa besarnya pemasukan menyesuaikan dengan yang mengundang.

3) Pembagian Honor Untuk Setiap Pemain

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.54), diperoleh informasi bahwa honor yang diterima dibagi 50% untuk khas grup kesenian dan 50% dibagikan ke pemain. Pendapatan honor untuk setiap pemain yaitu Rp50.000,00; Rp100.000,00; Rp200.000,00;

atau menyesuaikan dengan jumlah pemasukan yang didapatkan.

4) Waktu Yang Diperlukan untuk Persiapan Sebelum Pertunjukan

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.55), N2(tabel 4.56), dan N3 (tabel 4.57), diperoleh informasi bahwa persiapan pertunjukan membutuhkan waktu 1 jam hingga 2 jam.

5) Pembagian Waktu untuk Setiap Urutan dalam Pertunjukan Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.58), N2 (tabel 4.59), dan N3 (tabel 4.60), diperoleh informasi bahwa untuk satu kali pertunjukan tari Opak Abang membutuhkan waktu 10 menit sampai dengan 15 menit. Setiap urutanya menyesuaikan dengan lama waktu lagu iringan.

6) Lama Waktu yang Dibutuhkan Setelah Pertunjukan

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1(tabel 4.61), N2 (tabel 4.62), dan N3 (tabel 4.63), diperoleh informasi bahwa lama waktu yang dibutuhkan untuk merapikan semua perlengkapan adalah 30 menit sampai 1 jam.

7) Besar Sudut Atau Jarak pada Tangan/Kaki pada Gerakan Berdasarkan hasil wawancara dengan N2 (tabel 4.64), diperoleh informasi bahwa terdapat jarak dan sudut untuk setiap gerakan pada tari Opak Abang. Berikut ini merupakan besar sudut dan jarak pada tangan, badan, dan kaki:

Tabel 4. 115 Sudut/Jarak Tangan, Badan, dan Kaki untuk Setiap Gerakan Gerakan Sudut/Jarak Tangan, Badan, dan

Kaki

Gambar 4.49 Gerak Gayung Seribu Gayung 1 (sumber: dokumentasi Mawasti)

• Tangan kiri membentuk sudut lancip antara 0º-90º.

• Tangan kiri dan badan membentuk sudut lancip antara 0º-90º.

• Badan naik turun atas bawah sehingga kedua kaki membentuk sudut tumpul antara 90º-180º.

Gerakan Sudut/Jarak Tangan, Badan, dan Kaki

Gambar 4.50. Gerak Gayung Seribu Gayung 2 (sumber: dokumentasi Mawasti)

• Tangan kiri membentuk susut lancip antara 0º-90º.

• Tangan kanan dan badan

• Tangan kiri membentuk susut lancip antara 0º-90º.

• Tangan kanan dan badan membentuk susut lancip.

Gambar 4.53. Terang Bulan 1 (sumber: dokumentasi Mawasti)

Gerakan Sudut/Jarak Tangan, Badan, dan Kaki

Gambar 4.54. Terang Bulan 2 (sumber: dokumentasi Mawasti)

• Kedua tangan merentang ke samping kanan dan kiri membentuk sudut lancip antara 0º-90º.

• Kaki kanan dan kiri membentuk susut tumpul antara 90º-180º.

Gambar 4.55. Gerak Bunga Rampai 1 (sumber: dokumentasi Mawasti, 2017)

• Tangan kanan dan tangan kiri membentuk sudut tumpul antara 90º-180º.

Gambar 4.56. Gerak Bunga Rampai 2a (sumber: dokumentasi Mawasti)

Gerak 2a

• Tangan menyilang ke depan dada membentuk sudut lancip antara 0º-90º.

• Kedua kaki ditekuk membentuk sudut tumpul antara 90º-180º.

Gerak 2b

• Kedua tangan merentang ke samping kanan dan kiri membentuk sudut lancip antara 0º-90º.

• Kedua kaki ditekuk membentuk sudut tumpul antara 90º-180º.

Gambar 4.57. Gerak Gerak Bunga Rampai 2b

(sumber: dokumentasi Mawasti)

Gerakan Sudut/Jarak Tangan, Badan, dan Kaki

Gambar 4.58. Gerakan Perpimdahan (sumber: dokumentasi Mawasti, 2017)

• Berjalan dengan tangan kiri memegang pinggang kiri membentuk sudut 90º.

• Sedangkan tangan kanan melambai ke samping kanan dan kiri secara berurutan membentuk sudut lancip antara 0º-90º.

8) Jarak Antara Penari dan Besar Minimal Panggung

Berdasarkan hasil wawancara dengan N2 (tabel 4.65), diperoleh informasi bahwa jarak minimal antar penari adalah 60 cm dan jarak antar penari menyesuaikan dengan ukuran panggung. Ukuran panggung minimal adalah 3×3 meter. Berikut ini merupakan gambar yang menujukan bahwa terdapat jarak antar penari satu dengan yang lainnya yang ditujukan dengan garis berwarna kuning:

Gambar 4.59. Jarak Antar Penari pada Pola Sejajar (sumber: dokumentasi Mawasti)

Gambar 4.60 Jarak Antar Penari pada Pola Trapesium 1 (sumber: dokumentasi Mawasti)

Gambar 4.61 Jarak Antar Penari pada Pola Trapesium 2 (sumber: dokumentasi Mawasti)

Gambar 4.62 Jarak Antar Penari pada Pola Diagonal (sumber: dokumentasi Mawasti)

9) Harga Alat Rias yang Digunakan Penari

Berdasarkan hasil wawancara dengan N2 (tabel 4.66), diperoleh informasi bahwa harga alat rias yang dipakai penari memiliki harga standar seperti alat rias saat ini.

10) Waktu Yang Digunakan Penari untuk Merias Wajah

Berdasarkan hasil wawancara dengan N2 (tabel 4.67), diperoleh informasi bahwa waktu yang diperlukan untuk merias wajah adalah antara 15 menit sampai dengan 30 menit.

11) Waktu Pemakaian Kostum Dan Atribut

Berdasarkan hasil wawancara dengan N2 (tabel 4.68), diperoleh informasi bahwa pemakaian kostum dan atribut membutuhkan waktu 1 jam.

12) Ukuran Kostum dan Atribut

Berdasarkan hasil observasi (lampiran 19) diperoleh ukuran untuk kostum dan atribut penari yaitu:

a) Slantir/kerudung/kain penutup kepala setiap sisinya memiliki ukuran 58 cm.

b) Plisir memiliki panjang alas 38 cm dan panjang dua sisi lainya 20 cm.

c) Kipas kertas memiliki tinggi 3 cm dan dua sisi sejajar berukuran 13 cm dan 9 cm.

d) Selempang memiliki ukuran persegi panjang dengan panjang 150 cm dan lebar 8 cm. Ukuran trapesium panjang sisi sejajarnya 30 cm dan 40 cm dan tinggi 12 cm.

e) Slepe/sabuk memiliki ukuran panjang 111 cm dan lebar 7,5 cm f) Sampur/selendang memiliki bentuk persegi panjang berukuran

panjang 272 cm dan lebar 54 cm.

g) Kain songket memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 174 cm dan lebar 47 cm

13) Harga Kostum dan Atribut

Berdasarkan hasil wawancara dengan N2 (tabel 4.69) diperoleh informasi bahwa harga kostum dan atribut yang dikenakan penari yaitu kaos kaki memiliki harga Rp15.000,00; celana panjang memiliki harga Rp50.000,00; songket memiliki harga Rp50.000,00;

slantir/kain penutup kepala memiliki harga Rp25.000,00;

epek/sabuk memiliki harga Rp40.000,00; baju memiliki harga Rp70.000,00; selempang memiliki harga Rp100.000,00;

sampur/selendang memiliki harga Rp50.000,00; plisir memiliki harga Rp50.000,00; kipas memiliki harga Rp20.000,00; kacamata memiliki harga Rp25.000,00.

14) Waktu Dalam Setiap Lagu pada Tari Opak Abang

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.70) dan N3 (tabel 4.71), diperoleh informasi bahwa lama waktu setiap lagu yang dibawakan pada kesenian tari Opak Abang adalah kurang lebih 2

Berdasarkan hasil wawancara dengan N1 (tabel 4.70) dan N3 (tabel 4.71), diperoleh informasi bahwa lama waktu setiap lagu yang dibawakan pada kesenian tari Opak Abang adalah kurang lebih 2

Dokumen terkait