• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Rincian, Sejarah, dan Perkembangan a. Sejarah dan Perkembangan

Tari Opak Abang mulai berkembang di Desa Pasigitan pada tahun 1956. Hal tersebut selaras dengan hasil penelitian dari Mawasti (2017) yang menunjukan bahwa tari Opak Abang berkembang di desa Pasigitan sejak tahu 1956. Berawal ketika Bapak Kusno dari Desa Cepoko, Gunungpati yang menikah dengan salah satu warga Desa Pasigitan.

Setelah menetap di Desa Pasigitan, Bapak Kusno mulai mengembangkan tari Opak Abang. Tarian Opak Abang ini, awalnya berkembang di salah satu dusun di Pasigitan yaitu Dusun Sekar Gadung.

Tiga tahun kemudian yaitu pada tahun 1959, tari Opak Abang masuk ke Dusun Siranti, dan berkembang sampai sekarang. Tari Opak Abang ini diturunkan dari generasi ke generasi. Berawal dari Bapak Kusno, kemudian dilanjutkan oleh Bapak Kumisan. Penerus tari Opak Abang selanjutnya yaitu Bapak Sapin, lalu diteruskan olah Bapak Aris Salamun hingga sekarang. Pada mulanya, belum terdapat grup kesenian resmi untuk tari Opak Abang, lalu pada tanggal 4 Juli 1959 terbentuk grup kesenian Langen Budaya Bumi. Tahun 1982 karena mulai terdapat anggota wanita yang bergabung ke dalam grup kesenian ini, sehingga nama grup kesenian Langen Budaya Bumi berubah menjadi Sri Langen Budaya Bumi.

Zaman dahulu masih belum banyak media informasi dan masih banyak masyarakat yang belum bisa membaca, sehingga tari Opak Abang dijadikan sebagai sarana hiburan, syiar agama, dan penyebar informasi kemerdekaan. Lagu iringan dalam kesenian tari Opak Abang menjadi sarana untuk syiar agama dan media penyebar informasi kemerdekaan. Dua lagu iringan tari Opak Abang yang menjadi sarana untuk syiar agama dan media penyebar informasi kemerdekaan yaitu Lagu Bunga Rampai memiliki lirik lagu tentang informasi kemerdekaan dan lagu Terang Bulan memiliki lirik tentang syiar agama. Hal tersebut selaras dengan hasil penelitian dari Mawasti (2017) yang menujukan bahwa tari Opak Abang memiliki tema keagamaan dan perjuangan.

Tari Opak Abang mengalami perkembangan yaitu beberapa perubahan pada pakaian, alat musik, penari dan penyajian pertunjukan.

Pakaian mengalami perubahan karena diperbaiki kembali. Alat musik mengalami perubahan dengan adanya penambahan alat musik kecrek supaya pertunjukan tari Opak Abang lebih meriah. Mulanya penari pada tari Opak Abang hanya berjenis kelamin laki-laki, namun pada tahun 1982 mulai dibawakan oleh penari berjenis kelamin wanita. Tari Opak Abang pada zaman dahulu satu rangkaian dengan pertunjukan kethoprak yaitu menjadi pembuka dalam pertunjukan kethoprak. Atas permintaan masyarakat, supaya lebih praktis tari Opak Abang tidak lagi dipentaskan bersama dengan kethoprak, melainkan hanya tari Opak Abang saja.

b. Rincian

Tari Opak Abang memiliki urutan pertunjukan tari Opak Abang sesuai dengan urutan lagu iringan yang digunakan. yaitu Gayung Seribu Gayung, Opak-Opak, Terang dan Bunga Rampai. Hal tersebut selaras dengan hasil penelitian dari Mawasti (2017) bahwa urutan sajian yaitu Gayung Seribu Gayung, Opak-Opak, Terang Bulan, dan Bunga Rampai.

Gerakan-gerakan pada tari Opak Abang tidak memiliki penamaan khusus sejak awal mulanya. Penamaan gerakan disesuaikan dengan judul iringan pada tari Opak Abang, di mana terdapat dua macam gerakan untuk setiap lagu iringan dan satu gerakan perpidahan. Pola lantai pada tari Opak Abang berubah sesuai dengan lagu iringan tari Opak Abang. Pola lantai sejajar pada tari Opak Abang pada saat penari memasuki panggung dan pada akhir pertujukan. Pola lantai trapesium pada tari Opak Abang pada bagian Gayung Seribu Gayung, Terang Bulan, dan Bunga Rampai. Pola lantai diagonal pada tari Opak Abang pada bagian Opak-Opak

Penari Opak Abang mengenakan slantir/kain penutup kepala/kerudung, plisir, kipas kertas, kacamata, baju lengan panjang, selempang, epek/sabuk, sampur/selendang, kain songket, celana panjang, dan kaos kaki putih. Hal tersebut selaras dengan hasil penelitian dari Mawasti (2017) yang menunjukan bahwa penari mengenakan atribut busana berupa Plisir dengan buku mentok di ujung, selempang, slepe, baju lengan panjang, celana panjang, kaos kaki

berwarna putih, kain songket, sampur, kipas dari kertas untuk telinga, kacamata hitam, dan kain penutup kepala. Selain itu para penari juga menggunakan alat rias yaitu bedak dasar, bedak tabur, bedak padat, pensil alis, eyeshadow palette, lipstick berwarna merah, blush on, eyeliner hitam, spons bedak dasar, spons bedak tabur, spons bedak padat, kuas eyeshadow, kuas lipstick, kuas blus on, karet, hairnet, sisir, cermin, jepit biting.

Alat musik yang digunakan dalam kesenian tari Opak Abang adalah terbang/rebana, biola, jidur/bass drum, ketipung, dan kecrek/tamborin.

Hal tersebut selaras dengan hasil penelitian dari Mawasti (2017) yang menujukan bahwa iringan tari Opak Abang menggunakan alat musik rebana, bass drum, krecek, dan biola/violin. Berikut ini merupakan lagu iringan yang digunakan dalam kesenian tari Opak Abang: Lagu iringan yang digunakan pada kesenian tari Opak Abang yaitu Gayung Seribu Gayung, Opak-Opak, Terang Bulan, dan Bunga Rampai. Kesenian tari Opak Abang ini tidak memiliki ritual khusus sebelum dan sesudah pertunjukannya.

2. Aspek Filosofis

Tari Opak Abang awalnya memiliki nama Gambus Pancaroba, lama kelamaan karena tarian ini di pertunjukan pada awal pertunjukan kethoprak dan diiringi dengan alat musik terbang/rebana, masyarakat kemudian menyebutnya menjadi Opak Abang hingga saat ini. Warga masyarakat Pasigitan merasa senang, dan antusias terhadap tari Opak Abang. Setiap

diadakan pertunjukan tari Opak Abang masyarakat berkumpul untuk melihat sehingga tari Opak Abang menjadi sarana untuk memupuk kerukunan antar warga masyarakat Pasigitan.

Grup kesenian Sri Langen Budaya Bumi memiliki makna yaitu: Sri berarti wanita, Langen berarti kesenangan, Budaya berarti budaya itu sendiri, dan Bumi berarti asli atau asli dari daerah setempat. Urutan pertujukan tari Opak Abang memiliki makna sesuai dengan lagu iringan yang dimainkan. Setiap gerakan dalam kesenian tari Opak Abang tidak ada makna khusus, namun gerakannya yang lincah dan gemulai menimbulkan kesan semangat dan ceria. Setiap pola lantai pada kesenian tari Opak Abang tidak ada makna khusus. Tata riasnya yang digunakan penari pada tari Opak Abang memiliki makna keindahan pada penari.

Zaman dahulu kebanyakan penari berprofesi sebagai petani sehingga memiliki kaki yang tidak mulus karena bekerja di sawah tanpa mengenakan alas kaki. Agar tertutupi, terlihat lebih bersih, dan rapi maka para penari mengenakan kaos kaki putih. Kacamata hitam digunakan agar wajah penarinya tidak terlihat dan supaya merasa tidak malu. Tari Opak Abang dahulu digunakan sebagai sarana syiar agama, sehingga penarinya menggunakan slantir/kerudung, baju lengan panjang, celana panjang dan kain songket. Bulu mentok pada ujung plisir memiliki makna keindahan karena memiliki bentuk yang melengkung, selain itu karena bulu mentok karena banyak warga masyarakat desa Pasigitan yang berternak mentok.

Selempang yang dipakai penari tari Opak Abang menggambarkan

selempang yang dipakai prajurit perjuangan dulu, sehingga memiliki makna kuat seperti prajurit. Epek/sabuk dan sampur memiliki makna indah. Lagu iringan yang dimainkan dalam kesenian tari Opak Abang memiliki makna yaitu:

a. Seribu Gayung di mana liriknya memiliki makna agar manusia berbagi kepada sesama kalau sedang mendapat banyak keuntungan,

b. Opak-opak berisi tentang laki-laki yang sedang jatuh cinta dengan seorang wanita cantik namun wanita itu menghindar sehingga laki-laki itu jadi sedih dan menyendiri seperti seorang sebatang kara,

c. Terang Bulan berisi tentang petuah menjadi manusia agar menjadikan Tuhan Yang Maha Esa sebagai tujuan hidup dan berisi tentang pentingnya tumbuhan padi bagi kehidupan, karena di Pasigitan sendiri kebanyakan petani,

d. Bunga Rampai berisi tentang keindahan bunga di Bali dan berisi informasi tentang kemerdekaan Indonesia sehingga memberi semangat patriotisme.

Kesenian tari Opak Abang ini tidak ada ritual khusus setelah atau sebelum pertunjukan sehingga tidak ada makna dari ritual setelah dan sebelum pertunjukan.

Aspek-asepek filosofis pada kesenian tari Opak Abang ini selaras dengan temuan Pramestika (2020) yang dalam penelitiannya juga menemukan bahwa ada akspek filosofi pada gerakan, pakaian, dan aksesoris. aspek filosofis juga dalam tarian Srimpi Padedoran.

3. Aktivitas Fundamental Matematis

Peneliti menemukan aktivitas fundamental matematis pada kesenian tari Opak Abang yang meliputi enam aktivitas fundamental matematsi menurut Bhisop yaitu aktivitas counting, measuring, designing, locating, palying, dan explaining.

Aktivitas counting (menghitung) pada kesenian tari Opak Abang meliputi menghitung banyaknya anggota grup kesenian Sri Langen Budaya Bumi, banyaknya penari dalam satu pertunjukan, banyaknya pemusik dalam satu pertunjukan, banyaknya latihan untuk persiapan pertunjukan, ketukan pada setiap gerakan, banyak alat rias yang digunakan penari, banyaknya kostum dan atribut, dan banyaknya alat musik.

Aktivitas measuring (mengukur) meliputi penentuan biaya untuk satu kali pertunjukan, besarnya pemasukan dalam satu kali pertunjukan, pembagian honor untuk setiap pemain, waktu yang diperlukan untuk persiapan sebelum pertunjukan, pembagian waktu untuk setiap urutan dalam pertunjukan lama waktu yang dibutuhkan setelah pertunjukan besar sudut atau jarak pada tangan/kaki untuk setiap gerakan, jarak antara penari dan besar minimal panggung, waktu yang digunakan penari untuk merias wajah, harga alat rias yang digunakan penari, waktu pemakaian kostum dan atribut, harga kostum dan atribut, waktu dalam setiap lagu pada tari Opak Abang, dan harga alat musik pada tari Opak Abang.

Aktivitas designing meliputi desain pertunjukan, desain panggung, pola gerakan pada tangan, kaki, atau badan, pola lantai pada tari Opak Abang,

kesesuaian tata rias, bentuk kostum dan atribut yang digunakan penari, bentuk geometris yang terdapat pada alat musik pada tari Opak Abang.

Aktivitas locating meliputi lokasi pertunjukan, penempatan pemusik dan penari, penempatan pada tangan, kaki, badan saat menari, posisi dari penari, posisi pemakaian riasan, penempatan kostum dan atribut, penempatan alat musik pada tari Opak Abang.

Aktivitas playing meliputi strategi mempromosikan tari opak abang, strategi untuk menarik penonton, aturan pada gerakan, aturan pada pola lantai, strategi agar penari tidak bertubrukan saat berpindah, aturan tata rias, aturan pemakaian kostum dan atribut, aturan pemakaian alat musik pada tari Opak Abang.

Aktivitas explaining meliputi menjelaskan makna grup Sri Langen Budaya Bumi, menjelaskan makna pertunjukan tari Opak Abang, menjelaskan makna gerakan, menjelaskan makna pola lantai menjelaskan makna tata rias, menjelaskan makna kostum dan atribut, menjelaskan makna iringan pada tari Opak Abang.

Aktivitas fundamental matematis yang pada kesenian tari Opak Abang ini selaras dengan temuan Pramestika (2020) yang dalam penelitiannya juga menemukan bahwa ada enam aktivitas fundamental matematis menurut Bishop yaitu counting, locating, measuring, designing, playing, explaining yang terlihat dari gerakan, pola lantai, pakaian, dan aksesoris.

4. Aspek-Aspek Matematis

Aspek-aspek matematis yang ada pada kesenian tari Opak Abang yaitu bilangan, pola bilangan, relasi, himpunan, peluang, rasio, statistika, penyajian data, aritmetika sosial, perbandingan, jarak, aljabar, sistem persamaan linear satu, persamaan linear satu dua variabel, bangun datar (segiempat), sudut, garis, transformasi geometri, logika, bangun ruang sisi lengkung (tabung dan kerucut), teorema pyhtagoras, trasformasi geometri, jarak antara dua titik, dan kedudukan titik (bidang kartesius). Aspek-aspek matematis yang ditemukan pada kesenian tari Opak Abang dapat dikembangkan dalam bentuk permasalahan kontekstual pada materi matematika SMP yaitu:

a. Kelas VII, aspek matematis dapat diterapkan pada 10 dari 12 KD yang ada.

b. Kelas VIII, aspek matematis dapat diterapkan pada 7 dari 11 KD yang ada.

c. Kelas VII, aspek matematis dapat diterapkan pada 2 dari 7 KD yang ada Aspek-aspek matematis yang ada pada kesenian tari Opak Abang ini selaras dengan temuan Pramestika (2020) yang dalam penelitiannya juga menemukan bahwa Ada 19 aspek matematis pada tari Srimpi Pandhèlori yaitu bilangan; logika; pola bilangan; relasi; himpunan; aritmetika sosial;

kedudukan titik dan garis; trigonometri; jarak titik dan garis; kesebangunan;

luas bangun datar; konversi satuan; garis dan sudut; bangun datar;

transformasi geometri; aljabar; peluang; pemodelan matematika; penyajian

data dan statistika. Aspek-aspek matematis yang ditemukan digunakan untuk membuat permasalahan kontekstual matematika dalam bentuk soal cerita yaitu 6 soal untuk jenjang SD, 24 untuk jenjang SMP, dan 11 soal untuk jenjang SMA.

5. Penerapan Aspek-Aspek Matematis

Kesenian tari Opak Abang memiliki aspek-aspek matematis yang dapat diterapkan pada pembelajaran matematika sebagai permasalahan kontekstual untuk membantu pemahaman konsep peserta didik. Selain itu, aspek-aspek matematika pada kesenian tari Opak Abang dapat disajikan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pendekatan pembelajaran scientific, model pembelajaran Discovery Learning, dan metode pembelajaran tanya jawab dan diskusi kelompok. Media pembelajaran yang digunakan adalah PowerPoint dan video tari Opak Abang. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Maryati dan Pratiwi (2019:27) yang menunjukkan bahwa dalam tarian tradisional pada pemukaan Asia Games 2018 yaitu tari Saman memiliki berbagai konsep matematika berupa konsep bangun datar dan himpunan sehingga dapat digunakan sebagai konteks dalam pembuatan desain pembelajaran untuk anak sekolah dasar maupun menegah. Selain itu, aspek-aspek matematis pada kesenian tari Opak Abang dapat digunakan untuk membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dalam pembelajaran. Hal tersebut selaras dengan hasil penelitian Yani, Izzati, dan Dwinata (2019) yang menujukan bahwa terdapat dua aktivitas matematika dalam kesenian

tari Sekapur Sirih yaitu aktivitas mengukur dan aktivitas mendesain serta empat konsep matematika sekolah yang dapat dijadikan sumber belajar berupa LKPD yaitu konsep bangun datar, sudut, refeksi, dan kekongruengan. Dalam penelitian ini dibuat salah satu contoh RPP dalam pembelajaran matematika SMP pada materi transformasi geometri yaitu translasi.

Dokumen terkait