• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data Kuantitatif

1. Hasil Uji Instrumen: Kualitas Kuesioner a. Hasil Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur untuk dapat dijadikan instrumen penelitian. Berdasarkan metode product moment pearson, jika r hitung > r tabel

97

dan bernilai positif, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2012: 53).

Berikut hasil uji validitas masing – masing variabel: Variabel Sistem Informasi Manajemen:

Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Sistem Informasi Manajemen (asli)

Sumber: data primer diolah SPSS

Pada tabel 5.7 terdapat 1 pertanyaan yang tidak valid (SIM 11) maka, pertanyaan SIM.11 dihapus dan dilakukan uji validitas ulang dengan total 10 pertanyaan SIM.

Item Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan

SIM.1 0.542 0.344 Valid SIM.2 0.593 0.344 Valid SIM.3 0.699 0.344 Valid SIM.4 0.819 0.344 Valid SIM.5 0.673 0.344 Valid SIM.6 0.819 0.344 Valid SIM.7 0.612 0.344 Valid SIM.8 0.522 0.344 Valid SIM.9 0.701 0.344 Valid SIM.10 0.845 0.344 Valid

98

Berikut hasilnya:

Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Sistem Informasi Manajemen (valid)

Sumber: data primer diolah SPSS

Berdasarkan hasil uji validitas variabel SIM sebanyak 33 responden, diketahui bahwa 10 pernyataan SIM adalah valid karena R hitung yang lebih besar dari R tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa 10 pertanyaan mengenai SIM dapat dinyatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.

Item Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan

SIM.1 0.573 0.344 Valid SIM.2 0.624 0.344 Valid SIM.3 0.676 0.344 Valid SIM.4 0.815 0.344 Valid SIM.5 0.670 0.344 Valid SIM.6 0.815 0.344 Valid SIM.7 0.640 0.344 Valid SIM.8 0.507 0.344 Valid SIM.9 0.696 0.344 Valid SIM.10 0.824 0.344 Valid

99

Variabel Budaya Organisasi:

Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Budaya Organisasi

Sumber: data primer diolah SPSS

Berdasarkan hasil uji validitas variabel Budaya Organisasi sebanyak 33 responden, diketahui bahwa seluruh pernyataan adalah valid karena R hitung yang lebih besar dari R tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan mengenai Budaya Organisasi dapat dinyatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.

Item Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan

BO.1 0.671 0.344 Valid BO.2 0.689 0.344 Valid BO.3 0.749 0.344 Valid BO.4 0.795 0.344 Valid BO.5 0.818 0.344 Valid BO.6 0.802 0.344 Valid BO.7 0.802 0.344 Valid BO.8 0.822 0.344 Valid BO.9 0.770 0.344 Valid BO.10 0.601 0.344 Valid

100

Variabel Kinerja Karyawan:

Tabel 5.10 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan

Sumber: data primer diolah SPSS

Berdasarkan hasil uji validitas variabel Kinerja Karyawan sebanyak 33 responden, diketahui bahwa seluruh pernyataan adalah valid karena R hitung yang lebih besar dari R tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan mengenai Kinerja Karyawan dapat dinyatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan untuk memeriksa tingkat kehandalan dan konsistensi suatu kuesioner. Berdasarkan uji statistik Cronbach

Alpha suatu variabel dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha

> 0.70 (Ghozali, 2012: 48).

Item Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan

KK.1 0.882 0.344 Valid KK.2 0.868 0.344 Valid KK.3 0.894 0.344 Valid KK.4 0.882 0.344 Valid KK.5 0.532 0.344 Valid KK.6 0.946 0.344 Valid KK.7 0.887 0.344 Valid KK.8 0.805 0.344 Valid KK.9 0.783 0.344 Valid

101

Berikut adalah hasil uji reliabilitas variabel independen dan dependen:

Tabel 5.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel Cronbach’s Alpha Batas N of Items Keterangan Sistem Informasi Manajemen 0.902 0.7 10 Reliabel

Budaya Organisasi 0.938 0.7 10 Reliabel

Kinerja Karyawan 0.955 0.7 9 Reliabel

Sumber: data primer diolah SPSS

Berdasarkan tabel 5.11 dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas dari 33 reponden, masing – masing Cronbach’s Alpha dari variabel Sistem Informasi Manajemen, Budaya Organisasi, dan Kinerja Karyawan semuanya > 0.7 sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan seputar Sistem Informasi Manajemen, Budaya Organisasi, dan Kinerja Karyawan pada kuesioner, dinyatakan reliabel.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolinieritas

Pada uji asumsi klasik, yang pertama dilakukan penulis adalah Uji Multikolinieritas. Ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen. Model Regresi yang baik adalah apabila tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Syarat suatu regresi dapat dikatakan bebas dari multikolinieritas adalah jika jika

102

Tabel 5.12 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.306 .727 1.796 .083

SIM -.020 .195 -.018 -.102 .919 .630 1.588

BO .751 .198 .662 3.796 .001 .630 1.588

a. Dependent Variable: KK

Sumber: data primer diolah SPSS

Pada tabel 5.12, kadar tolerance Sistem Informasi Manajemen dan Budaya Organisasi adalah masing – masing sebesar 0.630 > 0.10. Hal ini menunjukkan kedua variabel independen tersebut bebas dari multikolinieritas.

Sedangkan, apabila dilihat dari kadar VIF Sistem Informasi Manajemen dan Budaya Organisasi, masing – masing sebesar 1.588 < 10. Hal ini juga menunjukkan bahwa kedua variabel independen tersebut bebas dari multikolinieritas.

Berdasarkan hasil analisis Tolerance dan VIF tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas yang terjadi pada kedua variabel independen. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel memenuhi syarat untuk diuji dalam persamaan regresi .

103

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan. Model regresi yang baik adalah yang di dalamnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan Uji Glejser, Regresi dikatakan tidak mengandung heteroskedastisitas adalah jika probabilitas signifikansinya > 0.05.

Tabel 5.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: data primer diolah SPSS

Pada tabel 5.13, Signifikansi variabel Sistem Informasi Manajemen adalah sebesar 0.339 > 0.05. Ini berarti variabel Sistem Informasi Manajemen tidak mengandung heteroskedastisitas.

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.053 .409 2.577 .015

SIM -.107 .110 -.211 -.972 .339 .630 1.588

BO -.083 .111 -.161 -.743 .463 .630 1.588

104

Sedangkan pada variabel Budaya Organisasi, Signifikansinya adalah sebesar 0.463 > 0.05. Ini berarti variabel Budaya Organisasi juga tidak mengandung heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil analisis di atas, kedua variabel independen tidak mengandung heteroskedastisitas.

c. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model Regresi yang baik adalah apabila variabel pengganggu atau residual memenuhi asumsi normalitas (berdistribusi normal). Pada Uji Normalitas ini, digunakan Analisis Statistik dengan One – Sample

Kolmogorov – Smirnov Test. Menurut One – Sample Kolmogorov – Smirnov Test, apabila nilai Asymp. Sig > 0.05, maka data memenuhi

105

Berikut hasil uji normalitas menggunakan One – Sample

Kolmogorov – Smirnov Test:

Tabel 5.14 Hasil Uji Normalitas

Sumber: data primer diolah SPSS

Pada Tabel 5.14, nilai Asymp. Sig adalah 0.088 > 0.05 sehingga variabel pengganggu atau residual memenuhi asumsi normalitas, artinya bahwa dari hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel memenuhi syarat untuk diuji regresi.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 33

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .33673749

Most Extreme Differences Absolute .218

Positive .218

Negative -.180

Kolmogorov-Smirnov Z 1.251

Asymp. Sig. (2-tailed) .088

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

106

Karena seluruh syarat Uji Asumsi Klasik telah dipenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa uji regresi linier berganda dapat dilakukan. Walaupun begitu, sebelum melakukan uji regresi linier berganda, uji hipotesis akan terlebih dahulu dilakukan untuk melihat kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen.

3. Uji Hipotesis a. Hasil Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Semua pengolahan dan analisis data tersebut menggunakan program SPSS. Dikatakan signifikan apabila nilai signifikansi < 0.05.

Tabel 5.15 Hasil Uji Statistik F

Sumber: data primer diolah SPSS

Pada tabel 5.15 kolom F menunjukkan angka 11.074 dengan signifikansi 0.000 < 0.05 sehingga dinyatakan signifikan. Hal ini

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.679 2 1.339 11.074 .000a

Residual 3.629 30 .121

Total 6.307 32

a. Predictors: (Constant), BO, SIM b. Dependent Variable: KK

107

menunjukkan bahwa Sistem Informasi Manajemen dan Budaya Organisasi secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.

b. Hasil Uji t

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen, yang dilihat dari perbandingan nilai signifikansi terhadap nilai kesalahan (). Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0.05. Dikatakan signifikan apabila nilai signifikansi  < 0.05

Tabel 5.16 Hasil Uji t Test

Sumber: data primer diolah SPSS

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.306 .727 1.796 .083

SIM -.020 .195 -.018 -.102 .919 .630 1.588

BO .751 .198 .662 3.796 .001 .630 1.588

108

Pada tabel 5.16 dapat dilihat dalam kolom Sig. variabel SIM senilai 0.919 > 0.05 sehingga dikategorikan tidak signifikan. Hal tersebut berarti variabel Sistem Informasi Manajemen tidak berpengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan.

Sedangkan variabel BO senilai 0.001 < 0.05 sehingga dikategorikan signifikan. Hal tersebut berarti variabel Budaya Organisasi berpengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan.

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness – fit dari model regresi. Besarnya nilai Adjusted R2 berarti besar/ porsi variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

Tabel 5.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: data primer diolah SPSS

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson dimensi on0 1 .652a .425 .386 .3478 1.447

109

Pada tabel 5.17 Adjusted R Square adalah sebesar 0.386, hal ini berarti 38.6% variasi Kinerja Karyawan dapat dijelaskan oleh Sistem Informasi Manajemen dan Budaya Organisasi. Sedangkan sisanya sebesar 61.4% dijelaskan oleh sebab sebab lainnya diluar variabel independen yang diteliti.

Standard Error of the Estimate sebesar 0.3478 dikategorikan kecil.

Hal ini menandakan bahwa regresi variabel independen terbatas dalam memprediksi variabel dependen.

110

5. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 5.18 Hasil Regresi Linier Berganda

Sumber: data primer diolah SPSS

Analisis:

Y = a + b1X1 + b2X2

Y = 1.306 + (-0.020) X1 + 0.751 X2

KK = 1.306 - 0.020 SIM + 0.751 BO

Kinerja Karyawan = 1.306 - 0.020 Sistem Informasi Manajemen + 0.751 Budaya Organisasi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.306 .727 1.796 .083

SIM -.020 .195 -.018 -.102 .919 .630 1.588

BO .751 .198 .662 3.796 .001 .630 1.588

111

Persamaan regresi liner berganda yang dihasilkan dijelaskan sebagai berikut:

Konstanta sebesar 1.306 dengan signifikansi 0.083 > 0.05 artinya jika variabel X1 (Sistem Informasi Manajemen) sebesar 0 dan variabel X2 (Budaya Organisasi) sebesar 0 maka kinerja sebesar 1.306 satuan.

Koefisien regresi variabel X1 (Sistem Informasi Manajemen) sebesar -0.020 dengan signifikansi 0.919 > 0.05 (dikategorikan tidak signifikan) berarti Sistem Informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja manajer dan kepala bagian RS Harapan, Magelang.

Koefisien regresi variabel X2 (Budaya Organisasi ) sebesar 0.751 dengan signifikansi 0.001 < 0.05 (dikategorikan signifikan) berarti jika Budaya Organisasi mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka besarnya kinerja manajer dan kepala bagian RS Harapan, Magelang akan mengalami kenaikan sebesar 0.751 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

112

Dokumen terkait