• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

LANDASAN TEORI

E. Analisis data

Berikut ini akan dipaparkan analisis data perdimensi kesejahteraan psikologis, yaitu otonomi,tujuan hidup,penerimaan diri,relasi positif dengan orang lain, penguasaan lingkungan, dan pertumbuhan diri.

a. Dimensi otonomi

Data dimensi otonomi dapat di lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 8

Rata-ratateoritik dan rata-rataempiris dimensi otonomi

Dimensi

Teoritik empiris

rata-rata x min x max

rata-rata x min x max sd

Otonomi 27,5 11 44 30,5 22 39 4,1

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada perbedaan rata-rataempiris lebih besar dari rata-ratateoritk yang ada. Hal ini menunjukan bahwa dimensi otonomi memberikan pengaruh yang tinggi pada kesejaheraan psikologis (rataempiris = 30,5 > rata-ratateoritik 27,5 ).

Perbedaan antara rata-ratateoritik dan rata-rataempiris di uji dengan menggunakan uji satu sampel (one sample t test ) yang akan di sajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 9. Uji t rata-ratateoritik dan rata-rataempiris dimensi otonomi

Test Value = 27.5

t Df Sig. (2-tailed)

Rata-rataDifference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper otonomi 7,357 84 ,000 3,312 2,42 4,21

Berdasarkan hasil uji t di atas diketahui nilai signifikansinya 0,00, hasil ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang signifkan antara rata-rata empiris dan teoritik dengan perbedaan mean= 3,31. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dimensi otonomi memberikan pengaruh yang cukup tinggi pada kesejahteraan psikologis.

Selain itu, peneliti juga melakukan kategorisasi sebaran data. Kategorisasi sebaran data dalam tabel berikut mengunakan batas nilai uji rata-rata empirik. Pada nilai < 30,5 masuk dalam kategori rendah dan > 30,5 masuk dalam kategori tinggi. Berikut kategori data yang disajikan pada grafik dibawah ini.

Grafik 8. Sebaran Data Dimensi Otonomi

Pada grafik di atas terlihat katagorisasi dilakukan dengan membagi subjek kedalam dua kelompok berdasarkan rata-rata kelompok yaitu 30,5. Subjek yang nilainya kurang dari 30,5 di masukan kedalam katagori kelompok dengan otonomi rendah dan subjek yang lebih dari 30,5 masuk dalam katagori kelompok otonomi tinggi. Kelompok dengan kategorisasi rendah sebanyak 26 subjek , sedangkan dengan kategorisasi tinggi sebanyak 59 subjek. Kelompok kelompok yang dikategorisasikan ini sama–sama memiliki kecenderungan positif dimensi otonomi pada kesejahteraan psikologis.

Perbedaan kecenderungan kelompok dimensi otonomi yang memiliki kategori nilai tinggi maupun rendah tersebut merupakan perbedaan reaksi subjek terhadap kontrol diri dan bebas mengambil

sikap diri terkait kesejahteraan psikologis mereka. Meskipun kedua kelompok memiliki peranan yang sama, tetapi kelompok dengan nilai yang lebih tinggi cenderung memiliki sikap dan perasaan yang positif pada dimensi otonomi daripada kelompok subjek dengan dimensi otonomi yang lebih rendah.

b. Dimensi Tujuan Hidup

Data dimensi tujuan hidup dapat di lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 10

Rata-ratateoritik dan rata-rataempiris dimensi tujuan hiup

Dimensi

Teoritik empiris

rata-rata x min x max

rata-rata x min x max sd

Tujuan hidup 25 10 40 29,6 20 37 3,5

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada perbedaan rata-rataempiris lebih besar dari rata-ratateoritk yang ada. Hal ini menunjukan bahwa dimensi otonomi memberikan pengaruh terhadap tinggi pada kesejaheraan psikologis (rata-rataempiris = 29,6 > rata-ratateoritik 25 ).

Perbedaan antara rata-rata teoritik dan rata-rata empiris di uji dengan menggunakan uji satu sampel (one sample t test ) yang akan di sajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 11. Uji T dimensi tujuan hidup Test Value = 25 t Df Sig. (2-tailed) Rata-rataDifference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper tujuanhidup 12,064 84 ,000 4,647 3,88 5,41

Berdasarkan hasil uji t di atas diketahui nilai signifikansinya 0,00, hasil ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang signifkan antara rata-rata empiris dan teoritik dengan perbedaan mean= 4,64. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dimensi tujuan memberikan pengaruh yang cukup tinggi pada kesejahteraan psikologis.

Selain itu, peneliti juga melakukan kategorisasi sebaran data dalam tabel berikut mengunakan batas nilai uji rata-rataempirik. Katagorisasi dilakukan dengan membagi subjek kedalam dua kelompok berdasarkan rata-rata kelompok yaitu 29,6, jika nilai <29,6 masuk dalam kategori rendah dan >29,6 masuk dalam kategori tinggi. Berikut kategori data yang disajikan pada grafik dibawah ini.penelitian dan disajikan pada grafik sebagai berikut.

Grafik 9. Kategorisasi dimensi Tujuan Hidup

Pada grafik di atas terlihat perbedaan kecenderungan kelompok dimensi otonomi yang memiliki kategori nilai tinggi maupun rendah tersebut merupakan perbedaan reaksi perasaan subjek terhadap keyakinan akan target -target dan tujuan hidup terkait kesejahteraan psikologis mereka. Meskipun kedua kelompok memiliki peranan yang sama, tetapi kelompok dengan nilai yang lebih tinggi cenderung memiliki sikap dan perasaan yang positif pada dimensi tujuan hidup daripada kelompok subjek dengan dimensi tujuan hidup yang lebih rendah.

c. Deskripsi Dimensi Penerimaan diri.

Data dimensi Penerimaan diri dapat di lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 12. Rata-rata teoritik dan rata-rata empiris dimensi penerimaan diri

Dimensi

Teoritik Empiris

rata-rata x min x max

rata-rata x min x max Sd

Penerimaan diri 27,5 11 44 34,4 22 43 4,0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada perbedaan rata-rata empiris lebih besar dari rata-rata teoritk yang ada (rata-rata empiris = 34,4 > (rata-rata-(rata-rata teoritik 27,5 ).

Perbedaan antara rata-rata teoritik dan rata-rata empiris di uji dengan menggunakan uji satu sampel (one sample t test ) yang akan di sajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 13

Uji t test dimensi penerimaan diri Test Value = 27.5 T df Sig. (2-tailed) Rata-rataDifferen ce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper penerimaan 15,525 84 ,000 6,900 6,02 7,78

Berdasarkan hasil uji t di atas diketahui nilai signifikansinya 0,00, hasil ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang signifkan antara rata-rata empiris dan teoritik dengan perbedaan mean= 6,90. Hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa dimensi penerimaan diri memberikan pengaruh yang cukup tinggi pada kesejahteraan psikologis.

Selain itu, peneliti juga melakukan kategorisasi sebaran data dalam tabel berikut mengunakan batas nilai uji rata-rataempirik. Jika nilai <34,4 masuk dalam kategori rendah dan >34,4 masuk dalam kategori tinggi. Berikut kategori data yang disajikan pada grafik dibawah ini.penelitian dan disajikan pada grafik sebagai berikut.

Grafik 10. Kategorisasi dimensi penerimaan diri

Pada grafik di atas terlihat katagorisasi dilakukan dengan membagi subjek kedalam dua kelompok berdasarkan rata-rata kelompok yaitu 34,4. Subjek yang nilainya kurang dari 34,4 di masukan kedalam katagori kelompok dengan Penerimaan diri rendah dan subjek yang lebih dari 34,4 masuk dalam katagori

kelompok penerimaan diri tinggi. Kelompok dengan kategorisasi rendah sebanyak 41 subjek, sedangkan dengan kategorisasi tinggi sebanyak 44 subjek. Kelompok kelompok yang dikategorisasikan ini sama–sama memiliki kecenderungan positif pada kesejahteraan psikologis.

Perbedaan kecenderungan kelompok dimensi penerimaan diri yang memiliki kategori nilai tinggi maupun rendah tersebut merupakan perbedaan reaksi perasaan subjek akan penerimaan dirinya dan sikapnya terkait kesejahteraan psikologis mereka. Meskipun kedua kelompok memiliki peranan yang sama, tetapi kelompok dengan nilai yang lebih tinggi cenderung memiliki sikap dan perasaan yang positif pada dimensi penerimaan diri daripada kelompok subjek dengan dimensi diri yang lebih rendah.

d. Data deskripsi dimensi relasi positif dengan orang lain.

Data dimensi relasi positif dengan orang lain dapat di lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 14. Rata-rata teoritik dan rata-rata empiris dimensi relasi positif dengan orang lain

Dimensi

Teoritik Empiris

rata-rata x min x max

rata-rata x min x max Sd Relasi positif

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada perbedaan rata-rata empiris lebih besar dari rata-ratateoritk yang ada. Hal ini menunjukan bahwa dimensi otonomi memberikan pengaruh yang tinggi pada kesejaheraan psikologis (rataempiris = 32,9 > rata-ratateoritik 27,5 ).

Peneliti juga menggunakan uji satu sampel (one sample t test ) untuk melihat signifikansi dan mean differance pada rata-rata teoritik dan rata – rata empiric, yang akan di sajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 15. Uji T test Dimensi relasi positif Test Value = 27.5 T Df Sig. (2-tailed) Rata-rataDiffer ence 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Relasi 12,281 84 ,000 5,429 4,55 6,31

Berdasarkan hasil uji t di atas diketahui nilai signifikansinya 0,00, hasil ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang signifkan antara rata-rata empiris dan teoritik dengan perbedaan mean= 5,42. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dimensi Relasi positif dengan orang lain memberikan pengaruh yang cukup tinggi pada kesejahteraan psikologis.

Selain itu, peneliti juga melakukan kategorisasi sebaran data dalam tabel berikut mengunakan batas nilai uji rata-rataempirik. Jika nilai <32,9 masuk dalam kategori rendah dan

>32,9 masuk dalam kategori tinggi. Berikut kategori data yang disajikan pada grafik dibawah ini.penelitian dan disajikan pada grafik sebagai berikut.

Grafik 11. Kategorisasi dimensi relasi positif dengan orang lain

Pada grafik di atas terlihat katagorisasi dilakukan dengan membagi subjek kedalam dua kelompok berdasarkan rata-rata kelompok yaitu 32,9. Subjek yang nilainya kurang dari 32,9 di masukan kedalam katagori kelompok dengan Relasi positif dengan orang lain rendah dan subjek yang lebih dari 32,9 masuk dalam katagori kelompok relasi positif dengan orang lain yang cukup tinggi. Kelompok dengan kategorisasi rendah sebanyak 39 subjek, sedangkan dengan kategorisasi tinggi sebanyak 46 subjek. Kelompok kelompok yang dikategorisasikan ini sama–sama memiliki kecenderungan positif pada kesejahteraan psikologis.

Perbedaan kecenderungan kelompok dimensi relasi positif yang memiliki kategori nilai tinggi maupun rendah tersebut merupakan perbedaan reaksi perasaan subjek akan kepercayaan dan afektif dengan orang lain yang terkait kesejahteraan psikologis dirinya. Meskipun kedua kelompok memiliki peranan yang sama, tetapi kelompok dengan nilai yang lebih tinggi cenderung memiliki sikap dan perasaan yang positif pada dimensi relasi positif dengan orang lain daripada kelompok subjek dengan dimensi relasi positif dengan orang lain yang lebih rendah.

e. Data deskriptif dimensi penguasaan lingkungan

Data dimensi Penguasaan Lingkungan dapat di lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 16. Rata-ratateoritik dan rata-rataempiris Penguasaan Lingkungan

Dimensi

Teoritik Empiris

rata-rata x min x max

rata-rata x min x max Sd Penguasaan

Lingkungan 32,5 13 52 37,4 26 51 4,0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada perbedaan rata-rataempiris lebih besar dari rata-ratateoritk yang ada. Hal ini menunjukan bahwa dimensi penguasaan lingkungan memberikan pengaruh yang tinggi pada kesejaheraan psikologis (rata-rataempiris = 37,4 > rata-ratateoritik 32,5 ).

Perbedaan antara rata-ratateoritik dan rata-rata empiris di uji dengan menggunakan uji satu sampel (one sample t test ) yang akan di sajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 17. Uji t test Penguasaan lingkungan Test Value = 32.5 T Df Sig. (2-tailed) Rata-rata Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Penguasaan 11,680 84 ,000 4,935 4,09 5,78

Berdasarkan hasil uji t di atas diketahui nilai signifikansinya 0,00, hasil ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang signifkan antara rata-rata empiris dan teoritik dengan perbedaan mean= 4,93. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dimensi Penguasaan lingkungan memberikan pengaruh yang cukup tinggi pada kesejahteraan psikologis.

Selain itu, peneliti juga melakukan kategorisasi sebaran data dalam tabel berikut mengunakan batas nilai uji rata-rata empirik. Pada nilai <37,4 masuk dalam kategori rendah dan >37,4 masuk dalam kategori tinggi. Berikut kategori data yang disajikan pada grafik dibawah ini.penelitian dan disajikan pada grafik sebagai berikut.

Grafik 12. Kategorisasi dimensi penguasaan lingkungan

Pada grafik di atas terlihat katagorisasi dilakukan dengan membagi subjek kedalam dua kelompok berdasarkan rata-rata kelompok yaitu 37,4. Subjek yang nilainya kurang dari 37,4 di masukan kedalam katagori kelompok Penguasaan lingkungan yang rendah dan subjek yang lebih dari 37,4 masuk dalam katagori kelompok penguasaan lingkungan yang tinggi. Kelompok dengan kategorisasi rendah sebanyak 46 subjek, sedangkan dengan kategorisasi tinggi sebanyak 39 subjek. Kelompok kelompok yang dikategorisasikan ini sama–sama memiliki kecenderungan positif pada kesejahteraan psikologis.

Perbedaan kecenderungan kelompok dimensi penguasaan lingkungan yang memiliki kategori nilai tinggi maupun rendah tersebut merupakan perbedaan reaksi subjek akan sikap serta tindakan dirinya dalam mengkontrol lingkungan sekitarnya dan

mampu mengatur kegiatan dirinya yang terkait dengan kesejahteraan psikologis dirinya. Meskipun kedua kelompok memiliki peranan yang sama, tetapi kelompok dengan nilai yang lebih tinggi cenderung memiliki sikap dan perasaan yang positif pada dimensi penguasaan lingkungan daripada kelompok subjek dengan dimensi penguasaan lingkungan yang lebih rendah.

f. Data deskripsi dimensi pertumbuhan diri

Analisis data dimensi yang terakhir adalah dimensi pertumbuhan diri. Berikut disajikan tabel hitung rata-rata teoritik dan rata-rata empiric pada dimensi pertumbuhan diri di bawah ini.

Tabel 18. Rata-rata teoritik dan rata-rata empiris Pertumbuhan Diri

Dimensi

Teoritik Empiris

rata-rata x min x max

rata-rata x min x max Sd

Pertumbuhan diri 32,5 13 52 40,1 26 51 4,5

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ada perbedaan rata-rata empiris lebih besar dari rata-ratateoritk yang ada. Hal ini menunjukan bahwa dimensi pertumbuhan diri memberikan pengaruh yang tinggi pada kesejaheraan psikologis (rata-rata empiris = 40,1 > rata-rata teoritik 32,5 ).

Perbedaan antara rata-ratateoritik dan rata-rataempiris di uji dengan menggunakan uji satu sampel (one sample t test ) yang akan di sajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 19. Uji t test dimensi Pertumbuhan Diri Test Value = 32.5 t Df Sig. (2-tailed) Rata-rataDifference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper pertumbhan 15,472 84 ,000 7,688 6,70 8,68

Berdasarkan hasil uji t di atas diketahui nilai signifikansinya 0,00, hasil ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang signifkan antara rata-rata empiris dan teoritik dengan perbedaan mean= 7,68. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dimensi pertumbuhan diri memberikan pengaruh yang cukup tinggi pada kesejahteraan psikologis.

Selain itu, peneliti juga melakukan kategorisasi sebaran data dalam tabel berikut mengunakan batas nilai uji rata-rataempirik. Jika nilai <40,1 masuk dalam kategori rendah dan >40,1 masuk dalam kategori tinggi. Berikut kategori data yang disajikan pada grafik dibawah ini.penelitian dan disajikan pada grafik sebagai berikut.

Grafik 13. Kategorisasi dimensi pertumbuhan diri

Pada grafik di atas terlihat katagorisasi dilakukan dengan membagi subjek kedalam dua kelompok berdasarkan rata-rata kelompok yaitu 40,1. Subjek yang nilainya kurang dari 40,1 di masukan kedalam katagori kelompok pertumbuhan diri yang rendah dan subjek yang lebih dari 40,1 masuk dalam katagori kelompok pertumbuhan diri yang tinggi. Kelompok dengan kategorisasi rendah sebanyak 47 subjek, sedangkan dengan kategorisasi tinggi sebanyak 38 subjek. Kelompok kelompok yang dikategorisasikan ini sama–sama memiliki kecenderungan positif pada kesejahteraan psikologis.

Perbedaan kecenderungan kelompok dimensi pertumbuhan diri yang memiliki kategori nilai tinggi maupun rendah tersebut merupakan perbedaan reaksi perasaan dan pemikiran subjek akan

sikap terhadap kesadaran potensi diri, dan pentingnya keterbukaan akan hal-hal baru terkait kesejahteraan psikologis

dirinya. Meskipun kedua kelompok memiliki peranan yang sama, tetapi kelompok dengan nilai yang lebih tinggi cenderung memiliki sikap dan perasaan yang positif pada dimensi pertumbuhan diri daripada kelompok subjek dengan dimensi pertumbuhan diri yang lebih rendah.

Dokumen terkait