• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data 1. Uji prasyarat 1.Uji prasyarat

2. Analisis data Observasi

a. Hasil observasi terhadap aktivitas guru oleh guru Bidang studi

Observasi terhadap aktifitas guru selama pembelajaran dilihat dari keterlaksanaan prosedur pelaksanaan pembelajaran. Data yang diperoleh selama pembelajaran STAD, NHT dan TGT disajikan dalam tabel 4.8

Tabel 4.8 Hasil observasi guru

Pertemuan STAD NHT TGT

1 100% 100% 100%

2 100% 100% 100%

3 100% 100% 100%

Berdasarkan data hasil observasi yang di lakukan observer, yaitu guru bidang studi Biologi Mts.N. 13 Jakarta sebagian besar kegiatan penelitian dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian. Hasil lembar observasi kegiatan

pembelajaran menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang di lakukan tiga pertemuan tersebut dilaksanakan sesuai RPP yang telah dibuat.Keterangan lengkap hasil perhitungan presentase lembar observasi dapat dilihat pada lampiran.

b. Hasil observasi terhadap aktivitas guru oleh teman sejawat.

Observasi terhadap aktifitas guru selama pembelajaran dilihat dari keterlaksanaan prosedur pelaksanaan pembelajaran. Data yang diperoleh selama pembelajaran STAD, NHT dan TGT disajikan dalam tabel 4.9 :

Tabel 4.9

Hasil observasi teman sejawat

Pertemuan STAD NHT TGT

1 100% 100% 100%

2 100% 100% 100%

3 100% 100% 100%

Berdasarkan data hasil observasi yang di lakukan observer, yaitu teman fakultas UIN syarif hidayatullah Jakarta sebagian besar kegiatan penelitian dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian. Hasil lembar observasi kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang di lakukan tiga pertemuan tersebut dilaksanakan sesuai RPP yang telah dibuat.Keterangan lengkap hasil perhitungan presentase lembar observasi dapat dilihat pada lampiran.

C. Pembahasan dan Temuan Penelitian

Belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok. Sehingga ada beberapa perbedaan antara model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kelompok tradisional/ konvensional. Kelompok tradisional/ konvensional adalah kelompok pembelajaran tradisional yang diterapkan disekolah, seperti kelompok diskusi, kelompok tugas dan kelompok lainnya.

Menurut Mursel dan nasution, pola konvensional pembelajaran pada garis besarnya dilakukan melalui pola buku resitasi63.

Sedangkan Percival dan Ellington mengemukakan bahwa strategi belajar konvensional dilakukan dengan cara : 1) guru mengkomunikasikan pengetahuaannya kepada siswa dalam bentuk bahasan sesuai silabus, 2) biasanya sekolah/kelas berlangsung dan selesai dalam waktu tertentu sesuai jadwal, 3) metode yang mengajar yang dipakai tidak beragam bentuknya,metode yang banyak digunakan adalah secara tatap muka, 4) tanpa adanya usaha untuk mencari dan menerapkan strategi belajar yang berbeda sesuai dengan kesulitan tiap siswa64.

Salah satu aspek penting pembelajaran kooperatif ialah bahwa pembelajaran kooperatif membantu mengembangkan tingkah laku kooperatif mereka dan pembelajaran akademis mereka. Menurut Roger dan David johson dalam Agus Suprijono mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif65. Untuk mencapai hasil yang maksimal lima unsur dalam pembelajaran kooperatif harus diterapkan. 1) Positive interdependence (Saling ketergantungan positif), 2) Personal responsibility (Tanggung jawab perseorangan), 3) Face to face Promotive interaction (Interaksi promotif),4) Interpersonal skill (Komunikasi antar anggota),5) Group processing (Proses berkelompok).

Selama proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga kelas untuk dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu kelas STAD, kelas NHT dan kelas.

Dalam pembelajaran ini, proses pembelajaran kegiatan menggunakan LKS yang sama untuk tiga kelas eksperimen. Setelah dilakukan penelitian, hasil perhitungan statistika untuk ketiga kelas eksperimen tersebut menunjukkan adanya pengaruh terhadap hasil belajar. Dibuktikan dengan

63 Tengku Zahara Djaafar, Konstribusi Strategi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar.(Jakarta: Universitas Negri Padang, 2001), h.4.

64 Ibid

65 Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), Cet. VI, h.58.

deskripsi nilai N-Gain yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran STAD, NHT dan TGT siswa mengalami peningkatan hasil belajar dengan kategori sedang. Hasil analisis N-Gain juga menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas TGT lebih baik daripada peningkatan hasil belajar STAD dan NHT.

Pada uji anava pretest, menyatakan bahwa ketiga pembelajaran tersebut tidak terdapat perbedaan. Sedangkan dilakukan uji anava posttest, membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa pembelajaran STAD, NHT dan TGT. Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar biologi kelompok mana yang berbeda secara signifikan dilakukan uji statistik Dunnet.

Berdasarkan analisis data hasil uji lanjutan, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan pembelajaran STAD secara signifikan lebih tinggi dari kelompok pembelajaran NHT dan TGT. Hasil belajar dengan pembelajaran TGT secara signifikan lebih rendah dari kelompok pembelajaran STAD, dan NHT.

Hal ini dimungkinkan karena model pembelajaran STAD merupakan sistem diskusi yang sederhana dan sudah biasa mereka lakukan. Membuat mereka belajar aktif, mengembangkan kemampuan berpikir sistematis dengan saling bertukar pikiran dengan anggota kelompok masing-masing.

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada konsep sistem peredaran darah diberikan pretest sebelum pembelajaran. Dilakukan uji normalitas pada data pretest dengan uji chi-kuadrat (chi-square) diperoleh kelompok STAD 4,12 < 9,48 (X2tabel), kelompok NHT 3,62< 7,81 (X2tabel), kelompok TGT 1,73 < 7,81(X2tabel), karena ketiga kelompok tersebut memperoleh nilai X2hitung<X2tabel maka ketiga kelompok eksperimen berdistribusi normal.

Data pretest juga melalui tahap uji homogenitas. Hasil perhitungan uji homogenitas data pretest diperoleh nilai Fhitung = 0,715 dan Ftabel = 5,991 pada

taraf signifikansi α = 0,05 karena X2

hitung < X2tabel,berarti H0 diterima, H0: 12=

22= 32 = 42 (Data Homogen)

Rata-rata nilai skor pada pretest ketiga kelas masih tergolong redah dan relatif sama. Sebagaimana juga hasil analisis uji perbedaan rata-rata menggunakan anava satu jalur diperoleh Fhitung = 1,36 dan Ftabel (0,05;2;117) =3,07 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal antara ketiga kelas eksperimen tersebut Fhitung < Ftabel, maka tidak terdapat perbedaan yang berarti antara ketiga kelompok.

Kondisi ini dapat di asumsikan bahwa sebelum diberikannya perlakuan pembelajaran pada ketiga kelompok eksperimen tersebut, ketiga kelompok eksperimen tersebut bersifat homogen berdasarkan uji statistik, oleh karena itu pengujian hipotesis untuk melihat ada tidaknya perbedaan hasil melalui pembelajaran STAD, NHT dan TGT dapat didasarkan pada hasil test (post test).

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data post test menunjukan bahwa sampel berasal dari populasi yang normal, sehingga langkah selanjutnya adalah uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett dengan taraf signifikansi 5%. Nilai signifikansi yang diperoleh dari uji homogenitas sebesar 1,152. Nilai tersebut lebih kecil dari X2 tabel sebesar 5,991 dan berdasarkan kriteria pengambilan keputusan maka H0 diterima artinya data bersifat homogen.

Dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas varian, diketahui bahwa data ketiga kelas berdisribusi normal dan mempunyai varian homogen, sehingga untuk menguji apakah terdapat perbedaan hasil belajar dari ketiga kelompok tersebut digunakan uji anava satu jalur. Fhitung dari uji anava satu jalur yaitu 79,7. Nilai tersebut lebih tinggi dari Ftabel (5%) yaitu 3,07. Hal ini berarti ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD, NHT dan TGT.

Penelitian yang dilakukan dapat membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran STAD, NHT dan TGT. Hasil belajar biologi pada konsep sistem peredaran darah menggunakan model pembelajaran STAD lebih tinggi dari kelas NHT dan TGT.

Dalam penelitian ini terdapat 10 indikator yang diujikan yaitu mengidentifikasi komponen darah, menjelaskan fungsi komponen-komponen darah, menjelaskan proses pembekuan darah, mengidentifikasi macam-macam golongan darah, menjelaskan fungsi peredaran darah pada manusia, mengidentifikasi alat-alat peredaran darah, mendeskripsikan struktur alat-alat peredaran darah manusia, ,membedakan proses peredaran darah besar dan kecil, menjelaskan sistem peredaran getah bening, menjelaskan berbagai penyakit pada sistem peredaran darah dan hubungannya dengan kesehatan.

Pencapaian presentase indikator yang lebih tinggi adalah mengidentifikasi macam-macam golongan darah. Pada kelas STAD mencapai 77,9 % kelas NHT 77,9 % dan pada kelas TGT 91,2 %. Untuk indikator yang lain hanya berkisar 68,6% - 76,6%. Hal tersebut memberikan kesimpulan pada kelas STAD, NHT dan TGT sebagian besar siswanya menguasai indicator mengidentifikasi macam-macam golongan darah.

Pembelajaran kooperatif model STAD, NHT dan TGT terbukti berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dibuktikan dengan adanya perbedaan hasil belajar dan adanya peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar dibuktikan dengan deskripsi nilai n-gain. Pada kelas STAD nilai rata-rata N-Gain yang diperoleh 0,51 dengan skor gain tertinggi 0,76 dan skor gain terendah 0,18, Pada kelas NHT nilai rata-rata N-Gain yang diperoleh 0,50 dengan skor tertinggi 0,76 dan skor gain terendah 0, kemudian kelas TGT nilai rata-rata N-Gain yang diperoleh 0,65 dengan skor gain tertinggi 0,87 dan skor gain terendah 0,19.

Selanjutnya, karena rata-rata skor gain kelas TGT lebih besar daripada kelas STAD dan NHT, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas TGT lebih baik daripada peningkatan hasil belajar siswa kelas STAD dan NHT.

Penelitian ini juga melakukan obervasi untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar selama pembelajaran STAD, NHT dan TGT. Guru bidang studi biologi dan teman sejawat berperan sebagai observer aktivitas peneliti selama pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan mengacu pada lembar observasi yang telah dibuat sesuai skenario pembelajaran STAD, NHT dan TGT.

BAB V

Dokumen terkait